Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Hanya ada Raka dan Sinta di ruang perawatan tersebut
"Jadi lho hamil?" tanya Raka
"iya." ucap Sinta
"udah berapa lama?" sambung Raka
kenapa lho nggak ngomong waktu itu.
"gue udah mau ngomong tapi lho nggak memberikan kesempatan gue buat ngomong yang ada elo malah menghina gue. akhirnya gue putuskan untuk merahasiakannya.
"apakah dengan seperti itu malah memberikan solusi lho malah kesakitan sendiri seperti ini" teriak Raka Panik.
Sinta diam saja tidak menjawab biar bagaimana pun dia salah karena tidak jujur ke Raka. Kemudian mereka diam dengan pemikiran masing-masing.
"maaf gue teriak. Gimana keadaannya?" tanya Raka
"ehhh...itu dia gpp hanya kecapekan aja. Lho nggak perlu khawatir gue akan merawat dia dengan baik." sahut Sinta
Gue pamit pulang dulu kalau gitu ntar gue balik lagi.
Raka pulang dari rumah sakit
Raka POV
jadi gue sekarang sudah menjadi seorang ayah. Dan gue masih berniat untuk menikahi Andini gimana dengan nasib anak gue sendiri. Untung tadi Mela mengatakannya sekarang gue bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk semuanya.
Selama perjalanan pulang Raka sudah banyak berpikir keras keputusan nya sudah bulat dia akan bertanggung jawab kepada Sinta. Masalah dengan Andini dia akan jujur mengenai semua itu. Ini memang sudah menjadi resiko jika semua nya bakal marah ke aku. Karena gimana pun dia adalah darah dagingku yang harus mendapatkan kasih sayang dariku.
"Bim gue mau tanggung jawab ke Sinta." sahut Raka setelah tiba di mess nya
Syukurlah kalau akhirnya lho tau tanggung jawab lho gue dukung keputusan lho bro. Ucap Bima.
Keesokan harinya Raka berkunjung ke rumah sakit untuk melihat kondisi Sinta. Sebelum masuk ruangan dilihatnya Sinta sedang mengelus-elus perutnya sambil mengajaknya berkomunikasi. Raka melihat hal tersebut senyum sendiri di luar ruangan. Ternyata dia sesayang itu ke darah dagingku. Gue juga harus memberikan perhatian yang lebih kepadanya
" gimana keadaan mu? "tanya Raka
"eh ngagetin aj. Udah lumayan kok" jawab Sinta terkejut
"ini aku bawain bubur siapa tau kamu mau? ( menyodorkan bubur ke Sinta) aku bantuin ya.
ketika Raka membuka wadah bubut tersebut tanpa di sangka reaksi Sinta justru malah mual ..mual
"wekk .....wekkk. Tolong pinggirkan bubur itu aku tidak suka aromanya?. Jawab Sinta
" ok...ok.. Udah gue buang. Apakah kamu sering mengalami seperti ini? Tanya Raka penasaran
Hal ini juga yang sering Raka rasakan setiap paginya sampai-sampai dia hanya mau makan bubur saja ke balikan dari Sinta.
" hanya beberapa makanan saja, seperti makanan yang lembek aku pasti mual"
"sorry aku nggak tau. Sekarang kamu mau makan apa?" tanya Raka
"nggak perlu gpp ntar juga udah dapat jatah makan dari RS. " jawab Sinta
Mereka diam dengan pemikiran nya sendiri.
"aku mau ngomong sesuatu (diraihnya tangan Sinta) . Aku mau bertanggung jawab dan menikah mu. " ucap Raka begitu tegas
" Tapi bukan kah bang Raka kau menikah aku gpp aku bisa membesarkan anak ini sendiri." jawab Sinta
" aku tau kemaren aku sangat egois dengan mengabaikan mu. Tapi sekarang aku tidak bisa meninggalkan mu begitu saja. aku selama ini dihantui oleh dosa yang telah ku perbuat sendiri." ucap Raka sambil menangis.
Sinta masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Seorang Raka menangis di depannya meminta dirinya untuk memberikan kesempatan bersama.
Sinta POV
pagi yang sangat cerah ini kondisi badan Sinta sudah mulai membaik dia sudah tidak pusing maupun lemas lagi. Pagi ini dia memutuskan untuk berkomunikasi dengan anaknya.
" halo anak mama selamat pagi" ucapnya sambil mengelus-elus perutnya.
" kamu harus jadi anak yang baik ya sehat-sehat di perut mama mama akan mengupayakan yang terbaik untukmu" ucap Sinta dengan penuh semangat.
namun tiba -tiba pintu kamar nya di buka seseorang telah datang mengunjunginya
setelah masuk dia melihat bahwa Raka lah yang datang di pagi ini.
" gimana keadaan mu? "tanya Raka
"eh ngagetin aj. Udah lumayan kok" jawab Sinta terkejut
"ini aku bawain bubur siapa tau kamu mau? ( menyodorkan bubur ke Sinta) aku bantuin ya.
ketika Raka membuka wadah bubut tersebut tanpa di sangka reaksi Sinta justru malah mual ..mual
"wekk .....wekkk. Tolong pinggirkan bubur itu aku tidak suka aromanya?. Jawab Sinta
" ok...ok.. Udah gue buang. Apakah kamu sering mengalami seperti ini? Tanya Raka penasaran
Hal ini juga yang sering Raka rasakan setiap paginya sampai-sampai dia hanya mau makan bubur saja ke balikan dari Sinta.
" hanya beberapa makanan saja, seperti makanan yang lembek aku pasti mual"
"sorry aku nggak tau. Sekarang kamu mau makan apa?" tanya Raka
"nggak perlu gpp ntar juga udah dapat jatah makan dari RS. " jawab Sinta
Mereka diam dengan pemikiran nya sendiri.
"aku mau ngomong sesuatu (diraihnya tangan Sinta) . Aku mau bertanggung jawab dan menikah mu. " ucap Raka begitu tegas
" Tapi bukan kah bang Raka kau menikah aku gpp aku bisa membesarkan anak ini sendiri." jawab Sinta
" aku tau kemaren aku sangat egois dengan mengabaikan mu. Tapi sekarang aku tidak bisa meninggalkan mu begitu saja. aku selama ini dihantui oleh dosa yang telah ku perbuat sendiri." ucap Raka sambil menangis.
seorang Raka menangis tapi gue nggak tau harus menjawab apa diam belum memberikan jawaban. Gue juga nggak mau di bilang merusak pernikahan seseorang. Tapi di sisi lain gue sendiri suka dia mau bertanggung jawab atas anak ini sehingga gue nggak perlu khawatir lagi anak ini lahir tanpa seorang ayah. Setelah lama bermonolog terdengarlah suara Raka
" gpp kalau kamu belum bisa percaya ke aku. Tapi akan aku buktikan kalau ucapan aku barusan serius" ucap Raka
" istirahat lah aku kerja dulu. Nanti sore aku ke sini lagi. Ucapnya sambil mengusap rambutku.
Gue harus gimana apa gue telp Mela aja ya.
" halo Mel pagi ini lho free nggak bisa nemenin gue di RS" cerca Sinta
" salam dulu kek nyrocos aja terus. Iya ini juga gue mau kesana. Mau di bawain apa ponakan gue?"
Nggak perlu mel udah lho langsung kesini aja. " jawab Sinta