Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 17
Hari ini Zelin kembali membuka tokonya. namun tokonya tetap sepi, padahal dia sudah mengunggah video tadi malam di akun sosial media miliknya. yang menonton dan yang like serta komen pun banyak, tapi kenapa tetap sepi?
Tiba tiba pintu masuk terbuka dan terlihat seorang anak kecil berusia sekitar 10 tahun masuk. Ola segera menyambut anak itu.
" selamat datang di toko afzel cake, ada yang bisa di bantu?" tanya Ola dengan ramah. Ini adalah pelanggan pertama mereka, semoga saja tidak mengecewakan.
" aku ingin membeli kue ulang tahun, tapi aku hanya memiliki uang 20 ribu" ujar anak kecil tersebut.
" mari kakak tunjukkan kue nya" ujar Ola mengajak bocah tersebut ke arah rak kue khusus kue ulang tahun.
Banyak jenis dan rasa kue di sana. Tentunya dengan ukuran dan juga harga yang berbeda. Bocah tersebut menatap sebuah kue ulang tahun yang terdapat tulisan harga 50 ribu yang rasa coklat.
" mau yang mana dek?" tanya Ola menunjuk rak kue yang khusus dengan harga 20 ribu kebawah.
Zelin menatap anak kecil tersebut sedari tadi menatap kue yang harga 50 ribu. Dia menghampiri anak itu. " jika boleh tahu, kue ulang tahunnya untuk siapa?" tanya zelin.
Anak kecil tersebut menatap Zelin " untuk ibu ku, dia ulang tahun hari ini. aku ingin memberikan dia kue ulang tahun" jawab anak kecil tersebut.
Zelin membuka pintu rak kaca tersebut lalu mengambil kue yang sedari tadi di tatap oleh bocah itu " karena kamu pelanggan pertama, jadi kami mendapatkan promo" ujar Zelin
Zelin memberikan kue itu pada Ola untuk di bungkus" ingin di tuliskan sesuatu di kue itu?" tanya zelin.
anak kecil tersebut menatap Zelin dengan tatapan berbinar" bisakah menulis ucapan terimakasih?"
" tentu saja bisa" jawab Zelin.
Oleh segera membawa kue tersebut. Salsa mengambil kue itu dari Ola lalu menuliskan kata kata terimakasih yang singkat dan mengharukan untuk ibu. setelah membungkus nya, Ola mengambil paperbag tersebut lalu menghampiri anak laki laki tadi yang sedang berbicara dengan Zelin.
" terimakasih kakak" ujar anak tersebut menerima paperbag nya setelah membayar dengan harga 20 ribu dan uang nya pun uang recehan.
" sama sama, sampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk ibu mu" ujar zelin.
anak itu mengangguk lalu segera pergi dari sana.
Setelah kedatangan anak tadi, kini tokonya kembali sepi. Benar benar sepi seperti kemarin hingga sore tiba dan toko kembali di tutup.
" masih sepi?" tanya Afkar yang baru saja tiba.
zelin mengangguk lesu " tadi hanya ada satu pelanggan yang datang "
" itu bagus, sebuah kemajuan" ujar afkar berniat memberikan semangat untuk Zelin.
Zelin duduk di kursi yang ada di sana. Dia menghela nafas lelah " bagaimana ya agar tokonya rame?"
" maklum sepi, tokonya juga baru buka 2 hari. Tunggu sebulan dulu" ujar Afkar.
Nggak semua usaha akan lansung maju saat awal pembukaan. Hanya 2% toko yang langsung maju saat awal memulainya. lagian kesuksesan tanpa perjuangan yang keras akan terasa hambar.
" kamu punya ide lain untuk membuat tokonya maju?" tanya zelin.
Afkar tidak lansung menjawab. dia memikirkan ide yang kiranya bagus untuk membuat tokonya maju dan di minati oleh banyak orang, terutama kalangan anak muda.
" di lantai 3 masih ada ruangan kosongkan?" tanya Afkar.
Zelin mengangguk. Toko ini memang memiliki 3 lantai dan tentunya dengan rooftop yang sudah di dekor dengan indah. Di lantai satu di jadikan toko utama kue yang terdapat dapur dan toilet. Lantai kedua terdapat 3 ruang VIP dan juga sebuah gudang penyimpanan barang.
Di lantai 3 belum ke pakai sepenuhnya, hanya ada satu ruangan milik Zelin saja dan asa 2 ruangan yang masih kosong.
" salah satu ruangan nya di jadikan studio foto saja, biar pelanggan yang ingin sekedar mengambil foto bisa mengambil foto studio" saran Afkar.
Zelin berfikir sejenak. Benar juga, anak anak jaman sekarang kan menyukai foto studio. apa lagi di jadi ulang tahun atau hari apapun yang di rayakan.
" ide bagus itu, nanti deh kita dekor ulang" ujar zelin " sekarang aku lapar ingin makan"
zelin berdiri dari duduknya lalu berjalan keluar toko di ikuti oleh afkar tentunya. Zelin tidak lupa mengunci tokonya terlebih dahulu sebelum meninggalkan toko tersebut.
" mau makan di luar?" tanya Afkar.
Zelin menatap Afkar sekilas. Karena trotoar cukup ramai saat ini membuat Zelin tidak bisa menjawab. Zelin duduk di halte bus bersama beberapa orang lainya. Dia menunggu taxi pesanannya datang.
begitu taxi nya tiba mereka lansung memasuki mobil tersebut dan mobil itupun segera berjalan menuju alamat yang Zelin sebutkan.
zelin menatap keluar jendela mobil yang terlihat mulai turun hujan. Sedangkan afkar setia menatap wajah cantik Zelin dari samping. Dia kagum melihat wajah cantik Zelin tanpa make up, biasanya cewek cewek selalu memakai makeup saat keluar dari rumah. Tali Zelin tidak.
" kamu punya mantan?" tanya Afkar tiba tiba.
Zelin menoleh ke arah Afkar, dia sudah membuka mulut hendak menjawab. namun dia sadar jika saat ini mereka sedang berada di mobil yang di kemudi oleh orang lain.
mereka tiba di rumah, Zelin membawa ongkos nya lalu turun bersama afkar. zelin berlari menuju teras rumah.
zelin membuka pintu lalu masuk ke dalam " mau mandi dulu, tunggu aku oke?" ujar zelin lalu segera masuk ke kamarnya tanpa menggunakan balasan dari Afkar.
" sabar afkar, dia memang suka mengabaikan mu" ujar afkar pada dirinya sendiri.
Afkar duduk di sofa yang ada di sana. Sofa ibu jelas sangat berbeda dengan Sofanya yang ada di rumah. tapi karena sudah terbiasa duduk di sini rasanya dia sangat nyaman berada disini.
sekitar setengah jam kemudian Zelin baru keluar. dia keluar dengan rambut setengah basah yang di gerai dan tentunya dengan baju yang tertutup. entah Zelin tidak ingin mengumbar aurat, atau untuk menutupi gelangnya.
" sudah selesai mandi?" tanya Afkar.
Zelin mengangguk " sudah" jawab Zelin berjalan ke dapur. dia ingin memasak untuk makan malamnya. malam ini Zelin ingin memakai tumis brokoli pakai udang dan bakso.
Setelah masakannya jadi dia mengambil nasi lalu berjalan menuju ruang tamu " andai kamu bukan hantu, aku akan mengajakmu dinner di luar" ujar zelin.
"Andai aku manusia, aku yang akan terlebih dahulu mengajakmu untuk dinner berdua di restoran berbintang" ujar afkar tidak mau kalah.
dia mengatakan yang sebenarnya, seandainya dia manusia, dan keadaannya dia juga jatuh cinta sama Zelin seperti saat ini. dia pasti akan mengajak Zelin untuk dinner di restoran dengan tema romantis.
" sayangnya jika kau menjadi manusia kau akan melupakan aku" ujar zelin.
Yaa, itulah yang menjadi masalah di antara mereka. Jika afkar bangun dia akan melupakan Zelin seperti varel. padahal dulu varel sangat menyukai Zelin. tapi kenapa saat jadi manusia varel melupakan semua itu?