Wanita Cuek Dan Pria Dingin

Dara membuka matanya, Dia merasakan sakit dibagi bahu atasnya. dan melihat infus ditangan nya, Dia diam sejenak lalu, bergegas membuka infus dan membungkus tangannya dengan kain, agar tidak keluar darah. Dara membuka pintu kamar dan melangkah menuju keluar rumah.

Roy langsung menarik tangan Dara.

" kamu mau kemana " panggil Roy

" Aku harus pergi, aku mau memastikan keadaan tuan Rian." jawabnya dengan menepis tangan Roy.

" Rian baik-baik saja, Dia ada di kota bersama Haikal." Roy menarik tangan Dara, dan membawanya ke tempat duduk, dan melihat tangan Dara yang terbungkus kain.

" tuan yakin, tidak sedang berbohong," tanya Dara dengan tatapan serius, dan Roy mengangkat wajahnya melihat kearah Dara. Sekarang mereka saling beradu tatap, sampai Dara memalingkan wajahnya kearah lain.

" apa kau melihat kebohongan Dimata ku." tanya Roy

Dara hanya diam.

" apa kau mencintai Rian, kau membuang-buang waktu muda mu, untuk mengikuti kegilaannya." Roy bicara dengan mata menatap Dara. dia terpesona dengan kecantikan Dara.

" saya berhutang nyawa, dan saya tidak pantas jatuh cinta pada nya. jawab pelan Dara.

" saya akan mengikuti setiap langkahnya, sampai tuan Rian yang meminta saya pergi." jelas Dara

....

Bunga mondar-mandir didepan pintu kamar mandi. dan dia memutuskan untuk meminta bantuan Haikal, Bunga mengeluarkan kepalanya melihat isi keliling kamar, dan dia melihat Haikal duduk di sofa memainkan handphone dan memakan kacang yang dibeli Bunga.

" Haa aii kkkaall.." panggil Bunga dengan terbata-bata.

Haikal mengangkat kepalanya, dan melihat Bunga, lalu menunduk lagi, fokus ke hpnya.

" HAIKAAAALLLLL...." panggil Bunga dengan teriak.

" aku tidak tuli, kenapa harus teriak" Haikal berdiri dengan tatapan sinis.

" aannnu, aku lupa membawa baju dan handuk." jawab Bunga. dengan wajah merah karena malu

" Jadi sekarang kamu TELANJANG" mata Haikal membulat, dan jidat nya berkerut.

Bunga pun ikut tersedak mendengar nya, Dia langsung menutup pintu, dengan kuat.

" Astaga, apa yang barusan aku ucapkan, kenapa harus keluar kata-kata itu." Gumam Haikal.

Dia melangkah mendekati sebuah paper bag di kursi, dan berjalan mendekati kamar mandi.

Tookk tookk.. pintu diketuk, Bunga menoleh dan mundur kebelakang, tanpa jawaban.

" Baju qu letakan didepan pintu, aku keluar sebentar." suara Haikal dibalik pintu, melangkah pergi.

Bunga membuka pintu kamar mandi, dan langsung mengambil paper bag itu.

Dan Bunga lebih terkejut lagi, di paper bag itu baju laki-laki, dia membuka pintu dan melirik ke dalam, dan tidak ada orang, dia mengambil handuk dan keluar kamar mandi mencari paper bag nya.

tapi tidak ada, lalu dia diam dan coba berpikir, dimana bajunya.

" astaghfirullah Al azim, ketinggalan di mobil" gumam Bunga. Bunga menutup mulutnya dengan tangan, di kesal dengan dirinya sendiri yang ceroboh.

Sedangkan Haikal masih berdiri dibalik pintu kamar, dia memainkan hpnya, dan melirik jam tangannya. Setelah merasa cukup lama memberi waktu untuk Bunga memakai baju, Haikal memutuskan untuk masuk, karena tubuhnya lelah, belum tidur sama sekali.

Ceklekk pintu terbuka, Bunga langsung berdiri, dan melihat kearah pintu. dan Haikal lah yang masuk.

Bunga duduk di atas tempat tidur, dengan menggunakan baju laki-laki, dan menutup pahanya dengan selimut.

Haikal mendekat dengan tatapan aneh, melihat baju Bunga, karena itu baju untuk Rian.

tapi dia tidak ingin bertanya, dia capek ingin segera istirahat.

" minggir lah, kau bisa duduk di sofa, aku ingin tidur " tegur Haikal memberi perintah, dan menaikkan tempat tidur.

tapi Bunga masih belum bergerak, wajah nya memerah, dan sedikit panik, Dia takut satu kamar dengan laki-laki, dengan pakaian nya yang seksi. melihatkan badan putih mulus miliknya.

Haikal membalik badan, dengan jidat mengkerut.

"kau ingin tidur denganku," sindir Haikal yang sudah duduk di diatas tempat tidur.

" kau gila," jawab Bunga.

" Jika tidak mau tidur, maka menyingkir lah," kaki Haikal menendang Bunga sampai turun dari tempat tidur dengan wajah mengejek.

"Haaikkall..." teriak Bunga..

" Ya, kenapa" Haikal melihat kearah Bunga, dengan membalik badan nya yang tadi sudah berbaring.

dan dia terkejut melihat penampilan Bunga.

Haikal menelan ludahnya, melihat didepan nya, Bunga mengenakan baju laki-laki lengan pendek, yang hanya menutup sampai atas lututnya, yang melihatkan kaki panjang putih mulus. Haikal langsung geleng-geleng, menahan diri.

....

Rian keluar dari sebuah restoran, dengan membungkus beberapa makanan, yang akan dia bawa pulang ke kampung untuk membagikan nya pada penduduk setempat, untuk makan malam.

Sesampainya nya di penginapan, Rian menuju ke kamarnya dan mengetuk pintu..

tookk tookk tookk... pintu lama dibuka..

" emhhh, mungkin Haikal belum balik kayak nya, langsung masuk aja lah" gumam Rian dalam hati.

Didalam kamar Bunga dan Haikal terkejut mendengar ketukan pintu mereka saling pandang...

Haikal langsung berdiri dari tempat tidur mendekati Bunga. Dia langsung melangkah melihat handuk untuk menutupi paha Bunga.

Dan dengan cepat dia melingkar tangan di pinggang Bunga, Bunga kaget dan menepis tangan Haikal..

" apa yang kau lakukan," Bisik Bunga.

" Diam lah" Haikal menatap wajah Bunga dengan dekat. tapi Bunga masih meronta-ronta.

Pintu terbuka, dan mereka terkejut sampai Bunga terdorong kebelakang, dan Haikal ikut terjatuh karena tangannya di pinggang Bunga. mereka jatuh ketempat tidur.

Sekarang posisinya Haikal diatas tubuh Bunga.

Rian masuk dan melihat adegan itu, Rian bukan nya pergi tapi langsung melihat kearah Haikal dan Bunga yang sekarang saling menatap..

" apa yang Lo lakuin kal" tanya dengan senyum-senyum.

" kalian sedang ciuman," selidik Rian.

" kal gimana rasanya, enak gak" Rian masih nyengir sambil bertanya.

Bunga dan Haikal hanya saling tatap, kadang menatap Rian yang senyum-senyum .

Haikal bangun dari tubuh Bunga dan menarik selimut menutupi paha Bunga.

wajah Bunga sekarang sudah seperti kepiting rebus, Haikal garuk-garuk kepala.

" kenapa kalian, malu ya, hahah hahha hahha..." suara ketawa Rian pecah di ruangan itu.

Haikal menatap dengan sinis.

Bunga pun menatap tidak kalah sinis

Rian menatap mereka bergantian, dan membuang nafas kasar.

" iya, iya,maaf udah ganggu, gue keluar sekarang, kalian bisa lanjutkan lagi" jawab Rian sambil melangkah keluar dengan tersenyum.

Haikal menghela nafas..

dan Rian tiba-tiba datang lagi..

" kal, gue penasaran gimana rasanya, kalian belum menjawab...kalau enak gue mau coba ." teriak Rian yang langsung lari karena Haikal membalikkan badan dengan tatapan mematikan, berarti nya dia sudah kesal.

....

Dasar Rian ganggu aja, padahal lagi enak-enak..

jangan salahkan author ya Bunga Haikal salahkan lah Rian..hhhaaa

....

TERIMAKASIH YANG SUDAH BACA YA...

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE YA

coment kasih semangat buat author biar semangat up nya..

Dan kalau ada yang salah silahkan coment kasih saran mana baiknya.