Bukan Ayahku

Pulang sekolah,..

Di kelas sebelas C masih ada beberapa orang yaitu: Vivian, Diora, Armey dan Frans mereka piket kelas. sedangkan teman-teman yang lain sudah pulang.

" Diora,. " panggil Restu di depan kelas sebelas C.

Diora merasa namanya terpanggil menoleh ke arah pintu masuk.

" Iya kak ? " tanya Diora bingung. kenapa lagi Restu mencarinya.

" Mau pulang bareng ngak ? " tawar Restu tiba-tiba.

" terimakasih sebelum nya kak. tapi saya di jemput Ayah. " jawab Diora.

" oh, kakak temenin nunggu ayah kamu ya ? " Restu masih menawarkan diri.

" Terimakasih lagi, tapi ngak perlu kak. " jawab Diora sopan.

" Tapi,.. " Restu menghentikan ucapannya karena di potong Armey.

" kakak ngak dengar Diora bilang akan di jemput ayah nya ? " selidik Armey matanya sedikit menyipit.

" ya,, denger tung. tapi kan aku mau nemenin masa ngak boleh ? " tanya Restu tebal muka.

" Kan Diora udah bilang ngak perlu ! mending kakak pulang aja duluan. " usir Armey.

" Kok kamu ngusir sih mey, aku mau deket sama Diora bukan kamu mey ! " Restu agak marah.

" Ada angin apa ? " tanya Armey.

" iya, Kenapa kakak tiba-tiba kayak gini ? " Frans juga bertanya ke Restu.

" dih, emang kalo suka harus ada alasan ? " tanya Restu angkuh.

" Ayo sini kak ngobrol dulu.. " ajak Diora sambil menarik tangan Restu keluar.

" Permisi sebentar guys ! " pamit Diora di ambang pintu.

" Maksud kakak tadi apa coba ulangi ?!" pinta Diora.

" Aku suka sama kamu.. mau pdkt-an gitu.. " ucap Restu sambil menatap Diora serius tanpa kedip.

" Bisa suka sama aku karena apa ? " tanya Diora.

" Ya aku suka kamu cantik.. kulit kamu cerah, rambut kamu panjang. " ucap Restu.

" Di belakang kakak ada orang yang lebih cantik, kulitnya putih bersih, rambutnya hitam berkilau panjang. . " jelas Diora.

Restu menoleh ke belakang nya tidak ada siapa-siapa.

" Ah kamu bohong ! " kesal Restu ke Diora.

" kamu yang bohong kak ! kamu ngak suka sama aku ! " Diora berkata dengan tegas.

" Kamu sengaja kan bohongi aku buat nolak aku !? " ucap Restu emosi.

" ya karena kakak ngak benar-benar menyukaiku. jadi, kenapa aku harus menerima rasa suka kakak yang hanya sebatas visual ? " cibir Diora.

" eh, ngak usah kepedean lo ! lo kira lo secantik itu sampe gue harus kejar-kejar lo ? gue ngelakuin ini karena taruhan aja kali ! kalo lo ngak mau ya udah! sini balikin duit gue buat beliin susu pisang lo sama cokelat ! " Restu emosi jadi keceplosan berkata jujur.

" Akhirnya bisa jujur juga anda ! " cibir Diora.

Diora masuk kekelasnya mengeluarkan cokelat dan susu pisang yang di kasih oleh Restu tadi pagi.

" Nih, aku kembalikan ! " ucap Diora menyerahkan susu dan cokelat.

" Balikin duit gue aja ! 50rb ! " teriak Restu.

" kakak mau nge rampok Diora? " Armey muncul dari kelas ikut ikutan.

" Wah, gila lo kak ! " ucap Vivian dan Frans bersamaan.

Tiba-tiba, Krisan datang dan mendekat ke mereka. Krisan mengeluarkan uang seratus ribu.

" Nih, jangan ganggu milik gue lagi ! " ucap Krisan sok keren sekali seperti pahlawan kesiangan.

" dari tadi kek ! " Restu pergi setelah menerima uang Krisan.

" Cie cie.. " Armey, Frans dan Vivian menggoda Diora Krisan.

" milik gue ngak tuh.. " goda Armey lagi.

Krisan tersenyum tipis.

" apalah kalian ini.. " gerutu Diora.

" Kak Krisan dari mana ? mau kemana ? " tanya Diora. kemunculan Krisan ini ajaib sekali seperti Krisan punya mata dimana-mana.

" Dari parkiran mau jemput kamu ! " jawab Krisan.

" Oh, tapi aku di jemput sama ayah kak.. " jawab Diora.

" iya, maksudnya aku mau jemput kamu dari kelas ke depan. soalnya, Ayah kamu udah jemput dan nunggu di pos satpam. " jelas Krisan lembut.

" Owalah.. " jawab Diora.

" yuk pulang guys.. ! " ajak Diora.

mereka pun melangkah meninggalkan kekas sebelas C.

setibanya di pos satpam.

" Apa tuh rame-rame ? " tanya Armey setelah melihat keramaian di pos.

" Yuk cek kesana ! " ajak Frans setengah berlari.

Frans, Armey, Vivian berlari lebih dulu ke pos.

" ayo kak lari juga kesana ! " ajak Diora bersiap lari.

" Jalan aja, nanti jatuh ! " tolak Krisan memegang pergelangan tangan Diora.

" em, kak tangannya.. " Diora agak salah tingkah karena Krisan tiba-tiba memegang tangannya.

" jalan perlahan aja " ucap Krisan tanpa melepaskan tangannya.

Keramaian itu bubar karena Satpam mengusir mereka.

Terlihat seorang remaja perempuan terluka di pelipis dan lututnya. Ayah Levi sedang melakukan pertolongan pertama.

Remaja perempuan itu bahkan meremas lengan kekar Levi karena menahan sakit dan perih.

" shh.. aduh.. shh " rintih nya.

" Kak angela kenapa ? kok bisa luka gini ? " tanya Vivian.

Levi dan Angela menoleh.

" kecelakaan " jawab Levi.

Angela sudah berderai airmata.

" itu sudah saya obati, tapi sebaiknya adik ini di bawa kerumah sakit saja.. " jelas Levi kepada satpam.

" baik mas " ucap Satpam.

" Ngak, usah pak.. saya pulang kerumah aja.. " jawab Angela pelan.

" tapi neng luka nya agak parah, motor neng juga rusak. " jelas satpam.

" ga pa pa pak, nanti saya telpon sopir saja.. " jelas Angela.

" makasih ya kak, udah nolong saya.. " ucap Angela sopan dan tersenyum manis ke Levi.

" iya " jawab Levi tersenyum kaku. ia dipanggil dengan sebutan 'kak' bukan 'om' apa ia terlihat semuda itu ?

" Ayah ! " panggil Diora.

Levi menoleh dan melihat putrinya. ia bangkit dan merentangkan tangan, Diora pun masuk ke pelukan ayahnya.

" Ayah kenapa ? ayah luka ? " tanya Diora panik sambil memeriksa ayahnya depan dan belakang.

" ayah ngak pa pa sayang,. tapi teman kalian tadi keserempet mobil dan terluka. " jelas Levi menunjuk Angela ke putrinya Diora.

" ayah ? " beo Angela melihat Levi dan Diora bergantian.

" iya kak, ini ayah saya. " jelas Diora memeluk tangan ayah nya.

Levi tersenyum hangat ke putrinya. Angela merasa bersalah dan berhutang budi.

" Makasih kak, eh om sekali lagi.. "ucap Angela tulus sambil meralat panggilannya.

" ya, sama-sama. " ucap Levi.

" ayo pulang ! " Levi mengajak Diora untuk pulang.

Levi melihat Krisan di luar pos satpam.

" Selamat siang tuan muda.. " sapa Levi.

" Siang om, ah, tidak usah formal om kan bukan di rumah atau perusahaan. " tolak Krisan halus.

Levi tersenyum tipis ke arah Krisan.

" kami duluan ya tuan muda.. " ucap Levi menuju motornya di parkiran.

" Diora, kak Krisan kami juga duluan ya ! " pamit Armey, Frans dan Vivian melambaikan tangan. Mereka menuju parkiran motor. Karena, mereka bawa motor masing-masing.

" iya, dadah.. " ucap Diora sambil membalas lambaian tangan. Krisan hanya tersenyum simpul.

Krisan dan Diora melambaikan tangan.

" kakak ngak pulang ? " tanya Diora sambil menatap wajah Krisan.

" ini.. ini mau pulang ! " Krisan gelagapan salting brutal. karena,Diora menatap nya cukup intens dan terang-terangan.

" Diora, sayang.. " panggil Levi.

" (senyum ke arah Krisan) hati-hati di jalan kak Krisan.. " ucap Diora melambaikan tangan ke Krisan dan menuju motor ayahnya.

Mereka pulang kerumah masing-masing.