Misteri Mr Dingin VS Gadis Jutek

Seorang pria tampan berjalan santai kearah Syara.Dan Syara pun tersenyum dan menunduk hormat. Saat pria itu sudah berdiri di depan Syara.

" Pagi kak, tumben ke kampus?" kata Syara kepada seniornya itu.

" Bukannya ku dengar kau mau praktek, kenapa ngak memberitahu kak Gee. Aku bisa membantumu," kata pria itu menatap Syara

" Oh ....itu maaf kak, Syara sudah minta tolong kak Fatma untuk itu," kata Syara yang merasa lebih nyaman dekat dengan senior wanitanya ketimbang senior pria

" Kau ini...ayo jalan. Kau ada kelas," kata Gee yang sudah lama bersimpati pada Syara

" Ya kak.... , kak Gee sendiri ada apa datang ke kampus ?" tanya Syara

" Mau bertemu prof Ridwan. Sekalian kangen sama Syara ," kata Gee langsung menepuk bahu Syara.

Membuat Syara hanya tersenyum. Namun cepat tangannya melepas tangan Gee yang merangkul bahunya. Ketika melihat ada beberapa temannya yang melintas

" Kenapa....kau takut mereka iri ?" tanya Gee terkekeh Sembari melirik Syara.

" Bukan begitu kak, nanti ada yang salah paham," kata Syara yang merasa tidak nyaman dekat dengan senior terpintar mereka di kampusnya itu. Apalagi Gee anak seorang prof dan komisaris rumah sakit besar.

" Hahaha. ..tenang saja kak Gee masih jomblo sampai sekarang. Tadinya kak Gee ingin menunggu mu sampai lulus, tapi kok lama banget," kata Gee tersenyum menggoda Syara.

" Makanya ngak usah di tunggu kak, lagi pula kak Cindy pasti masih mengejar kak Gee kan. Oh ya sampai ketemu nanti ya kak....dah ," kata Syara yang berbelok arah. Karna memang kelas nya harus berbelok ke kiri.

" Dah . ..yang rajin belajar !!" teriak Gee

" Ya kak, terimakasih ," kata Syara hanya melambaikan tangannya. Lalu berjalan cepat ke kelasnya.

***************

Di sisi lain Ken baru saja menyelesaikan rapat bersama para bawahannya. Membuat para karyawan wanita berbisik bisik. Setelah melihat Ken. Yang sudah satu tahun ini menjabat sebagai Presdir. Namun baru kali ini mereka melihat Ken langsung. Untuk bertemu muka di meeting para staf petinggi perusahaan.

" Gila rupanya tuh presdir baru memang masih muda dan cakep, apa dia sudah menikah?" bisik seorang staf admin kepada temannya.

" Entahlah, pantas saja pak Beni kalang kabut karna rupanya selain muda dan tampan dia juga dingin dan cuek. Bahkan selama rapat ia tidak tersenyum sama sekali ," kata yang lain

" Shut....ayo bubar, apa kalian mau di pecat. presdir baru kita lebih galak dark pada yang lama," kata yang lain menegur temannya. Apalagi Ken dan Mark belum jauh meninggalkan ruangan rapat.

" Ya...ya ayo kerja ," kata yang lain langsung cepat cepat kembali ke kubikel nya masing masing.

Sedangkan Ken yang masuk ke ruangan langsung mulai memeriksa berkas. Karna setelah tugas kantornya selesai jam 3 ia sudah harus ke kampus untuk mengajar

" Tuan...ini proposal PT Farm yang akan menjadi relasi kita. Tuan muda bisa membacanya lebih dulu. Sebelum menandatanganinya ," kata Mark. menyerahkan berkas berkas kerjasama perusahaan di meja Ken.

" Ya... nanti aku periksa, oh ya aku dengar pak Burhan ditangani dokter Gee. Apa dia cukup terampil?" tanya Ken membicarakan tentang seorang petinggi perusahaan yang ditangani dokter muda berbakat.

" Sepertinya begitu tuan, selain itu dia lulusan kedokteran terbaik Dia juga sempat berkuliah di kampus terbaik di Amerika," kata Mark

" O....begitu, aku merasa tidak asing mendengar namanya ?" kata Ken

" Ya itu karna tuan besar berteman dekat dengan prof Sam papi dokter Gee. Sekarang dia menjabat sebagai direktur bedah termuda di rumah sakit AG tuan" kata Mark

" Oh ya. .. apa dia seumuran dengan ku?" tanya Ken

" Sepertinya lebih muda tuan Gee dua tahun tuan, karna saya pernah bicara dengan tuan Gee saat kami bertemu. Ketika mengantar tuan besar cek up," jelas Mark

" Pasti orang nya menarik " kata Ken

" Ya tuan dan banyak dokter wanita yang sedang mengejarnya. Apalagi dia lumayan tampan," kata Mark

Membuat Ken tersenyum tipis. Sembari melihat berkas yang disodorkan Mark. Lalu memeriksanya.

" Ya sudah pergilah, biar aku pelajari dulu," kata Ken.

" Baik tuan," kata Mark yang lalu pergi menuju ruangannya. Karna Mark juga banyak pekerjaan yang harus segera ia selesaikan.

**************

Ditempat lain Farah yang duduk santai. Bersama temannya. Sengaja mencari kesenangan tinggal dengan teman temannya. Farah ngobrol dengan seorang teman masa kuliahnya dulu. Mereka duduk santai di sebuah cafe

" Jadi Ken lebih memilih adikmu rah, wah kau rugi besar. Bagaimana bisa adik mu itu bisa menjadi nyonya Kusuma yang berpengaruh. Apalagi suaminya tampan, pintar dan berkelas di tambah keluarga terhormat dan kaya tujuh turunan," kata Dewi teman Farah

" Mau apa lagi wi, dia lebih memilih Syara ketimbang diriku. Aku tak bisa berbuat apa apa lagi. Padahal aku berharap dulu dia akan melamar ku karna kami sempat dekat. Tapi ternyata pilihannya jatuh pada Syara. Entah apa yang membuatnya menyukai adikku yang sembrono itu," kata Farah yang penampilannya lebih berkelas dari pada Syara yang berpenampilan biasa.

" Hahaha ....kau bilang ade mu itu bodoh dan sedikit tomboy, iya juga ya....bagaimana bisa dia tertarik dengan Syara?" kata Dewi. Yang memang mengenal Syara adik Farah

" Entahlah...padahal sewaktu menikah Syara kabur dari rumah wi. Tapi Ken tetap bersikap tenang. Dan melanjutkan akad ," kata Farah yang merasa sedikit kecewa.

" Hah.....kok bisa ?" tanya Dewi tak percaya. Lalu bagaimana dengan Syara sekarang?" tanya Dewi sedikit terkejut.

" Mana aku tahu, Ken bilang dia akan mencari nya dan akan membawa sendiri Syara pulang. Tapi. Beberapa hari ini mereka belum muncul ," kata Farah sembari menyesap jus di tangannya

" Astaga Ken ...Ken...dia memang pria aneh dan misterius. Dia memang cuek dan dingin tapi menarik menurut ku. Bahkan dia mahluk terseksi yang aku kenal. Apalagi dia sangat tenang dan berwibawa. Auranya itu lho yang bikin banyak wanita tertarik. Apalagi si Cindy dia sempat ingin menjebak tuh pria. Tapi dia tidak berhasil," kata Dewi berbisik.

" Astaga ...apa dia cari mati, Ken bukan orang yang bisa dia remehkan sembarangan. Bukan rahasia umum lagi jika Ken punya banyak bodyguard bayangan diluar sana," kata Farah yang mengenal Ken sudah sejak lama.

" Ya begitu lah Cindy, dia nekat ingin menggoda pria itu. Bahkan akhir akhir ini Cindy juga menggoda seorang dokter muda berpengaruh ," kata Dewi

" Ada ada saja si Cindy, tapi tunggu apa yang. kamu maksud itu dokter Gee. Mungkin dia juga dokter yang sempat memeriksa papi ku di rumah sakit AG," kata Farah memastikan

" Mungkin saja, karna ku dengar dia juga pintar, selain menjadi direktur muda. Dia juga berpengaruh. Tapi jika di sandingkan dengan Ken menurutmu bagaimana rah?" tanya Dewi

" Dokter Gee itu belum ada apa apanya dengan Ken wi. Karna Ken punya kekuatan besar dan basis yang kuat dari sejak ia lahir. Jadi tidak mungkin dokter itu bisa menyaingi Ken. Kau sendiri tahu bagaimana latar belakang keluarganya dan kekuasaannya," kata Farah

" Nah ...kalo begitu dia bisa tuh jadi doi lho" kata Dewi melirik Farah

" Entahlah....ya kita lihat nanti saja," kata Farah santai.

" Oh ya....lalu bagaimana dengan Bram teman kencanmu itu?" tanya Dewi. Yang membuat Farah langsung tersenyum tipis

" Jangan tanya kan itu wi, Aku malas membicarakan nya," kata Farah

" Kenapa ?" tanya Dewi keheranan

" Bukan apa apa, aku hanya malas membicarakan orang yang hanya pintar membual," kata Farah. Sembari kembali menyesap jusnya. Lalu mencomot makanan yang ada di depannya.

" Ya sudah," kata Dewi langsung terdiam. Karena memang temannya itu akhir akhir lagi badmood.

***********

Di kampus Syara yang baru selesai mengikuti mata kuliah langsung keluar dari kelasnya. Dan berjalan menyusuri koridor kampus menuju kelas bisnis.

" Sya tunggu !!" panggil Mela yang muncul dari koridor lain.

" Huh....lho baru nongol ?" kata Syara ketika Mela sudah di depannya

" Sorry aku sedikit telat tadi, habisnya pak Angga kasih tugas banyak ,"' kata Mela

" Astaga ....tugas ku," kata Syara kaget teringat. Tadi malam ia ketiduran. " Hua ...aku juga belum selesai Mel," kata Syara langsung panik dan berlari ke kelas

" Hah . ..gila lho Sya. Hari ini terakhir di kumpulkan," kata Mela. " Ayo cepat kerjakan bisa bisa lho bakal di strap tuh sama pak Angga," kata Mela berlari mengikuti Syara. Sehingga keduanya pun berlari cepat menuju kelas untuk menyelesaikan tugas kuliah