NovelToon NovelToon
AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Monacim

Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.

Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.

Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEDAS MERCON

"Lo harus bantu gue buat pisahin Citra dari Sendrio. Dengan begitu, kita berdua bakal sama-sama untung. Gimana kek caranya. Gue mau, kali ini ide dari otak lo sendiri. Lo kan sama liciknya kayak gue. Masa sih nggak bisa mikir cara buat misahin mereka. Lo aja bisa kemarin bikin Citra nyaris digilir. Tapi gue nggak bakal biarin lo ngebahayain Citra, ya. Intinya Sendrio harus menjauh dari Citra," lontar Yokan.

Felya terdiam memikirkan cara apa yang harus ia gunakan untuk menuruti permintaan Yokan. Tiba-tiba suara sistem kembali masuk ke pendengarannya.

DING!

[Kamu mendapatkan misi baru, yaitu membuat tuduhan palsu terhadap Citra. Ajaklah Citra ke rumah Sendrio dengan dalih membuat kue.]

"Gini deh. Gue bakal ajak Citra ke rumah Sendrio. Ya alasannya sih mau bikin kue bareng sama mamanya Sendrio. Nah, nanti gue sama Citra battle. Tapi gue bakal culas. Gue masukin sesuatu ke adonan Citra biar dia tertuduh ngeracunin itu kue," ujar Felya menyarankan.

"Nggak bisa gitulah. Gimana kalau Citra di penjara? Lo jangan macem-macem ya, Fel. Pikir jalan lain !" tolak Yokan mentah-mentah.

"Y-ya itu cara yang paling bagus. Gimana sih, lho. Tapi kalau lo nggak mau, gue tetap pakek cara itu. Cuma alurnya gue bakal ubah dikit. Gue bakal bikin Citra ngambek ke Sendrio. Gimana?"

Yokan mengernyitkan keningnya. "Emang lo bisa? Heh, Felya. Sendrio aja nggak mau deket-deket sama lo. Gimana lo bisa bikin Citra ngambek sama Sendrio dengan lo deketin tuh cowok."

Felya nyaris memukulkan sendok ke wajah Yokan saking geregetannya. "Ih! Lo tuh ya ngeraguin gue mulu. Mana tau kalau belum dicoba. Heh, bagaimanapun juga gue itu tau cara taklukin dia. Secara gue kan pernah jadi pacar dia," ujar Felya bersedekap angkuh. 'Pacaran sama Randy maksudnya. Kan mereka sama tuh. Cuma beda nama doang. Pastilah ada kesamaan. Mukanya aja plek triplek gitu miripnya.' batinnya.

"Ya udah sih kalau emang lo bisa ngelakuin itu. Asal jangan sampai lo bikin Citra terluka. Gue kagak bakal biarin itu terjadi."

"Ck, tenang aja. Gue udah muak kok nyakitin dia. Ya walau mukanya emang nyebelin. Sok alim sok lembut."

"Ya emang dia lembut. Makanya gue suka," sahut Yokan.

"Udah deh ya gue nggak peduli. Traktir gue makan sekarang. Sebagai pengisi energi sebelum gue memulai misi penting nih," pinta Felya.

"Gaya lo misi penting." Yokan mengangkat tangannya sambil menatap penjual nasi goreng. "Bang, satu porsi ya yang pedas mercon!"

"Pedas biasa aja ah. Lo tuh asal aja."

"Ya biarin. Masa pedas mercon nggak berani sih. Bukannya mulut lo emang biasa sama yang pedes-pedes, ya," sahut Yokan tak peduli.

Felya mengembuskan napasnya pasrah. 'Gapapalah yang penting gratis. Sialan nih cowok. Perlu bantuan gue tapi tetap aja jahil minta pun.'

Tak lama pesanan nasi goreng datang juga. Yokan dengan senang hati mempersilakan dengan senang hati. Baru saja Felya makan satu suap, wajahnya sudah ingin memuntahkan nasi goreng itu. Buru-buru Felya menutup mulutnya.

"Aerr! Hmmm!"

Yokan tertawa lepas melihat Felya yang gelabakan. Cowok itu sengaja membiarkan Felya yang makan tanpa memesan minuman terlebih dahulu.

"Hahahaha! Ngahaha!"

Felya nyaris menitikkan matanya menelan nasi goreng itu. Begitu sudah tertelan, barulah ia mengumpat dengan sangat murka.

"SIALAN LO!"

Felya merogoh yang dari saku seragam Yokan dengan cepat, lalu berlari menuju penjual es.

"E-e-eh duit gue! FELYA!" protes Yokan.

"Kampret tuh cewek main nyosor dada gue aja ngambil duit. Hih."

Yokan menatap nasi goreng Felya yang masih utuh. Melihat Felya yang masih menunggu es miliknya dibuatkan Bu Kantin, Yokan pun menukar nasi goreng itu dengan miliknya yang hanya pedas biasa. Ia tata kembali nasi goreng dan sendok itu agar sama persis seperti nasi goreng mercon milik Felya tadi.

"Kalau sampe meninggal gegara nih nasi goreng pedas, bisa digentanyangin gue," gumamnya.

***

Pulang sekolah, Felya berlari mengusul Sendrio yang berjalan bersama temannya menuju parkiran sekolah. Kemunculan Felya di hadapan Sendrio, membuat cowok itu terkejut bukan main. Apalagi teman Sendrio yang malah menggoda Sendrio dengan kata-kata yang berisik.

"Sen, gue mau ngomong," ucap Felya.

Sendrio menatap tajam kedua temannya yang sedari tadi menertawakannya. "Lu berdua bisa diem, nggak?"

"Yoi. Diem nih demi lo bisa ngomong tenang saja Felya. Nyahaha!"

"Mending kita duluan aja, Ki. Yok-yok duluan Yok," ujar Dimas merangkul bahu Rifky sambil terkikik.

Sendrio geleng-geleng kepalanya mendengar ucapan temannya itu. Dari kemarin teman-temannya salah paham karena Felya selalu mendekatinya.

"Ada apaan sih, Fel? Lo ganggu gue yang mau langsung cabut tau nggak."

"Ck, ih. Sabar dulu dong. Gue cuma mau bilang sesuatu nih. Tadi kan gue ngajak Citra buat kue bareng, eh katanya papa ada di rumah. Jadi nggak bisa deh. Nah, nyokap lo kan doyan bikin kue tuh. Pasti ada dong lengkap peralatannya. Lo bilang ke nyokap lo dong buat izinin gue sama Citra ke rumah lo. Gimana? Gue sama Citra lo yang ke sana." Felya tersenyum untuk menyakinkan keraguan di mata Sendrio.

"Serius sama Citra?"

"Serius. Nah, tuh si Citra udah jalan ke sini," tunjuk Felya pada Citra yang berjalan seorang diri di koridor.

Sendrio diam-diam tersenyum senang. Jika dengan Citra, maka ini sebuah keuntungan untuk dirinya. Sendrio jadi membayangkan betapa cantiknya Citra dengan apron masak di dapur.

"Bisa nggak nih? Malah senyum-senyum," tanya Felya memastikan.

"Bisa kok. Lo datang aja ke rumah gue. Soal nyokap, dia pasti ngizinan dan bahkan sempat bilang minta ajakin teman cewek gue ke rumah. Biar bisa bikin kue bareng," kata Sendrio.

"Oke deh. Gue langsung meluncur ke rumah lo ntar sana Citra, ya. Kami beli bahan kuenya dulu ntar habis ini," ujar Felya tampak girang.

"Oke. Gue tunggu di rumah," sahut Sendrio seraya berjalan pergi dari hadapan Felya.

Felya nyaris melompat kegirangan saking senangnya. Jika misi ini berhasil, maka ia akan mendapatkan hadiah lagi dari sistem.

"Felya, gimana tadi udah izin sama Sendrio?" Tiba-tiba saja Citra sudah berada di belakang Felya saja.

Felya melempar senyuman pada Citra. "Udah dong. Dia langsung mau pas gue izin. Ini kita langsung beli bahan buat kue, ya. Gue bakal bawa barangnya ke rumah gue dan lo pulang ke rumah. Abis itu pukul empat sore gue jemput lagi buat kita ke rumah Sendrio," lontar Felya.

"Oke. Aku ambil mobil ya, Fel. Kita berangkat pakek mobilku aja," kata Citra.

"Boleh."

Felya tersenyum penuh kemenangan sambil mengikuti Citra dari belakang. 'Gue kudu keluarin jurus khusus nih buat ngedeketin Sendrio. Gue bakal niru apa yang dilakukan Felisha untuk mendapatkan Randy.'

1
Gedang Raja
Luar biasa
Mona_cim: thank u
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!