NovelToon NovelToon
Istri Muda

Istri Muda

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Dokter Genius / Beda Usia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:155.2k
Nilai: 5
Nama Author: moon

WARNING❗
Cerita ini, buat yang mau-mau saja, TAK WAJIB BACA JUGA
Mengandung banyak Flashback
Banyak nama tokoh dari novel-novel pendahulu mereka
Slow update
Alur lambat
So, yang gak suka silahkan cabut, dan berhenti sampai di sini ❗


⚠️⚠️⚠️

Kenzo akhirnya menerima permintaan sang bunda untuk menikahi putri sahabatnya semasa SMA.

Tapi ternyata gadis itu adalah adik tiri Claudia mantan kekasihnya. Dulu Claudia mencampakkan Kenzo setelah pria itu mengalami kecelakaan hingga lumpuh untuk sementara waktu.

Bagaimana lika-liku perjalanan pernikahan Kenzo dengan Nada? (yang selisih usianya 10 tahun lebih muda).

Di sisi lain, Nada masih terbelenggu dengan potongan ingatan masa kecil yang mengatakan bahwa ibunya meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri.

Apakah itu benar? Atau hanya dugaan semata? Lantas jika tidak benar siapa gerangan yang telah menghilangkan nyawa ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menantu Kecil Bunda Emira

#15

“Maaf, Mas. Apa Mas marah karena tadi aku belajar bersama teman-teman ku?” tanya Nada sedikit takut, hingga kembali mengkerut di tempatnya, dan sesaat kemudian Kenz baru menyadari bahwa sikapnya lah yang membuat Nada takut hingga tangannya ikut dingin seperti saat ini. 

Kenzo mengabaikan ucapan Nada, pria itu menghampiri Buffett membuka sebuah kotak lalu mengeluarkan sebuah benda yang belum pernah Nada lihat sebelumnya. Kenz mengeluarkan benda tersebut dari kertas pembungkusnya, lalu meletakkannya di antara kedua telapak tangan Nada. 

“Gel ini akan menghangatkan tanganmu,” ujar Kenz. Rupanya Kenz masih menyimpan gel penghangat, padahal di Indonesia jarang menggunakan benda tersebut, karena negara tropis, tak mengenal musim dingin. 

“Kenapa, pakai gel, kan tangan Mas masih berguna.” Nada menggerutu. 

Tak! 

Kenz menyentil kening istrinya pelan. “Kamu menggodaku?” 

Nada memutar wajahnya, matanya bergerak ke seluruh penjuru ruangan. “Nggak, aku hanya mengatakan yang sejujurnya.” 

Kenz tersenyum tipis, “Lakukan saja, tak masalah, tapi jangan coba-coba melakukannya di depan pria lain. Terutama, teman laki-lakimu tadi.” 

“Jadi, besok aku boleh belajar kelompok di kampus?” tanya Nada penuh harap. 

“Di rumah.” Nada kembali manyun. 

“Kamu sudah bersuami, kalau suamimu bilang di rumah, artinya kamu harus patuh.” 

“Iya, Pak Suami,” sahut Nada. 

“Sekarang mengejekku?” 

Nada kembali menoleh sengit, “Mana ada aku mengejek, kan barusan Mas sendiri yang bilang, kalau aku sudah bersuami. Memangnya salah, kalau ku panggil Pak Suami?” 

“Tapi nggak pakai kata ‘Pak’ juga,” gerutu Kenz.” 

“Kenapa tak boleh? Mas kan laki-laki, kalau ada pasien yang memanggil Pak Dok, apa tidak boleh juga?”

“Ya, kalau pasien berbeda.” 

“Kalau pasien boleh, kenapa aku tak boleh?” 

“Ya, Tuhan—” keluh Kenzo, kenapa ada wanita yang begitu ajaib seperti istrinya? Kenzo begitu gemas, hingga rasanya ingin menguncir bibir istrinya, ada saja jawabannya jika diingatkan. Padahal beberapa saat lalu, Nada terlihat seperti gadis penurut, ternyata tengilnya 11 12 dengan Leon. 

“Pokoknya di rumah, bawa teman-temanmu ke sini, titik.” Kenzo melonggarkan dasinya, kemudian berjalan ke walk in closet. 

“Tapi, bagaimana dengan Bunda?” Nada belum menyerah. 

“Bunda pasti mengizinkan?” 

“Lalu bagaimana dengan buku referensi?” 

Tiba-tiba Kenzo ingat Mayra keponakan kecilnya yang cadel bin cerewet seperti petasan. Nada seperti jelmaan Mayra ketika dewasa. 

“Kan, tadi sudah ku katakan, semua buku dan referensi yang kalian butuhkan ada di rumah ini, kalian boleh pakai, gratis! Dengan catatan kerjakan di tempat, tak boleh dibawa keluar!” 

“Beneran, Mas?” tanya Nada belum percaya, karena di rumah Papa Emir, tak ada ruangan perpustakaan. Yang ada justru ruangan koleksi tas Mama Laura, dan koleksi sepatu mahal Claudia, benar-benar membosankan. 

“Periksa saja ke bawah, perpustakaannya dekat ruang makan.” 

Tanpa menunggu lama, Nada melesat ke bawah, ia berlari kecil seperti anak-anak, wajahnya berseri-seri padahal hanya mencari perpustakaan. Bukan mainan, atau makanan lezat. 

Brak! 

Nada membuka pintu ruangan tersebut, ruangan itu begitu luas, dan berisi banyak buku-buku. Buku-buku tersebut bahkan diurutkan sesuai tahunnya, dan di tandai satu persatu. 

Nada seperti melihat surga, di antara deretan buku-buku berharga tersebut, ia menyusuri tiap rak, yang bertuliskan tahunnya. Itu mungkin tahun ketika kedua mertuanya masih berstatus mahasiswa fakultas kedokteran. 

“It's so amazing.” 

Berkali-kali Nada mengucapkan kalimat tersebut, karena ia telah dibuat terpesona. 

Hingga sampailah Nada di sebuah rak dengan tulisan tahun terbaru, berisi buku-buku tentang anatomi syaraf manusia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Inilah yang dibutuhkan kelompoknya, bahkan mereka bisa bertanya langsung karena profesornya adalah suaminya sendiri. 

Sementara rak di sebelahnya buku-buku tentang jantung manusia, pasti rak buku itu milik adik iparnya, Leon. 

“Aku harus telepon Bunda, minta izin menggunakan perpustakaan untuk belajar kelompok.” 

Nada kembali ke kamar, karena lupa ponselnya masih tertinggal di sana, suara gemercik air terdengar, membuat Nada tahu, bahwa suaminya masih di kamar mandi. 

Nada kembali turun ke bawah, sambil menghubungi ibu mertuanya. “Halo, Bunda.” 

“Iya, Sayang, ada apa?”

Nada mengatur nafasnya sesaat, setelah berlari-lari menaiki tangga. “Kok nafasmu ngos-ngosan gitu? Kamu dari mana?”

“Habis— lari, Bund. Naik turun tangga rumah. Hehehe—” 

Bunda Emira tersenyum, “Kenapa harus lari? Mentang-mentang di rumah tidak ada orang lain.” 

“Tadi buru-buru ambil ponsel, mau telepon Bunda.” 

“Kamu kangen Bunda?”

“Hehehe, dikit, kan tadi pagi masih ketemu.” 

Bunda Emira terkekeh, “Ada apa, hmm?” tanya Bunda Emira lembut.

“Bunda, kalau teman-temanku belajar kelompok di rumah Bunda, boleh, tidak? Mas Kenz bilang, boleh. Tapi aku tak enak sama Bunda, jadi aku telepon Bunda, deh.” 

Diam-diam Bunda Emira tersenyum, baru kali ini ada salah satu anaknya berbicara dengan kalimat yang panjang pada dirinya. Para pria di sekitar Bunda Emira hanya bicara seadanya. Iya, tidak, hmm, oke. Benar-benar membosankan. 

Kali ini Bunda Emira merasa menemukan warna baru dalam hidupnya, seorang anak perempuan. Dulu ada Leony menantu pertamanya yang cerewet, tapi sejak berpisah dari Leon, Bunda Emira kembali kesepian. Karena ia pun takut menelepon sang mantan menantu, takut semakin rindu. 

“Halo, Bund? Bunda? Bunda dengar aku, kan?” tanya Nada karena Bunda Emira tak kunjung memberikan jawaban. 

“Iya, Bunda masih dengerin kamu, kok.” Bunda Emira menyahut. 

“Jadi, gimana? Boleh, kan, Bunda?” tanya Nada sekali lagi. 

“Boleh, kapan?”

“Besok, Bund, karena lusa tugasnya dikumpulkan.”

“Boleh, nanti Bunda bilang ke Bik Na, biar beliau siapin makanan.” 

“Yes!” seru Nada girang. “Thank you, Bundaku.”

“Sama-sama, Sayang.” 

“Eh, Bunda, barusan aku nggak sopan, ya?” tanya Nada sesudahnya, hingga membuat Bunda Emira tertawa keras. Menantu kecilnya ini, benar-benar penuh warna. 

•••

“Jelaskan padaku, apa maksud perkataanmu kemarin!” cecar Kanaka, ketika mereka kembali bertemu di hari berikutnya. 

“Apa yang kamu ingin tahu, sudah ku katakan kemarin,” jawab Claudia dengan wajah serius, agar Kanaka yakin akan kebohongannya. Wanita itu bahkan dengan susah payah mencari test pack dengan tanda positif, serta foto USG janin yang masih berusia muda. 

Untunglah, semua mudah didapat melalui kecanggihan teknologi. 

“Jangan bercanda, Claudia! Aku serius!” teriak Kanaka. 

“Dan aku juga serius!” balas Claudia tak mau kalah. 

“Aku ingin menikah, Ka. Dan orang itu harus kamu,” sambung Claudia. 

“Kenapa harus aku, aku belum ingin menikah.”

“Lalu kapan? Kita bahkan sudah seperti suami istri bila lama tak bertemu, tapi kamu masih juga mengelak, padahal aku hamil anak kamu,” mohon Claudia, dengan kedua mata berkaca-kaca. 

Kanaka meninju ruang kosong di hadapannya, kemarin ia dimarahi habis-habisan oleh Papanya, dan jika tidak segera menikahi Claudia, maka bisnis Kanaka dan teman-temannya akan terhambat, karena pasokan modal akan ditarik oleh papanya. 

1
Soraya
mksh thor👍
Soraya
Nada gak pantas jadi dokter
Soraya
katanya seorang dokter kn bisa membuktikan sudah berapa minggu kehamilan Nada gitu aja ribet
Soraya
Nada kn mahasiswi Kedokteran masa dibikin bodoh thor
Eva Karmita
Alhamdulillah happy ending 💓 tetap semangat Otor semoga rejekinya lancar dan kedepannya karya" mu mkin sukses aamiin 🤲🤲🥰
moon: amin...

mangga di lanjut ke Leon, jika berkenan, kak.

dan terima kasih banyak untuk apresiasinya selama ini 🥳
total 1 replies
Pujierde
yah gak ada bonchapnya donk 😁🤭
btw makasiih author udh bikin cerita yg seru, bikin penisirin n bikin dugun" juga sehat selalu dan semangaaaaat 💪💪
moon: sudah loncing eps perdana kak. silahkan mampir ya🥳
total 1 replies
Pujierde
telyus nanti joget gemoy baleng yaaaaa😂😂
Pujierde
xixixi 😆😆😆😆😆😆😆😆
Pujierde
pantecan gembul makan molo.....😂😂 tp onty cyuka....🥰🥰
Pujierde
sempet seliwer ney kenapa jadi bacanya cenayang jauh bgt yaks hahaha padahal cenangnya sama onty juga cenang cama dilimu mayla 🥰🥰
Sh
sedih..gagal retensi... diperhatikan..kami suka sekali jika upload cerita Geraldy...seru lihat mereka kumpul kumpul ..Tapi kemarin waktu tulis ulat bulu berhasil retensi... mungkin jika mau coba retensi lagi ..lepas dulu Geraldy..cari ide yang ga biasa...ulat bulu itu ga biasa dan segmennya terbatas..duda dan janda tua tapi berhasil... celotehan anak kecil juga suka berhasil... sampai sekarang aku juga bingung soal rumus retensi..padahal cerita bagus lho....jangan patah semangat ya .
moon: alhamdulillah, masih dapat sampai 40 babb kak. jadi nggak zonk2 amad.

aku juga suka edisi geraldy, ringan, banyak bercandanya, banyak nostalgila nya, tapi ya itu... banyak juga yang nggak suka, jadi asal udah dapat 40 babb udah bahagia kak.

nggak apa2, aku selesaikan Leon sekalin.
terus... entah kapan bikin anak cucu geraldy lagi 🥺
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
ditunggu karya barunya, semangat 💪💪💪
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞: sami sami🫶
total 2 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
🫶🫶🫶💚💚💚
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya happy ending, terima kasih kakak Author 🙏
semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya, aamiin...
in Syaa Allah selalu menunggu karya2 kakak Author berikutnya 🙏❤️💪💪💪
moon: sama2 kak, terima kasih juga sudah olweis baca dan rajin komen, huhuhu terhuraa aku tuuhh 🥺🥺
total 1 replies
Marlina ☘𝓡𝓳
buah cinta
moon: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Marlina ☘𝓡𝓳
hayoloh bayar 🤣🤣🤣
Marlina ☘𝓡𝓳
Leon apa Kenzo 🤔
Marlina ☘𝓡𝓳
karena mangga tetangga lebih menggiurkan 🤣
Marlina ☘𝓡𝓳
harap maklum dgn kelakuan orang kaya 🤣
Rahmawati
wkwkwkwk, kirain beneran jenis mangganya dari Spanyol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!