NovelToon NovelToon
Sistem Tak Terukur

Sistem Tak Terukur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Sistem / Harem / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Eido

Setelah begadang selama tujuh hari demi mengejar deadline kerja, seorang pria dewasa akhirnya meregang nyawa bukan karena monster, bukan karena perang, tapi karena… kelelahan. Saat matanya terbuka kembali, ia terbangun di tubuh pemuda 18 tahun yang kurus, lemah, dan berlumur lumpur di dunia asing penuh energi spiritual.

Tak ada keluarga. Tak ada sekutu. Yang ada hanyalah tubuh cacat, meridian yang hancur, akibat pengkhianatan tunangan yang dulu ia percayai.

Dibuang. Dihina. Dianggap sampah yang tak bisa berkultivasi.

Namun, saat keputusasaan mencapai puncaknya...

[Sistem Tak Terukur telah diaktifkan.]

Dengan sistem misterius yang memungkinkannya menciptakan, memperluas, dan mengendalikan wilayah absolut, ruang pribadi tempat hukum dunia bisa dibengkokkan, pemuda ini akan bangkit.

Bukan hanya untuk membalas dendam, tapi untuk mendominasi semua.
Dan menjadi eksistensi tertinggi di antara langit

Update tiap hari
Follow Instagram: eido_481
untuk melihat visual dari karakter novel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eido, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Feng Jian bergerak cepat begitu cepat hingga bayangannya pun sulit diikuti. Setiap kali tinju atau tendangan dari Duo Ming Laomo menghantam ke arahnya, tubuh Feng Jian melesat ke samping, ke belakang, atau bahkan ke udara, meninggalkan ilusi gerak samar yang menyatu dengan angin. Langkah Angin Bayangan keterampilan itu menjadi satu-satunya alasan ia masih bertahan hingga kini.

Duo Ming Laomo mengaum, tubuhnya yang seperti kesurupan tak henti mengejar. Setiap serangannya mengguncang udara, menciptakan ledakan-ledakan kecil dan badai aura di sekeliling. Tapi tak satu pun serangan itu benar-benar mengenai Feng Jian. Namun di balik kelincahan itu, Feng Jian mulai berpikir.

“Aku tak bisa terus seperti ini. Terus menghindar hanya memperpanjang waktu… Aku bisa kehabisan tenaga sebelum dia jatuh. Tapi… jika aku melepaskan segel itu..."

Pikirannya terputus. Pandangannya secara tak sadar melirik ke kejauhan, ke balik barisan pepohonan tempat sosok mungil itu bersembunyi.

Qin Aihan.

Dari balik semak, wanita itu mengintip pertarungan dengan wajah yang pucat, matanya tak pernah lepas dari sosok suaminya. Ia tak melihat jelas pertempurannya tak ada seorang pun di sana yang bisa. Bibi Mei dan para penjaga hanya bisa melihat jejak-jejak aura berbentuk garis-garis cahaya yang saling beradu dan melesat. Terlalu cepat. Terlalu gila.

Tapi Qin Aihan tak peduli pada kecepatannya. Ia peduli pada Feng Jian. Jantungnya berdetak tak menentu. Tangannya menggenggam batang pohon di depannya erat-erat, seolah itu satu-satunya yang menahan tubuhnya agar tak roboh karena gugup. Napasnya tersengal, bibirnya gemetar.

“Jangan terluka… jangan kenapa-kenapa…” bisiknya dalam hati, berkali-kali.

Bibi Mei, yang berdiri tak jauh di belakangnya, menatap nona muda itu dengan penuh iba. Ia belum pernah melihat Qin Aihan sekhawatir ini. Getaran yang terlihat di bahu sang nona, ketegangan yang terpancar dari seluruh tubuhnya, sudah cukup membuat siapa pun tahu rasa itu bukan sekadar perhatian. Itu rasa takut akan kehilangan.

Dan di tengah badai serangan itu, Feng Jian merasakan keraguan yang menusuk hatinya. Ia bisa melepaskan segel itu sekarang. Menghancurkan Duo Ming Laomo dalam satu serangan. Tapi…

“Jika dia melihatku dengan kekuatan itu… apakah dia masih akan mau menjadi istriku?”

Ia memejamkan mata sepersekian detik saat melayang di udara, menghindar dari serangan lain yang menggetarkan tanah. Sistem di dalam tubuhnya bisa menghitung perasaan seseorang, tapi bahkan sistem itu belum menjamin. Ia tak tahu apakah saat ia memperlihatkan kekuatan sejatinya, kekuatan yang tersembunyi dan menakutkan itu, Qin Aihan akan tetap memilihnya… atau malah menjauh.

Pertarungan ini bukan hanya soal hidup dan mati.

Bagi Feng Jian, ini juga tentang hati yang dipertaruhkan.

Feng Jian menggertakkan giginya. Keringat membasahi pelipisnya, dadanya naik turun cepat, namun matanya tetap tajam menatap lawan di hadapannya Duo Ming Laomo. Ia telah menahan diri sejauh ini, belum menyentuh Absolut Domain miliknya. Kekuatan itu... terlalu besar, terlalu berbahaya untuk dilepaskan sembarangan.

Untuk saat ini, Tinju Naga Pemutus Langit menjadi tumpuan utama dalam serangannya. Berkali-kali ia melesat, melancarkan pukulan yang memecah udara, menciptakan dentuman keras di setiap hantaman. Setiap kali tinjunya menghantam tubuh Duo Ming Laomo, dentuman tulang retak terdengar jelas 'KRAK!' seolah tubuh itu sudah tak lagi utuh, hanya tinggal daging dan tulang yang dipaksa bergerak oleh sesuatu yang tak terlihat.

Namun yang membuat bulu kuduk Feng Jian berdiri adalah satu hal meski tubuh lawannya sudah penuh luka, darah berceceran, dan tulang-tulangnya nyaris seluruhnya remuk... Duo Ming Laomo masih berdiri. Masih bergerak. Masih bertarung.

Feng Jian melompat mundur, napasnya berat, matanya sedikit menyipit. "Apa ini masih bisa disebut manusia…?"

Dalam hatinya, ketakutan yang tidak biasa mulai muncul. Bukan karena kekuatan Duo Ming Laomo, tapi karena sesuatu yang membuat pria itu menjadi seperti ini. Pill hitam itu… pikirnya. Apa sebenarnya racikan gila macam itu?

Ia tahu pasti, kekuatan aneh ini bukan berasal dari bakat, bukan pula hasil kultivasi bertahun-tahun. Tidak. Ini adalah hasil dari sesuatu yang buatan. Sesuatu yang memaksakan kekuatan ke dalam tubuh hingga tubuh itu tak sanggup lagi namun tetap dipaksa berjalan. Di dalam dantian Duo Ming Laomo, Feng Jian bisa merasakan jejak aura yang asing. Sebuah Pill Hitam yang memancarkan aura gelap yang menyelimuti setiap celah tubuhnya, terus menyuplai energi seperti mesin iblis. Tak peduli berapa banyak luka, selama pill itu tetap di sana... tubuh itu akan terus bergerak.

Feng Jian melayang di udara, lalu menukik tajam. Ia menghentakkan kaki ke tanah, menghancurkannya hingga bongkahan besar terangkat. Dengan satu putaran cepat, ia membentuk bola batu besar dari puing-puing tanah, lalu melemparkannya ke arah Duo Ming Laomo. Hantaman itu membuat tubuh lawannya terpental jauh, menghantam beberapa pohon dan meninggalkan jejak darah di sepanjang lintasan.

Namun... ia masih bangkit.

Bergetar. Terluka parah. Tapi bangkit.

Feng Jian mengepalkan tinjunya. "Berapa lama lagi? Sampai kapan tubuh itu bisa dipaksa seperti ini?" pikirnya dalam hati.

Tapi lalu... sesuatu berubah.

Gerakan Duo Ming Laomo mulai melambat. Tidak terlalu kentara, tapi cukup bagi mata Feng Jian yang tajam untuk menangkapnya. Pukulan yang sebelumnya bertenaga penuh kini mulai kehilangan kekuatan. Keseimbangannya goyah, langkahnya sedikit terhuyung.

Feng Jian menatap dengan penuh siaga. “Efek Pill itu… mulai melemah?”

Dan untuk pertama kalinya dalam pertarungan ini, harapan kecil mulai menyala di dada Feng Jian. Tapi ia tahu sebelum harapan itu tumbuh besar, ia harus bertahan. Dan menghancurkan sumber kekuatan iblis itu… sebelum tubuh Duo Ming Laomo kembali bangkit seperti neraka.

Di balik rimbun pepohonan, Qin Aihan tak bisa lagi menahan gejolak di dalam dadanya. Napasnya tercekat, matanya berkaca-kaca, dan tubuhnya gemetar hebat. Pertarungan di hadapannya telah berlangsung terlalu lama, terlalu intens, terlalu kejam. Setiap dentuman di kejauhan terasa seperti hantaman langsung ke dadanya. Ia tak tahan lagi ia harus bergerak.

Dengan satu langkah cepat, ia hendak menerobos keluar dari tempat persembunyian dan menghampiri Feng Jian. Wajahnya penuh tekad, meski pikirannya diliputi kegelisahan dan ketakutan. Di benaknya hanya satu hal: "Jika terus seperti ini, Feng Jian akan kelelahan… bahkan mungkin…"

Ia menggigit bibirnya. Hatinya sesak.

Namun, yang tak ia ketahui dan tak bisa ia bayangkan adalah bahwa suami yang ia khawatirkan itu memiliki sesuatu yang melampaui nalar manusia biasa. Fisik Tubuh Abadi Dasar. Sebuah anugerah langka, salah satu dari 3000 fisik legendaris yang tersebar di seluruh dunia kultivasi. Tubuh itu tak kenal lelah, tak mudah hancur, dan bisa pulih jauh lebih cepat dari manusia biasa.

Sayangnya, Qin Aihan tidak tahu itu. Bahkan tentang dirinya sendiri pun ia tak tahu banyak. Ia tak tahu bahwa di dalam tubuhnya tersembunyi Potensi Bakat Spiritual Kaisar Alkimia bakat langka yang bisa membuat dunia terguncang bila diketahui.

Namun sebelum ia benar-benar melangkah ke medan pertempuran, tangan kuat namun halus menahan lengannya.

“Jangan, nona." ucap Bibi Mei pelan tapi tegas.

Qin Aihan menoleh cepat, matanya membara.

“Aku harus membantunya! Kalau sesuatu terjadi pada Feng Jian aku tidak akan diam saja!” serunya dengan nada tinggi.

Namun Bibi Mei tak goyah. “Tuan Feng Jian sudah berjanji. Ia akan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Kita harus percaya padanya.”

Qin Aihan mencengkeram tangan Bibi Mei dengan kuat. “Kalau dia mati, kau yang akan menerima hukuman dariku!” katanya dengan nada tajam, penuh kemarahan dan ketakutan yang bercampur menjadi satu.

Bibi Mei hanya diam. Tak melawan. Tak membantah. Ia tahu, itu bukan ucapan dari kebencian itu jeritan dari hati yang tak sanggup kehilangan.

Sementara itu, di balik tatapan tenangnya, Bibi Mei pun merasa ngeri. Ia melihat jelas betapa mengerikannya Duo Ming Laomo saat ini tulang-tulang patah, tubuh porak-poranda, tapi masih bisa bertarung seolah tubuhnya digerakkan oleh kehendak setan.

Namun ia tetap berdiri di tempatnya, menahan Qin Aihan, karena ia tahu ini adalah pertarungan Feng Jian. Dan mereka tak boleh menjadi beban baginya.

Qin Aihan pun akhirnya kembali terdiam. Tak ada yang bisa ia lakukan lagi selain menatap ke depan, menanti, berdoa. Hatinya masih bergejolak, tapi tubuhnya tak bergerak. Yang bisa ia lakukan kini hanyalah satu hal.

Menunggu Feng Jian kembali dalam keadaan baik-baik saja.

1
Wahyudi Erlangga
Jd berasa baca novel percintaan ketimbang novel ttg dunia kultivator
Kang Comen
mc sampah diawal bkin para pembaca kabur
Eido
Jangan lupa di like guys!
Yang udah like, terima kasih ~
Hendra Saja
semangat up Thor.....
Eido: iya makasih 🙏
total 1 replies
iqbal nasution
semangat dan terus
Eido: siap, jngn lupa di like ya biar semangat juga mau up nya 🙏
total 1 replies
Ardi Provision
mc naik kan juga kultivasi nya jangan hanya puas dengan tingkat pengumpulan Qi menengah
Ardi Provision
sebagai seorang alkemis seharusnya meningkatkan kultivasi dirinya dan bawahannya untuk keamanan biar cerita nya enak, bukan terus berhadapan dengan musuh yang lebih kuat kecuali mc berkelana sendiri tampa keluarga yang menyertai dirinya
Ardi Provision
gak diambil harta rampasan perang??
sebuah sekte gak mungkin gak ada harta sepeser pun kan?
Ardi Provision
udah perkembangan mc sangat lamban malah menghadapi musuh tingkat inti emas
Raysonic Lans™
yang banyak Updatenya KLO bisa 25 bab perhari kayak yang di sebelah
Raysonic Lans™: cius gw
Eido: bnyk bgt wkwk
total 2 replies
Ardi Provision
minimal ber kultivasi lah sedikit jangan terburu nafsu sudah jalan, sistem pun error katanya peningkatan sistem tapi malah ngelantur bukan menjalankan perintah
Ardi Provision
mana peningkatan sistem tadi?
Raysonic Lans™
oke lah bro
Eido: terima kasih
total 1 replies
Hardware Solution
mantab
wawan jepara
mode bantai aktif
bu fatim
bagus...👍
bu fatim
berkultivasi dulu di Gua...
menabung tanaman herbal. daging binatang..simpan di tas dimensi..
buat keadaan darurat...👌
bu fatim
modal tampang dan 100 batu??
bu fatim
kultivasi masih 0 kok berani turun gunung... Nekat mau cari istri hhh🤕
bu fatim
kalau mau keluar dari gua itu harusnya sudah berkultivasi tinggi.. jangan baru bangun langsung pergi.... kultivasi masih 0 payah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!