Istri Mungil Yang Tersakiti

Di lain tempat terlihat rey yang sedang menyibukkan dirinya di ruang kerjanya, sebenarnya dirinya itu sudah sangat mengantuk namun entahlah rey merasa kalo dirinya sekarang muak bertemu aurel yang sekarang sudah menjadi istrinya itu

Aghhhhh

Brakkkk...

"aurelll!kamu sudah menghancurkan kepercayaanku"gumamnya

"namun kenapa rasa ini masih ada hingga sekarang!!"

"ternyata pergi 3 tahunmu itu hanya menjadi jalang bagi orang lain"

"aku benar-benar kecewa sama kamuuu!"gumam rey dengan mengepalkan tangannya sangat kuat

Namun ketika dirinya mengingat bagaimana ketika aqila menyiapkan kopi untuknya ketika dirinya menghabiskan waktunya hanya di ruangan ini,aqila selalu inisiatif untuk membuatkan kopi untuk dirinya.bukan seperti aurel yang hanya mendiami nya seperti ini.

"mas"panggil seseorang yang membukakan pintu ruangannya itu

Deggg

"aqila sayang,kamu datang"ucap rey hendak menghampiri gadis itu namun tampar maut aurel yang dia dapat

plakkk..

"apa maksud kamuu reyyy!!"bentak Aurel

Rey hanya berhalusinasi, ternyata yang datang bukan istri mungilnya.melainkan aurel, wanita yang sudah menghancurkan rumah tangganya.

rey tidak menjawab dirinya malah meninggalkan aurel dengan wajah penuh amarah dan panggilan berulang kali dari gadis itu.

Aghhhhhhhh

"sialann kamuu aqilaaa!!"

"kamu sudah meracuni pikiranku brengsekkk!!"teriak rey langsung membanting barang yang ada di kamar tamu, karna dirinya malah pergi ke ruang tamu.bukan ke kamar miliknya bersama aurel

Bahkan dulu Aqila sangat di larang keras untuk memasuki kamar pria itu,namun sekarang.dengan mudahnya aurel malah menempati kamar itu

"tidakkk!!"

"saya tidak boleh seperti iniii."

"cintaku hanya untuk aurell,persetan dengan dirinya di sentuh oleh pria lain.saya tetap suaminya!!"ucapp rey dengan wajah yang emosi

"benarrr!"

"saya tidak boleh buat Aqila seneng karena merasa menang karna dia bikin saya menyesal telah meninggalnya!"gumamnya

"saya yang harus buat dia kebakar api cemburuuu!"pede rey

"saya harus menghampiri aurell!!"finalnya langsung pergi ke kamarnya hendak menemui aurel

Rey langsung membuka pintu kamarnya dan mendapati aurel yang sedang santai memainkan ponsel miliknya

"aurel."panggil rey

"ada apa baby?"tanya Aurel langsung menyimpan ponselnya,lalu tersenyum menatap rey

"aku akan perbaiki hubungan kita!"ucap rey langsung to the point

"kamu serius baby??"tanya aurel dengan wajah sumringahnya lalu bangkit dari rebahannya

"aku serius!!"

"Aqila tidak berhak menang atas penyesalankuuu!"ucapnya tegas

"babyyy!!"

"aku senang mendengarnya!!"ucap Aurel langsung berhambur memeluk aurel dengan sangat erat

"maaf aku sempat menyakitimu"ucap rey langsung menatap aurel penuh sesal

"baby,kamu tidak perlu minta maaf.aku gapapa"ucap aurel dengan memberikan senyuman manisnya pada rey

"dadamu pasti sakit karena bajikan itu meremasnya dengan sangat keras waktu itu,"ucap rey tiba-tiba teringat kejadian itu

"tidak masalah baby,aku tau kamu ngelakuin itu karena kamu lagi emosi sama aku"ucap aurel

"kalo gitu kita tidur yaa,aku cape sekarang."ucap rey

"apa kamu tidak menyentuh tubuhku malam ini baby?"tanya aurel ada sebuah kecewa di mata gadis itu

"aku cape sayang,besok aja yaa"ucapnya langsung memberikan senyuman manis pada aurel lalu memeluk gadis itu dengan erat

cuppp

"yaudah kita tidur sekarang!"ucap aurel langsung melepaskan pelukannya dan kembali naik ke atas ranjang

setelah masalah itu selesai,rey serta aurel langsung tertidur dengan lelap dengan tubuh yang saling berpelukan

•••••

keesokan paginya terlihat Aqila yang baru saja bangun dari mimpinya itu menggeliat pelan, merenggangkan ototnya lalu terduduk sejenak

"aku dimana?"gumamnya dengan nyawa yang masih setengah mati

setelah tersadar, Aqila langsung menampilkan wajah sedihnya.ini bukan mimpi dia sekarang sudah berpisah dengan suaminya, posisinya sudah di ganti oleh masalalu suaminya itu.

"mas,kamu benar benar melupakanku"gumam Aqila dengan airmata yang tiba-tiba terjatuh begitu saja

"aku memang bodoh karena telah mencintai pria yang belum selesai dengan masalalunya,"

"ternyata orang bilang masalalu tetap pemenangnya itu nyata adanya, sekarang aku mengalaminya"

"aku yang terbuang karena menjadi orang baru."gumamnya

"mas,kenapa sesakit ini"ucap aqila dengan menepuk-nepuk dadanya yang terasa sakit

"kalo aku tau akhirnya aku yang akan terbuang, mungkin aku tidak akan pernah menerima perjodohan ini"

"maa,pah,maaf qila gagal nepatin wasiat terakhir kalian"

"kalian harus bahagia kalo aku pilih jalan ini,"

"aku gamau nyiksa batin aku cuman karena satu laki-laki brengsek!"

"aku harus bangkit dari semua inii!"

"aku gamau jadi wanita lemah!!"

"aku gamau kecewain kalian untuk kedua kalinya!"

Aqila langsung menghapus airmata nya lalu bangkit dari duduknya,lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket

"mba Marni udah masak aja"ucap Aqila setelah turun dari kamarnya dan mendapati makanan sudah tersedia di meja makan

"iya dong nona, Marni emang gabisa kalo tangan diem aja.pokonya harus kerja setiap detikk!"ucap marni dengan memberikan senyuman manisnya pada aqila

"mba,mana anak mba?"tanya Aqila tiba-tiba teringat pada anak marni yang ingin di bawa

"nona serius?"

"anak saya benar benar nakal loh"ucap marni

"gapapa,aku bakal tetep Nerima kok"

"seru tauu,aku ada temennya"ucap aqila

"kalo gitu biar suami saya yang jemput dia,"

"mana suami mba marni?"

"aku mau liat juga"ucapnya dengan menyantap makanannya

"bentar marni bakal panggil dia,tapi jangan tergoda yaa nona"ucapnya langsung kembali centil dengan mengedipkan matanya genit

"mba bisa aja"ucap Aqila dengan tawa kecilnya

setelah Marni memanggil suaminya,benar saja di samping pelayannya itu aqila melihat ada pria yang berbadan besar sedang berjalan menghampiri dirinya bersama marni

"maaf nona,anda memanggil saya?"

"apa istri saya membuat nona marah?"

plakkk

Tiba-tiba marni menggeplak lengan kekar suaminya itu dengan lumayan keras karena kesal dirinya di tuduh membuat majikannya marah

"mas kenapa bilang gitu sihh!"ucap marni dengan memberikan tatapan tajam pada suaminya

aqila kembali tertawa melihat interaksi lucu mereka "gapapa kok pak,aku cuma penasaran sama muka suami mba marni.katanya kerja juga disini"ucap Aqila dengan memberikan senyuman pada pria itu

"saya pikir istri saya nakal nona,"ucapnya dengan langsung membalas senyuman aqila

"malahan aku suka loh sama mba marni,dia centil centil manja gitu.jadi lucu"ucap aqila

"istri saya memang gitu nona,mohon di maklumi"ucapnya

"ish mas Jangan gitu malu tau,masa ceritain ini sama majikan sendiri"ucap Marni merasa malu pada Aqila

"hahaha ....gapapa kok mba, Aqila suka tau yang receh kaya gini.berasa punya temen,lagian anggap aja aku keluarga kalian"ucap Aqila

"ohh iya,nama bapak siapa?"tanya aqila

"saya asep nona,panggil aja pak asep"ucapnya dengan menganggukkan kepalanya hormat pada aqila

"pasti orang sunda ya"tebak aqila

"familiar banget ya nona,nama asep di daerah sunda"ucap dengan tawa kecil nada bercanda

"hahaha...kalo orang sunda aku panggil mamang aja dehh"ucap aqila

"boleh nonaa"ucap mang asep mengangguk setuju

"kalian sama-sama orang sunda mba?"tanya aqila

"iya nona, kita orang bandung aslinya.tapi ngerantau di sini"jelas marni

"terus soal mertua sama anak,jadi mereka ikut kalian gitu?"tanya Aqila

"iya nona, mertua saya tunggal.suaminya sudah meninggal"ucap marni

"terus orangtua mba marni?"tanya Aqila lagi

"saya yatim piatu dari kecil nona, bahkan saya gatau wajah mereka"ucapnya

"aduhh maaf yaa udah tanya itu,tapi mba marni gak sendirian.aku juga yatim piatu kok cuma bedanya aku tau wajah mereka"jelas aqila

"beda nasib juga nona"ucap Marni bukannya tersinggung aqila malah tertawa mendengar ucapan marni

"mang,bawa dong anaknya kesini."ucap Aqila

"emang boleh nona?"

"anak saya nakal, takutnya mengganggu nona"ucap mang asep

"aku juga udah jelasin mas,tapi nona mau ketemu katanya.seru ada temennya"jelas marni

"kalo gitu nanti saya jemput nona"ucap mang ujang

"terimakasih manggg!!"ucap aqila wajah sumringahnya