ELORA KHANZALEA
..............
ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.
......
Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.
....
Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?
Yuk simak kisah selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9 Menjadi Buronan
Malam nya!
Tak
Tak
Tak
Suara langkah sepatu seseorang memasuki Mansion yang sangat porak poranda, Mayat yang berantakan yang berserakan di sudut maupun ruangan tamu. Orang yang sedang memasuki mansion itu hanya bisa bergidik ngeri dengan suasana di mana apa lagi saat dirinya melihat tubuh ROCKY yang sangat mengenaskan.
"Bos sebentar lagi tuan muda pulang!"lapor pengawalnya yang memberi tahu kan putra ROCKY pulang ke kota kelahiran nya.
"Dimana dia sekarang?"tanya Rio selaku kakak kandung ROCKY.
"Dalam perjalanan bos!"sahut pengawal yang membungkuk hormat.
"Hmm..."
Rio berjalan memasuki sebuah ruangan untuk melihat apa yang telah terjadi, Sesampainya di sana Rio bergegas membuka laptop untuk memeriksa nya. Betapa terkejutnya Rio saat menyaksikan awal mula terjadinya pembantaian di mansion ini.
"Siapa dia...."ujar Rio yang penasaran dengan sosok wanita yang telah membantai mereka semua.
"PAPA!!"
"PAPA!!"
Rio yang mendengar teriakkan seseorang, bergegas menghampiri nya yang ternyata putra ROCKY pulang dengan kemarahan yang memuncak.
"Juna!"panggil Rio yang melihat keponakan nya telah tiba.
"Paman di mana papa? Apa yang telah terjadi pada papa!"ucap Juna yang menghampiri Rio sang Paman.
"Dimana Paman?"tanya juga lagi.
"Tenang kan diri mu Juna! Paman Akan membawamu ke tempat papa mu!"tegas Rio yang mengerti akan kekhawatiran Juna.
Rio mengajak Juna untuk mengikuti nya, setiba di tempat kejadian. Sontak membuat Juna histeris dengan keadaan ayahnya yang mengenaskan. Tangis Juna pun pecah di samping tubuh sang ayah yang telah tiada, Juna berteriak histeris menanyakan siapa pelaku yang telah membunuh ayahnya. Juna bersumpah atas nama ayahnya jika Juna akan membunuh pelaku yang telah membuat nya kehilangan sosok ayah.
Malam itu juga Juna dan Rio melakukan acara pemakaman untuk ROCKY, Juna yang kehilangan sosok ayah tidak henti hentinya menangisi kepergian sang ayah yang kini pergi untuk selama lamanya.
"Segera lah kembali! Paman akan melakukan rapat!"ucap Rio yang bergegas pergi setelah menepuk pelan bahu Juna.
Beberapa menit kemudian Juna tiba di ruangan rapat, Rio pun bergegas menjelaskan tentang misi mereka kali ini yang akan balas dendam pada kematian ROCKY. Di rasa sudah selesai untuk mendiskusikan tentang misi balas dendam, Rio membubarkan rapat yang kini sedang iya lakukan.
"Bersabar lah Juna, aku bersumpah akan membunuh wanita itu!"tegas Rio yang sangat bertekad untuk membalaskan dendam kematian ROCKY.
"Tidak paman! aku sendiri yang akan membunuhnya!"ucap Juna yang menekan setiap kalimat nya.
"Hmm...."
...*****...
Di dalam kamar Siti terbangun dari tidurnya, Siti pun bergegas mencari sosok Elora yang telah lama iya rindukan. Tidak berselang lama Elora datang menghampiri Siti yang sedang mematung menatap wajah Elora.
"Kenapa?"tanya Elora dingin.
"Ini makan dulu!"ucap Elora lagi.
"Elora!"panggil siti yang merasakan ada yang berbeda dengan Elora sekarang.
"Hmm..."sahut Elora pelan.
"Kamu benar Elora kan?"tanya Siti yang mencari kebenaran.
"Terus aku siapa?"tanya Elora balik yang membuat siti tertegun.
"Kamu sudah berbeda Elora, Elora yang dulu...."ucap siti yang terpotong kala Elora menjawab.
"Lugu? Aku tau itu!"tegas Elora lagi.
"Aku bukan Elora yang dulu setiap hari nya memanjat tebing, Aku tidak tau, apa yang terjadi pada diriku yang kini menjadi seorang pembunuh berdarah dingin!"ucap Elora lagi yang membuat siti terdiam.
"Aku ingin membunuh mereka semua! Aku tidak mau nasib buruk itu menimpa orang lain lagi!"ujar Elora yang sudah siap menuntaskan kezaliman yang binatang lakukan pada wanita yang lemah, bahkan Elora sudah siap menanggung semua resiko di masa yang akan datang.
Tidak ada lagi ucapan atau pertanyaan yang keluar dari mulut Siti, Siti hanya bisa diam seribu bahasa.
Tapi tiba tiba Gara Avin datang ke kamar Elora dan Siti untuk mengatakan jika FIFI menghilang, Namum Elora membantahnya, jika FIFI saat ini berada di taman belakang hotel yang membuat Gara dan Avin bergegas mencari keberadaan FIFI.
Sesampainya di sana dan benar saja jika FIFI sedang berdiam diri di taman hotel, keduanya pun bergegas menghampiri FIFI yang duduk sendirian.
Pada akhirnya FIFI menceritakan pada Gara dan Avin awal mula dirinya melakukan hal sekeji itu, Awal nya FIFI tidak mau melakukan hal keji itu, Namun Dennis mengancam FIFI untuk putus, dan jangan menghubungi Dennis lagi. Akan tetapi FIFI yang cinta mati terhadap Dennis tidak mau putus dan FIFI memilih untuk berkerja sama dengan Dennis selama ini. Bahkan FIFI menambahkan dia sangat menyesali semua perbuatan nya yang menyakiti hati perempuan yang ingin hidup bahagia bersama orang orang yang mereka kasihi.
"Hiks....Aku sudah minta maaf... Tapi Elora tidak mau memaafkan ku..."lirih FIFI yang menangis terisak Isak.
"Sabar..... Tidak mudah bagi Elora untuk memaafkan mu yang pernah menyakiti hati nya! Aku harap beriringnya waktu Elora mau memaafkan mu!"ucap Avin yang membuat Gara melotot.
"Tumben bijak!"ucap Gara yang membuat Avin kesal.
Gara dan Avin terus terusan berdebat, sehingga membuat FIFI terkekeh dengan tingkah mereka yang tidak mau berhenti.
Pada akhirnya mereka tertawa bersama dan mengungkapkan rasa bahagia mereka yang mengikuti Elora, Entah kenapa ada rasa bahagia tersendiri saat mengikuti Elora.
Elora yang tidak jauh dari mereka hanya berdiam diri, lalu Elora pun pergi meninggalkan mereka yang masih tertawa bersama.
Saat di lobby hotel, Elora merasakan aura jahat yang mendekat, bahkan suara serigala juga terdengar panik.
"Pergilah dulu tuan! Mereka terlalu banyak!"
Elora yang mengingat Gara dan yang lainnya masih di taman, dengan cepat Elora melesat tepat di hadapan mereka. Sehingga membuat mereka yang sedang tertawa terbahak bahak terhenti kala sosok Elora menatap tajam mereka semua.
"Mereka datang!"ucap Elora tegas.
Sontak membuat ketiganya terkejut dan bergegas pergi mengambil barang barang yang mereka butuhkan, setibanya di kamar Elora bergegas membawa siti untuk ikut bersamanya. Siti yang kaget terus menerus menanyakan apa yang sedang terjadi Namun di abaikan oleh Elora yang tidak sempat menjawab.
Setelah berkumpul mereka bergegas pergi dari hotel yang sebentar lagi para mafia datang untuk mencari Elora, dan benar saja mereka datang dalam jumlah yang sangat banyak. Tapi setibanya mereka di sana Elora dan teman temannya sudah pergi duluan.
Rio Juna mengepalkan tangannya kuat dengan Elora yang berhasil kabur dari kejaran mereka, tidak ada rasa kasihan Rio dan Juna membunuh siapa pun yang berani menghadang jalan mereka untuk mencari Elora.
*Flashback on*
"Bos, saya telah mendapatkan informasi keberadaan mereka saat ini!"lapor pengawal Rio yang telah mendapatkan informasi.
"Bagus! Kumpulkan semua bawahan kita! Kita akan kesana sekarang juga!"ucap Rio yang menyeringai puas.
"Aku tidak sabar ingin membunuhnya paman!"ucap Juna yang tidak sabaran lagi.
"Mari kita bunuh wanita itu!"tegas Rio yang langsung pergi menuju ke lokasi yang telah di tetapkan.
flashback off
Di dalam perjalanan, mereka hanya bisa berdiam diri karena tidak ada yang berani memulai pembicaraan.
Tapi tiba tiba!
Kriiiiiiingggg
Kriiiiiiingggg
Sontak pandangan mereka langsung tertuju pada Avin yang sedang menyembunyikan ponsel baru nya.
"Hehehe.....Ponsel baru..."ucap Avin yang cengar cengir dengan tatapan mereka semua.
Lagi dan lagi suara ponsel itu pun berbunyi, Avin yang kembali mendapatkan tatapan maut bergegas mematikan ponsel itu secepat mungkin.
"Maaf...."ucap Avin lagi.
"Dari mana kamu mendapatkan nya?"tanya FIFI yang membisik di telinga Avin.
"Aku membelinya.."sahut Avin yang juga berbisik pada FIFI.
"Bagus itu....Coba kamu buka."ucap FIFI yang membuat Avin menurut, tapi tiba tiba mata keduanya melotot sempurna, saat semua internet memperlihatkan wajah mereka yang menjadi buronan yang sedang di cari cari seluruh dunia.
Ternyata selama ini mereka telah di tetapkan buronan oleh para polisi dan para mafia yang ingin sekali membunuh mereka semua.
...ΩΩΩΩΩΩ...