Sekar & Raja Phinisi

Kejadian di kolam itu membuat Kasih dan Teo bingung. Mereka memandangi sikap Raja yang terlihat posesif. Sekar juga bingung dengan perubahan sikap Raja.  

“Mas Raja? Kenapa?” tanya Sekar.

Raja tidak menjawab. Raja mulai memasang kacamatanya dan pergi menarik tangan Sekar agar mengikutinya. Sekar segera meraih handphonenya yang berada di dekat tempat dia berdiri. Sekar memberi kode ke Kasih kalau dia akan menelpon Kasih nanti. Kasih hanya mengacungkan jempolnya dan melambaikan tangan.

Semangat Sekar! Keep Strong! (Tetap kuat), batin Kasih dengan memandangi Sekar.

Raja membawa Sekar pergi dari villa menggunakan buggy. Raja seolah tidak mau melepaskan tangan Sekar. Sepanjang Raja menyetir buggy, tangan Raja menggenggam tangan Sekar. Semakin aneh saja sifat Raja dirasakan oleh Sekar.

“Mas Raja? Kita mau pergi kemana? Anambas?” tanya Sekar sambil berusaha melepaskan tanggannya dari cengkraman Raja.

Raja tidak menjawab pertanyaan Sekar itu. Dia hanya menoleh ke Sekar beberapa detik kemudian memakaikan jaket kulitnya ke Sekar. Dan Raja kembali fokus menyetir buggy.

Tak lama kemudian mereka sampai di dermaga miliki resort itu. Raja terus menggenggam erat tangan Sekar. Sekar merasa tidak nyaman dengan sikap Raja itu. Karena banyak mata yang memandang mereka. Lebih tepatnya memandang Sekar yang bajunya basah meneteskan air.

Raja terus menarik tangan Sekar menuju salah satu yacht yang ada di dermaga. Betapa kagetnya Sekar saat Raja menarik tangannya memasuki yacht yang sangat mewah. Itu menurut segi pandang Sekar.

Wow… Ini yacht terkeren yang pernah kulihat. Kecil tapi mewah, gumam Sekar dengan memandangi sekeliling isi yacht.

Di dalam yacht itu tidak ada orang. Raja membawa Sekar ke deck antara (bagian tengah) dimana Raja akan mengemudikan yacht. Disana Sekar melihat kopernya diletakan dekat sofa.

“Mas, saya izin pakai kamar mandinya ya. Mau ganti baju,” kata Sekar.

Raja lagi-lagi tidak menjawab. Ini membuat Sekar serba salah. Sekar tidak mau ambil pusing dengan sikap Raja yang mendiamkannya. Sekar mulai mengambil kopernya dan mencari kamar mandi di yacht itu.

Sambil mencari kamar mandi, Sekar menelusuri isi yacht. Di deck pertama atau deck dasar cuma ada satu tempat tidur dan televisi. Design interiornya sangat mewah. Sekar hanya berani memeganginya dengan jari sambil senyam senyum. Otaknya melayang-layang.

Bang El punya yacht gak ya? Kalau punya apa sebagus ini? Hihii… Apa rasanya kalau dia yang bersama ku saat ini?  Batin Sekar sambil menyentuh bed yang tertata rapi itu.

Mata Sekar mulai tertuju dengan bingkai foto yang dipajang di kamar itu. Ada banyak bingkai foto di tempat itu. Tapi cuma satu wajah.

“Ini pasti yang namanya Mona… Cantik,” kata Sekar. Dia terdiam beberapa saat memandangi salah satu foto yang isinya El, Raja dan Mona di tengahnya. Sekar juga memandangi foto Mona yang lain. Di foto itu Mona mengenakan selempang 1st Winner Asia’s Next Top Model (Pemenang Pertama). Dadanya terasa sesak memandangi foto itu.

“Apa aku menyerah aja ya? Dia cantik banget… Apa jadinya nanti kalau dia sudah sadar? Siapa yang akan dia pilih? Bang El atau Mas Raja? Kalau dia pilih Bang El… Aku harus menerima kenyataan itu. Aku juga  gak mungkin melirik ke mas Raja. Secara mas Raja hatinya cuma buat Mona. Dia aja sampai menyediakan ruang rawat khusus untuk Mona di pulau pribadinya. Huft… Besar kali cintanya mas Raja ke Mona… Dia aja sampai mau nyomblangin aku ke bang El. Pastikan tujuannya agar bang El bisa melupakan Mona… Hm… Enaknya jadi Mona. Yang satu cakep, yang satu hot banget,” kata Sekar dengan mengusap foto di tangannya.

Tiba-tiba ada suara terdengar di belakang Sekar. Yang pasti tidak lain lagi adalah Raja.

“E’hm… Apa yang hot?” kata Raja sambil mengambil foto dari tangan Sekar. Sekar pun menoleh menatap wajah Raja yang sudah sangat dekat dengan wajahnya.

“E… Em… Maksud ku... Aku haus,” kata Sekar berbohong dengan mengusap lehernya.

“Diajari apa kamu sama laki-laki itu?” tanya Raja semakin mendekatkan wajahnya ke Sekar. Sekar berusaha melangkah mundur, tapi Raja terus mendekati Sekar.

“E… Berenang,” jawab Sekar. Tubuh Sekar mulai kaku saat hidung mereka bersentuhan.

Sekar berusaha mengontrol nafasnya sambil memandangi bibir Raja yang sudah dekat dengan bibirnya. Sekar tidak bisa melangkah mundur lagi karena langkah kakinya sudah mentok ke dinding kapal.

“Huft…” Raja mendengus. Rambutnya berantakan sekali, tapi kenapa dia terlihat sexy? Tanya Raja dalam batinnya.

Setelah terdiam beberapa saat saling pandang memandang, Raja tersadar saat yachtnya mulai bergoyang karena ombak laut. Raja meraih tangan Sekar dan mengajak perempuan itu keluar dari kamar.

“Mau kemana kita, mas?” tanya Sekar sambil mengikuti langkah Raja.

Lagi-lagi Raja tidak menjawab pertanyaan Sekar. Raja hanya menarik tangan Sekar sampai ke deck atas. Di sana Raja mulai membuka t-shirtnya di depan Sekar. Betapa terkejutnya Sekar melihat pemandangan surga duniawi itu.

“Huft…” Damn! He is so hot, gumam Sekar sambil menyipitkan matanya. (Sial! Dia sangat hot)

Raja tak hanya membuka bajunya, dia juga membuka celana panjangnya. Sekar  semakin gerah melihat benda yang begitu menonjol di tengah sana.

Apa maksudnya ini? Apa dia mau pamer? Batin Sekar dengan memalingkan pandangannya. Tapi tetap sesekali melirik ke arah Raja.

Raja berjalan mendekati Sekar dengan hanya memakai boxer ketatnya. Tubuh Sekar semakin gemetaran memandangi Raja. Jantungnya terasa terhenti saat Raja meraih salah satu tangannya.

“Ayo lompat dari sini. Aku akan ajari kamu renang,” Kata Raja membuat Sekar sangat kaget.

“Apa? Apa mas? Lompat? Dari sini?!” tanya Sekar dengan berusaha menarik tangannya.

“Ya. Tadi kamu mau belajar kan?” tanya Raja menatap mata Sekar.

“Tapi ini laut… Dalam… Aku gak bisa berenang, mas!” Sekar mulai membalikan badan untuk meninggalkan Raja. Tapi tangan Raja meraih pinggang Sekar dan menarik Sekar untuk melompat bersama.

“HUAAAAAAAAAAAA!” Sekar berteriak sekencang mungkin saat mereka terjun bersama.

BYURRRR!

Sekar dan Raja mulai masuk ke dalam air laut. Raja menarik Sekar agar perempuan itu lebih dalam menuju kedalaman laut.

Aku tidak tahu, apa isi hati mu sesungguhnya. Yang aku tahu, aku tidak suka ada laki-laki berada di dekat mu, apalagi menyentuh mu. Setiap melihat mu dan bersentuhan dengan tubuh mu, aku ingin kamu merasakan apa yang ku rasakan, batin Raja saat berada di dalam air laut.

Raja terus memeluk tubuh Sekar. Perempuan itu sangat ketakutan. Sekar berusaha membuka matanya tapi tidak bisa. Matanya terasa perih terkena air laut yang mengandung garam. Sekar semakin mengeratkan tangannya memeluk Raja. Gelapnya kedalaman laut membuat perasaannya tidak karuan. Hanya suara ombak air laut di permukaan yang samar-samar dia dengar. Sekar semakin merapatkan tubuhnya ke Raja dan memejamkan matanya karena perih. Sekar berusaha membenamkan wajahnya di dada Raja karena takut ada binatang laut yang mendekatinya.

Raja semakin senang mendapat pelukan dari Sekar. Air laut yang bergerak-gerak, membuat kaos yang dipakai Sekar tersingkap naik. Raja meraba bagian bhra Sekar dan membukanya. Hanya dalam sekali sentuh, pengait itu bisa dia buka. Raja menggunakan bantuan air laut yang bergerak untuk menyingkap kaos milik Sekar. Dua bukit kembar itu mulai menyentuh dada Raja. Dia merasakan betapa kenyal benda itu menyentuhnya dengan bergerak-gerak karena air laut.

Pikiran Sekar masih kacau karena rasa takut dengan binatang laut buas yang menghantuinya. Dia terus berusaha mengeratkan tangannya melingkar di tubuh Raja. Sementara tangan Raja mulai masuk kedalam celana Sekar. Raja memasukan jari panjangnya ke bagian intim Sekar. Memutar dan menggerak-gerakan sambil merasakan gunung kembar yang terus merapat di dadanya.

Sekar mulai merasa kehabisan oksigen. Dia tidak bisa berlama-lama lagi di dalam air laut. Sekar sekuat tenaga menggerakkan kakinya untuk naik ke atas permukaan air.

*****

Binatang laut macam apa yang kamu takuti Sekar?

Bersambung…

*****

 Kondisi di dalam Yacht