NovelToon NovelToon
Nathan Dan Rengganis

Nathan Dan Rengganis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pembantu
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldiantt

Kisah bermula dari pelarian Nathan William Carson, seorang pelaku tabrak lari yang memutuskan untuk bersembunyi dari kasus yang melibatkan dirinya.

Kabur ke sebuah kota kecil tempat kelahiran sang ibu, Nathan justru dipertemukan dengan gadis desa nan polos, pembantu sang nenek tercinta.

Berawal dari kesombongan seorang majikan terhadap pembantunya. Ketidaksukaan terhadap kinerja sang pekerja rumah tangga yang dinilai terlalu menjilat. Hingga berbagai konflik lainnya, menjadi bumbu bumbu sebelum terbentuknya cinta di antara keduanya.

Namun siapa sangka, sebuah drama menguras air mata muncul ketika rasa saling tertarik mulai tumbuh di antara mereka.

Apa yang akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldiantt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Masih di malam yang sama.

Beberapa jam kemudian di sebuah ruang karaoke berukuran sedang. Nathan nampak duduk di sebuah sofa panjang di sana. Dengan tubuh bersandar di sandaran sofa, satu kaki yang ditekuk di atas kaki yang lain, laki laki itu nampak tak henti mengulum senyum. Menatap layar televisi besar di sana sembari memutar mutar sebuah gelas sloki di tangannya.

Ingatannya masih menari nari, mengingat bagaimana menyenangkan nya mengerjai Rengganis.

Ya, apa yang baru saja terjadi di rumah Oma Sasmita itu adalah ulah Nathan. Ia yang memang sudah mengincar kelengahan Rengganis sejak lama itu dengan tega meletakkan setrika yang menyala di atas jas Tuan Wiguna.

Jelas tujuannya! Agar Rengganis kena marah. Syukur syukur dipecat. Nathan sepertinya memang begitu berhasrat untuk membuat Rengganis angkat kaki dari rumah sang oma. Selain karena terlanjur kesal dengan ulah Rengganis yang mengadu pada Oma, Nathan juga khawatir, kalau kalau wanita itu kembali mengadu pada Sang Oma perihal semua kenakalan yang ia buat di belakang Oma Sasmita. Terutama soal alkohol.

Malam ini, setelah puas menertawakan penderitaan Rengganis. Kini saat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Nathan nampak duduk di dalam sebuah room karaoke ditemani beberapa botol alkohol di atas meja.

Ya, hari ini ia dan Didi akhirnya pergi ke wisma karaoke yang tempo hari Didi ceritakan. Sebenarnya Nathan kurang menyukai tempat ini. Tapi ya sudahlah, ya! Daripada di rumah terus!

Lagi pun, ia sudah terlanjur ada di tempat ini setelah berhasil mengelabui Oma Sasmita. Ia yang mengaku ingin mengajak Didi 'ngemper' cari makan di luar, rupanya diam diam datang ke tempat karaoke ini atas rekomendasi sang supir.

Nathan menenggak alkoholnya. Ia lantas menatap malas ke arah Didi yang sibuk cek sound. Supir berwajah polos tapi ternyata 'doyan jajan' itu nampak lebih bersemangat dibandingkan Nathan.

Nathan menggelengkan kepalanya melihat ulah sang sopir. Ia kemudian kembali meraih sebuah botol miras yang tinggal separuh itu kemudian kembali menuangkan isinya ke dalam gelas slokinya.

Laki laki itu kembali ke posisi duduk ternyamannya. Hingga tiba tiba...

Ceklek....

Pintu ruangan terbuka...

"Malam, Mas!" Sapa seorang wanita paruh baya berpenampilan menor dengan make up mentereng dan busana serba ketat di sana.

Wanita yang sepertinya adalah "mami" itu nampak datang bersama sejumlah wanita wanita muda nan cantik. Penampilan mereka tak kalah seksi dengan busana serba mini yang menampilkan lekuk tubuh indah mereka.

Didi tersenyum sumringah. Ia kemudian mendekati Nathan yang nampak menatap datar ke arah para wanita itu. Padahal kini ia tengah menjadi pusat perhatian para gadis gadis itu. Wanita mana yang tak terpesona dengan Nathan William Carson. Pemuda tampan berparas kebarat-baratan yang kaya raya dengan pembawaan dingin dan angkuh menambah kesan badboy pada dirinya.

"Tuan!" Ucap Didi. "Silahkan, Tuan. Mau pilih yang mana?! Cantik cantik itu!" Tambah si supir.

Nathan tak menjawab. Ia mengamati satu persatu wanita yang berbaris yang biasa disebut LC itu.

Ck! Nggak ada yang menarik. Ada yang tonggos, tua, perut bergelambir, ketebelan dempul, pendek, rambutnya kering, mana di pirang 🙈, ah...ini mah kalau di ibu kota lebih mirip cabe cabean yang suka nongkrong tengah malam di pinggir jalan! Nggak ada yang berkelas!

Eh, tapi kalau perempuan berkelas kan tempatnya bukan di situ, ya😏😎.

Nathan masih mengamati wanita itu satu persatu. Kurang lebih ada sepuluh wanita yang berjajar di sana. Hingga...

Fokus matanya terhenti pada satu gadis yang berada di baris paling ujung. Gadis dengan dress hitam super mini itu terlihat lebih anggun dan lebih muda dibandingkan yang lainnya.

Postur tubuhnya tinggi. Kulitnya putih. Bibirnya sensual. Rambutnya panjang hitam tanpa embel embel cat pirang. Make up nya tak begitu menor. Tak ada tato di tubuhnya. Wajahnya terlihat bersih dengan senyuman yang terlihat manis.

Nathan nampak menyipitkan matanya. Wajahnya seperti tidak asing. Seperti pernah melihat, atau mirip mirip seperti seseorang yang pernah ia jumpai. Tapi siapa, ya? Ia lupa!

"Tuan!" Ucap Didi menyadarkan lamunan Nathan. Laki laki itu menoleh.

"Yang mana?" Tanya Didi.

Nathan tak langsung menjawab. Ia kembali menoleh ke arah para gadis itu. Satu tangannya kemudian tergerak, menunjuk gadis manis yang berada di ujung barisan itu.

"Dia!" Ucap Nathan singkat.

Gadis cantik itu nampak sedikit terkejut. Sang mami kemudian tersenyum.

"Oh, ini namanya Maura, Mas. Usianya masih sembilan belas tahun. Suaranya bagus, cantik, seperti wajahnya," ucap si mami.

Buset! Sembilan belas tahun udah melon**. Bibit unggul calon ani ani, nih! Batin Nathan sembari mengangkat satu sudut bibirnya.

Gadis yang mengaku bernama Maura itu kemudian mendekati Nathan. Di susul satu wanita lain yang dipilih Didi untuk menemaninya.

Kini, hanya ada empat manusia di dalam ruangan itu. Didi kini terlihat asyik bernyanyi bersama LC pilihannya. Keduanya nampak bernyanyi sambil berpelukan. Sesekali tangan jahil pria itu nampak bergerilya, meraba apa saja yang ia mau sambil sesekali memasukkan selembar demi selembar uang ke tempat tempat 'keramat' dalam bagian tubuh wanita itu.

Sementara Nathan. Laki laki itu hanya diam. Duduk di atas sofa, menikmati alkoholnya sambil ditemani Maura. Satu tangannya tergerak memainkan rambut panjang gadis yang kini nampak menatap manja ke arahnya itu. Sedangkan tangan lentiknya sejak tadi tak berhenti menari nari di dada bidang Nathan.

Nathan melirik lengan putih itu. Sebuah gelang berinisial D K nampak melingkar indah di lengan putih Maura.

Mirip gelang Rengganis yang terjatuh di kamar mandi tadi. Mungkin memang gelang semacam itu adalah gelang murahan. Makanya banyak yang punya! Pikir Nathan.

"Mas kenapa dari tadi liatin aku terus?" Tanya Maura lembut dan terdengar sangat manis.

Nathan tak menjawab. Sejak tadi ia memang terus mengamati wajah gadis itu. Dalam benaknya ia masih berfikir. Mirip siapa ya gadis ini? Sepertinya tidak asing!

Maura makin terlihat manja. Ia kembali menggerakkan jari jari tangannya, bergerilya menyusuri dada bidang berbalut kaos putih milik Nathan.

"Kalau Mas mau, kita bisa kok cari tempat yang lebih nyaman. Yang lebih privat!" Ucapnya sembari menjatuhkan kepalanya di pundak Nathan.

Laki laki itu mengangkat satu sudut bibirnya. Tangan kekarnya tergerak menyentuh dagu lancip Maura dan mengusap usapnya lembut.

"Gue kesini cuma cari angin. Dan gue bayar lo buat nemenin gue!"

"Yang perlu lo lakuin cukup diem dan nurut sama gue. Nggak usah banyak omong! Karena gue nggak suka cewek berisik!" Ucap laki laki itu.

Maura tersenyum manis.

"Okey!" Jawabnya yang kemudian kembali menjatuhkan kepalanya di pundak Nathan. Wanita itu bahkan mulai berani memeluk tubuh laki laki itu..

Malam pun terus berlanjut. Maura menemani cucu Oma Sasmita itu hingga tengah malam. Tak ada aktivitas berarti yang terjadi di sana. Nathan rupanya juga enggan mengajak Maura berbuat lebih. Ia memang tipe pria yang tak bisa mengajak sembarang wanita bermalam dengannya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya. Salah satunya adalah tentang kesehatan. Mengingat Maura adalah wanita malam. Bukan tak mungkin bahwa ia sudah pernah berhubungan dengan banyak pria sebelumnya. Ia tak mau kalau sampai ada penyakit yang tertular ke tubuhnya. Selama ini jika ia berhubungan dengan wanita maka sudah pasti wanita itu adalah kekasihnya atau orang yang benar-benar ia kenal. Bukan wanita sembarangan. Ia tak mau berbuat lebih pada Maura. Ia hanya meminta wanita itu menemaninya minum sepanjang malam itu.

1
Evi Alvian
Gawattt nih si Glen ngomongnya asal jeplak aja..
Radya Arynda
mulut ember itu si glen...
Los Dol TV
wo... keren...
Los Dol TV
mampir, thor...
Radya Arynda
semangaat up nya caantik,,,💪💪💪💪
Evi Alvian
Makin akrab aja nih Nathan dan Rengganis dan kayaknya diem" Oma samitha lg ngeliatin mereka berdua deh
Radya Arynda
semangat terus renganis💪💪💪💪
Evi Alvian
Rengganis butuh waktu untuk mengganti posisi Bagas..ntah nanti Rengganis milih siapa Nathan ato Rama
Evi Alvian
Kalo aku mah terserah authornya Rengganis mo dijodohin Ama Rama ato Nathan..yang penting semangat upnya thour💪💪💪
Mari Anah
rengganis sma rama ajah thor,dri pada sma nathan,org y beringasan udh gtu kasar lgi,lagu y tengil,rengganis ga cocok sma nathan bkln makan hati trs nnti y,selalu maksa kemauan dy
Radya Arynda
semangaaat up
Radya Arynda
💣💣💣💣💣💣😂😂😂😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha,,,,,semangaaat💪💪💪💪💪💪
Radya Arynda
💣💣💣💣💣😂😂😂akhir nya punya nyali juga natha.....semangaaaat💪💪💪💪💪💪💪
Evi Alvian
Wah Nathan nembak Rengganis kira" diterima apa kagak yak?

Semangat thour upnya💪💪
Evi Alvian
Nanti gimana reaksi Rengganis yak kalo tau yang nabrak calon suaminya adalah Nathan..
Ayoo semangattt upnya thour 💪💪
Radya Arynda
semangaat up
Mari Anah
Luar biasa
Evi Alvian
Aku kira siapa ternyata Glen temennya Nathan kok cpet banget nyampenya

Semangat thour 💪💪
Desyi Alawiyah
lanjut kak author, semangat 💪💪💪🙏🙏 maaf, aku jarang baca akhir-akhir ini..🙏
Desyi Alawiyah
Glenn cepet juga menyusul Nathan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!