Jian Wuyou adalah"Jenius Seribu Tahun"yang dielu-elukan,hingga sebuah pengkhianatan keji dari sekte dan sahabat terdekatnya merenggut segalanya. Dituduh mencuri artefak suci, ia dihina di depan umum, kehilangan lengan kanan andalannya, dan dilempar ke Jurang Pembuangan untuk membusuk.
Namun, di kedalaman jurang, keputusasaan Wuyou mengkristal menjadi dendam yang membara. Dengan satu tangan yang tersisa dan ditemani pedang karatan yang memalukan, ia melakukan hal yang mustahil: memindahkan inti Dantian ke lengan kirinya, terlahir kembali sebagai kultivator di Tahap Penyatuan Roh.
Kini, dengan wajah renta, tekad baja, dan julukan barunya yang mematikan,'Hantu Pedang',Wuyou memulai perjalanan balas dendamnya. Dunia kultivasi akan segera mengetahui bahwa seorang Dewa Pedang tidak membutuhkan kedua tangan untuk menebas langit.
Ikuti kisah Jian Wuyou saat ia mengungkap konspirasi besar di balik pengkhianatannya dan menuntut darah dari setiap orang yang pernah menertawakan kejatuhannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Awal Menantang kultivator pedang
Di sebelah barat Benua Yun Tianzhi, setelah beberapa hari perjalanan, Jian Wuyou dan Qing'er tiba di sebuah kota yang jauh lebih besar dan ramai dari kota-kota sebelumnya. Kota ini bernama Kota Akar Emas, nama yang diberikan bukan tanpa alasan: hanya di sinilah akar spiritual langka itu akan tumbuh dalam waktu satu tahun sekali. Dan akarnya akan matang dalam beberapa bulan lagi.
Jian Wuyou datang ke kota besar tersebut dengan dua tujuan: Menantang para kultivator pedang terbaik dari sekte-sekte untuk menambah ilmu pedangnya, dan ia berniat mengambil Akar Emas itu dengan cara apapun untuk digunakan untuk sesuatu yang penting.
Tanpa banyak basa-basi, Jian Wuyou berhenti di salah satu sekte yang paling menonjol di Kota Akar Emas.
"Sekte Pedang Bintang, ya? Kedengarannya seperti sekte kuat. Untuk awalan, aku akan mulai dari sini." gumam Jian Wuyou sambil tersenyum tipis. Ia melangkah maju, diikuti oleh Qing'er yang terus cemberut karena tidak diberikan istirahat lagi.
Di halaman depan Sekte, Jian Wuyou menyaksikan kemajuan era ini. Banyak artefak dan furnitur hiasan mahal yang beraneka ragam terpajang rapih dan indah, memancarkan kemewahan faksi besar.
"Berhenti, Tuan! Ada urusan apa Anda datang ke mari?" Beberapa penjaga sekte langsung sigap menghentikan langkah Jian Wuyou agar tidak masuk lebih dalam.
Karena mereka semua memiliki etika sopan santun, Jian Wuyou tersenyum ramah dan sedikit memberi hormat. "Saya hanya seorang pengembara tua biasa. Saya ingin mengajukan duel dengan kultivator pedang terbaik di sini. Apakah kalian bersedia?"
Para penjaga itu saling tatap, jelas meremehkannya. "Memangnya Anda siapa sampai berani mengajukan duel, Tuan? Duel pedang adalah hal yang tidak boleh sembarangan orang lakukan."
"Tenang saja, akan kutunjukkan sedikit teknik pedangku." Jian Wuyou mengambil pedangnya, Yue Sha. Di sini, Jian Wuyou sudah memakai penutup di bahu kanannya agar tidak ketahuan oleh orang lain.
TEKNIK PETIR!
Yue Sha mengeluarkan energi merah yang berbentuk kilatan petir yang sangat terkontrol. Jian Wuyou kemudian melakukan beberapa gerakan dasar ilmu pedang yang baru ia sempurnakan dari Sekte Pedang Petir.
Jian Wuyou menyelesaikan gerakan terakhirnya dengan cepat namun indah. Yue Sha pun kembali disarungkan.
Para penjaga yang melihat itu terpukau. Mereka merasakan sensasi bahagia dan terkejut karena dapat melihat gerakan sesempurna itu. "L-luar biasa! Anda sungguh luar biasa. Sebentar, Tuan, saya akan beritahu ini terlebih dahulu kepada atasan."
Beberapa penjaga berlari masuk ke dalam untuk melaporkan informasi penting ini.
"Master, bisakah kau memberiku uang?" pinta Qing'er dengan nada memohon yang dibuat-buat. "Aku merasa tidak nyaman kalau terus memakai jubah jelek dan robek ini."
Jian Wuyou menatap Qing'er, lalu melemparkan satu koin emas. "Pergilah! Tapi ingat, jika kau kabur, aku akan memastikan aku mengurungmu selamanya di dasar jurang yang paling gelap!" Jian Wuyou sedikit mengancamnya, memastikan Qing'er memahami batasan kekuasaannya.
Dengan cemberut campur sedikit rasa takut, Qing'er mengambil koin itu dan berlari untuk membeli pakaian. Dia tampak bahagia ketika berlari, dan Jian Wuyou hanya bisa berharap rubah itu tidak menyebabkan masalah di kota ini.
Baru saja Qing'er pergi, penjaga tadi kembali dengan beberapa orang yang memakai pakaian mewah.
"Jadi Anda yang ingin mengajukan duel dengan murid terbaik kami?" Orang yang berada di tengah, yang tidak lain adalah Pemimpin Sekte Pedang Bintang, tersenyum ramah.
Dia tampak baik dan berwibawa. Jian Wuyou membalas senyuman itu dan memberi hormat. "Benar, Tuan. Saya ingin mengajukan duel. Untuk imbalan, saya jamin akan memberikan hal yang mahal."
"Tidak perlu memikirkan hal itu. Ini adalah kehormatan bagi Sekte kami." Jian Wuyou disambut oleh mereka tanpa ada yang curiga bahwa dia adalah Hantu Pedang yang dicari.
Di dalam sana, Jian Wuyou dibawa di aula pertarungan yang luas. Murid-murid sekte yang berjumlah ribuan duduk di tribun yang disediakan.
Jian Wuyou berdiri di tengah aula itu dan disaksikan oleh seluruh tetua dan para petinggi Sekte Pedang Bintang.
"Berani juga dia menantang duel. Keberanian pria tua itu patut diberi jempol." bisik salah satu tetua.
"Anehnya, aku tidak dapat merasakan energinya. Apa dia kuat atau justru lemah, ya? Semoga saja dia kuat. Aku sudah lama tidak melihat penantang yang dapat membuat hatiku berdebar." balas petinggi lainnya.
Pemimpin sekte berdiri dan suaranya menggelegar. "Perhatian semuanya! Hari ini kita kedatangan tamu spesial. Pria tua ini tidak ingin memberitahukan namanya karena ada alasan tertentu, dan itu tidaklah penting. Sekarang, murid terbaik kami, Xiao Chen, masuk ke dalam arena!"
Seorang pemuda tampan dan berbakat, memegang pedang peraknya, melompat dari salah satu tempat duduk yang disediakan. Dia mendarat dengan percaya diri di hadapan Jian Wuyou.
"Jadi, pak tua ini yang ingin menantangku? Walaupun kau seorang pria tua, aku tidak akan setengah-setengah dalam melawanmu! Jangan menyesal, ya." ucap Xiao Chen dengan sikap cukup sombong dan tengil.
Jian Wuyou yang mendengar itu tersenyum getir. "Ha, anak muda memang selalu bersemangat, ya? Tapi sifatmu sepertinya harus aku perbaiki!" Jian Wuyou membalas perkataan Xiao Chen tadi.
Mereka pun mulai bersiap untuk bertarung dengan pedang masing-masing. Jian Wuyou dengan santai berdiri dan menatap Xiao Chen.
Sedangkan Xiao Chen tersenyum penuh percaya diri dan sudah memegang pedangnya. "Siap-siap kau, pak tua!" Mereka menunggu suara pemimpin sekte untuk memulai pertarungan.
Pemimpin sekte menatap kedua belah pihak dan dengan lantang berteriak, "MULAI!"
Xiao Chen langsung menerjang maju ke depan dengan serangan pedang yang cepat. Jian Wuyou juga melesat cepat ke depan, mengangkat Yue Sha.
Siapakah yang akan menang, dan apakah Jian Wuyou akan kesulitan dalam melawan Xiao Chen yang berbakat, ataukah ini hanya akan menjadi demonstrasi kekuatan sepihak untuk mencapai tujuan tersembunyinya?