NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Status: tamat
Genre:Romantis / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurhikmah

Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.

Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.

Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Mertua

Begitu turun dari motor, Yuli kaget melihat barang-barang mereka sudah ada di teras rumah lengkap dengan kopernya.

"Ya Allah Bang! Kenapa barang-barang kita dan koper ada di luar? " ucap Yuli dengan heran.

Belum juga Kadir menjawab, pemilik kontrakan datang dari arah samping rumah dengan wajah sinis.

"Akhirnya pulang juga kalian! Kalau saja sampai sore kalian tidak nongol juga, barang-barang dan pakaian kalian akan saya buang ke tempat sampah. " ucap pemilik kontrakan dengan wajah jutek.

"Ibu kok jadi kasar gitu? Seenaknya saja mau membuang barang-barang kami! " jawab Yuli dengan kesal.

"Heh Yuli! Kamu jangan pura-pura lupa yah! Ini sudah lewat dua hari kalian bayar sewa kontrakan. Saya sudah bilang suami kamu untuk bayar, katanya mau bayar. Eh saya tunggu sampai sore gak nongol-nongol juga suami kamu buat kasih uangnya. Tadi malam pun saya tunggu masih juga tidak datang. Ya sudah, saya bantu saja kalian berkemas dan tarok di luar agar kalian tidak capek-capek lagi berkemas nantinya. Kurang baik apa lagi saya coba! " jawab pemilik kontrakan dengan entengnya.

"Bang, gimana nih! Mau tinggal di mana kita sekarang? " ucap Yuli dengan setengah berbisik sambil menyenggol bahu suaminya.

"Maafin Abang ya Dek! Abang kemaren bingung mau kasih tau kamu tentang uang sewa rumah. Abang gak mau kamu makin kepikiran padahal kamu kan sedang sakit Dek! Abang sudah berusaha pinjam sama Dika, tapi dia tidak mau pinjamin karena ia sudah di pecat Tata dan di turun kan jadi OB buat gantiin uang yang selama ini ia pakai. " jawab Kadir dengan wajah sedih.

"Heh kalian berdua! Gak usah bisik-bisik segala! Sana bawa pergi barang-barang kalian ini! Merusak pemandangan saja! " teriak pemilik kontrakan dengan ketus.

"Iya... Iya... Gak usah teriak-teriak! Kami gak budek! " jawab Yuli dengan hati yang kesal sambil menyeret kopernya.

"Dek, untuk sementara Abang antar kau ke rumah orang tuamu ya Dek! Sekalian tengok anak-anak kita. Abang mau cari kerjaan dulu agar bisa ngontrak rumah lagi. " ucap Kadir sambil menaruh barang-barang mereka di atas motor.

"Kok ke rumah orang tua aku sih Bang! Itu kan jauh, bisa copot pinggang aku kalau naek motor selama dua jam. Kenapa kita gak ke rumah Mama kamu aja? Kan dekat dari sini, ketimbang ke rumah orang tua aku yang jauh dari sini. " sahut Yuli dengan wajah cemberut.

"Aku gak mau berantem lagi sama Dika! Lagi pula kan rumah itu bukan rumah Mama, rumah Tata istrinya Dika. Mereka berdua kan numpang di sana. Tinggal menunggu waktu saja si Tata mengusir Dika dari rumah tersebut. " jawab Kadir sambil menyalakan motor nya.

"Ayo Dek naik! Nanti keburu sore kita sampai di sana! " ucap Kadir menyadarkan lamunan Yuli.

Yuli menaiki motor dengan ogah-ogahan. Ia terpaksa ikut kata suaminya karena ia juga tidak tau lagi tempat untuk berlindung selain rumah orang tua nya, walaupun agak jauh dari rumah kontrakan mereka. Butuh waktu dua jam untuk sampai di tempat orang tua Yuli tinggal.

Setelah duduk di atas motor selama dua jam lebih karena mereka berhenti-berhenti untuk melepas lelah. Yuli turun dari motor dengan memegang pinggangnya yang sedikit pegal karena lama duduk di atas motor.

"Assalamualaikum buk, Pak! " ucap Yuli sambil mengetuk pintu.

Yuli tetap mengetuk pintu rumah orang tua nya sampai berkali-kali, namun tidak ada jawaban dari dalam rumah.

"Sepertinya Ibuk Bapak mu lagi pergi Dek sama anak-anak! " ucap Kadir menduga.

"Kita tunggu saja di sini sampai mereka pulang. " kata Yuli sambil mendarat kan bokongnya di kursi teras.

Hampir dua jam mereka menunggu di teras, dan perut sudah mulai lapar karena matahari sudah merangkak naik dan tak lama azan dzuhur berkumandang dengan lantang.

"Aduh... Ibuk sama Bapak kemana sih! Udah siang juga belum pulang, mana perut lapar lagi. Tadi cuma makan sarapan di rumah sakit doang sebelum pulang. " keluh Yuli sambil memegang perutnya yang mulai terasa pedih.

"Bang, Beli makan napa? Laper nih Bang? Pedih nih perut Yuli... Mana belum makan obat juga! " ucap Yuli meminta suami nya pergi membeli makanan.

"Duit Abang sudah habis semuanya Dek, terakhir tadi untuk beli bensin motor 40ribu." jawab Kadir dengan jujur.

"Nasib-nasib punya suami kere, mau makan aja susah! " gerutu Yuli dengan kesal.

"Astaghfirullah hal adzim Dek! Istighfar.. Uang Abang habis buat tebus obat mu juga. " sahut Kadir dengan tegas.

"Alah Bang, Bang... Gak usah sok alim! Itu kan tanggung jawab Abang sebagai suami, jadi Abang gak usah protes! " bentak Yuli kepada suaminya.

Kadir hanya mengelus dada melihat tingkah istrinya yang mulai kasar kepada nya. Sebenarnya bukan Yuli saja yang lapar, tetapi Kadir juga. Apalagi ia belum makan dari pagi karena sudah tidak punya uang lagi selain untuk membeli bensin motor.

Tidak lama setelah Yuli mengomeli suaminya, tampak masuk sebuah motor yang ternyata di kendarai Ibu dan Bapak nya Yuli bersama dua anak mereka.

"Loh... Loh.. Kenapa kalian berdua kesini bawa-bawa barang?Emangnya kalian mau kemana? " ucap ibunya Yuli dengan mata melotot menatap menantunya Kadir.

"Anu Buk.. Kami mau numpang tinggal di sini! " jawab Kadir dengan muka menunduk.

"Apa?? Gak salah dengar Ibuk? " ucap ibunya Yuli dengan suara keras.

"Sudah... Sudah.. Ayo masuk dulu ke dalam. Kita bicara di dalam saja. Gak enak di dengar tetangga. " ucap Bapak Yuli dengan tegas.

Kadir memasukkan barang-barang mereka ke dalam rumah mertuanya. Anak-anak mereka memeluk Kadir dan Yuli dengan gembira dan bergelayut manja dengan ayahnya.

"Buk, Yuli dan Bang Kadir lapar. Ibuk ada makanan gak? " ucap Yuli sambil memegang perutnya.

"Tidak tau malu, datang ke rumah mertua mau minta makan! " omel ibunya Yuli dengan ketus dan wajah masam.

"Yuli, pergilah ke dapur. Ajak suamimu makan dulu. Setelah itu, baru kita bicara lagi.. Lagian anak-anak mu juga sudah mengantuk.. Ayo anak-anak kita tidur siang dulu! " ucap Bapak Yuli sambil mengajak cucu-cucunya tidur siang.

1
kriwil
emak mu juga bisa kan di bawa kejakarta
Jumiah
ta mendingan buang jua suami mu buat ap dipelihara .buat kacau hidup mu ta...
asya yussi
Luar biasa
R@tna
membaca cerita untuk dinikmati kalo ga suka yg gausah baca kan author menulis dg sepenuh hati lho.... semangat thor
Koko Meme
siapa tata sebenarnya, dari istri yg di zholimi sampai kayak jadi seperti cewek mafia, ini novel apa sbenarnya thor? kok malah kayak cerita mafia gini, bukan novel cerita biasa ??? 🤔🤔🤔
Efrizal L Candra
cerita sangat la bagus ringan dan juga mendidik, asyik utk di baca. saya tunggu cerita yg lainnya. thorrr
Ida Nengsih
Luar biasa
Ida Nengsih
Biasa
Les Tary
ini org kpn sadarnya udh numpang tp berlagak jd bos
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Lumayan
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Kecewa
Hafizah Putri Nya Hafiz
sakit kali hati ku
tanggung jawab thor 😭
Sri Juliarti Achmad
trimakasih ya Thor saya suka ...tetap semangat .
Hafizah Putri Nya Hafiz
Luar biasa
Junita Junita
kok mati sih Thor gk biasa dong dia mlihat kebahagiaan tata
Junita Junita
spa lgi tuh
Sriati Rahmawati
sebenernya kata2 KOE terlalu kasàr untuk para Ningrat berdarah biru
Veronika Tengker
HA HA HA HA HA
Sriati Rahmawati
grandpa bukan grandfa
Veronika Tengker
saya suka Novel seperti ini apa lagi alur ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!