Istri Muda

Istri Muda

Lamaran

#1

"Sini, kamu."

Mama Laura menyeret paksa Claudia masuk ke kamar pribadinya, “Apa sih, Ma?! Aku mau pergi, nih!” protes Claudia seraya menghempaskan genggaman tangan Mamanya. 

“Dengar dulu, Mama mau bicara urusan penting,” bisik Mama Laura seolah-olah suaranya takut terdengar dari luar. 

“Urusan penting apa?” Claudia mengernyitkan alisnya karena penasaran. 

“Ada lamaran datang, dan Mama pengen Kamu yang menikah duluan daripada si anak sialan itu.” 

“Apaan sih, Ma, kan Mama tahu sudah lebih dari sepuluh tahun aku menjalin hubungan dengan Kanaka,” tolak Claudia. 

“Tapi cuma pacaran! Lalu kapan Kalian menikah? Belum ada kejelasan.” Mama Laura tak suka jika Claudia berhubungan dengan Kanaka, karena sejak dulu mereka hanya pacaran, dan lontang-lantung tidak jelas. Dan entah sudah sejauh apa hubungan mereka? Hanya mereka dan Tuhan saja yang tahu. 

“Ya memang kami belum siap menikah, lagian hubungan kami asik, kok. Pokoknya aku gak mau, biar anak sialan itu yang menikah duluan, palingan juga laki-laki tua dan peot.” Dengan sinis Claudia mengutarakan prasangkanya, sedemikian bencinya ia pada Nada, adik tiri yang suatu hari tiba-tiba dibawa pulang ke rumah oleh Tuan Emir Abrizam sendiri. 

“Eh, siapa bilang, kamu aja yang belum pernah lihat wajahnya.” Mama Laura mengambil beberapa foto kemudian mencari-cari foto pria yang akan dijodohkan dengan salah satu dari kedua putrinya. 

“Nih, tampan sekali, seusia Kamu, tapi sudah bergelar profesor.” 

Claudia menatap gambar yang di sodorkan sang Mama, tak lama kemudian ia tertawa terpingkal-pingkal. “Ma … kalo yang ini, sih, aku jelas gak mau, walaupun dia kaya tapi siapa yang mau seumur hidup terjebak dengan pria lumpuh.”

Setelah mengkhianati Kenzo, Claudia sama sekali tak menoleh kebelakang, termasuk tak lagi mencari tahu kabar terbaru tentang Kenzo. Dan Kenzo pun demikian, ia tak mempublikasikan perkembangan proses pengobatannya, satu-satunya yang tahu tentang kabarnya hanyalah, orang tuanya, dokter yang menanganinya, serta satu orang sahabat yang selama ini setia disisinya. 

“Apa?! lumpuh? Jadi dia pria cacat?!” pekik Mama Laura dengan suara keras. 

Claudia mengangguk, sementara tawa mama Laura semakin keras, rasanya sungguh melegakan ketika mengetahui bahwa putri tirinya akan terjebak dengan pria lumpuh seumur hidupnya. 

“Kalau begitu, biarkan anak haram itu menikah dengan si lumpuh, mereka memang serasi,” desis Mama Laura tak suka, senyum sinis menghiasi wajahnya, ia benar-benar membenci Nada yang tiba-tiba hadir di tengah keluarganya. 

•••

Malam yang telah disepakati itu pun tiba, Ayah Arjuna datang bersama istri dan anak sulungnya yang duduk di kursi roda. Walau ia dan istrinya tak setuju dengan sikap Kenzo saat ini, tapi, apa boleh buat karena ini adalah syarat mutlak dari Kenzo, jika kedua orang tuanya ingin melihatnya menikah dengan gadis pilihan mereka. 

Bisa dibayangkan betapa bahagia mama Laura manakala melihat sendiri, Kenzo datang dalam keadaan duduk diatas kursi roda yang didorong oleh ayah Juna sendiri. 

Kedatangan mereka disambut secara langsung oleh Nada beserta Papa, dan Mamanya, setidaknya itulah yang tertulis di Akta Kelahirannya yang baru. Dan ada satu anggota keluarga lagi yang ikut menyambut lamaran keluarga Dewanto malam ini, yakni Aric, dia juga adalah kakak tiri Nada. 

Berbeda dengan Mama Laura dan Claudia, Aric sangat baik dan ramah, pria itu benar-benar sosok kakak penyayang, dan satu-satunya orang di rumah yang sering mengajak Nada bermain, bercanda, bahkan juga mendengarkan uneg-uneg gadis itu. 

Bagi Nada, kehadiran Aric seperti penyejuk, di tengah suasana rumah yang selalu panas akibat perdebatan dan perselisihan yang entah kapan berakhir. 

Malam itu, Nada memakai gaun formal dengan desain apik, detail dan sentuhan kecil di gaun tersebut, membuat Nada terlihat semakin imut, padahal usianya sudah 22 tahun. Gaun itu adalah hadiah dari Aric khusus untuk acara pertemuan dua keluarga malam ini. 

Nada tak berekspektasi apa-apa ketika beberapa hari lalu, Papa Emir mengatakan bahwa datang sebuah lamaran untuknya. Dan ternyata dalam penglihatan Nada pria itu sangat tampan, dan sangat dewasa karena rentang 10 tahun usia mereka. 

Nada tak mempermasalahkan calon suami yang ternyata seorang penyandang cacat, kendati pria itu duduk di kursi roda, tapi ia adalah seorang dokter handal. Itu saja sudah cukup, yang lainnya entah seperti apa nanti setelah pernikahan, Nada tak terlalu ambil pusing, ia pun bahagia karena sebentar lagi bisa keluar dari rumah yang sudah seperti neraka baginya. 

“Nama Kamu siapa, Sayang?” tanya bunda Emira, yang sengaja duduk di dekat Nada, agar bisa melihat dari dekat, seperti apa calon menantunya. 

“Saya Nada, Tante,” jawab Nada, pelan tapi lugas tanpa keraguan. 

Bunda Emira tersenyum lembut, Dari perkenalan singkat ini ia mulai menyukai Nada, disamping karena Nada adalah putri dari Almarhum Febiola, sahabatnya. 

“Kamu, tak masalah dengan kondisi Kenzo?” tanya Bunda Emira ragu-ragu, pasalnya sudah kesekian gadis yang menolak manakala melihat kondisi Kenzo yang duduk di kursi roda. 

“Sama sekali tidak, Tante.” 

“Kenapa?” 

“Nada yakin, bagaimanapun kondisi Mas Kenz, Beliau akan bisa menjadi suami serta figur yang baik untuk Nada.” 

•••

Iring-iringan mobil dalam jumlah cukup banyak, mengalahkan banyaknya jumlah iringan kenegaraan, melaju meninggalkan megahnya halaman Geraldy Kingdom. 

Para tetua ada di barisan terdepan disusul kemudian anak dan cucu mereka, ada lebih dari 15 mobil, karena nampaknya lamaran Kenzo ini menjadi prosesi lamaran paling spesial, karena dihadiri seluruh keluarga lengkap, tanpa terkecuali. 

Hebohnya sudah pasti mengalahkan ramainya karnaval RT, namun yang terpenting adalah kesungguhan serta niat baik dari keluarga yang ingin serius meminang seorang gadis sebagai menantu baru di keluarga Geraldy. 

“Kamu grogi?” tanya Bunda Emira, yang hari ini memakai kebaya terbarunya. 

Kenzo tersenyum tipis. “Pasti, Bund.” Kenzo menggenggam erat telapak tangan sang Bunda. 

“Hari ini, genggaman tangan ini hanya milik Bunda, tapi beberapa jam lagi, dan seterusnya Bunda tak boleh lagi memonopoli anak Bunda.” 

“Kan masih ada aku,” gerutu Ayah Juna dengan nada agak cemburu. 

“Tuh, Ayah cemburu lagi, Bund,” kekeh Kenzo. 

“Ayah Kamu gak tahu rasanya melepas anak perempuan, sih, makanya ngomong begitu.” 

Kenzo mengusap punggung tangan Bunda Emira. “Aku tetap Anak Bunda, dan Bunda tetap yang utama bagi seorang anak laki-laki. Kami bertiga, Ayah, aku, dan Leon, sampai kapanpun, bagi kami Bunda tetaplah seorang Ratu di hati kami.” 

Bunda Emira mengusap pipi Kenzo, sebisa mungkin ia menahan diri, agar jangan sampai menangis di hari bahagia ini. 

###

ingpo tidak penting! hari ini 3 eps di 3 judul berbeda, isinya lamaran semua... othor sedang bahagia?

entahlah 🤓

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

. WArning ya serem bgt nie😬😬😬

2025-09-01

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia

mampir gas menjelang 20. semoga nggak ketiduran🤣🤣🤣

2025-09-15

1

Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸

Wahyuningsih 🇮🇩🇵🇸

see u again othor moon..ktmu lg deh sm klg ter fav se noveltoon..klg geraldy yg super uWOW🥰

2025-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 Lamaran
2 Adik Tiri Mantan
3 Persiapan Pernikahan
4 Hari Pernikahan
5 Malam pertama??
6 Mimpi Nada
7 Makan Malam Bersama
8 Ciuman Pertama
9 Pesan Misterius
10 Kanaka Yang Sesungguhnya
11 Kekesalan Claudia
12 Hamil Anak Kanaka
13 Ehm!
14 Sedingin Kulkas
15 Menantu Kecil Bunda Emira
16 Kanaka Curiga
17 Hukuman Bikin Nagih
18 Kenzo Yang Manis
19 Geraldy Kingdom
20 Kondisi Claudia
21 Satu Bantal Berdua
22 Diantar Kanaka
23 Diam Sama Dengan Marah
24 Aku Minta Maaf, Mas.
25 Pesan Misterius
26 Nasehat Ayah Juna
27 Suasana Panas?
28 Setelah Tahu Rasanya
29 Terlalu Manis Untuk Dilupakan
30 Mantan Memang Sulit Dilupakan
31 Lebih Baik Bertanya
32 Jangan-Jangan Wis Mati?
33 Bukti Yang Menarik
34 Harus Rajin Belajar
35 Cara Kenzo Menunjukkan Rasa Sayang
36 Tertangkap Di TKP
37 Hipnoterapi
38 Meninggal Karena Bunuh Diri
39 Lagi-Lagi Nada
40 Penggeledahan
41 Dua Barang Bukti
42 Semakin Sering, Semakin Candu
43 Wanita Bergaun Merah
44 Salah Pilih Lawan
45 Jatuh Cinta Padamu
46 Tes DNA
47 Pria Itu
48 Pil Tidur Milik Dokter Febiola
49 Kepingan Masa Lalu
50 Pembicaraan Nada Dan Papa Emir
51 Papa Emir Meninggal
52 Segala Kemungkinan Layak Dicurigai
53 Ungkapan Hati Papa Emir
54 Hasil Yang Berbeda
55 Ternyata Mama Laura Yang Datang
56 Sopir Nyonya Laura
57 Kecelakaan Aric Dimasa Lalu
58 Irwan Syahreza
59 Orang Yang Meninggalkan Rumah Pada Hari Kejadian
60 Sakitnya Menjadi Anak Mama
61 Gelapnya Mata Dan Sakitnya Hati
62 Pelantikan Aric
63 Dua Sidik Jari
64 Bukan Candaan Jika Memicu Kesalahpahaman
65 Ditetapkan Sebagai Tersangka
66 Dimana Aku?
67 Peristiwa 13 Tahun Yang Lalu
68 Sebuah Pulau
69 Upaya Penyelamatan
70 Telah Ternoda?
71 Pergolakan Batin Nada
72 Perubahan Sikap Nada
73 Hamil?
74 Tapi, Anak Ini Bukan Milikmu
75 Mendatangi Lapas
76 Klinik Aborsi
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Lamaran
2
Adik Tiri Mantan
3
Persiapan Pernikahan
4
Hari Pernikahan
5
Malam pertama??
6
Mimpi Nada
7
Makan Malam Bersama
8
Ciuman Pertama
9
Pesan Misterius
10
Kanaka Yang Sesungguhnya
11
Kekesalan Claudia
12
Hamil Anak Kanaka
13
Ehm!
14
Sedingin Kulkas
15
Menantu Kecil Bunda Emira
16
Kanaka Curiga
17
Hukuman Bikin Nagih
18
Kenzo Yang Manis
19
Geraldy Kingdom
20
Kondisi Claudia
21
Satu Bantal Berdua
22
Diantar Kanaka
23
Diam Sama Dengan Marah
24
Aku Minta Maaf, Mas.
25
Pesan Misterius
26
Nasehat Ayah Juna
27
Suasana Panas?
28
Setelah Tahu Rasanya
29
Terlalu Manis Untuk Dilupakan
30
Mantan Memang Sulit Dilupakan
31
Lebih Baik Bertanya
32
Jangan-Jangan Wis Mati?
33
Bukti Yang Menarik
34
Harus Rajin Belajar
35
Cara Kenzo Menunjukkan Rasa Sayang
36
Tertangkap Di TKP
37
Hipnoterapi
38
Meninggal Karena Bunuh Diri
39
Lagi-Lagi Nada
40
Penggeledahan
41
Dua Barang Bukti
42
Semakin Sering, Semakin Candu
43
Wanita Bergaun Merah
44
Salah Pilih Lawan
45
Jatuh Cinta Padamu
46
Tes DNA
47
Pria Itu
48
Pil Tidur Milik Dokter Febiola
49
Kepingan Masa Lalu
50
Pembicaraan Nada Dan Papa Emir
51
Papa Emir Meninggal
52
Segala Kemungkinan Layak Dicurigai
53
Ungkapan Hati Papa Emir
54
Hasil Yang Berbeda
55
Ternyata Mama Laura Yang Datang
56
Sopir Nyonya Laura
57
Kecelakaan Aric Dimasa Lalu
58
Irwan Syahreza
59
Orang Yang Meninggalkan Rumah Pada Hari Kejadian
60
Sakitnya Menjadi Anak Mama
61
Gelapnya Mata Dan Sakitnya Hati
62
Pelantikan Aric
63
Dua Sidik Jari
64
Bukan Candaan Jika Memicu Kesalahpahaman
65
Ditetapkan Sebagai Tersangka
66
Dimana Aku?
67
Peristiwa 13 Tahun Yang Lalu
68
Sebuah Pulau
69
Upaya Penyelamatan
70
Telah Ternoda?
71
Pergolakan Batin Nada
72
Perubahan Sikap Nada
73
Hamil?
74
Tapi, Anak Ini Bukan Milikmu
75
Mendatangi Lapas
76
Klinik Aborsi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!