Perjalanan Waktu 3 Sahabat Mafia

"Apa maksud dari perkataan kalian barussn hah aku ini adalah ayah kandung kalian dan kalian sama sekali tidak boleh berkata seperti itu" ucap sang kaisar karna entah mengapa ia merasakan sakit di hati nya yang paling dalam. Yah bagaimana tidak karna walau bagaimana pun mereka bertiga tetaplah anak dari hasil percintaan nya dengan istri tercintanya itu.

"Heh kenapa kau baru mau mengakui nya sekarang bahwa kami ini memang putri kandungmu" ucap riska.

"Yah mengapa baru sekarang kau mau memandang kami hah mengapa dulu untuk menyebut nama kami saja sangat berat bagi mu lalu mengapa sekarang kau tiba tiba berkata hal demikian hah mengapa" ucap suci yang mulai marah.

Alya yang nenyadari kemarahan dari suci pun sugera angkat bicara dengan tujuan agar kemarahan dari suci sedikit berkurang.

"Sudah sudah apa kalian berdua ingin terus bertengkar dengan sang kaisar ini apa kalian lupa tujuan kalian" ucap alya dengan sedikit berbisik kepada riska dan suci.

Riska dan suci yang mendengar perkataan alya pun mulai sadar dan menatap alya sambil mengagguk dan berkata "kau memang benar kita harus fokus pada tujuan utama kita" ucap riska berbisik dan di lanjut "yah kita tidak boleh terbawa suasana dan perasaan dulu untuk sekarang karna saat ini kita masih memiliki misi balas dendam pemilik dari tubuh asli ini dan kita harus menyelesaikannya" ucap suci.

"Yah bagus lah jika kalian tidak lupa dan jangan sampai lupa akan apa yang harus kita lakukan karna itu adalah misi pertama kita di dunia baru ini mengerti" ucap alya seraya tersenyum menyeringai di balik cadar yang ia gunakan.

Selesai saling berbisik bisik mereka pun segera memandang kaisar itu lagi yang tak lain adalah ayah dari pemilik tubuh asli itu.

"Sudah lah baikalah untuk saat ini kami akan meniruti diri mu untuk ikut pergi ke aula istana untuk acara pesta ulang tahun putri **kesayangan** mu itu" ucap lya dengan menekan kata kata kesayangan yang baru saja ia ucapkan.

Mendengar itu sekali lagi hati kaisar itu tersa sakit lagi bagai di iris iris oleh pedang, namun dalam sekejap ia menghilangkan perasaan itu.

"Baik baguslag jika kalian menurut karna memang sudah seharusnya kalian melakukan hal itu" ucap kaisar

"Tapi tunggu sebentar bagaimana dengan orang ini kurasa dia masih hidup bagaimana kalau kami menolong nya dulu baru pergi ke aula untuk nerayakan ulang tahun kiew" ucap riska sambil menunjuk ke arah kasim yang tadi habis mereka siksa.

"Tidak kalian bertiga ikutlah dengan ku ke pesta ulang tahun kiew di aula istana, dan untuk kasim itu, Pelayan... cepat kalian angkat dan bawa kasim itu untuk pergi dari tempat ini" ucap kaisar dengan nada tegas kepada pelayan pelayan nya.

"Et dan jangan lupa yah agar kau memanggilkan dokter untuk merawatnya karna ku rasa dia akan membutuhkan perawatan insentif dari doktet untuk saat ini" ucap suci.

"Emm nona apa maksud dari perkataan nona barusan dokter dan perawatan insentif itu apa maksudnya" ucap salah satu pelayan kepada suci karna ia tidak tau apa maksud dari perkataan nona itu.

Yah walaupun mereka itu gak suka sama ke tiga nona mereka itu namun setelah melihat perbuatan dari ke tiga nona yabg mereka cemooh itu mereka pun mulai takut pada ke tiga nona itu.

Mendengar perkataan dari pelayan itu suci pun merutuki ke bodohan dirinya itu di dalam hati "ah bodoh sekali aku ini mengapa aku bisa bisanya lupa kalau lagi berada di zaman kuno" ucap suci di dalam hati nya.

"Eh maksud nya em dokter itu semacam seseorang yang mengobati luka orang lain semacam tabib begitu sedangkan kalau untuk intensif itu semacam perawatan khusus yang lebih teliti begitu apa kah kau mengertu" ucap suci dengan sedikit gugup karna menjelaskan dengan asal asalan saja tadi.

"Em iya nona hamba sudah mengerti" ucap pelayan itu mengangguk mengerti.

"Baikalah kalau begitu cepat lah pergi dan lakukan tugasmu" ucap riska dengan tersenyum manis kepada pelayan itu.

Pelayan yang mendapatkan senyum itu pun menjadi tersipu malu dan wajahnya menjadi sangat merah semerah buah cery.

Alya yang melihat itu pun berkata "hei ada apa dengan mu apa kah kau juga sakit kalau kau juga sakit maka mintalah tabib itu untuk memeriksamu juga nanti".

"Benar karna eajahmu sangat merah sekarang mungkin saja engkau sedang sakit" ucap suci.

"Eh ti..tidak nona hamba ti..tidak apa apa hamba hanya tersipu akan senyum nona barusan karna senyum nona barusan sangat manis meskipun tertutup oleh cadar tetapi hamba tetap bisa merasakan kehangatan dari senyum nona barusan" ucap pelayan itu.

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, RATE, DAN VOTE YAH...

SALAM HANGAT DARI AUTHOR😍😍😍