NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Istri Pertama

Ketulusan Cinta Istri Pertama

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:460.9k
Nilai: 5
Nama Author: munasih

Ini kisah berbagi cinta.

Amira menjatuhkan cintanya pada Gilwang seorang pria yang baru di pertemukannya saat hari pernikahannya. Tidak dengan Gilwang, tak menjatuhkan cintanya pada Amira, karena Gilwang sudah mempunyai kekasih yang berjanji akan menikahinya yaitu Anita.

Karena Gilwang orang yang pertama bisa membuatnya jatuh cinta, Amira akan tetap mempertahankan cintanya dan pernikahannya, meski Gilwang tak mencintainya. Bahkan Amira rela Gilwang menikah dengan kekasihnya asal tidak di ceraikan.

Apakah Amira akan tetap bertahan dengan pernikahannya setelah kehadiran Anita istri kedua yang ingin menjadi istri Gilwang satu-satunya?

Ikuti kisahnya hingga bab akhir. Jadikan cerita ini favorit.

kasih like dan votenya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon munasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Baru tahu

Gilwang dan Amira sudah siap berangkat ke villa pribadi milik keluarga Hendro. Terpampang raut wajah bahagia pada Amira. Karena dia akan pergi hanya dengan suaminya tidak bersama Anita istri kedua.

"Akhirnya aku akan bulan madu bersama Mas Gilwang tanpa ada Anita disana. Betapa seangnya hatiku saat ini. Masih ada celah untukku," ucap Amira.

Tak henti Amira mengulas senyumnya sembari berjalan membawa kopernya menuju pintu kamarnya.

Semoga ini akan menjadi momen yang membawaku menjadi istri Mas Gilwang yang sesungguhnya

Saat membuka pintu senyum Amira menciut Melihat Anita sedang menghadangnya tepat di depan pintu kamarnya. Anita sudah sedari tadi menunggu Amira keluar dari kamarnya.

"Jangan harap Mas Gilwang akan tidur denganmu. Dia itu milikku, dia hanya mencintaiku. Kamu hanya akan terabaikan disaa dan akan sakit hati Amira," ucap Anita mengingatkan Amira dengan menyimpan banyak kekesalan di hatinya.

Amira hanya menatap sinis pada Anita dan tak mejawab ucapannya.

"Dia pasti iri tidak diajak pergi sama Mas Gilwang, karena ini perintah orang tua," batin Amira dan berlalu pergi meninggalkan Anita.

Anita meghentak-hentakkan kakinya, kedua tangannya diremas menumpahkan kekesalannya pada Amira.

""Kamu makin berani sama aku Amira. Awas kamu! Aku akan membuatmu menderita," gumam Anita.

Ternyata Gilwang sudah siap sedari tadi dan sudah ada di dalam mobil menunggu kedatangan Amira yang nggak kunjung tiba.

Gilwang mulai menyalakan mobilnya dan menjalankannya perlahan.

Amira baru keluar dari pintu rumah. Melihat mobil Gilwang yag sudah beejalan Amira berlari dengan membawa kopernya dan berteriak memanggil Gilwang.

"Gilwang tunggu....," Amira berlari mengejar mobil Gilwang.

Mobil Gilwang terhenti. Amira masih berteriak minta di tunggu.

"Tungguin aku Gilwang," ucap Amira dari balik pintu mobil yang tertutup. Tangannya sibuk mengetuk pintu supaya di buka Gilwang.

Gilwang turun dan membukakan pintu untuk Amira.

"Siapa suruh ditunggu lama banget nggak keluar-keluar. Coba sampai aku tinggalin bakalan jadi masalah besar. Kamu pasti mengadu pada orang tuamu," omel Gilwang.

Mendengar omelan Gilwang, Amira malah mengulas senyumnya. Melihat Gilwang mengomel membuat Amira semakin terpikat dengan Gilwang. Ingin rasanya dia mengungkapkan betapa lucunya Gilwang saat megomel dan bikin gemas.

"Maafkan aku kalau membuatmu menunggu lama," ucap Amira saat mulai masuk kedalam mobil.

Amira sudah duduk di mobil di kursi belakang. Dia tidak duduk sejajar dengan Gilwang yang duduk di kursi kemudi.

Gilwang mulai melajukan mobilnya membelah jalan menuju villa pribadi milik Ayahnya.

Setelah dua jam berlalu sampailah di villa. Gilwang akan membangunkan Amira yang tertidur selama perjalanan dan menyuruhnya turun karena sudah sampai.

"Amira cepat kamu turun," teriak Gilwang dari kursi kemudi sembari melirik Amira dari kaca spion dalam mobil.

"Cantik-cantik kok susah di bangunin," gumam Gilwang.

Tak sadar Gilwang menganggap Amira cantik.

Amira belum berkutik dari tidurnya yang nyenyak, setelah di teriaki Gilwang.

"Susah banget sih di bangunin."

Gilwang kembali berteriak.

"Amira banguuuuun," teriak Gilwang lebih keras lagi.

"Amira gelagapan mengerjap-ngerjap kedua matanya yang susah dibuka karena masih terasa ngantuk.

"Susah banget sih dibagunin, cepat turun! Kita sudah sampai," perintah Gilwang.

"Oh, sudah sampai. Kenapa nggak bilang dari tadi," cetus Amira.

"Kamu sudah aku bagunin sedari tadi ya, kamunya aja molor susah di bangunin."

"Maaf aku nggak tau," ucap Amira sembari tersenyum.

"Kenapa kamu malah tersenyum, bikin aku kesal aja."

"Kesal aja terus, aku malah suka melihatmu kesal dan mengomeliku," pekik Amira.

"Apa katamu!"

"Sudahlah nggak usah kesal lagi, ntar aku nggak berhenti tersenyum."

Amira turun dari mobil. Sedangkan Gilwang masih menggerutu didalam mobil.

"Dasar orang aneh di omelin malah seneng." Gilwag menyunggingkan mulutnya.

Gilwang dan Amira berjalan bersamaan menuju pintu Gerbang villa yang sudah terbuka dan di sambut oleh Pak Karo dan istrinya.

"Selamat datang Mas Gilwang di villa milik Ayahmu," ucap Pak Karno.

"Assalamualaikum Pak, Bi," sapa Amira.

"Waalaikum salam...," jawab Pak Karno dan Sumi istri Pak Karno.

"Kamu pasti istrinya Mas Gilwang. Cantik sekali kamu saat tersenyum lesung di pipimu semakin membuatmu manis dan cantik," ucap Bi Sumi yang dicium punggung tangannya oleh Amira.

Anita semakin melebarkan senyumnya mendapat pujian dari Bi Sumi, lesung di pipinya semakin terlihat dan benar Amira semakin terlihat cantik dan manis.

Mendengar pujian Bi Sumi pada Arumi, tanpa sadar Gilwang melirik kewajah Amira.

"Aku baru tau kalau Amira punya lesung di pipinya. Memang cantik sih," batin Gilwang sedikit memuji kecantikan Amira.

"Setiap wanita pasti cantik Bi, dan setiap pria pasti tampan. Sudah pasti aku cantik nggak mungkin kan aku tampan ," gurau Amira.

Pak Karno dan Bi Sumi tertawa lepas mendengar gurauan Amira, Begitu juga dengan Amira. Tapi tidak dengan Gilwang yang datar saja namun sibuk menatap tawa lepas Amira yang begitu mempesona dengan lesung di pipinya.

"Ayo kita masuk," ajak Pak Karno dan Bi Sumi.

Mereka berdua masuk diiring Pak Karno dan Bi Sumi yang ada di belakangnya.

"Apa mereka belum rukun Pak, kok nggak terlihat mesra," bisik Bi Sumi di telinga suaminya.

" Mungkin belum, namanya juga menikah hasil perjodohan butuh proses, seperti kita dulu."

"Iya ya, makanya mereka di suruh bulan madu."

"Semoga mereka cepat rukun dan punya anak," ucap Pak Karno.

Gilwang mendegar percakapan mereka yang pelan.

Pak Karno dan Bi Sumi meunjukkan kamar mereka. Saat dibuka mulut Amira ternganga melihat kamar yang dihias dengan banyak bunga yang bertaburan di atas ranjang, trrlihat sangat romantis.

"Ini adalah kamar kalian, kami sudah menghiasnya sebaik mungkin supaya terlihat romantis. Selamat berbulsn madu semoga kalian suka dan bahagia," ucap Bi Sumi.

"Terima kasih Bi, sudah menyiapkan semua ini,"

"Sama-sama Amira. Cepat kalian masuk."

Pak Karno dan Bi Sumi mendorong mereka berdua masuk kedalam kamar dan menutup pintunya dari luar.

Bi Sumi dan Pak Karno akan menyiapkan kebutuhan mereka disini.

"Sepertinya kamu sangat menyukai kamar ini. Jangan harap aku mau sekamar dengan kamu. Kita skan tidur terpisah. Tidak akan terjadi apa-apa antara kita di sini. Aku tidak bisa melakukannya padamu karena tak ada rasa cinta di hatiku untukmu," ucap Gilwang serius.

Kali ini Amira sedih mendengar ucapan Gilwang. Amira mengira Gilwang akan melakukan seperti perintah orang tuanya yang menginginkan kehadiran seorang anak dari pernikahannya, ternyata Gilwang malah menangguhkannya.

Sangat jauh dari ekspektasiku. Aku kira malam ini akan menjadi malamku, karena tak ada Anita disini.

Gilwang malam ini memilih akan tidur di kamar sebelah dan membiarkan Amira tidur di kamar yang sudah dihiasi banyak bunga.

1
Cis Siu
yey
Sri Puryani
kenapa amira gk kapok" ya klo dibohongi dgn kt" manis aja sdh luluh....
Jue
Sungguh Amira wanita yang lemah dan cepat luluh dengan janji palsu .
Cinta Suci
petgi amira
Cinta Suci
knp amira di buat thor
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
Puspa Trimulyani
ular menghampiri pukulan
Puspa Trimulyani
pucuk dicinta ulam tiba..... ternyata dunia ini sempit....yg selingkuh dg Anita adalah suami sahabat nya gilwang sekali tepuk dua lalat busuk mati
Puspa Trimulyani
asal tidak bermaksiat saja sdh untung,si Anita ini mana takut sama dosa
Puspa Trimulyani
nyebelin banget sih Amira itu ya....baik sih baik. tapi jgn bego
Puspa Trimulyani
Amira mah bukan polos, tapi bego...
Puspa Trimulyani
betul gilwang,Anita merencanakan sesuatu,kamu harus waspada
Puspa Trimulyani
bukannya dirimu yg pake topeng utk menjerak gilwang dan menghabiskan hartanya
Puspa Trimulyani
laki laki kok lemah,kenapa ke Amira tega dan merasa enak enak saja kalau berbuat kasar,ke Anita banyak menenggang rasa segitu sdh tahu Anita jahat juga,lelaki kok begitu 😡😡
Puspa Trimulyani
lah talakmu sdh jatuh tuh gilwang,karena kata cerai sdh kamu ungkapkan.
Puspa Trimulyani
itu namanya jodoh,jgn kau lepaskan Amira mu,kalau kamu tidak ingin menyesal nanti
Puspa Trimulyani
pasti mau lah wanita matre, kalau wanita baik,dia akan bertanya tanya ada apa ini disuruh berlibur sendirian ga ditemani....sebab dia matre...yg penting uangnya saja,ga peduli berlibur nya sendiri juga yg penting uangnya diberi banyak
Puspa Trimulyani
wanita model begini biasanya hanya memanfaatkan uang cowoknya doang, tidak tulus mencintai,dia hanya menganggap pasangan nya ATM berjalannya.
Aniani Har
hi Pleng emosi Thor knp hati Amira selembut itu.. ih darting saja
Renita 85
pemeran utamanya dungu biar apa sih biar pada, baca ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!