Hot Mother And The Bos Mafia
Colorado Amerika Serikat.
Seorang pria paruh baya tampak marah sambil melemparkan barang-barang keluar dari rumahnya.
"Pergi kau dari sini." teriak pria itu penuh emosi sambil melemparkan barang-barang putrinya keluar dari pintu rumahnya dan pria itu adalah Alex Jackson.
Dia adalah seorang pengusaha yang cukup sukses di Colorado Amerika Serikat.
Alex Jackson memiliki seorang putri bernama Samantha Jackson dan saat ini dia sangat marah kepada putrinya kerena Samantha Jackson tidak datang keacara pertunangan yang telah diaturnya.
Alex telah memilihkan seorang pria muda dan mapan dari rekan bisnisnya untuk dijodohkan dengan putrinya, tapi dia sangat kecewa karena Samantha tidak hadir sehingga membuatnya sangat malu.
Padahal dia telah mengundang tamu disebuah hotel mewah dan meminta putrinya untuk datang, tanpa penjelasan apapun putrinya tidak datang sehingga membuatnya marah besar.
Dia memutuskan akan memberikan pelajaran pada putrinya, dia ingin lihat apakah putrinya bisa bertahan diluar sana tanpa bantuannya?
Alex terus membuang barang-barang putrinya keluar dari pintu rumahnya sedangkan istrinya Ana jackson hanya bisa menahan amarah suaminya.
"Dad, stop! Jangan memarahi Sam lagi. Bagaimana pun dia putri kita." bujuk Ana pada suaminya.
Alex tidak bergeming, bukan saja dia malu karena ketidak hadiran putrinya tapi dia juga sudah kehilangan kontrak kerja sama yang begitu besar.
Padahal dia sudah sangat yakin jika Samantha pasti akan datang untuk menemui calon tunangannya tapi dia tidak menyangka, putrinya tidak menampakkan batang hidungnya sampai membuatnya sangat malu dihadapan rekan bisnisnya.
Samantha memunguti barang-baran yang dilemparkan oleh ayahnya satu persatu, dia tidak menyangka ayahnya akan semarah itu hanya karena dia tidak mau dijodohkan.
Padahal dia sudah berusaha menolak tapi ayahnya masih saja memaksanya. Dia sengaja tidak datang ke acara perjodohan itu dan tidak mengatakan apapun pada ayahnya karena menurutnya percuma berbicara dengan ayahnya yang keras kepala.
Baginya pernikahan sangat penting dan dia tidak mau menyia-nyiakan hidupnya menikah dengan pria yang tidak dikenalnya dan tidak dia cintai.
Lagi pula dia belum mau menikah dan masih ingin menikmati masa mudanya, sebab itu Samantha tidak perduli dengan perjodohan yang sudah diatur oleh ayahnya.
"Pergi kau dari sini!" usir ayahnya lagi.
"Aku akan pergi." teriak Samantha kesal.
Hanya karena hal seperti ini ayahnya sampai tega mengusirnya? Apa ayahnya kira dia tidak berani? Dia akan lebih senang pergi dari sana dari pada dijodohkan dan menikah dengan orang yang tidak disukainya.
"Bagus, jangan kembali lagi kesini jika kau masih menolak menikah dengan pria pilihan ku." teriak ayahnya dan dia masih terlihat emosi.
"Tidak akan!" teriak Samantha tak kalah emosinya.
"Pegang ucapanmu tapi jika kau sudah berubah pikiran maka saat itu aku akan menerimamu kembali." kata Ayahnya.
Samantha memutar bola matanya malas sambil memunguti barang-barangnya yang masih berserakan.
"Aku tidak akan kembali, walaupun matahari meledak aku tidak akan pernah mau menikah dengan pria pilihan Daddy." ucap Samantha kesal.
"Alex, sudahlah. Jangan memaksa Sam menerima perjodohan itu." Ana mencoba menenangkan suaminya.
Dia takut putri semata wayangnya benar-benar pergi dari sana. Dia harap itu tidak terjadi karena dia tidak bisa membiarkan putri semata wayangnya hidup sendiri diluar sana.
"Biarkan saja, aku ingin lihat berapa lama dia bisa bertahan diluar sana." kata Alex.
"Jangan meremehkan aku Daddy, kau akan lihat bagaimana aku hidup diluar sana." tantang Samantha.
"Oh....aku ingin lihat. Apa kau mampu bertahan atau kau akan merangkak pulang kerumah ini untuk meminta pertolonganku." kata ayahnya lagi.
"Never!" kata Samantha dengan cepat.
Setelah mendapatkan barang-barangnya Samantha segera memeluk ibunya, dia tidak mau melihat ayahnya sama sekali.
Dia tidak menyangka orang tua itu tega mengusirnya hanya karena sebuah perjodohan.
Dia bukan anak manja seperti anak-anak orang kaya lainnya, dia akan berusaha untuk hidup diluar sana tanpa uang dari ayahnya.
"Mommy, maaf. Aku harus pergi." bisiknya pelan saat dia memeluk tubuh ibunya.
"Sam, jangan! Bagaimana kamu bisa bertahan diluar sana?" tanya ibunya kawatir.
Ana Jackson menangis dan memeluk putrinya dengan erat, sungguh dia tidak mau putrinya pergi karena dia sangat menghawatirkan keadaan putrinya.
"Mommy jangan khawatir, aku punya tangan dan kaki. Aku bisa mencari makan untuk diriku sendiri dan aku bisa menjaga diriku dengan baik diluar sana." katanya.
"Tapi Sam?" Ana Jackson mengusap air matanya.
"Biarkan dia pergi." kata Alex.
"Dad, please, jangan usir Samantha. Maafkanlah dia, Sam hanya bersikap kekanak-kanakan saja jadi maafkan." pinta istrinya memohon.
"Sudahlah mom, sejak kapan Daddy bisa diajak negosiasi! Aku akan baik-baik saja diluar sana dan membuktikan jika aku bisa hidup mandiri diluar sana jadi mommy jangan kuatir." Samantha mengusap air mata ibunya dan meyakinkan ibunya.
"Istriku, kau tidak perlu kawatir." Alex melihat kearah putrinya sedangkan Samantha mendengus kesal.
"Kita lihat saja, sebentar lagi dia pasti akan kembali dan memohon padaku. Memangnya apa yang bisa dilakukannya diluar sana?" kata ayahnya.
Samantha kembali memutar bola matanya, dia segera melepaskan pelukannya dan menciumi pipi ibunya dengan lembut.
"Maafkan aku mom, jaga kesehatan mommy." pesannya.
"Tunggu sebentar." ibunya menahannya dan berlari masuk kedalam rumahnya karena dia ingin mengambil sesuatu dan tidak lama kemudian ibunya kembali membawa baju hangat dan diberikan untuknya.
"Ini untukmu, diluar dingin Sam jadi pakailah dan jangan sampai kau sakit."
"But mom?" perkataannya terputus karena ibunya langsung memeluknya.
"Jaga dirimu baik-baik, kau harus makan yang teratur dan jangan lupa untuk menghubungi mommy." bisik wanita itu dengan pelan.
Samantha mengangguk dan dengan lembut tangannya mengusap air mata ibunya yang membasahi kedua pipinya.
"Jangan menangis mom, aku akan baik-baik saja." hiburnya.
Alex langsung menarik tangan istrinya dan pria itu langsung membawa istrinya masuk kedalam rumahnya dengan paksa.
"Berhenti menangis, biarkan dia pergi. Saatnya nanti dia pasti akan kembali." katanya dengan dingin.
Samantha menatap ibunya dengan nanar, ayahnya bahkan tidak melihat kearahnya. Samantha sangat sedih melihat ibunya yang menangis saat ayahnya menutup pintu rumah itu.
Sungguh dia tidak sanggup melihat ibunya menangis tapi dia juga tidak mau menikah dengan pria yang dijodohkan oleh ayahnya.Tapi sekarang yang jadi masalah, dia harus pergi kemana?
Samantha menarik nafasnya dengan bera dan dilihatnya rumah besar itu sejenak. Banyak kenangan disana dan dia sudah memutuskan untuk tidak kembali selama ayahnya masih tetap ingin menjodohkannya.
Dengan berat hati Samantha melangkah pergi meninggalkan rumah itu, dia akan berusaha hidup dengan baik diluar sana walaupun dia belum tahu harus pergi kemana saat ini tapi dia akan berusaha hidup mandiri dan membuktikan kepada ayahnya jika dia bisa bertahan tanpa bantuan ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-10-19
0
dhi_kin
edisi baca ulang Thor... kangen sama karya2 kmu...
2024-08-06
0
Rina Astarina
ceritanya seru,,JD BCA lagi🤗
2024-06-05
3