Aku tak mempunyai daya ketika Papa yang terbaring sakit mempunyai permintaan terakhir. Aku harus menikah dengan sahabat papa atas kemauan terakhir papa. Tidak mungkin aku menolak permintaan orangtuaku satu satunya.
Apakah aku akan bahagia hidup dengan sahabat papa? Jangan lupa baca novel ini,nantikan terus update cerita setiap harinya.
jangan lupa juga baca novel "Cinta dan Sahabat" Selamat membaca reader's semoga kalian suka dengan karya karyaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 // Beraktivitas
Tiga hari setelah Gustaf sakit, hari ini ia sudah melakukan aktivitasnya seperti biasa. Pagi ini ia harus berangkat ke kantor karena banyak tugas yang menunggunya. Hari ini Gustaf mengajak istrinya untuk ikut ke kantor karena rencananya Vanly akan mendaftar kan diri ke Perguruan Tinggi untuk melanjutkan pendidikannya. Mereka berdua sudah siap dan mereka langsung berangkat ke kantor Gustaf.
Sesampai di halaman kantor Gustaf segera memarkirkan mobilnya. Ia turun dan membukakan pintu untuk istrinya dan tidak lupa Gustaf menggandeng tangan istrinya menuju ke dalam ruangannya. Para bawahan yang kerja di sana tersenyum dan menundukkan kepalanya tanda hormat. Vanly merasa ini terlalu berlebihan, karena baginya cukup tersenyum saja sudah cukup.
Ketika hendak masuk kedalam ruang kerja, Gustaf membukakan pintu untuk istri tercintanya. Gustaf memperlakukannya bak seorang Ratu.
"Silahkan Nyonya Vanly Sutopo" Ucap Gustaf sambil mengulurkan tangannya dan membungkukkan badannya.
Vanly pun hanya tersenyum melihat kelakuan suaminya itu. Di dalam ruangan Vanly membuka website perguruan tinggi yang dia inginkan. Beberapa kali ia meminta pendapat pada suaminya itu.
"Mas.. Vanly daftar di Universitas A ya?" Tanya Vanly serius.
"Daftarlah di Universitas dekat rumah sayang, jika suatu saat kamu hamil aku tidak terlalu khawatir jika kamu masuk kuliah. Kamu pilih mana.. Kuliah di universitas yang jauh tapi kalo hamil aku akan memintamu cuti,atau kamu kuliah di universitas dekat rumah tapi jika kamu hamil aku izinkan masuk hingga usai kandungan 7 bulan?" Ucap Gustaf melawan sikap keras kepala istrinya.
Setelah memikirkan 2 pilihan tersebut, Vanly pun mengutarakan pilihannya "Baiklah mas, lebih baik Vanly kuliah di universitas dekat rumah aja, yang penting Vanly tidak cuti."
Gustaf pun sudah menebak jawaban Vanly. Gustaf tau jika Vanly ingin sekali untuk melanjutkan pendidikan, oleh sebab itu ia memilih kuliah di universitas terdekat, walaupun suatu saat ia hamil setidaknya ia tidak ketinggalan kelas. Jika ia harus cuti maka dia harus merelakan waktu pendidikannya terbuang sia-sia. Bams pernah bercerita pada Gustaf jika Vanly memang anak yang cerdas dan rajin, Vanly sangat memprioritaskan pendidikan. Itulah sebabnya Vanly memilih jawaban itu.
"Baiklah sayang, segera daftarkan dirimu. Pilihlah jurusan yang kamu minati. Masalah administrasi biar asisten Jun yang mengurusnya" Sahut Gustaf dengan mengacak-acak rambut istrinya.
Vanly sudah selesai mendaftar kuliah, ia pamit ke suaminya untuk pergi ke pasar berbelanja kebutuhan dapurnya. Ketika Vanly hendak keluar dari ruangan tersebut Gustaf segera menariknya dan memeluknya. Vanly membelalakkan matanya.
"Apa yang kau lakukan? Ini di kantor." Ucap Vanly sedikit berbisik, agar pekerja lain tidak ada yang mendengarnya.
"Sayang, bolehkah suamimu meminta ciuman dari bibir mungilmu itu? Agar suamimu semangat kerja hari ini" Sahut Gustaf dengan bermanja-manja di tengkuk leher istrinya.
"Mas.. Tolonglah, ini dikantor. Aku malu." Vanly pun melepas pelukan suaminya. Terlihat Gustaf mengerucutkan bibirnya.
"Nanti saja ya dirumah" sambung Vanly.
Gustaf pun segera tersenyum mendengar ucapan istrinya. Vanly pun segera keluar dari ruangan kerja Gustaf sebelum suaminya berubah fikiran. Vanly pun pergi diantar oleh sopir pribadi Gustaf, walaupun Gustaf terlihat jarang memanggil sopirnya karena Gustaf lebih suka mengendarai mobilnya sendiri tetapi Gustaf memiliki sopir pribadi sejak mama papanya masih hidup untuk mengantar mama papanya cek up tiap harinya.
Ketika sampai di pasar Vanly segera membeli beberapa sayuran dan bumbu dapur yang di butuhkan. Vanly membeli bahan-bahan persediaan untuk satu minggu kedepan. Setelah selesai berbelanja ia segera pulang kerumah.
Sesampai nya dirumah ia langsung memasak beberapa makanan. Tak lupa Vanly membersihkan rumah berlantai dua milik suaminya itu. Waktu menunjukkan pukul 14.00 wib, Vanly merebahkan dirinya di atas ranjang. Ia sangat lelah hari ini, hingga akhirnya ia tertidur.
**Karena ada beberapa pembaca yang menginginkan visual dari pemeran novel ini,
maka author akan buat satu bab khusus untuk visualnya.
tapi kira2, temen-temen setuju atau tidak jika author beri visualnya?
*oh iya btw, tingkat pasien yang terkena corona di Indonesia semakin meningkat guys,
kalian jangan lupa jaga kesehatan, cuci tangan yang bersih ya❤❤❤
#staysave***
baca cerita ini, kangen suami.....