Harap membaca Novel JERAT CINTA DEWI ULAR biar gak bingung sebelum membaca novel ini.
Dua cinta yang terpisah karena beda dunia. akan kekuatan cinta mampu mempersatukan mereka kembali?
Akankah ada jalan bagi mereka untuk menemukan cinta yang hilang..
Ikuti kisah perjalanan cinta anata Kenzo dan Adhisti yang harus terpisah karena dunia mereka yang tidak sama..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Dua
Adhisti berusaha melenyapkan asap hitam yang berubah menjadi ular-ular kecil siluman dengan mata memerah dan taring yang cukup panjang.
Ia mengayunkan tombaknya kesana dan kemari untuk membuat para ular siluman itu binasa.
Sementara itu, Nini Maru menyelinap untuk masuk kedalam gubuk yang saat ini tempat dimana Dewi Asri sedang berusaha menyembuhkan lukanya yang diakibatkan oleh cakaran dari kuku sang Elang.
Malam yang terus bergulir dan bulan yang supermoon yang terlihat terang benderang membuat sosok wanita dengan wajah keriput itu mencoba melesat memasuki gubuk, namun sebuah dinding ghaib menghalanginya.
Ia mencoba menembusnya. Namun terasa begitu kuat.
Ia memejamkan kedua matanya, lalu terdiam sejenak, dan tiba-tiba tubuhnya dipenuhi oleh asap hitam yang membuat kukunya yang meruncing menjadi hitam, dan ia menekan ujung kuku jemari telunjuknya padan dinding ghaib tersebut.
Dewi Asri yang menyadari hal itu mencoba bangkit dari berbaringnya. Ia duduk bersila, lalu kedua tangannya mengatup didepan dada, ia memejamkan kedua matanya, dan mulai berkonsentrasi untuk menembus sebuah dimensi yang seharusnya.
Ia melihat sebuah kepulan asap hitam.yang tampak bergulung-gulung bagaikan sebuah angin puting beliung yang bersiap untuk menghancurkan dinding pembatas tersebut.
Sesaat Dewi Asri mengerahkan tenaga dalamnya yang tersisa untuk membuat angin puting beliung dalam rupa asap hitam yang dimana itu adalah para ular siluman hitam yang datang menuju ke arah dinding ghaib yang dibuatnya.
Sebuah pendaran cahaya kuning keemasan keluar dari ujung jemari tangan Dewi Asri dan menciptakan bentuk laksana seperti angin puting beliung yang terus berputar kencang menuju kepulan asap hitam yang terdiri dari ribuan Ular Siluman.
Dewi Asri terlihat terbatuk, sebab ia sudah hampir kehabisan energinya saat penyembuhan lukanya.
"Uhuuuk," cairan pekat berwarna hijau keluar dari mulutnya, dan hal itu membuat ia hampir limbung namun terus berusaha mempertahankan pertarungan ghaibnya melawan Nini Maru yang saat ini ingin mencoba menerobos masuk..
Sementara itu, Dewi Pandita yang berada didepan goa ditarik paksa oleh sosok Siluman Burung Elang yang saat ini sudah mempersiapkan sesuatu untuknya.
"Lepasin!" pekik Dewi Pandita, dan ia mencoba memberontak, meski tenaganya kalah kuat dengan sosok tersebut.
Dewi Pandita akhirnya diseret, dan hal itu membuat tumit kakinya terasa sakit dan terluka dengan cairan darah yang merembes dari lukanya karena harus berbenturan dengan bebatuan cadas yang tajam.
Terlihat sebuah ruangan berdindingkan batuan cadas dengan beratapkan langit yang mana tepat dibawah bulan purnama yang bersinar cukup terang dengan bentuk yang lebih besar dari biasanya.
Ia mengangkat tubuh Dewi Pandita ke atas sebuah batu cadas dengan bentuk persegi panjang dan permukaannya yang datar.
"Lepasin!" pekik Dewi Pandita dengan wajah tak senang atas perlakuan Siluman Elang tersebut.
"Aku akan membuatmu tidak lagi bersuara dan berisik malam ini!" ucap Siluman Elang dengan tatapan sinis.
Ia mengikat kedua tangan Dewi Pandita pada masing-masing sisi, dan begitu juga dengan kakinya dengan menggunakan sebuah besi yang sengaja dirancang sebagai pengunci tubuh Dewi Pandita agar tidak melarikan diru saat ia sedang melakukan ritual.
Setelah berhasil mengunci tubuh gadis kecil, ia menatap rembulan yang begitu sangat sempurna.
Ia haru segera secepatnya melakukan ritual tersebut sebelum mendung datang apalagi hujan, dan hal itu dapat menutup cahaya Supermoon yang mana akan membatalkan ritual tersebut.
Ia mengambil sebuah wadah berbentuk cawan yang terbuat dari tembaga kuningan dan berisi bunga kembang kenanga dan juga kantil serta melati yang direndam menggunakan air mawar yang telah dimantrainya.
Ia menaburkan bunga-bunga tersebut diatas tubuh Dewi Pandita, lalu memercikkan air mawar keseluruh tubuh sang gadis kecil.
Sesaat Dewi Pandita merasakan kepalanya sangat sakit, dan ia melihat pandangannya sangat kabur dan mulai tampak berbayang.
"Ibu," ucapnya dengan lirih dan penuh harapan.
Saat bersamaan, Adhisti merasakan panggilan itu sampai ke telinganya, dan membuatnya merasakan jika puterinya dalam sebuah bahaya besar dan membutuhkan pertolongannya.
Ia menghabisi semua ular-ular siluman tersebut dengan semua tenaganya dan kekuatannya yang yang sangat menguras energi.
Wuuus
Wuuuus
Craaaaash
Craaaaash
Suara hujaman ujung tombak miliknya terdengar nyaring membasmi para Siluman Ular yang berasal dari kekuatan batu delima hitam sakti yang saat ini dikuasai oleh Nini Maru.
Seluruh siluman itu telah musnah, dan tanpa terduga ia melihat sosok Nini Maru yang mencoba memaksa masuk dengan meretakkan pagar ghaib dan saat ini sedang bertempur dengan sang ibunda.
Dewi Asri sudah terlihat tampak limbung, namun ia masih saja mencoba bertahan dalam serangan sang Iblis tersebut.
Adhisti tak ingin memberi kesempatan pada Nini Maru yang mencoba mengusik ibundanya, ia melesat dan menghampiri Nini Maru yang terua saja menekan ujung jemari telunjuknya dan tanpa terduga, ujung tombak milik Adhisti mengenai punggungnya meski tidak dapa tertembus hingga ke depan.
Seketika Nini Maru membeliakan kedua matanya. Ia berusah memutar tubuhnya, dan Adhisti mencabut tongkat tersebut yangsaat tadi tertancap dipunggung sang wanita iblis.
Nini Maru lalu menatap pada Adhisti dengan geram. Ia tidak terima dengan kekalahan yang terus berulang, dan hari ini ia adalah pemenangnya.
Dengan gerakan yang tak terduga, Adhisti melompat diudara dengan cepat dan tubuh yang melayang melewati tubuh Nini Maru, ia menancapkan ujung tombaknya pada ubun-ubun sang Iblis.
Jleeeeeeb
Adhisti menekan tongkatnya hingga menembus keseluruh tubuh Nini Maru dan berakhir pada anvsnya..
Cahaya kuning keemasan memendar pada tubuh sosok iblis itu hingga membuatnya membesar seketika, lalu saat bersamaan, tubuh itu meledak dan berhamburan.
Saat bersamaan, tubuh Dewi Asri limbung keatas ranjang, sebab ia baru saja mengalahkan perang ghaibnya dengan sang Iblis.
Duuuuur
Suara ledakan yang cukup keras dan berhasil membuat tubuh Nini maru berserakan dengan serpihan yang hangus terbakar.
Adhisti mencari batu delima hitam yang mana saat ini berada diantara serpihan tubuh Nini Maru yang hangus terbakar.
Sesaat matanya tertuju pada rerumputan yang memancarkan cahaya berkilauan dan ia tahu jika itu benda yang sedang dicarinya.
Ia melesat ingin memungutnya, namun sesuatu yang lebih cepat datang merampasnya. Satu tangan berkuku tajam yang tak lain adalah Siluman Elang Putih.
Ia tersenyum menyeringai dengan paruhnya yang terbuka lebar.
"Terimakasih telah membunuhnya, dan benda ini adalah milikku!" ucapnya dengan nada penuh penekanan.
Adhisti membeliakkan kedua matanya. "Dimana puteriku!" ucapnya dengan tatapan yang sangat tajam.
"Aku akan membuatnya menjadi persembahan, lalu meminum darahnya dan jiwanya yang murni akan melengkapi malam ini, sungguh sangat sempurna." ucap sosok tersebut dengan senyumnya yang sangat licik.
"Brengsek! Aku akan membunuhmu!" Adhisti menyerang sosok Siluman tersebut dengan cukup brutal.
Ben ora mumet trs sirahe 🤣🤣
tgu aja kk siti bikin kek mana terhadpa merka berdua jd tgl tgu Ja ya kannn
kalian diciptakan di dunia yang berbeda...
berdoa saja semoga cinta memihak kalian berdua...
di buat gregetan terus huhuuu..
ingin segera rasanya kenzo sadar klo yg di rumahmu itu istrimu..
pindimint dingin2 empoek.. wkwkwkwkkk...
nahhh yoooo piye kiiiieeee🤣🤣🤣🤣🤣
kamu gak mo jujur sama laki mu , tp kamu gak mo cemburu Krn laki mu terangsang dg mu ,,, aneh kaaan ❓🤔
gmn Kenzo tahu klu yg pakai jubah itu kamu , Adisty 🤦🤦🤣🤣
Adisty yaaa lgian lucu ,,, knp pula hrs cemburu pd diri sendiri ,,, gmn si Kenzo tahu klu kamu itu istrinya yg sdh pergi ,,, mmg dg semuanya tertutup bgtu , laki mu tahu ,, aneh kn kamu itu 🤦🤦🤦🤦
mknya gsah egois trs ,, tggl ngomong ja apa sich susah nya ,,, dari pd nyeseeeeek ja tu hari ,, ribet di buat sendri sich ,,,, bgtu ja Kok repot ... bgtu ja kok di buat ribeeeet 😡🤬