NovelToon NovelToon
Hot Mother And The Bos Mafia

Hot Mother And The Bos Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Mafia / Single Mom
Popularitas:60.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Samantha diusir oleh ayah nya karena menolak pria yang dijodohkan oleh ayah nya,dia pergi kesebuhan kota dan tinggal disana untuk menunjukan pada ayah nya jika dia bisa bertahan hidup tanpa bantuan ayahnya.pada suatu malam Samantha menemukan seorang bayi laki-laki didepan rumah nya.

Karena iba Samantha memungut bayi itu dan berjuang membesarkan nya.tiga tahun kemudian Samantha kembali memungut seseorang didepan rumah nya.

Kali ini bukan bayi laki-laki,tapi seorang pria tampan yang hilang ingatan.siapa kah laki-laki itu?
Dan bagaimana perjuangan Samantha mempertahan kan bayi itu saat kedua orang tua sang anak kembali untuk meminta anak nya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria yang hilang ingatan.

Samantha merenggangkan otot pinggangnya yang terasa nyeri setelah membaringkan pria asing itu diatas sofa.

"Ugh....pinggangku! Sialan, pria ini berat sekali" makinya kesal.

Suasana sudah sepi karena Edward dan Anne sudah terlelap. Samantha melihat pria itu sejenak dan kemudian, dia menarik nafasnya dengan berat.

"Ya sudahlah, setelah sadar langsung suruh pergi saja." gumamnya.

Samantha kemudian mengambil kotak p3k karena kondisi pria itu sungguh membuatnya iba.

Tampak darah yang sudah mengering dipelipis dan lengan kirinya.

Samantha pergi mengambil handuk dan air hangat untuk mengelap darah kering yang terdapat dikepala pria itu.

Setelah selesai dia juga mengolesi obat dan melilitkan perban dikepala pria asing itu.

Samantha memberanikan diri untuk membuka pakaian pria asing itu karena dia harus melihat luka ditangan kirinya, pakaian pria itu juga kotor karena terkena darah yang sudah mengering.

Dengan hati-hati dia membuka kancing baju pria itu satu persatu.

Samantha menelan ludahnya saat melihat dada bidang dan otot perut pria itu, jantungnya berdebar-debar dan dia sangat gugup.

"Sialan, kenapa aku jadi malu seperti ini." umpatnya.

Tidak tahan lagi dia segera bangkit berdiri dan mengambil sebuah gunting untuk menggunting lengan baju pria itu, dia tidak mau lagi berlama-lama melihat tubuh pria seksi yang terbaring tak sadarkan diri itu dan setelah dapat, dia langsung menggunting lengan baju yang dipakai pria itu untuk melihat lukanya.

"Untung lukanya tidak dalam." gumamnya saat melihat luka dilengan kiri pria asing itu.

Setelah selesai mengolesi obat yang dia ambil dikotak P3K dan memperban luka-luka pria itu Samantha segera merapikan kembali obat-obatan dan menyimpannya kembali kedalam tempatnya.

Dia juga sudah mengolesi memar-memar yang ada ditubuh pria itu dengan obat.

Dia segera bangkit berdiri untuk menyimpan kembali kotak obat dan setelah selesai, dia juga mengambil sebuah selimut didalam kamarnya dan kembali menghampiri pria asing yang sedang tidak sadarkan diri diluar sana.

Samantha melihat pria itu sejenak dan dia segera merentangkanvselimut yang dia bawa untuk menutupi tubuh pria itu.

Kemeja pria itu yang telah dia gunting tidak bisa dia ganti karena dia tidak memiliki pakaian pria dirumahnya jadi dia membiarkan pria itu begitu saja.

Samantha meninggalkan pria itu diatas sofa dan segera masuk kedalam kamarnya, begitu selesai membersihkan dirinya dia langsung naik keatas ranjang untuk tidur. Tidak butuh waktu lama dia sudah terlelap karena kelelahan.

Ke esokkan harinya.

Saat Edward bangun dari tidurnya, dia mendapati seorang pria sedang tidur diatas sofa dan dia langsung berlari masuk kedalam kamar ibunya untuk membangunkan ibunya.

"Mommy....Mommy."

Edward berteriak sambil menerobos masuk kedalam kamari ibunya dan dia langsung melompat naik keatas ranjang.

"Mom, wake up." Edward menggoyang-goyangkan tubuh Samantha dengan kencang.

"What happen honey?" tanya Samantha disela-sela tidurnya.

"Mom, daddy is back." jawab Edward dengan gembira.

"Hm?" Samantha bingung dengan perkataan Edward.

"Mom, lets go!" rengek Edward dan dia mulai menarik tangan ibunya.

Samantha menguap dengan panjang dan segera bangun dari tidurnya sedangkan Edward menarik tangannya dengan tidak sabar untuk keluar dari kamar itu.

Samantha hanya mengikuti Edward yang tampak begitu bersemangat keluar dari kamarnya.

"Mom..look's, daddy is back." ucap Edward dengan nada bahagia.

Samantha sangat kaget melihat pria asing yang dia tolong semalam sudah sadarkan diri dan duduk diatas sofa sambil menatap tajam kearah mereka.

Anne melihat Samantha dengan bahagia, wanita itu pikir akhirnya suami Samantha kembali untuk bersama dengannya dan Edward lagi.

Samantha membungkuk dan mengusap kepala Edward dengan lembut.

"Edward honey, bukankah kau sudah harus kesekolah? Segeralah bersiap-siap, nanti kamu bisa terlambat."

"No mom, i want with dady." teriak Edward dan dia segera berlari kearah Jhon dan memeluk pria itu dengan erat.

"Daddy, i want with you." rengeknya.

Jhon tidak mengerti dengan ucapan pria kecil itu, dia berusaha mengingat-ingat siapa anak kecil yang berada dalam pelukannya dan memanggilnya daddy?

Sungguh dia tidak ingat sama sekali bahkan dia tidak ingat siapa dirinya sendiri.

Samantha menarik nafasnya dan mendekati kedua pria itu, bagaimanapun dia barus membujuk Edward.

"Edward, setelah pulang sekolah kau bisa bermain dengan daddy." bujuknya.

"Tidak! Nanti daddy pergi lagi."

Edward terus memeluk Jhon dengan erat dan tidak mau melepaskannya.

"Hmm...sayang, daddy tidak akan pergi kemana-mana." akhirnya Jhon membuka suaranya.

"Really?" Edward melihat pria itu dengan mata yang berbinar-binar.

"Iya Edward, daddy tidak akan kemana-mana karena sedang terluka jadi ayo segera siap-siap dengan bibi Ann, kamu harus segera mandi dan sarapan." ujar Samantha lagi.

Edward melihat perban yang melilit dikepala dan lengan Jhon.

"Apa daddy terluka?" tanyanya dengan polos.

Jhon menjawabnya dengan anggukan.

"Baiklah, tapi janji ya daddy tidak boleh pergi lagi" pintanya.

"Aku janji." jawab Jhon singkat.

Edward segera melepaskan pelukannya dan berlari ke arah bibi Ann, dari wajahnya terlihat jika dia benar-benar tampak bahagia.

"Aunty..Aunty...Daddy telah kembali." teriaknya dengan gembira.

Samantha melirik kearah Jhon yang tampak linglung karena pria itu sedang mengingat-ingat apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Bagaimana lukamu?" tanya Samantha.

Jhon memegangi kepalanya yang masih terasa berdenyut-denyut.

"Entahlah." jawabnya.

"Apa kau istriku dan dia anakku?" tanya pria itu.

Jhon menatap Samantha dengan tajam.

"Bukan!" jawab wanita itu dengan tegas.

"Lalu siapa aku?" tanyanya kemudian.

Samantha menatap pria itu dengan heran.

"Kau tidak tahu siapa dirimu?"

Jhon hanya menggeleng, walau dia berusaha mengingatnya tapi dia tidak bisa mengingat siapa dirinya sedangkan Samantha hanua menghela nafasnya.

"Setelah ini sebaiknya kau pergi kerumah sakit."

Edward kembali keluar dari dalam kamar dan berlari kearah mereka setelah dia sudah siap.

"Mom, dad, i'm ready." Edward benar-benar terlihat sangat bahagia.

Dia sudah terlihat rapi dan memakai tas sekolahnya, dia juga telah meminum susunya dan memakan sarapannya.

Samantha membungkuk dan merapika sedikit pakaian Edward da juga mencium pipinya.

"Jadi anak baik ya." pesan Samantha.

"Yes Mom."

Edward memeluk tubuh Samantha dan mencium pipi ibunya dan setelah itu, dia juga berlari kearah Jhon dan memeluk pria itu dan juga mencium pipinya.

Samantha hanya tersenyum, mereka bagaikan keluarga kecil yang bahagia tapi tanpa ikatan apa-apa.

Sungguh aneh bukan?

"Jika begitu kami pergi dulu Sam dan tuan?" Anne menghentikan perkataannya.

"Jho...Jhony." kata Samantha dengan cepat. Hanya nama itu yang ada diotaknya dan itu nama yang mudah

"Tuan Jhon, kalau begitu kami pergi dulu." pamit bibi Ann.

Jhon merasa tidak asing dengan nama itu dan entah kenapa dia merasa sangat familiar dengan nama itu.

"Jadi namaku Jhony?" tanyanya.

"Bukan!" Samantha menjawab dengan dingin.

"Jadi siapa namaku?"

"Aku tidak tahu dan sebaiknya segera pergi dari rumahku!" usir Samantha.

"Hei..aku telah berjanji dengan anakmu untuk tidak pergi!"

"Aku tidak perduli! Aku menolongmu karena kau tidak sadarkan diri didepan rumahku jadi segera pergi! Tidak perlu membalas budi karena aku tidak akan menerimanya jadi sekarang pergilah sebelum anakku tambah salah paham." usir Samantha.

"Tapi aku tidak punya tujuan." jawab Jhon.

"Aku tidak perduli jadi jangan sampai aku mengulangi perkataanku karena aku tidak suka! Aku harap saat aku keluar lagi nanti kau sudah tidak ada." kata Samantha dengan dingin.

Setelah berkata demikian Samantha segera masuk kembali kedalam kamarnya dan meninggalkan Jhon sendiri disana.

Jika pria itu tidak pergi mungkin Edward benar-benar akan menganggap pria itu adalah ayahnya dan dia berharap pria itu segera pergi.

1
Shantyka Kusuma
seruuuuuu laf laf
Azzahra Asiah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
siti hartinah
/Smile/
Azzahra Asiah
/Drool//Drool//Drool//Drool/perumahan Billy sangat Bagus
Yunita Kumalasari
Luar biasa
Fera Bintang
keren
Fera Bintang
Buruk
Fera Bintang
Biasa
Fera Bintang
Buruk
Mazree Gati
berbelit2
Mazree Gati
End aja,,baca sendiri thorrr ga suka karakter jhon pemaksa
Gievia
sangat bagus
Hani Reyhan
llu bertemu lah billy dgn ambar sahabat samantha
Dian Ariestya
Luar biasa
Rina Astarina
ceritanya seru,,JD BCA lagi🤗
Lilis Suryani
Luar biasa
Osma Yanti
Billy seorang yang setia
Osma Yanti
ceritanya sangat bagus dan menarik 😍😍😍
Osma Yanti
Buruk
Sulaiman Efendy
TPI STELAH DEWASA, TAKDIR BRKATA LAIN, JACOB HRS BRURUSAN DGN KLUARGA ADAM WALKER
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!