NovelToon NovelToon
Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Pelakor jahat
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

"Hentikan berbuat konyol untuk menarik perhatianku, segera tanda tangani surat cerai?!" kata pria itu sedikit arogan.

Lisa menatap pria itu, dan tidak mengenalinya sama sekali. Kecelakaan yang dialami membuatnya amnesia.

Lisa tak lagi memandang Jonathan penuh cinta, dan bahkan setuju untuk menandatangani surat cerai. Namun, sikap yang acuh malah membuat Jonathan kalang-kabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Tiba-tiba membawaku kesini," papar Anna heran, merasa sedikit bingung mengapa Lisa mengundangnya datang ke bar.

"Sepertinya kamu memiliki masalah," terkanya, mencoba menebak apa yang sebenarnya terjadi.

Lisa tersenyum misterius.

"Hari ini aku mentraktirmu, ambil apa yang kamu suka,” seru Lisa dengan gembira, memesan minuman beralkohol rendah untuk merayakan hari kebesarannya.

"Aku ingin merayakan kemenangan kecilku," sambungnya, menikmati minuman sambil menatap Anna dengan mata yang berbinar-binar.

Anna, yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, hanya tersenyum dan mengangkat gelasnya untuk bersulang, siap mendengarkan cerita Lisa.

Lisa menceritakan apa yang terjadi satu minggu yang lalu, tentang Jonathan yang diusir oleh ibunya dari rumah.

"Dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi setelah ibunya tahu tentang perselingkuhannya dengan Meira," kata Lisa dengan senyum puas.

"Sekarang dia pasti menyesali keputusan nya yang lebih membela wanita berbisa itu," tambahnya, menikmati minuman sambil menatap Anna dengan mata yang berbinar-binar.

Anna mendengarkan dengan seksama, mencoba memahami dinamika hubungan Lisa dan Jonathan.

"Kamu pasti merasa lega sekarang," kata Anna, mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan Lisa.

"Jonathan harusnya berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk berselingkuh," tambahnya, menunjukkan dukungan kepada Lisa.

Lisa kemudian cemberut, wajahnya tampak masam saat memikirkan tentang kenangan masa lalunya dengan Jonathan.

"Kenapa ingatanku belum pulih?" Lisa mengusap wajahnya sedikit kasar, frustasi tidak tahu bagaimana dia memperlakukan Jonathan.

"Padahal aku ingin tahu mengenai cara mengejar Jonathan waktu dulu," lanjutnya yang masih penasaran.

Anna menempatkan tangannya di atas tangan Lisa, memberikan dukungan.

"Tidak perlu mengingat kenangan buruk, aku bakal lebih suka kamu tidak ingat mengenai pria itu," kata Anna dengan lembut.

"Jonathan sangat tidak pantas untukmu, bahkan dia masih membela wanita lain di hadapan ibunya," tambahnya, mengulangi kalimat yang sudah sering diucapkan untuk menguatkan Lisa.

Anna berharap Lisa bisa melupakan Jonathan dan fokus pada dirinya sendiri.

"Aku hampir mengacaukan suasana," ujar Lisa dengan senyum lega, merasa bahwa dia sudah berhasil melewati masa sulit dengan Jonathan.

Lisa dan Anna menghabiskan waktu di bar, melupakan masalah yang mereka hadapi sambil menikmati minuman dan obrolan yang santai.

Mereka berdua tertawa dan bercanda, menikmati kebersamaan dan melepaskan stres yang telah menumpuk. Suasana di bar yang ramai dan musik yang keras menjadi latar belakang yang sempurna untuk mereka melupakan masalah dan fokus pada momen yang indah bersama.

Diam-diam Lisa masuk ke dalam rumah, menyelinap masuk seperti pencuri yang berusaha tidak diketahui. Sambil menenteng high heels di tangannya, ekspresi wajahnya kosong, menunjukkan bahwa pikirannya sedang tidak karuan.

Alkohol berhasil menguasai setengah kesadarannya, memberikan efek pelampiasan sementara dari stres dan tekanan yang dia alami.

Dengan langkah yang tidak stabil, Lisa berusaha menuju kamarnya tanpa membuat suara yang bisa membangunkan orang lain di rumah.

Dia berharap bisa langsung tidur dan melupakan malam ini, berharap besok akan membawa perubahan yang lebih baik. Namun, ketika dia membuka pintu kamarnya, dia melihat sesuatu yang membuatnya berhenti sejenak.

"Eh, sepertinya aku melihat seseorang di sana," Lisa mengucapkan kata-kata itu dengan nada yang tidak jelas, menggeleng-gelengkan kepalanya seolah mencoba menghilangkan kesan itu.

Dia kembali menatap ke titik yang sama, namun tidak menemukan siapa pun di sana.

"Ah sudahlah, mungkin cuma perasaanku saja," kata Lisa pada dirinya sendiri, mencoba meyakinkan bahwa itu hanya efek dari alkohol yang masih bekerja dalam otaknya.

Dengan anggukan kecil, dia melanjutkan langkahnya menuju tempat tidur, berharap bisa beristirahat dan melupakan kesan aneh itu.

‘Kasihan Lisa, dia mabuk karena memikirkan Jonathan,’ batin Diana dengan rasa iba, sambil memandang Lisa dari jauh.

Untung saja dia bersembunyi dengan cepat, tidak ingin Lisa mengetahuinya. Diana memegang dada, merasakan sakit hati melihat keterpurukan Lisa yang begitu parah hingga melarikan diri ke alkohol.

Diana merasa bersalah, karena dia tahu bahwa semua ini terjadi karena tindakannya sendiri yang mengusir Jonathan.

Meskipun dia merasa bahwa Jonathan tidak pantas mendapatkan cinta Lisa, dia tidak bisa menahan rasa iba melihat penderitaan yang dialami oleh wanita yang sudah dia anggap sebagai putrinya.

Di pagi hari yang indah, Lisa bersikap seperti biasanya, seakan tidak terjadi apa-apa semalam.

Dia menyambut pagi dengan senyum cerah dan semangat yang tinggi, hal ini semakin menyulitkan hati Diana yang tidak rela jika menantu terbaiknya merasakan sakit hati oleh anaknya.

Diana merasa bahwa Lisa terlalu cepat melupakan masalah yang telah terjadi, dan dia khawatir bahwa Lisa belum sepenuhnya baik-baik saja.

Meskipun demikian, dia berusaha untuk tidak menunjukkan kekhawatirannya dan menyambut Lisa dengan hangat, berharap bisa membantu menantunya melewati masa sulit ini.

Saat sarapan, Diana berusaha untuk tidak terus memperhatikan Lisa yang tidak berselera makan.

kemudian dia menyentuh punggung tangan sang menantu dengan sentuhan iba, menunjukkan perasaannya yang peduli.

"Aku tidak ingin melihatmu terus sedih, Mama sudah mengatur kencan buta mu," kata Diana dengan senyum lembut, berharap bisa mengalihkan perhatian Lisa dari kesedihannya.

Lisa terkejut mendengar kabar tentang kencan buta, tapi dia tidak langsung memberikan respons. Dia memandang Diana dengan rasa penasaran, mencoba memahami apa yang ada di balik keputusan ini.

‘Apa aku tidak salah dengar?’ pikir Lisa sedikit bingung dan terharu sekaligus.

Dia tidak tahu harus berekspresi seperti apa, mertuanya ini terlalu baik, bahkan sampai rela mengatur kencan butanya.

"Mama tidak sayang padaku lagi?" jawab Lisa dengan nada yang sedikit menguji, takut jika kasih sayang Diana berubah.

Tapi kemudian dia tersenyum dalam hati, menyadari bahwa dia tidak mau kehilangan kenikmatan memiliki dua ibu. Dari mana lagi dia bisa mendapatkan mertua terbaik seperti Diana? Lisa merasa bersyukur dan bahagia memiliki mertua yang peduli dan mendukungnya seperti Diana.

"Jangan menyimpan kesedihanmu sendiri, tidak perlu memikirkan Jonathan. Dia saja tidak memikirkan perasaanmu," cetus Diana memberikan dukungan kepada Lisa.

Sungguh, di dalam hati Lisa memuji kebaikan mertuanya yang jarang dimiliki oleh orang lain.

Lisa merasa beruntung memiliki mertua seperti Diana yang selalu ada untuknya, memberikan dukungan dan kasih sayang tanpa syarat.

Dia merasa bahwa Diana benar-benar peduli padanya, dan itu membuatnya merasa lebih dekat dengan mertuanya.

Dengan hati yang hangat, Lisa membalas senyum Diana, merasa bahwa dia bisa melewati segala kesulitan dengan dukungan seperti ini.

"Ma, aku tidak ingin pergi kencan buta.” Lisa mencoba menolak rencana yang telah disiapkan oleh Diana.

Namun, Diana tidak terpengaruh dan tetap tersenyum hangat.

"Mama sudah menyiapkannya untukmu, datanglah malam nanti di Cafe Cendana, di meja nomor enam," terang Diana dengan nada yang lembut namun tegas.

Dia yakin bahwa kencan buta ini akan membawa kebaikan bagi Lisa, dan dia ingin wanita itu mendapatkan hidup yang lebih baik setelah semua kesedihan yang dialami.

Dengan senyum yang penuh harapan, Diana menunggu jawaban Lisa.

“Baiklah, ini karena permintaan Mama.”

1
partini
si ratu ulat bulu mau beraksi ,,so kita lihat apa akan sama seperti sebelah yang rencananya mulus kaya jalan tol
partini
Liza mending fokus diri sendiri dulu nikmati hidup be strong jangan menyek menyek lagi
cinta nanti dulu biarakam si Alex membuktikan jangan cuma ngomong doang
partini
Lisa ini apesm Mulu yah ,,suami selingkuh di deketin cowok ada yg suka ga terima busehhhhhh baru kali ini ada tokoh utamanya sial Mulu ga ada happy sama sekali
partini
ayo Lisa jangan menyek menyek be strong laki macam dia mah buang aja kelaut
Rizky Sandy
singkirin lah si Jonathan itu malah gw,,,,
Rini
goblok kamu tu Jo
Ana Rusliana
Luar biasa
Rizky Sandy
bukannya dia tau klau si maira cm manfaatin dia tapi knp malah yg ditolong dia,,, tapi mungkin ini jln buat Lisa minta pisah, Krn kmrin Lisa msh ragu minta pisah apalagi skrng dia sdh ingat semua,,,, bguslah,,,
kalea rizuky
heleh munafik pdhl uda ser ser kan lu laki
Diyah Pamungkas Sari
klo smpe gk cerai, aq yg tamat 😑
Rizky Sandy
biarin Lisa bercerai thor, LBH baik kita di cintai dari pada mencintai tapi klau hanya bertepuk sebelah tangan,,,, Lisa SM Alex, apakh Alex orang baik
Rizky Sandy
Lisa matre ternyata, LBH baik kita hidup dngn harta sendiri, daripada hidup mewah tapi dengan harta orang lain
Rizky Sandy
mokondo datang,,,,
Diyah Pamungkas Sari
i lope yu tor!! sangat!! harta ksh ke lisa. trus cerai. eh kebalik. cerai dlu trus ksh harta ke lisa. alah sembarang!! pokok e laki n wanita bajing an harus nge gembel
Rizky Sandy
cerai aja Lisa,, jgn mau lagi,, apa disini laki2 cm si Jo sajakah,,,,
Rini
msh maukah Meira ama jo yg kere 🤭
Rizky Sandy
bagus semua sdh tau kan,, giliran Lisa apa msh mau SM mokondo itu,,,,
Rizky Sandy
foto dong bukti perselingkuhan Lisa,,,,
Rini
kuras duitnya trus tinggal sa, laki2 nyebelin juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!