NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Dia hanya diam mengacak acak nasi dalam piringnya. Dia bahkan mengabaikan omelan neneknya yang terus menerus memojokan dirinya. Walaupun akan berakhir dengan pembelaan dari kakeknya.

 "Kamu gak apa apa Alexa? Maaf ya gara gara membela aku, nenek jadi ngomelin kamu terus!"Ucap Emily setelah makan malam.

Gadis itu memutuskan menginap di mansion, sementara Kakek dan Neneknya telah pulang ke mansion tua.

Dia seharusnya berdiam diri di kamar tamu yang berada di lantai satu. Tapi dengan kurang ajarnya dia berani menginjakan kaki di lantai tiga. Lantai khusus untuk Arsenio dan juga Alexa.

"Kamar tamu ada di lantai satu!"Ucap Alexa datar.

Saat ini Alexa sedang berdiam diri di balkon kamarnya, menatap langit sambil menikmati hembusan angin malam. Tapi akhirnya ada hama yang menganggu aktifitas favoritnya itu.

Katakanlah Alexa kasar pada Emily. Gadis lemah lembut kesayangan semua orang. Tapi dia tidak bisa bersikap munafik dengan berpura pura menyukai gadis itu.

Sejak awal dia bertemu Emily di dunia fiksi ini, dia sudah merasa bahwa gadis itu palsu.

Gadis ini selalu mengenakan topeng untuk

menarik simpati orang lain.

"Kamar tamu di lantai satu terlalu kecil untuk aku Alexa, nanti aku mau request pada Papa untuk membuat kamar tidur buat aku di lantai ini!"Ucapnya.

Papa?

Rupanya Emily sudah sangat percaya diri akan bisa bergabung di keluarga Nadinata. Tingkahnya makin hari makin menyebalkan saja!

"Aku rasa udah gak ada space buat kamu di lantai ini, kalau kamu mau request kamar yang besar, aku punya rekomendasi yang bagus buat kamu. Bahkan lebih besar dari kamar aku ini, kamu mau?"

 Mata Emily tampak berbinar mendengar tawaran Alexa. Tentu sahabatnya itu tidak akan tega membiarkan dia selamanya tidur di kamar tamu yang kecil itu kan? Alexa harus memberikan yang terbaik untuk dirinya, bahkan jika itu milik Alexa sendiri.

"Oh ya? Gimana memangnya Alexa? Padahal aku kalau dikasih kamar kamu juga gak keberatan loh... Masa nanti kamar aku lebih besar dari ini sih? Nanti dikiranya aku ngelunjak lagi!"

"Kamu emang ngelunjak bitch!"Gumam Alexa.

"Gak apa apa dong, kamu pantas kok dapetin kamar yang lebih besar dari ini."

Alexa tersenyum pada Emily,

"Tempatnya ada di lantai atas, besok aku minta para pelayan beresin ruangan itu untuk dipakai kamar kamu ya... Kamu juga bisa minta sama Papa buat sedikit nge renovasi ruangannya supaya sesuai sama standar kamu!"

Semula Emily tersenyum senang mendengar Alexa menawarkan kamar yang lebih besar dari kamarnya. Dia sudah berekspetasi tinggi dan membayangkan akan membuat kamarnya menjadi kamar yang lebih bagus dari milik

sahabatnya ini.

Tapi dia langsung terdiam ketika Alexa menyebutkan lantai atas.

Lantai empat mansion Nadinata memang memiliki beberapa ruangan. Dan satu diantaranya sangat luas.

Tapi itu bukanlah kamar tidur, melainkan gudang tempat menyimpan barang barang

tidak terpakai. Kamar para pelayan pun ada di lantai empat.

"Maksud kamu di lantai atas itu apa? Di sana hanya ada gudang dan kamar pelayan Alexa! Kamu mau menghina aku hah?"Ucap Emily dengan wajah yang memerah.

Gadis itu marah. Sangat marah dengan penghinaan yang dilontarkan Alexa.

"Ya kan kamu mau kamar yang luas, ya udah aku rekomendasi gudang atas buat jadi kamar kamu!"Ucap Alexa sambil memasang wajah polos,

"Masa iya kamu minta kamar aku sih? Itu sih bukan lagi ngelunjak, tapi udah masuk

level kurang ajar!"

Emily tidak terima dengan dengan segala ucapan Alexa, "Aku ini sahabat kamu Lexa, dan sebentar lagi kita akan menjadi saudara yang sah di mata hukum. Aku akan jadi bagian dari Nadinata. Kamu seharusnya memperlakukan aku dengan baik, dengan cara memberikan yang terbaik buat aku supaya aku nyaman tinggal di Mansion ini!"Ucapnya panjang lebar.

Fix...

Urat malu Emily tampaknya sudah putus. Atau malah dia tidak mempunyai urat malu? Entahlah.

Tapi permintaan nya untuk mendapatkan yang terbaik sungguh merupakan lelucon terbodoh di abad ini.

Gadis itu yang terlebih dahulu memohon untuk diangkat sebagai anak, dan gadis itu juga yang menuntut pada keluarga ini.

Belum sah saja dia sudah banyak menuntut, apalagi setelah sah secara hukum negara.

Apa lagi yang akan dia minta pada keluarga Nadinata? Di saat seperti ini persyaratan kedua yang diajukan kakeknya merupakan tindakan yang tepat.

"Kayaknya kamu lupa dengan persyaratan kedua yang kakek kasih. Apa harus aku ingatkan?"

Emily terdiam. Persyaratan itu sangat amat memberatkan nya. Sebisa mungkin dia harus menghilangkan persyaratan itu, apapun caranya.

"Kamu gak punya hak apapun terhadap segala materi yang Nadinata punya. Kamu cuma dikasih nama. Hanya itu!"

Alexa dengan tegas mengingatkan Emily.

"Tapi kan kamu bisa bantu aku buat bujuk Kakek menghilangkan persyaratan itu Lexa. Ini gak adil buat aku. Jika aku sudah menjadi bagian dari Nadinata, maka aku punya hak yang sama dengan kamu dan Kak Arsenio! Dalam segi apapun itu!"

Alexa tertawa sangat keras, hingga hampir menangis. Sungguh lucu gadis ini.

"Kamu itu harus punya rasa sadar diri tau gak? Makin lama ngomong sama kamu itu makin melantur ya!?"

Alexa kini berdiri dan menghampiri Emily, mengikis jarak di antara keduanya.

Tatapan matanya mengintimidasi gadis itu.

"Tujuan kamu masuk ke keluarga Nadinata bukan cuma buat dapetin Sagara kan? Kamu ngincar harta keluarga aku kan? Hahaha... Kamu itu udah kayak 'sebuah buku yang terbuka' tau gak? Kebaca banget sama aku!"

Alexa mendorong tubuh Emily hingga gadis itu terus mundur dan keluar dari kamarnya.

"Sebelum kamu ngayal kejauhan tentang kamar dan harta Nadinata, lebih baik kamu perjuangin dulu tuh persetujuan dari Kak Arsenio. Karena aku tau, kamu gak akan mendapatkan nya dengan mudah!"

Alexa langsung mnenutup pintu dan menguncinya. Cukup, dia lelah jika harus terus meladeni segala omong kosong Emily.

Sementara Emily masih berdiri di tempat. Tangannya mengepal keras.

"Aku pasti bisa menjadi bagian Nadinata. Aku bisa menjadi putri pewaris yang lebih berkualitas dibandingkan Alexa. AKU LEBIH BAIK DARI ALEXA!"

***

Setelah berada di Inggris selama lima hari, akhirnya Arsenio pulang. Pria itu meminta Alexa untuk menjemput nya di bandara.

"Hei kak!"Sapa Alexa saat dia bertemu dengan Arsenio.

Sebenarnya fakta bahwa Arsenio bukanlah kakak kandungnya cukup membuat Alexa kepikiran. Tapi dia mencoba berpikir positif.

Mungkin Arsenio memang sesayang itu padanya, dan dia berharap kelak Arsenio tetap menempatkan diri sebagai Kakak bagi dirinya.

Arsenio memeluk Alexa, Tak lama tapi mampu menghilangkan rasa rindu pada adiknya itu.

"Terimakasih sudah jemput kakak!"Ucapnya.

Alexa tersenyum, "Aku mau jemput ke sini, karena kakak udah janji mau ngasih aku kejutan! Mana kejutan nya?"Tagihnya dengan kedua tangan menengadah.

"Kakak akan kasih kejutan ini di mansion, ayo kita pulang dulu!"

Sepertinya Alexa harus menahan rasa penasaran nya. Walaupun di kepalanya dia

sedang memikirkan kejutan apa yang akan Arsenio berikan.

"Semoga kejutan baik, bukan kejutan buruk."

Setelah sampai di mansion, Arsenio mengajak Alexa untuk masuk ke kamarnya. Tentu membuat gadis itu sedikit was was. Arsenio tidak akan berbuat macam macam kan??

Sebuah amplop besar berwarna coklat diletakan dipangkuan Alexa. Sepertinya

ini berisi dokumen. Tanpa banyak bicara gadis itu membuka dan memeriksa satu per satu kertas dokumen di tangannya itu.

Matanya membola, menunjukan raut terkejut dan tidak percaya. Dokumen yang Arsenio berikan padanya menujukan bahwa Neneknya memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Emily.

"Dulu sebelum menikah dengan Kakek, Nenek Lastri pernah menikah dengan orang lain. Dia memiliki anak laki laki dari hasil pernikahannya dengan mantan suaminya itu. Dan cukup mengejutkan bahwa anaknya itu ternyata adalah Pak Herman, Ayah kandung Emily!"Jelas Arsenio.

"Bagaimana bisa kakak mendapatkan informasi ini?"

"Sebelum keberangkatan kakak ke Inggris, Nenek menelfon kakak dan meminta

untuk bertemu. Dia berkata bahwa Kakak harus bisa membantu Emily untuk menjadi bagian dari keluarga Nadinata. Semula dia ingin menemui kamu juga, tapi dia tak yakin bahwa kamu akan mau membantu. Karena itu dia menemui Kakak, dengan harapan kakak akan mempermudah jalan Emily untuk menjadi bagian dari Nadinata!"

Alexa mendengarkan penjelasan Arsenio dengan ekspresi syok tergambar jelas di

wajahnya. Dan itu membuat Arsenio merasa gemas kepada adiknya itu.

"Dia juga meminta Kakak untuk membujuk Kakek agar membatalkan persyaratan ke

dua yang dinilainya memberatkan Emily. Dia berkata 'Siapapun yang menyandang nama Nadinata di belakang namanya, maka dia harus mempunyai hak yang sama dengan yang lain. Emily harus memiliki dukungan moral dan materi, agar dia bisa mendapatkan Sagara sebagai pendamping hidupnya kelak. Dan jika kamu mendukung Emily, maka Nenek pastikan kamu akan mendapatkan keuntungan besar setelah keluarga Nadinata bersatu dengan Adiyaksa!"

"Astaga Nenek tua itu benar benar licik!"

***

1
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!