Kisah Manis Seorang Penulis

Seharian Sefty merasa tidak tenang lantaran hujatan yang terus menerus menyeret namanya belum kunjung reda. Ya, komentar instagram memang sudah Sefty nonaktifkan, tapi ternyata banyak artikel-artikel yang bertebaran dan membuat dirinya semakin terpojok.

Sefty adalah seorang penulis. Bekerja di belakang layar adalah hal paling ia sukai. Ia sangat menghindari bertemu khalayak jika tidak benar-benar dibutuhkan, karena energinya bisa terkuras habis jika sudah bertemu dengan banyak orang. Jadi tak heran, ketika banyak hujatan tidak sedap yang terus mengarah padanya membuat Sefty kepikiran.

Bahkan, malam ini ia tidak melanjutkan naskahnya dan memilih membaringkan tubuh di ranjang berharap segera tidur agar pikirannya sedikit tenang. Namun, sejak beberapa jam yang lalu, rasa kantuk masih belum menghampiri, membuat Sefty merutuk keras.

"Besok, aku harus menemui anak Tuan Willy itu. Lihat saja, aku akan memakinya habis-habisan karena sudah menepatkanku di posisi ini."

*

Sefty benar-benar merealisasikan niatnya tadi malam untuk menemui Rahm. Pagi ini, Sefty telah berada di depan gedung perkantoran milik keluarga Leonardo yang berada di bawah pimpinan Rahm. Sebelum turun dari mobil, Sefty memakai masker dan menggunakan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya agar tidak mudah dikenal. Pasalnya, di depan gedung milik Rahm itu sudah terdapat beberapa awak media yang mungkin ingin mencari informasi terkait dirinya dan Rahm.

Sefty turun dari mobilnya, melewati beberapa wartawan yang masih asik berbincang, tampaknya mereka tengah menunggu kedatangan Rahm. Mengetahui Rahm masih belum tiba, akhirnya Sefty memilih duduk di kursi tunggu yang ada di lobi agar bisa memantau kedatangan Rahm. Tidak lama, mobil Rahm akhirnya memasuki area kantor dan langsung dikerumuni wartawan yang sejak tadi menunggu.

Sejujurnya, awalnya Sefty bertanya-tanya kenapa dirinya dan Rahm bisa menjadi trending topik di sosial media. Padahal, baik dirinya maupun Rahm tidak ada yang berkecimpung di dunia entertainment. Namun, saat mengingat-ingat lagi, ia menjadi tidak begitu aneh, karena ia sadar bahwa kehidupan keluarga Leonardo memang sudah pasti menjadi sorotan karena keluarga Leonardo merupakan salah satu keluarga pengusaha yang cukup disegani

"Tuan Rahm, bisakah anda klarifikasi sedikit perihal hubungan anda dengan penulis itu?" tanya salah satu wartawan.

"Apa benar kalau hubungan kalian adalah hubungan yang tidak sehat dan hanya untuk saling menguntungkan?" tanya yang lain.

"Lalu, bagaimana tanggapan anda mengenai hujatan warganet terhadap Nona Sefty yang hanya aji mumpung di keluarga anda?" tanya yang lain lagi.

Dave langsung pasang badan untuk tuannya dan mengupayakan agar Rahm bisa masuk ke kantor tanpa hambatan. Setelah Rahm berhasil memasuki lobi, Dave kembali berbalik untuk menghadang wartawan yang akan mengejar tuannya. Rahm sendiri langsung melangkah lebar menuju lift khusus petinggi perusahaan untuk cepat-cepat menuju ruangannya. Namun, saat akan berbelok menuju lift, tangannya langsung dicekal seseorang hingga membuat langkahnya terhenti.

"Siapa kau— Kau?" pekik Rahm tak percaya saat melihat Sefty membuka maskernya.

"Kau harus bertanggung jawab atas pemberitaan yang merusak nama baikku," tuding Sefty.

Rahm melihat sekitar, dan langsung menarik tangan Sefty untuk ikut dirinya menuju ruangan miliknya di lantai atas. Sedangkan Dave sendiri masih tetap berada di lobi dan meladeni wartawan yang ada di sana.

"Teman-teman media harap tenang. Sebelumnya, perkenalkan saya adalah asisten Tuan Rahm, dan di sini saya akan sedikit meluruskan semua asumsi yang sudah terlanjur menyebar di media sosial. Hubungan antara Tuan Rahm dan Nona Sefty adalah hubungan yang sehat, keduanya sudah berhubungan lama, jauh sebelum Nona Sefty menjalin kerja sama dengan Leonardo Entertainmet. Jadi, semua pemberitaan yang mengatakan bahwa Nona Sefty hanya aji mumpung mendekati Tuan Rahm adalah berita bohong." ucap Dave panjang lebar.

"Lalu, bagaimana dengan nama Nona Sefty yang sudah terlanjur buruk di hadapan publik, Tuan. Apakah ada tindak lanjut dari pihak Tuan Rahm untuk menyikapinya?"

"Ya, tentu saja. Kami sedang menyelidiki akar yang melayangkan hujatan ini, dan jika sampai kami menemukannya, maka jalur hukum harus siap ia lawan."

Wartawan mulai riuh mendengar pernyataan Dave tadi. Kesempatan itu akhirnya Dave gunakan untuk pergi dari sana dan menyusul tuannya masuk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Seperti biasa, kalo ada typo tolong ditandain ya. Sampai jumpa besok, karena aku mau bobo cantik dulu, bye.