NovelToon NovelToon
Love In Troble

Love In Troble

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: rantingpraba

menjadi seseorang yang di tuntut untuk kuat itu hal yang melelahkan,
aku hasil dari ke egoisan orang tua,
menjadikan manusia lain selalu salah di mata,
menuntut keadaan,merasa tidak adil akan takdir, berakhir selalau sendiri, gelap, dingin mencekam tak ada tempat bersandar,
sampai akhirnya seorang gadis merubah suasana dingin ku menghangat,
tempat gelapku bersinar,
menjadikan pundaknya sandaran ternyaman saat lelahku, meski tak semudah itu perjalanan nya, namun dengan senyum maninsnya ia selalu menampakan kekuatan yang membuat aku semakin bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rantingpraba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Dekapan penuh kehangatan yang 2minggu ini Ravera rindukan, menumpahkan air mata penyesalan, bagaimana bisa ia melepaskan pria sebaik jeno, ia bahkan tak pernah marah padanya, sikap lembut nan tegas yang selalu membuat vera kagum, bagaimana bisa ia sebodoh ini membiarkan pria ini pergi karena ulahnya, menyesal sangat menyesal namun mungkin, yang sebenarnya terjadi jeno telah menahan rasa sakitnya selama ini, vera sadar sifat egois dan semaunya sendiri itu yang menjadi salah satu alasan hubungan ini berjalan satu arah saja. dan inilah puncak dari rasa sakit yang jeno rasakan ia sudah tak mampu mempertahankan hubungan satu arah ini.

"baik kalau itu mau kamu! maaf... hhiikss... maafkan aku yang egois selama ini, maafkan aku yang sebenarnya menjadikan kamu tameng untuk karir ku, tapi dari lubuk hati ku, aku benar-benar sayang sama kamu jen hhiikksss... sekarang aku ngerti kamu yang selalu mentingin hubungan kita, kamu yang selalu berusaha mempertahankan terus menerus tapi tak ada sedikitpun aku hargai usaha kamu maaf hiikss... dan sekarang mungkin saatnya aku di hukum, di saat aku jatuh cinta sama kamu tapi di waktu yang sama kamu sudah lelah bertahan, makasih sudah jadi salah satu orang berharga dalam hidupku, aku bahagia bisa mencintai dan pernah di cintai oleh pria seperti kamu, aku sayang sama kamu jen hhiikksss...." vera semakin mempererat pelukanya, namun jeno tetap tak bergeming, salah... salah sekali kali ini ia putuskan untuk bertemu wanita ini, karena tetap saja hatinya merasa sakit berkali lipat setelah ravera mengungkapkan perasaanya, bahkan setiap kata yang vera lontarkan membuat jeno sadar betapa miris nya ia selama ini, yang terus mengejar cinta karena saking kekurangan cinta, entah dari kekasihnya ataupun dari orang tua nya, sepertinya ini saat nya ia berhenti mengejar apa itu cinta, ia akan lebih menghargai diri sendiri, lebih baik ia mencintai dirinya sendiri dari pada sibuk mencari apalagi mengemis cinta.

"gua udah maafin lo ver, udah yah jangan nangis nanti cantiknya luntur" jeno mengendurkan pelukanya lalu mengusap, bekas lelehan airmata ravera, sembari merapihkan surai yang sedikit berantakan tetap dengan tatap teduh di sertai senyum tulusnya.

"kamu mah... aku lagi nangis nih,masih sempet-sempetnya flirting" balas vera sembari memukul bahu jeno.

"kamu emang selalu cantik ver" goda jeno.

"kamu kalo gak mau balikan! seenggaknya jangan bikin aku gagal move on dong!"

"hahaha.... utututu... sini peluk"

vera pun kembali memeluk jeno, kali ini lebih tenang, nan nyaman.

"kita masih bisa temenan kan?" ucap vera

"hhmm... hari ini kita saling melepaskan! berarti kita harus bisa saling bahagia satu sama lain kan? dengan orang lain!" jeno bersuara, menyamankan rasa sakitnya, melepaskan kegundahan yang terasa berat selama ini, akhirnya ia mampu berjalan lagi, SENDIRI! lagi-lagi sendiri.

"jen tapi bagaimana bisa! sedangkan bahagia aku itu kamu!"

jeno pun melepaskan pelukan vera

"haha.... ver ini bukan saat nya lo ngelawak yah! lo udah bahagia bahkan tanpa gua! gua bisa lihat sorot mata lo saat berciuman dengan pria itu"

"jen... aku gak cinta sama dia..!"

"ssstt udah! bukanya kita udah putuskan semuanya, kita akan tetap baik-baik aja, setelah ini dengan syarat mari sama-sama hilangkan perasaan di antara kita!!" final jeno.

dengan nafas kasar vera hembuskan pertanda ia sudah pasrah.

"ok kita akhiri di sini!" sambung vera semabari menyalami jeno.

"sebagai teman apa lo bisa bantu gua? hehe..." jeno bersuara

"aku tau arah tujuan kamu kemana! kamu kesini karena aku nolak kerja sama itu kan?"

"that's right...!"

"kalau boleh jujur,aku nolak tuh mau jadiin itu alasan buat kita balikan" dengan kepala tertunduk vera menjelaskan.

"waah parah lu! sejak kapan lu punya otak iblis itu, ravera yang gua kenal itu anak baik, manis , cantik..."

"ssttt udah dong jen mujinya aku gampang luluh soalnya!" ucapan vera terjeda

"iya itu rencana awalnya, tapi setelah apa yang kita obrolin tadi, aku rasa, kamu sudah cukup menahan rasa sakit selama ini, aku gak mau memperpanjang rasa sakit kamu, aku sayang sama kamu" binar mata vera begitu indah, membuat jeno tersenyum.

"makasih ver lo udah lepasin satu jeratan dalam diri gua, makasih atas pengertian lo, sekarang gua cuma mau diri gua, gua ingin bahagia atas diri gua! berjalan sendiri tanpa melibatkan orang lain!" gagasan jeno membuat vera tersenyum miris.

"jangan ya jen! jangan sendiri! jangan terlalu keras sama diri kamu! aku yakin kamu pasti bisa nemuin bahagia yang kamu mau!" senyum iba vera sampulkan.

"hhmm" jeno hanya mendengung, bukan berarti jeno tak ingin terlibat cinta namun ia hanya tak ingin berharap apa-apa lagi kepada orang lain, sudah cukup untuk cintanya yang terus terusan mengecewakan, soal meyza ia putuskan untuk berhenti sebelum semuanya semakin jauh.

" ya udah sekarang gimana kalau kita lunch bareng , aku yang traktir deh, tapi kali ini aku yang pilih tempatnya gimana?" final ravera.

" ok buat ngerayain hari putus kita" celetuk jeno.

"yang bener dong masa putus di rayain!" timpal vera dengan muka cemberut.

"hehe... jangan cemberut gitu ah makin gemes jadi pengen cubit" jeno tak henti menggoda vera.

"terus..! teru..s! terusin aja jeno aranggara, kamu emang bajingan ya! udah putusin aku masih aja flirting! kamu kira jantung aku bakal kuat di gituin terus-terusan" cercah vera sembari memukul bahu jeno.

"iyaa... iyaa.. maaf kelepasan udah dong mukulnya"

vera pun menyudahi acara pukul memukul manja nya.

"lunch kali ini untuk merayakan pembaharuan kontrak aku sama RA.Beauty" final vera sembari menunjukan senyum manisnya.

"hah!! serusan lo mau nerima pembaharuan kontrak kita?"

"hmm.. nanti aku temuin pak mika"

"yeeyy!! makasih ver makasih lo emang penyelamat gua!" dengan antusias jeno reflek memeluk vera.

"jenoo! lepaaas! udah di bilang jantung aku gak sehat kalo di gituin sama kamu, nih dengerin aku deg degan parah! udah ayo aku yang bawa mobil" final vera seraya menggandeng lengan jeno menuju mobil.

———\*\*\*———

Kini mobil jeno telah terparkir di sebuah restoran besar, namun ia sepertinya mengenali tampat itu, iya restoran yudhistira.

"ver ganti tempat aja yuk"

"kenapa? aku tuh suka banget sama sushi di sini! udah ayo laah"

"di deket kantor aku juga ada sushi enaak banget lebih enak dari pada di sini" sepertinya jeno mulai panik, bukan bagaimana tapi dia belum siap bertemu meyza setelah kejadian kemarin.

"no! no! orang aku pengen makan di sini, udah ah ayo masuk"

mereka pun memasuki resto tersebut, yang tentu saja langsung di sambut oleh meyza. jeno terus saja bersembunyi di belakang ravera.

"permisi kak saya udah resevasi vip3 atas nama ravera" ucap vera kepada meyza.

namun entah mengapa fokus meyza teralihkan pada pria di belakang vera, apa-apaan dia setelah kemarin malam ia mencuri first kiss nya sekarang ia sudah bersama wanita lain, ralat mantan pacarnya, gurat kesal pada mimik muka meyza menunjukan ketidak sukaanya atasa kehadiran jeno dan vera,tatapanya terus ia tujukan pada jeno, sampai ia lupa vera menanyakan sesuatu.

"heeey kak! haloo!" vera mengayunkan telapak tanganya di depan air wajah meyza.

"eh iya maaf kak, sudah kami siapkan silahkan. mari saya antar"

———\*\*\*———

kini meyza sudah berada di bilik toilet , terduduk meneteskan bulir beningnya, entah mengapa hatinya sakit sekali melihat jeno dengan wanita lain apalagi itu mantanya, yang ada di pikiranya sekarang apakah mereka balikan?

"apa apaan sih gua, kenapa gua marah, kenapa gua sakit hati, emang bajingan si jeno jeno itu, setelah dia renggut first kiss gua dia seenak nya jalan sama cewek lain bahkan sampai sekarang dia gak ngasih kejelasan apa-apa! hiiiih bajingaan jenooo!! hhiiikkss.... hiikkss... ngapain gua nangis coba, gua gak ada hak buat cemburu! tapi seenggaknya kasih gua kejelasan kenapa dia cium gua! jangan diem kek gini gua yang resah bajingaan!!"

setelah menuntaskan ritual nangisnya meyza keluar dari bilik itu,

yang ternyata sudah di tunggu oleh pria yang menyebabkannya menangis.

"lo nangis?" tanya jeno yang tak di hiraukan oleh meyza, ia tetap melanjutkan jalanya.

"tunggu... mey lo nangis kenapa? hey... kenapa?" tanya jeno suara bergeming begitu lembut di telinga meyza.

"bukan urusan lo!" ketus meyza

"jadi urusan gua kalau gua penyebabnya"

"idih pede gilaa!"meyza semakin mengalihkan pandangnya

"lo cemburu?"

"heh!! lo jadi orang kok ya pede banget sih, buat apa gua cemburu!!" meyza terus menaikan nada bicaranya yang tanpa ia sadari bulir bening sedikit demi sedikit kembali bergulir.

Tatapan penuh cemas yang jeno lempar pada manik cantik milik meyza, memandang mata yang kini di temani bulir bening membuat jeno merasa bersalah, ia tak pantas di tangisi oleh seseorang seperti meyza, seketika jeno menarik meyza pada dekapannya. membuat meyza semakin menumpahkan air matanya.

"maaf maafin gua! gua keterlaluan yah sama lo? maaf sudah jadi penyebab air mata indah lo jatuh maaf maaf" jeno semakin mempererat dekapannya, membuat meyza semakin bergemuruh tangisanya.

"lo jahat..! lo jahat jeno..!! i hate you!!"

"makasih...!" jeno merapalkan banyak hal di pikiranya, mana mungkin ia tak jatuh cinta, gadis ini selalu berhasil membawa ketenangan dalam dirinya, tapi yang di katakan aji benar ia tidak ingin membawa gadis ini kedalam kesengsaraan jika ia harus bersamanya, namun kalau boleh egois dia juga ingin bersamanya hanya saja jeno masih ragu akan perasaanya.

"udah dong nangisnya, segitu cintanya lo sama gua?" ledek jeno

meyza pun melepas pelukanya.

"apa sih lo!! pede banget!!" tukas meyza dengan menghapus jejak air matanya dengan kasar.

"jangan kasar gitu dong ngelap nya nanti pipi lo lecet sini biar gua aja" jeno menarik tangan meyza lalu mengusap air wajah meyza dengan lembut.

Usapan yang lembut membuat meyza lebih tenang dari sebelumnya, seraya jeno merapikan surai halus meyza yang teracak, lalu mengusapnya dengan lembut.

"gua sama vera udah putus, kita lunch hari ini untuk merayakan itu, sekalian merayakan pembaharuan kontrak dia sama perusahaan gua, lagian gua sama vera udah putusin untuk berteman" jeno bersuara.

"lo gak perlu jelasin itu ke gua" timpal meyza

"gua cuman ngasih tau gak bermaksud jelasin apa-apa"

"jeen! kita..?"

"kita bahas nanti yah! boleh gua minta pengertian lo? kita cari waktu yang tepat berdua hanya ada gua dan lo, ada banyak hal yang ingin gua ceritain, tapi bukan sekarang, izinin gua menepi sebentar, gua benar-benar sedang capek dengan segala hal, bukan berarti gua gak ngehargain lo, hanya saja akhir-akhir ini semuanya terasa menumpuk, gua ingin beristirahat sebentar aja, setelah itu mari kita bicarakan soal kita, walau gua gak tau sampai kapan! maaf sekali lagi kalau kesanya gua gantungin lo"

meyza mengerti sepertinya jeno benar-benar lelah dengan kehidupanya, entah apa yang sudah terjadi dengan pria tampan di depanya, ia hanya ingin pria itu baik baik saja, gerut letih dalam wajahnya menunjukan betapa berat apa yang sedang ia lalui, apapun itu meyza hanya ingin jeno baik-baik saja.

"hmm... gunakan waktu istirahat lo sebaik mungkin, dan apapun yang sedang lo lalui, gua harap lo ingat ada seseorang yang sedang menunggu lo! lo harus tetap waras bajingan jangan bundir bego...!!"

mereka bedua pun berakhir tertawa bersamaa, dengan rasa tenang yang satu sama lain mereka berikan, inilah yang di butuhkan dua insan saling melengkapi satu sama lain...

TO BE CONTENUE......

1
Selfi Selfi
Lanjutkan Thor... semangat 🔥


~saling suport yuk
Aja
Gelut Mulu heran
Aja
jangan di gantungin kelamaan Jen, ayo jadian
Aja
ajisa😭
Aja
lanjut
Aja
ceritanya keren bikin penasaran setiap part ayo cepat up lagi kak
Aja
aduh di bikin penasaran sama jeno dan mika sebenarnya ada apa😭
Aja
baper🥴
Aja
sedih banget deh
Má lúm
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
Min meow
Terima kasih sudah menulis cerita yang sangat menghibur dan memikat hati kita semua!
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Terharu banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!