NovelToon NovelToon
AKADEMI WAKTU

AKADEMI WAKTU

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: ADHIWARNA_AUTHOR

Di sebuah akademi rahasia yang tersembunyi dari pandangan dunia biasa, para siswa diajari cara mengendalikan waktu. Ada yang bisa melihat masa depan, yang lain mampu mengubah masa lalu, dan beberapa memiliki kemampuan untuk hidup di antara detik-detik yang hilang. Namun, ada legenda tentang seorang murid yang berhasil melarikan diri dari batas waktu dan menjadi abadi—dan sekarang, dia berencana mengubah sejarah manusia sepenuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADHIWARNA_AUTHOR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKADEMI WAKTU EPISODE 15

**Babak Baru: Jejak di Pulau Vulkanik**

Deburan ombak yang menghantam lambung kapal menjadi irama pengiring kecemasan yang menyelimuti Kirana dan rekan-rekannya. Perjalanan menuju pulau vulkanik yang diselimuti kabut belerang terasa lebih panjang dari biasanya. Di wajah Orion dan para tetua akademi terukir guratan kekhawatiran yang sama. Mereka tahu betul, kegagalan kali ini bisa berakibat fatal bagi tatanan waktu.

"Energi temporal di sekitar pulau ini semakin kacau," gumam Alana, mengerutkan kening sambil merasakan fluktuasi energi di sekitarnya. "Anomali Waktu pasti sudah tiba dan mulai memanipulasi lingkungannya."

Aisyah, dengan mata terpejam, mencoba menajamkan instingnya. "Aku merasakan kehadirannya... seperti riak yang mengganggu ketenangan air. Semakin dekat kita, semakin kuat gangguannya."

Setibanya di pulau, pemandangan yang menyambut mereka sungguh mencengangkan sekaligus mengkhawatirkan. Vegetasi di beberapa tempat tumbuh dengan kecepatan yang tidak wajar, menjulang tinggi dan rimbun dalam sekejap mata, sementara di area lain, tanah tampak mengering dan retak seolah dilanda kekeringan selama berabad-abad. Bebatuan di sana-sini menunjukkan tanda-tanda pelelehan dan pembekuan yang tidak alami, saksi bisu dari permainan waktu yang berbahaya.

"Jejak temporalnya sangat kuat di sini," ujar salah satu tetua, mengamati pusaran energi samar yang berputar di udara. "Ia pasti sedang berusaha untuk menstabilkan koneksinya dengan Nexus Temporal."

Mereka bergerak hati-hati menyusuri lanskap yang aneh ini, mengikuti jejak energi yang semakin intens. Ilusi-ilusi temporal sesekali muncul di hadapan mereka, menampilkan bayangan masa lalu pulau itu atau kemungkinan masa depannya yang suram. Farhan dan Arya bekerja sama, menggunakan elemen mereka untuk menepis ilusi dan melindungi kelompok dari bahaya lingkungan yang tidak stabil.

Jejak itu akhirnya membawa mereka ke kaki gunung berapi yang aktif. Asap tebal mengepul dari kawahnya, dan bau belerang menyengat hidung. Sebuah celah tersembunyi di antara bebatuan mengarah ke dalam kegelapan.

"Di sinilah," bisik Orion, merasakan energi Nexus Temporal yang berdenyut kuat di dalam gua. "Kita harus berhati-hati. Anomali Waktu mungkin telah memasang jebakan."

Dengan formasi siaga, mereka memasuki gua. Suasana di dalamnya terasa aneh, waktu seolah berjalan dengan kecepatan yang berbeda. Dinding-dinding gua berhiaskan kristal-kristal aneh yang memancarkan cahaya redup, dan suara gemuruh magma di kejauhan menambah kesan mencekam.

Di ujung gua, pemandangan yang mereka lihat membuat jantung mereka berdebar kencang. Anomali Waktu berdiri di depan pusaran cahaya yang memukau – Nexus Temporal. Pusaran itu berputar dengan energi yang luar biasa, menampilkan sekilas fragmen-fragmen garis waktu yang berbeda: dinosaurus berkeliaran di padang rumput hijau, kota-kota futuristik yang menjulang ke langit, dan peradaban kuno yang telah lama hilang.

Anomali Waktu tampak berbeda. Matanya berkilat penuh obsesi, dan di sekelilingnya melayang artefak-artefak kuno dari akademi – jam pasir yang berputar terbalik tanpa henti, kompas yang jarumnya menari tak beraturan, dan kristal-kristal temporal yang memancarkan energi yang tidak stabil.

"Selamat datang," sapa Anomali Waktu dengan suara yang menggema di dalam gua. "Kalian datang tepat pada waktunya untuk menyaksikan kelahiran kembali sejarah."

"Hentikan ini, [sebutkan nama Anomali Waktu jika sudah disebutkan sebelumnya, jika belum, bisa menggunakan 'Anomali']," seru Kirana dengan nada tegas. "Kau tidak mengerti konsekuensi dari tindakanmu."

"Konsekuensi?" Anomali Waktu tertawa sinis. "Kalianlah yang tidak mengerti! Masa lalu penuh dengan kesalahan, tragedi, dan penyesalan. Aku akan memperbaikinya, menciptakan dunia yang lebih baik, dunia yang sempurna!"

Pertempuran pun tak terhindarkan. Anomali Waktu, yang kekuatannya diperkuat oleh Nexus Temporal dan artefak-artefak curian, menyerang dengan liar. Ia memanipulasi aliran waktu di sekitar mereka, menciptakan zona waktu yang melambat atau mempercepat secara tiba-tiba, membuat gerakan mereka menjadi tidak terduga. Kilasan-kilasan masa lalu dan masa depan muncul di tengah pertarungan, mengganggu konsentrasi mereka dan memaksa mereka untuk terus beradaptasi.

Alana dengan cepat merespons, mencoba untuk menciptakan distorsi waktu yang berlawanan, mengganggu kendali Anomali Waktu atas Nexus Temporal. Aisyah, dengan ketajaman instingnya, mampu menghindari serangan temporal yang datang tak terduga dan memperingatkan teman-temannya. Farhan menciptakan dinding api yang berputar-putar, sementara Arya meluncurkan gelombang energi bumi yang mampu merusak artefak-artefak di sekitar Anomali Waktu.

Orion, dengan pengetahuan mendalam tentang Nexus Temporal, memberikan arahan. "Perhatikan ritmenya! Ada pola dalam fluktuasi energinya. Jika kita bisa mengganggunya pada saat yang tepat..."

Kirana merasakan tarikan kuat dari Nexus Temporal, seolah pusaran itu mencoba menariknya ke dalam berbagai garis waktu. Ia memfokuskan dirinya, mencoba untuk memahami aliran energi di dalamnya, mencari celah dalam kendali Anomali Waktu. Ia melihat sekilas kemungkinan masa depan yang mengerikan jika Anomali Waktu berhasil – garis waktu yang terfragmentasi, realitas yang saling bertabrakan, dan kehancuran tatanan alam semesta.

Dengan keberanian yang membara, Kirana menerjang maju, menghindari serangan temporal Anomali Waktu dengan kelincahan yang luar biasa. Ia tidak menyerang dengan kekuatan destruktif, tetapi dengan resonansi murni dari Harmonizer Waktu yang ia genggam erat. Ia menyalurkan energinya, mencoba untuk berbicara kepada inti dari Nexus Temporal, memohonnya untuk menolak manipulasi Anomali Waktu.

"Kau bukan alat untuk diubah," bisik Kirana, matanya terpancar tekad. "Kau adalah penjaga keseimbangan."

Untuk sesaat, Anomali Waktu tampak terkejut. Keraguan melintas di matanya, seolah ada sisa-sisa kesadaran yang berjuang melawan obsesinya. Namun, hasrat untuk "memperbaiki" masa lalu kembali menguasainya. Dengan raungan marah, ia mencoba menarik Kirana ke dalam Nexus Temporal, berharap untuk membawanya serta dalam perjalanannya mengubah sejarah.

Tangan-tangan Alana, Farhan, dan Arya meraih Kirana, menariknya kembali dari tepi pusaran energi yang bergejolak. Dengan sekuat tenaga, Kirana memfokuskan seluruh energinya dan melepaskan gelombang resonansi dari Harmonizer Waktu. Gelombang itu berbenturan dengan energi Nexus Temporal yang dimanipulasi oleh Anomali Waktu, menciptakan riak disonansi yang kuat.

Artefak-artefak di sekitar Anomali Waktu mulai bergetar hebat dan pecah. Koneksinya dengan Nexus Temporal terputus secara paksa, dan pusaran energi itu menjadi liar dan tidak stabil, memancarkan cahaya yang menyilaukan dan suara gemuruh yang memekakkan telinga.

Anomali Waktu berteriak frustrasi saat kekuatannya menghilang, tubuhnya lunglai dan matanya kehilangan kilau obsesi. Orion dan para tetua akademi dengan sigap bergerak maju, menggunakan rantai temporal kuno yang berkilauan untuk mengikat Anomali Waktu, menguncinya dalam segel yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Perlahan, Nexus Temporal kembali tenang, cahayanya meredup dan pusarannya melambat. Ancaman langsung telah diatasi, namun kelelahan dan ketegangan masih terasa di udara. Mereka telah menyaksikan kekuatan dan bahaya manipulasi waktu secara langsung.

"Kita berhasil," kata Orion dengan napas lega, namun matanya masih menyimpan kewaspadaan. "Tapi ini adalah pengingat yang jelas bahwa kita harus selalu waspada."

Kirana menatap Nexus Temporal yang kini tenang. Ia merasa ada pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan waktu, sebuah kekuatan yang harus dihormati dan dijaga, bukan untuk dimanipulasi demi kepentingan pribadi.

Kembalinya Sang Anomali telah membawa mereka ke ambang kehancuran garis waktu. Pertempuran di pulau vulkanik ini bukan hanya menguji kekuatan mereka, tetapi juga keyakinan dan pemahaman mereka tentang esensi waktu itu sendiri. Mereka tahu, perjalanan mereka sebagai penjaga waktu akan terus berlanjut, dan misteri Nexus Temporal serta potensi ancaman lain yang mungkin muncul dari kedalaman waktu masih menanti untuk dihadapi. Pulau vulkanik itu menjadi monumen bisu dari pertempuran yang baru saja terjadi, dan pelajaran pahit tentang bahaya obsesi yang tak terkendali.

1
Jhylara_Anfi
mampir kak/Smile//Pray/
ADITYA_: siap kaka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!