Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"Tapi sayang, Tante Nina tetap harus pergi! Meski tante enggak tinggal disini lagi, Tante janji akan sering-sering main kesini!" Ungkap Nina.
"Benar ya tante akan sering-sering kesini!"
"Iya tante janji," Nina memeluk gadis kecil itu dengan eratnya.
Sementara itu, Haris yang melihat kedekatan antara keduanya merasa sangat bahagia.
"Sayang ya Nin, Kamu itu akan menjadi isteri Evan!" Gumam Haris.
Ketika Haris tampak memperhatikan Ayla dan Nina, Tiba-tiba terlihat Evan yang tampak mendekat ke arah Haris.
"Elu ngapain perhatikan calon isteri gue seperti itu!" Ungkap Evan.
"Siapa juga yang perhatikan calon isteri elu, Orang gue hanya lagi berdiri disini!" Dusta Haris.
"Awas ya elu, Berani elu dekati calon isteri gue! Maka gue akan beri perhitungan sama elu!" Terdengar ancaman Evan.
Setelah Evan sempat mengobrol dengan Haris, Pria yang menggunakan baju berkerah hitam itu tampak mengajak Nina untuk pulang.
"Ayo sayang kita pulang!" Ajak Evan sembari mendekat ke arah Nina.
Sebenarnya Nina masih ingin lama-lama mengobrol disana dengan si kecil Ayla, Namun jika ia lama-lama berada disana, Yang ada Nina bukannya semakin jauh dengan Haris namun akan semakin dekat, Sehingga Nina langsung pulang terburu-buru bersama dengan Evan.
Sebelum Nina pulang, Wanita yang tengah mengandung itu terlebih dahulu berpamitan pada gadis kecil Ayla. Seusai berpamitan dengan Ayla, Nina langsung berangkat pulang bersama dengan Evan.
Sementara itu, Haris yang melihat Nina akan pulang bersama Evan menjadi sangat sakit hati. Pria yang berotot itu sebenarnya tak rela melihat Nina pulang dengan Evan, Tapi mau bagaimana lagi. Bagaimana pun sekarang Nina itu adalah calon isteri Evan, Sehingga Haris tak punya hak untuk melarang Nina pulang dengan Evan.
Setelah Nina pulang bersama Evan, Pikiran Haris menjadi sedikit kacau sehingga pria tampan itu seketika melanjukan mobilnya ke sebuah club malam. Disana, Haris tampak meneguk minuman beralkohol itu dengan jumlah yang cukup banyak, Sehingga Haris tampak oleng.
Beruntungnya Asisten pribadi Haris itu ada disana, Sehingga dengan segera Erik membawa Haris untuk pulang.
Beberapa saat kemudian, Mobil yang dikemudikan Erik itu telah sampai di depan rumah Haris. Sesampainya disana, Erik langsung mengangkat tubuh Haris untuk dibawanya masuk ke dalam.
"Rik, Mas Haris kenapa?" Tanya Kinan yang melihat Haris tak sadarkan diri.
"Bos minum terlalu banyak di club, Jadinya begini!" Ungkap Erik.
"Jadi tadi mas Haris sempat ke klub malam!" Ucap Kinan yang tampak kaget.
"Iya, Disana bos minum sangat banyak! Makanya jadi oleng!"
"Makasih ya Rik sudah mengantarkan mas Haris pulang!"
"Sama-sama, Ya sudah aku pamit pulang dulu ya!"
"Iya Rik,"
Setelah Erik pamit untuk pulang, Kinan pun tampak membuka kemeja dan sepatu yang masih dipakai oleh suaminya itu. Namun ketika Kinan sedang membuka kemeja Haris, tiba-tiba pria berotot itu seketika menarik tubuh Kinan.
"Jangan pergi Nina! Temani aku disini!" Ungkap Haris tiba-tiba.
"Mas, Aku ini Kinan bukan!" Kinan hendak memberi tahu Haris tetapi sebelum Wanita sexi itu selesai berbicara, Haris langsung menutup mulut Kinan kemudian menarik tubuhnya sehingga tak ada jarak antara keduanya.
Perbuatan Haris itu membuat Kinan tampak senang. Bagaimana tidak, Selama mereka menikah, Haris tak pernah sedikit pun menyentuh Kinan. Tidak hanya itu, Pria bertubuh tegap nan berotot itu tak selalu menolak jika sang isteri membahas hal tersebut.
Malam ini menjadi malam yang paling dinantikan Kinan selama ini, Wanita sexi itu tak menyangka jika Haris akan melakukan kewajiban sebagai seorang suami pada malam itu, Meski dalam kondisi tak sadar.
Bagi Kinan, Hal itu tak jadi masalah baginya. Yang terpenting baginya saat itu adalah bisa menikmati malam panjang bersama Haris.
Keesokan paginya, Haris tampak terkejut karena terbangun dalam kondisi tak terbungkus pakaian sehelai kain pun. Selain itu, Haris juga melihat di dekat tempatnya tidur itu Kinan tampak tidur dalam kondisi telanjang bulat.
"Apa yang terjadi semalam?" Tanya Haris pada Kinan.
"Seperti yang mas lihat, Semalam kita melewati malam panjang bersama!" Ucap Kinan dengan santainya.
"Kamu jangan main-main Kinan!" Haris tampak emosi.
"Aku serius mas, Terima kasih ya mas atas yang kamu lakukan semalam!" Kinan tampak tersenyum senang.
Fakta yang diungkapkan Kinan itu membuat Haris tampak kesal. Haris benar-benar tak menyangka akan melewati malam panas itu bersama Kinan dalam kondisi mabuk berat.
"Sialan.....Apa yang aku lakukan semalam!" Ungkap Haris yang tampak kesal.
**********
Ditempat berbeda, Terlihat Nina tampak sedang mengelap meja disebuah restaurant tempatnya bekerja. Ketika Nina tampak sibuk mengelap meja disana, Tiba-tiba terlihat Evan mendekat ke arahnya.
"Sayang, Kamu ngapain masih kerja disini! Sebentar lagi kita akan menikah, Jadi sudah sewajarnya kalau kamu berhenti bekerja!" Ucap Evan.
"Memangnya kapan aku bilang kalau aku setuju menikah dengan mas Evan!" Ucap Nina.
"Kamu jangan main-main ya Nin, Undangan pernikahan kita sudah tersebar!"
"Tapi kan mas Evan enggak pernah diskusi sebelumnya sama aku!"
"Aku enggak perduli, Suka atau enggak suka kita akan tetap menikah!".
Ketika Nina dan Evan tampak berdebat disana, Tiba-tiba Maya tampak mendekat ke arah mereka.
"Kalian memang pasangan yang serasi ya!" Ucap Maya tiba-tiba.
"Kita memang serasi, Makanya kita memutuskan untuk menikah!"
"Wah....Selamet ya! Semoga lancar sampai hari pernikahan!" Ucap Maya.
Maya yang mendengar Nina akan menikah dengan Evan merasa sangat senang. Dengan pernikahan Nina dan Evan maka secara otomatis Nina takkan mengganggu lagi pernikahan Kinan dan Haris.
Sementara Nina, Sebenarnya sangat tak setuju dengan pernikahan itu. Namun, Nina tak punya pilihan lain selain menikah dengan Evan. Dengan Nina menikah dengan Evan, Maka hubungan Nina dengan Haris otomatis akan lebih jauh.
Meski Nina sangat tak menginginkan pernikahannya dengan Evan, Namun wanita yang tengah hamil muda itu tetap harus menikah dengan Evan.
Beberapa bulan kemudian, Tibalah hari pernikahan Nina dan Evan. Meski sebenarnya Nina tak bahagia dengan pernikahan itu, Wanita yang tengah hamil muda itu berusaha untuk terus tersenyum diatas pelaminan untuk menyambut para tamu undangan yang datang.
Ketika Nina tengah sibuk menyalami para tamu undangan yang datang, Tiba-tiba terlihat Haris datang bersama dengan Kinan.
"Selamat ya! Semoga langgeng!" Ucap Kinan pada Nina.
"Makasih ya, Sudah meluangkan waktu untuk hadir!" Ucap Nina.
Seusai mereka bersalaman, Mereka pun tampak berfoto bareng. Ketika sedang berfoto bersama, Haris bukannya fokus untuk foto bareng tetapi Haris lebih fokus untuk menatap wajah Nina.
"Seharusnya yang bersanding denganmu di pelaminan aku, Bukan Evan!" Haris tampak membatin
