Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Muda Keluarga Alexander?
"Tapi ayah tidak perlu melakukan itu, karena dia bilang dia tidak punya pacar dan dia berusaha mengejarku tapi aku terus menghindarinya..." sahut Nathan sambil menatap jauh keluar jendela ruang kerja ayahnya itu,
"Kenapa?" tanya ayahnya singkat,
"Karena dia membuatku merasa aneh, selain itu... dia adalah gadis itu... Gadis yang sama yang beberapa tahun lalu hampir di bunuh oleh orang-orang dari klan kita" sahut Nathan dan ia kembali menatap ayahnya di akhir kalimatnya itu,
"... Apa kamu jatuh cinta padanya Nathan?" tanya ayahnya lagi setelah sekian detik keheningan mengudara diantara mereka berdua.
"Aku tidak yakin ayah..." sahutnya dengan penuh kejujuran karena ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan pada gadis itu.
Kembali ke sisi Erina,
Kini ia telah duduk di ruang tamu rumahnya itu sambil sesekali mengumpat pada ponselnya, ini semua karena orang yang sedari tadi coba ia telepon benar-benar tidak mengangkatnya sekalipun.
"Meskipun kamu melakukan ini padaku, tapi aku akan pastikan padamu kalau tidak akan mudah untuk menjauh dariku Nathan!" gerutu Erina pada ponselnya seolah ia sedang berbicara dengan si vampir tampan yang dingin itu.
Tanpa Erina sadari, saat ini ayahnya ada di dekatnya dan memperhatikan putrinya yang sedari tadi terus sibuk dengan ponselnya itu. Ayahnya akhirnya memutuskan untuk berpura-pura terbatuk untuk membuat putrinya ini menyadari kehadirannya di ruang tamu ini, dan benar saja Erina langsung menoleh ke arah ayahnya yang ternyata baru pulang dari kantor itu.
"Jadi begini, ayah mau mengatakan padamu kalau ayah sudah menugaskan beberapa bodyguard untuk menjagamu. Kamu tahu kan kalau beberapa hari ini ayah sering mendapatkan ancaman dari orang tak dikenal, jadi mulai sekarang lebih baik kamu bersikap dengan baik dan tidak pernah pergi sendirian tanpa para bodyguard ini. Kemanapun itu titik." ujar ayahnya pada Erina yang membuatnya langsung cemberut dan memutar matanya dengan malas.
"Ayah... Aku tidak memerlukan mereka, aku meresa hidup seperti seorang tahanan saat dirimu melakukan ini. Mereka mengirim ancaman lagi? ayolah ayah... mereka hanya mencoba untuk mengancammu saja karena menculik seseorang tidaklah semudah itu!" sahut Erina protes pada ayahnya.
"Kamu tahukan kalau ayah tidak bisa mengambil resiko sekecil apapun jika menyangkut dirimu sayang? kamu adalah putri ayah satu-satunya dan segalanya bagi ayah, dan semua yang ayah miliki saat ini adalah untukmu putriku tersayang..." ujar ayahnya sambil memegang tangannya memohon agar dia tidak menolak pengaturan bodyguard pribadi ini.
"Baiklah ayah, tapi hanya untuk beberapa hari saja. Setelah itu aku tidak mau melihat satupun bodyguard lagi" sahut Erina yang akhirnya menerima permintaan ayahnya ini meskipun ia sebenarnya sangat tidak mau menerimanya.
"Baiklah, ayah janjikan itu padamu..." sahut ayahnya sambil tersenyum pada Erina.
"Oh ya... by the way, bagaimana kamu bisa mengenal seorang Alexander sayang? mereka tidak pernah muncul di media manapun namun mereka merupakan sebuah keluar yang sangat dihormati dan sangat private, tidak akan pernah ada informasi yang tersebar tentang anggota keluarga mereka sebelum mereka diperkenalkan secara resmi ke depan publik" ujar ayahnya yang membuat Erina sedikit kebingungan saat ini.
"Apa maksud ayah? seseorang dari keluarga Alexander? aku tidak mengerti sama sekali ayah" sahut Erina bingung sementara ayahnya malah tersenyum padanya,
"Putriku sudah mulai tertarik pada seseorang, maka sebagai seorang ayah tentu saja diriku harus tahu orang itu dengan sangat baik. Bukankah belakangan ini kamu sedang mengejar seseorang sayang? Ayah mendengar kalau kamu mengikuti seorang pria dengan mobilmu dan itu cukup membuat kehebohan di jalan saat itu" sahut ayahnya yang masih tersenyum melihat Erina yang mulai memelototinya saat ini.
"Bagaimana ayah bisa tahu semua itu? apa ayah memata-mataiku? dan siapa yang memberitahumu kalau aku sedang mengejar seseorang? Apa kamu tahu sesuatu tentang orang yang aku ikuti?" tanya Erina yang mulai memborbardir ayahnya dengan pertanyaannya itu.
"Hahaha...." ayahnya malah hanya tertawa melihat reaksi putrinya yang benar-benar clueless saat ini.
"Ayah! kenapa kamu malah tertawa, aku sedang serius" ujar Erina sedikit kesal karena perbuatan ayahnya inii.
"Itulah kenapa ayah sering menyuruhmu untuk ikut ke bisnis party bersama dengan ayah, karena disana terkadang kamu bisa bertemu dengan orang-orang penting yang bahkan tidak diketahui publik. Ayah pernah bertemu dengan keluarga mereka sekali, saat itu keluarga Alexander pertama kalinya membawa para generasi mudanya. Mereka berdua sangat pintar dan cerdas tidak seperti anakk-anak lain di generasi saat ini" sahut ayahnya menjelaskan sedikit lebih detail pada Erina, lalu ia memperlihatkan sebuah foto keluarga Alexander di sebuah bisnis party. Erina benar-benar terkejut melihatnya karena Nathan ada di foto itu juga.
"Dan kamu menyukai anggota keluarga Alexander yang termuda, yang saat ini sedang belajar di kampus kita itu. Hahaha... Aku tahu itu, aku tahu kalau putriku tidak akan suka pada orang biasa saja tapi kamu pasti akan suka pada orang yang luar biasa" ujar ayahnya lagi dengan penuh percaya diri dan dia terlihat sangat senang saat ini.
"Jangan menggodaku seperti itu ayah... A.. Aku mau tidur sekarang" sahut Erina yang tersipu malu dan mencoba menyembunyikan senyumannya dari ayahnya ini, ia langsung berdiri dari tempat duduknya.
"Apa? tapi ini terlalu awal untuk tidur putriku sayang, kita bahkan belum makan malam..." ujar ayahnya namun Erina sudah lebih dulu berlari pergi menaiki tangga rumahnya itu tanpa mendengarkan apa yang dikatakan oleh ayahnya itu.
"Hahaha... Aku rasa ini benar-benar pertama kalinya aku melihatnya bertingkah seperti itu, dasar anak muda... Tapi ya... Cinta itu memang indah..." ujar Stefan Johnson pada dirinya sendiri sebagai seorang ayah ia hanya bisa tersenyum bahagia melihat putri satu-satunya ini sedang jatuh cinta pada seorang pria dalam hidupnya.
Keesokan harinya,
Nathan pergi ke kampus lebih pagi dari biasanya, ia melakukan ini karena kemarin malam ia menerima pesan teks dari Erina yang mengatakan bahwa gadis itu akan datang menjemputnya di depan rumahnya. Jadi ia memutuskan untuk pergi lebih awal agar bisa menghindarinya. Sekarang ia berjalan di lorong kampusnya sendirian karena ini terlalu pagi jadi belum ada mahasiswa yang datang, ia berhenti di loker pribadi miliknya untuk mengambil beberapa buku untuk kelas hari ini.
Saat Nathan akan menutup pintu lokernya itu, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tubuhnya dari sana. Dengan reflek ia langsung mundur 1 langkah dan mengangkat kepalan tangannya bersiap untuk memukul orang itu. Ia pikir itu adalah Rayhan dan gengnya yang sering mencoba memulai perkelahian dengan dirinya, namun ternyata dia adalah seorang gadis cantik yang selalu mengganggunya akhir-akhir ini. Siapa lagi kalau bukan Erina Johnson si Queen Bee kampus ini.
"Kamu mau memukulku sayang?" tanya Erina berbisik pada Nathan yang berdiri di depannya saat ini,
