Bilha, seorang penggemar berat grup idola "Moonlight". Selalu menganggap bahwa menikahi salah satu aggota grup idola tersebut hanyalah khayalan belakang. Namun, kehidupan Bilha berubah drastis ketika ia bertemu dengan Taro, yang merupakan salah satu anggota grup "Moonlight".
Semua berawal dari sebuah pertemuan tak terduga. Bilha bertemu dengan Taro di sebuah acara fans meeting dan tanpa diduga mereka berdua terjebak dalam sebuah situasi yang membuat mereka semakin dekat.
Taro yang terkenal dengan kepribadiannya yang ramah dan hangat, ternyata memiliiki perasaan yang sama dengan Bilha.
Namun, menjalani hubungan dengan seorang idol tidaklah mudah. Bilha harus menghadapi tekanan dari media dan fans yang tidak mennyukainya. Taro juga harus menghadapi konflik antara karirnya sebagai idol dan kehidupan pribadinya dengan Bilha.
Apakah cinta Bilha dan Taro dapat bertahan menghadapi semua tantangan tersebut? Ataukah kehidupan sebagai pasangan idol akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasam Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa dia?
Kebakaran yang terjadi di dekat studio tersebut akhirnya dibubarkan. Membuat sebagian fans Moonlight yang belum mendapatkan kesempatan untuk bisa berbicara dengan para member dari dekat akhirnya pun merasa kecewa.
Freya, Audrey yang merasa penasaran pun akhirnya berlari mendekat kebakaran tersebut. Sedangkan Bilha yang hendak menyusul kedua temannya seketika langsung menghentikan langkah kakinya.
"Itu siapa?" Bilha yang tidak sengaja melihat seseorang yang berlari dan tampak mencurigakan.
Bilha yang memutuskan untuk mengikuti orang tersebut karena merasa ada sedikit kejanggalan dengan orang yang dilihatnya. Namun belum sempat mengetahui siapa orang tersebut langkah kaki Bilha terhenti mendengar suara teriakan seseorang di dalam ruangan studio yang terbakar tersebut.
"Tolong! Tolong! Ada orang nggak di sana? uhuk uhuk uhuk…" suara teriakan dari kejauhan yang terasa berat.
Dengan bergegas bila pun berlari ke arah suara teriakan tersebut. Disaat Bilha ingin mendekat ke sumber suara tersebut langkahnya terhenti karena tebalnya asap yang memenuhi ruangan.
"Woi…! Ada orang nggak di dalam?" teriak Bilha sambil menutupi mulutnya.
"Iya, gua di sini. Tolongin gua, gua nggak bisa keluar. Uhuk uhuk uhuk", suara sahutan yang terbatuk.
Bilha tanpa berpikir panjang pun akhirnya memasuki ruangan yang dipenuhi dengan asap yang memenuhi ruangan tersebut. Dengan sekuat tenaga Bilha mencoba membuka paksa pintu yang terkunci tersebut, namun tenaganya tidak cukup kuat untuk mendobrak pintu itu.
Tetapi Bilha menyerah begitu saja, dia pun berinisiatif mengambil sebuah properti studio yang cukup berat untuk merusak engsel pintu.
Braaak!!
Pintu pun akhirnya dapat dibuka, dan di saat yang bersamaan Bilha melihat Taro yang tengah terbalik lemas di samping pintu tersebut. Bilha pun segera membopong badan Taro untuk keluar menjauhi area itu, dan bawahnya ke tempat yang jauh lebih aman.
Kevin dan Michael yang tengah mencari taruh pun tidak sengaja melihat Bilha yang tengah lemas membopong tubuh Taro.
"Di mana sih lo Taro?" Michael yang merasa cemas.
" Tenang bang. Taro pasti nggak jauh kok dari sini", Kevin yang mencoba menenangkan Michael.
"Tapi tu anak gak tahu di mana sekarang?" wajah Michael yang begitu bingung.
"Bang, itu bukannya Taro ya?" ucap Kevin yang menuju ke arah Bilha dan Taro.
"Bener Vin. Tu anak kenapa? Ayo kita susuli aja ke sana yuk", ajak Michael yang langsung berlari ke arah taruh dan Bilha disusul dengan Kevin di belakangnya.
Belum sampai Michael dan Kevin menuju ke arah taruh tiba-tiba Bilha jatuh dengan Taro.
"Ee ee! Ini mereka kenapa? Taro! Bangun Taro! Taro!" teriak Michael yang begitu khawatir sambil menggoyangkan tubuhnya adiknya.
Kevin Kevinnya bingung pun seketika langsung mengajak Michael untuk membawa mereka berdua ke ruangan istirahat mereka.
Sesampai ya di ruangan tersebut Kevin pun menghubungi member Moonlight lainnya untuk berkumpul karena telah menemukan Taro.
"Gimana dok? Apa adik adik saya nggak kenapa-kenapa kan dok? Apa ada hal serius? Apa ada cedera serius dok?" tanya Kevin dengan suara terisak menangis duduk di samping Taro.
"Gapapa, nggak perlu khawatir. Mereka cuma terlalu banyak menghirup asap, makannya dia pingsan. Nanti saya akan kasih obat agar staminanya pulih lagi, bentar lagi dia bakalan sadar kok. Sudah gak perlu takut", ucap dokter yang mencoba menenangkan Michael.
Kevin mengantarkan dokter tersebut keluar bersamaan dengan kedatangan Joshua,Luke, Raymond dan Janu yang masuk ke dalam ruangan probadi mereka.
Janu yang melihat Michael menangis langsung mendekati untuk menenangkan sang abang. Raymond,Luke dan Joshua seketika syok melihat Taro tengah terbaring tak sadarkan diri.
"Taro kenapa? Dia kok bisa sampek kayak gini? Emang kalian ketemunya di mana? Kenapa ini anak gak bisa diem kali sih? Ngilang tiba-tiba gitu aja, buat orang 1 studio panik. Dan disaat udah ketemu, malah dia pingsan kayak gini. Ini nggak lagi bercanda kan? Ini kalian cuma prank kan? Enggak lucu yah prank- prank kayak gini",Raymond yang masih tidak menyangka apa yang terjadi kepada Taro.
"Tenang bang! Tenang!" bujuk Joshua yang memeluk tubuh Raymond sambil menangis.
"Taro gapapa kata dokter,dia pingsan karna ke banyakan ngirup asap ke bakaran",jelas Kevin yang masuk menenangkan situasi.
"Asap kebakaran? Taro ngapain di sana? Terus itu cewe siapa?" tanya Luke yang menunjuk ke arah Bilha yang tengah terbaring di sebuah sofa di dekat jendela.Membuat Joshua,Raymond,dan Janu melihat ke arah Bilha secara bersamaan.
"Kami berdua gak tau Taro kenapa bisa ada di sana,tapi yang kami tau tuh cewe yang bopong Taro keluar dari studio itu sendirian. Belum sempet kami nyamperin mereka,tuh cewe juga ikutan pingsan",jelas Kevin.
"Berarti kita tinggal nunggu Taro sadar,biar tau kejadiannya",sambung Luke yang duduk di sofa tempat Bilha terbaring membelakangi tubuhnya.
Di luar studio Audrey yang tengah sibuk melakukan siaran live dan sedangkan Freya yang sibuk mencari informasi mengenai kebakaran tersebut untuk membuat rating di kantornya menjadi naik dengan pesat.
setelah kerumunan para fans dan beberapa media akhirnya bubar dari lokasi tersebut, membuat Audrey dan Freya pun ikut meninggalkan lokasi kebakaran. Mereka pun akhirnya pulang menaiki motor,Freya yang mengantarkan Audrey ke rumahnya pun ingin segera pulang karena merasa lelah.
"Wait! Wait! Wait! Kayaknya ada yang aneh gak sih?"Audrey merasakan sesuatu yang membuatnya bingung.
"Apaan lagi sih Audrey? Udah ah ayo pulang,kaki gua udah pegel ni dari tadi berdiri mulu",keluh Freya yang menarik tangan Audrey dengan berjalan sedikit lunglai.
"Tunggu dulu Freya!" menghentikan langkah kakinya. "Elu gak ngerasa ada yang janggal apa?"
"Jengkol apaan sih Audrey?" Freya yang menjawab dengan asal.
"Janggal anjir,bukan jengkol",bentak Audrey sambil memukul bahu Freya.
"Ih saket bloon",Freya yang mengelus bahunya tersebut.
"Dengerin gua dulu makanya. Gua mau nanya,bukannya tadi kita berangkat kursi motor lu sempit ya? Trus pas jalan balik ke rumah gua kok enggak? Dari tadi sepanjang jalan sampek di rumah gua kok gua ada ngerasain yang aneh gitu,atau jangan-jangan gua di ikuti penunggu studio yang ke bakaran tadi ya?",bingung Audrey yang merasa takut.
Freya yang mendengar perkataan Audrey pun seketika baru menyadari kalau mereka meninggalkan Bilha di studio tersebut.
"Ya ampun",Freya yang langsung menepuk jidatnya.
"Kenapa Frey? Di jidat lu ada nyamuk ya?"tanya Audrey yang begitu polosnya memeriksa telapak tangan Freya,"Gak ada nyamuknya".
"Eh bego",Freya yang langsung menepuk jidat Audrey dengan tangannya. "Aaaw",rintih Audrey.
"Kita ninggalin Bilha di sana Audrey",teriak Freya di telinga Audrey.
"Astaga,kok kita bisa ya ninggalin Bilha?" Audrey yang juga baru tersadar.
"Ah tau ah,udah lebih bagus elu sekarang chat dia atau gak telpon Bilha. Gua mau masuk ke dalem dulu,capek gua",Freya yang meninggalkan Audrey dan berjalan masuk ke dalam rumah temannya.
"Lah,itu kan rumah gua. Kok jadi kayak elu yang punya rumahnya?" bingung Audrey yang ikut mengejar Freya.
Semangat nulis novel nya thor/Heart/
"Coba deh BLA BLA BLA yang terimut itu," sambung bla bla bla
"Hei, kalian semua bla bla bla?"