NovelToon NovelToon
90 Hari Mengejar Cinta Suamiku

90 Hari Mengejar Cinta Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Penyesalan Suami
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: La-Rayya

INFO PENTING!!!

Novel ini punya dua cerita yang berbeda...

Sekuel Pertama (Bab 1-Bab 83)
Berkisah tentang Velicia Arista yang di vonis mengidap kanker serviks stadium III. Dokter mengatakan usianya hanya tinggal 90 hari. Mengetahui hal itu, membuat Velicia ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan mendapatkan cinta dari suaminya. Karena selama 3 tahun pernikahan, suaminya malah mencintai wanita lain.


Sekuel Kedua (Bab 86-dst/ on going)
Berkisah tentang puteri adopsi Velicia, Claudia Arista Setyawan, yang terpaksa menikah dengan seorang pria yang sama sekali tak pernah dilihatnya, Adam Wijaya.

Selama 2 tahun keduanya hidup terpisah dan sama sekali tidak pernah mengenal wajah masing-masing. Saat Adam kembali, Claudia ingin bercerai. Adam pun memberikan syarat dalam 90 hari kedepan, Claudia harus bisa membuktikan kepada Adam bahwa ia akan berhasil dalam perkuliahannya. Maka dengan itu, Adam akan setuju untuk bercerai.

"90 Hari Mengejar Cinta Suamiku"


Follow IG: La-Rayya ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merry Dipenjara (Bab 16)

Arnold pergi karena Viona, ia pergi karena cintanya pada Viona yang memang besar pada wanita itu. Apalah aku ini dibanding Viona dimata Arnold. Kalaupun saat ini aku sedang sekarat saat bersama Arnold, jika Viona menelepon dan mengatakan ingin bertemu, sudah pasti Arnold akan memilih Viona dan meninggalkan aku sendiri meregang nyawa.

Ironis sekali. Sekali lagi, aku kecewa pada diriku sendiri. Kenapa aku masih saja terlalu bodoh? Kenapa aku bisa percaya padanya? Apakah cinta memang sebuta ini?

Dengan air mata yang berderai, aku meletakkan syal hadiah dari pria yang paling aku sukai sejak kecil di kamar ini. Mulai hari ini cintaku juga berakhir. Kali ini aku sudah benar-benar menyerah, aku tidak ingin percaya dan dibohongi lagi.

Arnold, aku sudah menutup hatiku untukmu, tidak ada lagi ruang untukmu. Aku tidak mau lagi berurusan denganmu. Bahkan untuk bertemu pun aku enggan.

Pagi harinya aku memutuskan pergi check-up ke rumah sakit. Setelah mengurus segala administrasi, aku menuju kamar dimana aku akan dirawat. Ternyata kamar itu bersebelahan dengan Viona.

Arnold melihat ke arahku, namun aku langsung masuk ke dalam kamar. Baru saja aku berbaring dan memejamkan mata, Merry meneleponku. Apa kabarnya sahabatku itu?

"Tolong aku Veli." Hanya mendengar suaranya itu aku sudah sangat cemas.

"Cepat katakan padaku, apa yang terjadi?" Tanyaku pada Merry.

Suara Merry terdengar bergetar. Ia terdengar menangis.

"Aku ditahan di kantor polisi Veli." Jawabnya.

"Apa maksudmu? Jangan bercanda! Apa yang sebenarnya terjadi?" Aku mencecarnya dengan beberapa pertanyaan.

"Aku baru mengetahui kalau dulu Viona yang menabrak Hansen. Viona yang melakukan tabrak lari itu. Dan kini dia yang membuat Hansen sampai cacat dan kehilangan kedua kakinya." Dari suara Merry terdengar ia tengah sangat marah.

Aku tak percaya dengan apa yang aku dengar. Bagaimana mungkin semuanya menjadi begitu kebetulan. Kenapa harus Viona yang menjadi pelakunya? Ada apa sebenarnya?

"Lalu kenapa kau bisa ditahan polisi? Apa yang sudah kau lakukan?" Aku bertanya dengan lembut mencoba membuatnya jadi lebih tenang.

"Aku pergi mencari Hansen lagi, dan aku tidak bisa menemukannya dimanapun. Aku yang baru saja mengetahui Viona pelakunya menjadi emosi. Semua yang terjadi saat ini adalah kesalahannya. Dia yang membuat aku dan Hansen terpisah. Dia yang sudah membuat Hansen cacat. Karena dibakar emosi, aku itu pergi mencari Viona, lalu menabraknya." Ujar Merry panjang lebar.

"Ya Tuhan Merry.... Apa yang sudah kau lakukan? Kenapa kau bertindak senekat ini?" Ucapku dengan intonasi yang meninggi.

Aku benar-benar tidak percaya Merry bisa melakukan hal sebodoh ini. Karena emosi sesaat, ia malah melakukan perbuatan yang malah akan menjerumuskannya ke dalam hal yang lebih menyulitkan dirinya sendiri.

"Aku minta maaf Veli, aku benar-benar tidak dapat menahan diriku. Wanita itu sangat jahat. Bukan hanya pada Hansen dan aku, tapi dia lebih jahat padamu. Memikirkan semua yang telah dia lakukan pada Hansen ditambah apa yang dia lakukan padamu membuatku gelap mata." Kini suara Merry terdengar melemah.

Aku mengerti apa yang ia rasakan. Pria yang ia cintai terluka dan menghilang bertahun-bertahun karena suatu kecelakaan yang sampai membuatnya cacat seumur hidup. Dan dalang dibalik semua itu adalah Viona.

Aku sendiri sejujurnya setiap bertemu Viona, ingin sekali aku menjambak rambutnya, bahkan mencakar wajahnya yang penuh sandiwara itu. Sungguh, wanita itu benar-benar jahat. Kenapa bisa Arnold mencintai wanita seperti itu.

"Veli! Apa kau masih disitu?" Suara Merry membuyarkan lamunanku.

"I-iya, aku disini." Balasku.

"Veli, Arnold lah yang sudah melapor ke polisi untuk menangkap ku. Pengacara Viona menuduh aku atas dakwaan atas pembunuhan berencana dan sekarang aku akan jebloskan ke penjara. Aku mohon padamu Veli, sekali ini saja. Bantu aku keluar dari kekacauan yang aku buat ini." Ucap Merry terdengar memelas.

Sudah ku duga, pasti Arnold yang akan pasang badan untuk rubah betina itu. Baiklah, aku harus melakukan sesuatu untuk membantu Merry.

"Tenanglah, aku akan melakukan sesuatu agar bisa membebaskan mu." Kataku pada Merry.

"Terima kasih Veli. Kau memang sahabat terbaikku."

Sambungan telepon terputus. Kali ini aku harus bersiap dan menguatkan diriku sendiri untuk mencari Arnold. Meski sebelumnya aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak lagi bertemu dengannya. Tapi demi Merry, aku akan melakukan semuanya.

Aku melangkah keluar dari kamar tempatku dirawat. Aku berjalan pelan menuju kamar yang bersebelahan denganku. Kamar yang merupakan kamar Viona, si rubah licik itu. Tiba di pintu ruangan Viona, aku mendengar percakapan Arnold yang lembut dengan wanita itu.

"Sayang, tenang saja. Aku ada bersamamu. Siapapun yang berusaha menyakitimu, aku akan membuat mereka menderita." Ucap Arnold lembut.

Sesak, aku merasakan sesak yang amat sangat di dada. Arnold memperlakukan wanita itu begitu lembut. Tapi aku sudah bertekad untuk melupakannya. Jadi aku tidak boleh terlihat lemah. Aku harus kuat dihadapan mereka berdua.

Perlahan aku mendorong pintu lalu masuk. Kedua mata pasangan saling mencintai itu melihat ke arahku dengan terkejut.

"Mau apa kau disini ha?" Teriak Viona membuat suaranya menggema di seluruh ruangan.

"Viona, tenanglah." Ucap Arnold berusaha menenangkan wanitanya itu.

"Aku tidak ingin membuang-buang waktuku datang kemari. Jadi aku langsung to the point saja. Aku ingin kalian berdua mencabut tuntutan terhadap Merry. Lepaskan dia dari dalan penjara sekarang juga." Ucapku tegas.

"Hahaha apa kau sudah gila? Lihat apa yang telah dilakukan wanita gila itu terhadapku." Lagi-lagi Viona berteriak.

Aku memang melihat banyak luka di tubuh Viona. Tapi sepertinya tidak terlalu parah, hanya luka memar dan lecet. Tidak sampai mematahkan tulangnya atau bahkan membuatnya cacat seumur hidup seperti yang dia lakukan pada Hansen.

"Aku tahu bahwa Merry itu sahabatmu. Tapi kau tidak bisa membelanya begitu saja atas apa yang dia lakukan pada Viona. Apa kau tidak melihat kondisi Viona sekarang? Sahabatmu itu dengan sengaja menabraknya. Wajar saja jika kami melaporkannya atas tuduhan pembunuhan karena dia memang terbukti dengan sengaja melakukan tindakan menabrak Viona." Kali ini Arnold yang membela kekasihnya.

Dia tidak tahu seperti apa wanita yang dibelanya itu. Tapi, apa peduliku. Biarkan saja dia dibutakan oleh cintanya sendiri. Yang terpenting sekarang, Merry harus bebas.

"Jujur saja, aku tidak mau melakukan hal ini. Tapi demi Merry aku akan melakukan apa saja. Arnold, aku mau kau membebaskan Merry. Kalau tidak aku juga akan melaporkanmu balik atas tindakanmu yang dengan sengaja mencelakai aku hingga aku sampai keguguran dan kehilangan bayiku pada 2 tahun yang lalu. Aku memiliki banyak bukti yang bisa menjeratmu, dengan tuduhan yang sama. Percobaan pembunuhan terhadapku dan juga pembunuhan pada bayimu sendiri." Ujar ku dengan tenang tapi tetap dengan nada yang tegas.

Aku tidak menyalahkan Arnold sama sekali atas kejadian yang membuatku tidak bisa hamil lagi. Aku menggunakan alasan ini agar Merry dibebaskan.

Namun, kenapa Arnold malah terlihat sangat syok, “Velicia, apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan?”

1
Shifa Burhan
karena episode ini saja aku sudah jijik dengan pola pikirmu
Shifa Burhan
aku pengen sekali tunjukan episode sama suami mu biar dia tau bahwa dia boleh boking hotel bersama sahabat wanitanya
Shifa Burhan
atau jangan author juga punya sahabat kayak endra, dan author sering boking kamar berduaan, curhat berdua, pangku pangkuan, tidur pelukan, bahkan tidur berduaan diatas ranjang

kasian suami ya punya istri kayak kamu
Shifa Burhan
thor kau punya otak kan, kau bisa bedakan mana salah mana benarkan

apakah suamimu boking kamar dengan sahabat wanitanya, pangkuan, curhat, dan pelukan kau anggap hal normal juga

miris pola pikir yang tidak bermoral sampai hal menjijikan kayak gini kau benarkan

jiiik
Shifa Burhan
menjijikan sekali pola pikir thor bahkan hal tidak bermoral begini kau anggap hal biasa
Shifa Burhan
kau masih wanita normal kan thor
persahabatan endra dan claudia
pesan kamar hotel, berduaan dikamar, curhat berduaan, duduk dipangkuan, peluk dari belakang, tidur berduaan di atas ranjang, kau anggap ini persahabatan yang normal, kau sehat kan thor

coba kau bayang suami baca novel ini, dia berarti boleh donk bersikap kayak endra, punya teman wanita, curhat curhatan, boking hotel, pangkuan, pelukan

miris sifat munafik wanita di bawa kedalam novel, suami perhatikan ponakan wanita saja udah salah, tapi dia sebagai istri kayak wanita murahan, dianggap hal biasa

miris kemunafikan yang tidak bermoral, menjijikan
Iwed Imbrutz
good
wina kemal
Luar biasa
Dardanis Darwis
cobalah bersujud kpd Allah dan berdoa ,insha Allah di jabbah Allah
Dardanis Darwis
wanita bodoh sdh tahu diancam sama mantan ,mengapa sendirian tinggal drmh ada pembantu disuruh pulang bego
Dardanis Darwis
kalo aku gak mau mempertahan lelaki berengsek kaya ini
Mia Sukatmiati
kenapa gak diminta lagi hartanya yg dikaish ke Arnold,,kan Vely gak jadi meninggal,,berarti wasiat bisa dibatalkan,,
Mia Sukatmiati
mudah sekali yach Vely kasih hartanya,,,,jd gembel batu tau rasa
Mia Sukatmiati
Mending temennya dimasih warisan juga dong ,,,suami yh juahat dikaish semua ,,temenny kebagian curhatan doang,,,hedeh,,,,,
Mia Sukatmiati
Suami dajjal kata katamya pedas,,kok malah mau dikasih semua hartanya setelah meninggal,,halo,,,,,bucin boleh,,,bodoh jangan
Mia Sukatmiati
Mending hartamu sumbangin panti asuhan veli,,rugi ngasih harta ke suami jahat,,ankmu aja digugurin,,
AceAI _BG GM
suami seperti itu lebih baik warisan d hibahkan k panti ada juga pahala yg mengalir dari pada d hibahkan k suami seperti itu dan dia akan menikmati kekayaanmu ,jangan bodoh vely...
Mia Sukatmiati: betul.wanita bodoh ,,mending disumbangin pahala mengalir,,
total 1 replies
Yeti Budiawati
ceritanya bagus bagus banget sampai menguras emosi, ikutan Baper, serasa nonton drama Korea,👍👍👍👍😘😘😘😘
Adelia ZahrotusShifa
terus semangat berkarya thoooor
Ronawati Bend
thor kenapa novelmu keren sekali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!