NovelToon NovelToon
Garasena Sang Pemanggil

Garasena Sang Pemanggil

Status: tamat
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta Beda Dunia / Matabatin / Sistem / Cinta pada Pandangan Pertama / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:214
Nilai: 5
Nama Author: Syah raman

Hanya cerita dari sesorang yang memiliki khodam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Final - Kerjasama dan Akhir Yang Memilukan

[Pada lain sisi]

"Aku telah mengendalikan Bijudama." Hanfeng berkecak pinggang. "Hari ini aku harus mendapatkan siluman naga es, dan membunuh pemimpin ketiga desa itu."

[Situasi perlombaan di wilayah kota Emperor]

Garasena menyeka darah yang keluar dari mulutnya. "Raja Zhui Wei, mari kita lanjutkan pertarungan kita."

"Dengan senang hati nak!" Ujar Zhui Wei.

Seketika Eragonix dan palu besar phoenix telah berhantam.

Xiao Chen seketika tersentak. "Hah! Apa itu?"

Xun Yanran berteriak. "Bahaya!"

Roles Elam senyum dan bersyukur. 'Akhirnya, Bijudama datang.'

Para penonton pertandingan telah melihat segerombolan orang-orang berjubah hitam. Seorang lelaki bernama Han Feng, berada di atas hewan gaib itu.

Garasena melihat ke arah langit. "Apa yang terjadi?"

"Kita harus berhenti,'' Saran Zhui Wei.

"Kerahkan kekuatan kalian."

Para ahli pembuat lingkaran sihir untuk perlindungan, telah menyatukan kekuatan mereka. Semburan seperti meteor jatuh mengenai lingkaran itu.  Semua orang di pertandingan itu terlindungi.

"Dimana Roles Elam?" Kata tetua suku Pretty Tymber.

Roles melesat jauh, lari dari para tetua desanya. "Akhirnya aku bisa lari. Rasakan semburan Bijudama."

Tetua desa Pretty Tymber merapalkan mantra, juga mempertahankan lingkaran sihir, agar semua orang tidak terkena bahaya dari semburan Bijudama. Seseorang di samping tetua suku berbicara. "Maaf jika saya lancang tetua. Tapi selama ini saya mencurigai Roles Elam sebagai dalang dari kekacauan ini."

Tetua suku menatap ke samping. "Aku yakin kamu tidak salah."

Garasena tertunduk dan merasa tidak percaya, matanya berair dengan penuh rasa kekecewaan. "Roles! Aku tidak menduga kamu berkhianat."

Valyshka dengan raut penuh kekesalan juga berkata. "Lupakan itu tuan... Kita harus melawan orang itu lain kali. Kita perbaiki dulu situasi ini."

Xiao Chen berteriak. "Semua prajurit Mount Angel! Serang Monster Serigala!"

Puluhan monster serigala dapat dikendalikan oleh para sekte awan merah.

Matt mendeteksi. "Mereka sengaja agar jumlah kekuatan sebanding dengan kita."

"Haha! Kalian kewalahan!" Han Feng kegirangan.

Zhui Ja terbang dengan sayap Phoenix merah, merapalkan mantra yang langka. "Hujan api!"

Rombongan monster serigala yang yang belum menyerang seketika terbakar.

Empat angota sekte awan merah dengan wajah bertopeng, seketika mengelilingi Garasena dan Zhui Wei.

"Mari tunjukkan siapa diantara kita yang tercepat." Kata Zhui Wei membelakangi calon mantunya.

Garasena tersenyum. "Saya terima itu."

"Tidak! Kerajaan kita akan diserang." Ucap Xun Yanran.

"Sayang lakukan sesuatu!" Pinta Xun Yanran pada suami. Xiao Chen mengeluarkan Qi dari dalam tubuhnya. Keluarlah sesosok naga hitam setinggi lima kaki. "Tolong lindungi desaku." Pinta Xiao Chen.

Naga hitam menabarak tangan dari Bijudama. Hingga menimbulkan efek Qi yang sangat kuat.

"Naga hitam bangsat,'' kesal Han Feng, ''seharusnya kamu jadi koleksiku saja."

Naga hitam semakin agresif. ''Itu hanya mimpi."

"Tidak mungkin." Naga hitam terbalik arah karena semburan Bijudama.

Xiao Chen sungguh khawatir. "Bertahanlah naga hitam!"

Garasena menunggangi naga es yang menyemburkan jurus element pembeku. Sehingga kaki kanan Bijudama hancur berkeping-keping.

"Kerja bagus Garasena." Senyum Xiao Chen.

"Iya." Balas Garasena.

Xiao Chen menatap daga es dan Garasena dari bawa. "Semoga berhasil."

Valyshka dalam wujud naga es, telah berhasil membutakan mata sebelah kanan Bijudama. "Aku sudah mengenainya tuan!"

"Tapi kita harus menjauh." Valyshka menghindar dari cakar Bijudama yang tajam.

"Sayang, mari kita satukan kekuatan." Kata Xun Yanran. Xiao Chen kemudian mengangguk. "Baiklah, gunakan Phoenixmu."

Naga hitam yang nampak seperti ular, akhirnya memiliki sayap sekaligus empat kaki dari burung Phoenix Hijau.

Naga Phoenix Hijau menghantam Bijudama dengan kepalanya yang kuat.

Sekaligus cakar-cakar kuat itu merobek beberapa bagian sel penyambung cakra.

'Aku harus lari." Han Feng meninggalkan Bijudama dengan cepat.

Garasena melompat bersama dewi Yurisa dari tubuh naga es, mereka menebas Bijudama dengan pedang raksasa setinggi 20 kaki.

Bijudama berhasil jatuh ke tanah setelah tertebas.

"Sekarang giliran kita." Ucap Matt. Kini lingkaran sihir telah mengelilingi makhluk gaib raksasa itu. Sai juga membuat lingkaran sihir. "Mari buat segelnya."

Han Feng merasa kesal. "Tidak akan kubiarkan kalian menyegelnya!"

"Sialan, gadis siluman ini cukup mengganggu." Han Feng menghindar dari semburan es-es tajam.

Para tetua dari desa Pretty Tymber juga membantu penyegelan Bijudama.

Para pengguna Qi mengelilingi Han Feng.

Raja Zhui Wei mengingat seseorang. "Akhirnya kita bertemu lagi?"

"Oho! Pak tua Zhui Wei,'' ujar Han Feng mengejek, ''anda sudah sehat ya?"

"Itu karena aku berhasil menetralisir racun darimu." Kesal Zhui Wei.

Zhui Ja berkata dalam hati. 'Ternyata ayah mengenalnya.'

Han Feng tertawa kecil tanpa rasa takut. "Anak gadis anda, hampir menggantikan posisi anda di kerajaan bukan? Untung anda masih hidup pak tua!"

"Semua! Tangkap dia sekarang!" Perintah Zhui Wei.

Han Feng menjulurkan lidahnya, mengarahkan telunjuknya ke atas langit. "Eits! Tunggu dulu."

Muncullah seekor naga emas keluar dari gumpalan awan hitam.

"Ini adalah naga cahaya emas, peliharaanku ini akan mengakhiri kesibukan kalian di Mystic World.''

Semburan naga emas mengarah ke bawah, itu mengenai Han Feng berdiri, semua orang mengelilinginya seketika terkena semburan naga emas. Dan Han Feng  berteleportasi agar terhindar dari marabahaya itu.

...

Ini sesuatu yang salah. Untuk apa Valyshka datang ketika ada serangan mendadak. "Valyshka, tolong jangan ke sini." Ucap Summonernya.

"Tidak tuan! Saya harus menyelamatkan anda." Ketika semuanya tersungkur akibat semburan naga cahaya emas. Gadis dengan wujud naga es itu sungguh nekat untuk menyelamatkan tuannya.

"Uh... Sangat heroik." Ini sesuatu yang sangat diinginkan Han Feng.

Naga dengan sinar emas itu tidak segan menyemburkan serangan, akhirnya Valyshka jatuh ke tanah dengan wujud gadis remaja. Itu adalah sesuatu yang diandalkan Han Feng.

Garasena benar-benar gegabah. "Valyshka!" Meneriakkan nama servannya.

Cara munafik Han Feng dengan pedang besar, berlari menuju Summoner yang menuju siluman naga es.

Pedang besar menghancurkan permukaan tanah. Garasena punya respon yang cepat untuk menghindari itu.

Han Feng benar-benar kesal akan serangan yang tidak mengenai seorang Hunter dari desa Pretty Tymber. "Kau seharusnya bukan Summoner dari naga es!"

Tanpa basa-basi Han Feng menusukkan pedang besar itu ke arah dada Garasena. Serangan itu tertahan oleh tameng es, ternyata Valyshka masih bisa menyelamatkan tuannya.

Yurisa sekarang mulai bertindak. Suara dentuman pedang menyebar di mana-mana.

"Aku tahu kamu dewi payah,'' kata Han Feng. Walau begitu dia sangat kesal, "Jangan mengganggu."

Garasena terlihat lebih tenang. "Kerja bagus Yurisa!"

Namun servan dari Han Feng tidak tinggal diam saja. Semburan naga emas mengarah ke permukaan tanah.

Sesuatu yang tidak diinginkan adalah semburan itu, mengarah pada Garasena. Valyshka melindungi tuannya dengan tameng es.

Suatu hal yang buruk adalah tameng itu hancur berkeping-keping. Valyshka terpental bersama tuannya.

Jarak jatuh Garasena cukup jauh dengan Servannya. "Valyshka! Bangunlah!" Teriak Garasena.

Namun sepertinya Han Feng tidak segan mengangkat tubuh gadis itu, membawanya ke dimensi berbeda dari alam Mystic World.

"Jurus Stunt Dimention,'' ternyata sang Dewi Yurisa tidak tinggal diam, ''cepatlah pergi selagi lorong dimensi itu terbuka."

Tak banyak yang Garasena ucapkan sebelum beranjak. "Aku berhutang budi padamu."

Garasena memasuki lorong waktu tanpa tahu yang akan terjadi nantinya.

Yang sebenarnya dia telah ada di alam seperti luar angkasa.

Setidaknya Garasena telah menggunakan sayap Dou Wang, meski mode itu lebih menguras Qi dalam tubuhnya lebih cepat. 'Apa pun akan kulakukan, meski harus mengorbankan nyawa. Bertahanlah Valyshka.'

Namun seketika saja Garasena terkejut. 'Perasaan apa ini?'

Dari jauh Garasena merasa seseorang mengikutinya. 'Semoga Zhui Ja tetap di sana.'

...

Lingkaran sihir raksasa mengalirkan Qi Valyshka pada sebuah planet es.

Han Feng terheran. "Hebat, kau bisa mengikuti aku sampai sini berkat dewi itu."

Jika ingin menyerang, Garasena bisa melakukannya. "Tapi ini hari terakhirmu,'' ucap Han Feng.

Ekspresi mengolok-olok Han Feng tiada dua, ''karena Mystic World akan terinfeksi olehku."

Mode langka yang ditunjukkan oleh Garasena, mungkin tidak pernah digunakan pada pertarungannya yang lalu. Pedang besar miliknya berubah menjadi busur panah yang cukup kokoh. "Hentikan omong kosong mu."

Tidak ada kesempatan menghindar bagi Han Feng. Anak panah itu menerobos seluruh lapisan dadanya. Bahkan menembus sumsum tulang yang telah berubah menjadi lubang. Anak panah itu cukup mengerikan jika di banding anak panah biasa, yang juga cukup mematikan bila seseorang kehabisan darah karenanya, atau mendapat kerusakan organ tubuh yang sangat vital.

Bagaimana bisa Han Feng masih hidup dengan lubang di tengah dadanya? "Hanya begitu saja."

Mungkin karena Garasena selama ini hanya berburu monster, dan melawan sesama mode yang sama, cukup terheran ketika melihat kekuatan dari seorang legenda. 'Jadi ini yang namanya regenerasi tingkat tinggi.'

"Aku yakin ada kekuatan lain." Garasena merengut.

"Lihatlah seluruh tubuhku." Ada apa dengan Han Feng yang semakin menjadi-jadi.

Ternyata Han Feng selama ini menahan mata-mata Sharinggan agar tidak terlihat oleh sekte Awan Merah, apalagi para musuh-musuhnya.

Meski sebenarnya Han Feng juga kehabisan banyak cakra. "Aku rasa kamu hanya nekat." Ujar Han Feng.

Kali ini Garasena terlihat seperti ada di bayang-bayang fatamorgana. Apakah seluruh penglihatannya yang pusing, dan halusinasi aneh dalam pikirannya bisa hilang begitu saja? 'Sepertinya aku terkena Genjutsu.'

'Aku hanya bisa menerima jurus ini melemahkan tubuhku, apakah aku akan mati di sini?'

Rasa putus asa dirasakan oleh Garasena, berakhir ketika Phoenix merah menabrak Han Feng dengan kuat.

"Minum pil ini.'' Ucap seorang gadis membawakan sebuah pil pemulihan Qi.

"Kau datang ke sini?" Garasena bertanya, namun hatinya senang juga khawatir.

Zhui Ja tersenyum. "Aku tidak ingin kau terluka."

Setelah phoenix melakukan tugasnya dengan baik, kini hewan gaib itu kembali pada pemilik segelnya.

...

Naga emas kembali bangkit.

Raja Zhui Wei berhasil memblok serangan naga yang akan menghancurkan tanah kota Emperor.

Xiao Chen menggunakan sayap Dou Wang menuju seekor naga emas yang akan menyerang ratusan prajurit.

Sebuah lingkaran sihir dengan telapak tangan besar, cukup untuk menghantam naga emas itu kembali. Inilah jurus terlarang yang selama ini Xiao Chen miliki.

"Telapak tangan penjaga neraka!"

Sebuah lingkaran sihir mengenai naga itu, bahkan. Setelah cahaya besar dari jurusnya menghilangkan hewan suci itu, kini Xiao Chen mendekat pada Xun Yanran.

"Kau baik saja?" Tanya Xiao Chen.

"Ya." Jawab Xun Yanran tersenyum.

...

Han Feng ternyata kalah oleh seorang wanita. "Mengapa kamu di sini?"

Zhui Ja masih siaga dengan pedang panjang di tangannya. "Karena aku juga punya banyak teman."

Dan lagi Zhui Ja menatap Garasena yang tidak jauh darinya. "Apa pun aku lakukan untuk keselamatan orang yang aku sayangi."

Kebutaan hati Han Feng membuat dirinya tertawa. "Cukup lucu!"

Zhui Ja tidak ingin menyerang tiba-tiba. "Bukankah kamu pernah satu perguruan dengan Regis?"

"Ohoho! Ternyata kamu kekasihnya.''

Han Feng mengiyakan itu dengan santai. "Tepat sekali, bahkan aku saingan Regis dalam menguasai iblis, tapi aku gagal karena bukan pengguna Qi. Aku hanya pemilik cakra yang menggunakan Bijudama. Hahaha, mengerti?"

"Wahai kekasih Regis,'' tambah Han Feng, ''kali ini hari terakhirmu hidup. Semoga saja jerih payahku bisa meninggalkan dendam di hatinya."

Bagaikan sebuah petir, serangan Qi berbentuk bor mengenai tubuh Zhui Ja sepenuhnya, hingga penuh luka yang mencucurkan banyak darah. Kalimat dari Han Feng benar adanya, diikuti dengan perbuatannya yang secepat kilat.

Zhui Ja terpental sangat cepat hingga mengenai sebuah batu melayang diangkasa. Beberapa tulang di dalam tubuhnya mengalami keretakan.

Garasena merasa tidak percaya, matanya terbelalak melihat moment itu. "Zhui Ja!"

Apa boleh buat tanpa pikir panjang lagi, lupakan pertarungan, apa pun yang terjadi dia akan membiarkan orang itu mengejarnya.

Meski sebenarnya Han Feng hanya berdecak. "Sudahlah bocah, apa yang kau tangisi. Dia juga bukan kekasihmu."

...

Apa yang terjadi di depan mata Garasena bukanlah sebuah mimpi. Dia telah memangku Zhui Ja yang sudah tidak bernyawa. Ini melebihi apa yang dia bayangkan.

Aura yang dikeluarkan oleh Garasena bercampur dengan Qi Phoenix merah.

Dua buku sihir dalam alam batin Garasena telah menjadi satu. Ternyata buku sihir milik Zhui Ja ikut mempertebal milik Garasena agar menjadi lebih unggul. Segala mantra pertarungan yang tidak diketahui Garasena telah hadir, dan dia menyadari bahwa ini bagian dari keuatan Zhui Ja yang telah berpindah sedemikian rupa. Setidaknya Garasena telah menjadi seorang Dou Zoun.

Dengan perlahan Garasena meletakkan tubuh kekasihnya, mulai berdiri dengan penerimaan dan rasa keteguhan, dia menyadari bahwa semua ini belum berakhir.

Han Feng memanfaatkan momen haru itu, dengan melesatkan ratusan anak panah memenuhi atmosfer.

Kemana pun Garasena terbang, ratusan anak panah itu siap untuk menusuk tubuhnya.

Meski Zhui Ja telah mati, tetapi kekuatan Qi Phoenix berhasil melindungi Garasena dari ratusan anak panah.

"Oh tidak!" Teriak Han Feng ketakutan.

Sekarang giliran Garasena membalas kematian kekasihnya.

Han Feng menyerah dengan mengeluarkan jurus terakhirnya. "Jurus prajurit es!" Para Legion itu keluar dari planet es, sesuai dengan perintah Han Feng.

"Sesuai janjimu padaku. Asana, tolong bantu aku!" Semangat membalas dendamnya dapat terbantu oleh dari surga.

Wanita itu telah keluar dari alam buku sihirnya.

Cukup dengan mengepalkan tangan, dewi Asana berhasil menghancurkan prajurit es berkeping-keping.

Han Feng merasa takut ketika melihat seorang dewi keluar dari alam buku sihir lelaki itu. "Tidak mungkin!"

Han Feng mulai tidak bisa bergerak.

''Asana, ingat ingatlah ini seumur hidupmu! Aku sangat membencimu!"

Han Feng merasa tubuhnya seperti dijepit oleh sesuatu, hingga semua darah di tubuhnya keluar melalui pori-pori kulitnya. Tulangnya menyusut dan remuk bagaikan debu. Dia pecah menjadi uap di lorong waktu itu.

...

"Pada akhirnya aku kehilangan Zhui Ja." Garasena harus menerima semuanya.

"Setidaknya Zhui Ja telah melakukan yang terbaik,'' bahkan Asana hanya bisa mengambil segi positifnya, ketika menatap Summoner yang telah memanggilnya ke lorong waktu ini, ''ayolah, pangku jasadnya untuk kembali."

Tanpa rasa berat hati, Garasena menuruti apa yang dikatakan dewi itu.

Asana menyadari keberadaan Servan yang sama seperti dirinya, meski bukan dari bangsa yang sama. 'Siluman naga es ternyata selamat.'

Meski bukan teman akrab, tapi lesatan Asana menuju gadis itu layaknya menjenguk teman yang sembuh dari sakit.

Dia berharap bahwa gadis ini mengenalnya. "Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja,'' balas Valyshka seperti bangun dari mimpi. "Apa yang sudah terjadi?"

"Ceritanya panjang,'' jelas Asana, ''ucapkan salam perpisahan untuk rekanmu.''

...

Asana mengeluarkan sebuah jurus, pemakaman tingkat dewa. Sebuah cahaya muncul di atas mayat Zhui Ja. Setidaknya ada sedikit harapan yang ada di hati Garasena dan Valyshka, meski itu bukan lagi Zhui Ja yang sama.

"Aku akan menyimpan roh Zhui Ja,'' tatapnya pada dua orang yang menghadiri pemakaman sang pemilik segel Phoenix, "semoga suatu saat dia akan hidup kembali, meski hanya di dimensi buatanku saja.''

Asana mulai menjauh dari suasana duka itu. Sebuah portal untuk menuju alam buku sihir telah terbuka. "Sebelum aku kembali ke alam buku sihir, aku ingin menasehatimu."

Hanya beberapa kata yang Asana sampaikan untuk Garasena. "Semua hal buruk yang terjadi adalah sesuatu yang kau pilih."

"Jangan pernah menyesal, karena hidup di Mystic World akan penuh penderitaan." Hanya itulah yang Asana tambahkan dalam perpisahannya kali ini dengan Summonernya itu.

Dewi itu hilang dari lorong waktu, karena kembali pada alam buku sihir Garasena.

...

Bahkan lorong waktu tiba-tiba saja luntur dan berubah menjadi alam Mystic World. Kini Garasena memangku mayat kekasihnya pada perkumpulan perlombaan wilayah kota Emperor. Suasana itu menjadi duka. Semua prajurit yang ada memberi sujud pada Garasena yang membawa mayat kekasihnya. Bahkan Valyshka juga berduka di samping Garasena yang memangku mayat Zhui Ja. Hal yang paling tidak mengenakkan adalah kesedihan Raja Zhui Wei, ketika melihat anaknya telah meninggal. Xun Yanran berlari menuju sahabatnya itu, bahkan Xiao Chen dan semua orang dari ketiga desa ikut berbela sungkawa dan memberi penghormatan terakhir.

[Selesai]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!