Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula Menelan Makanan #6
Setelah kejadian itu,dimana dia bertemu denga ayah dan kakaknya
Raiga tidak pernah mencoba keluar sendirian lagi
Dia mengurung dirinya dikamar, hanya jika bersama paman dia baru akan keluar kamar
Hari ini paman tidak bisa mengantarkan Raiga ke sekolah
" Nona ,maafkan saya ya, karena ada urusan keluarga saya tidak bisa menjaga nona hari ini".
Ucap paman, wajahnya terlihat sedih
" Tidak apa paman, aku akan jadi anak baik sampai paman kembali". Ucap Raiga seraya menyemangati pamannya itu
Wajah paman langsung terlihat senang , dia bersyukur nona kecilnya bisa menerima permintaannya
Namun sejujurnya dari hati Raiga, dia merasakan sedih karena paman harus pergi
Tapi Raiga tahu , bagaimanapun paman mempunyai keluarga yang dia sayangi
Paman Kaelus sering memberitahu Raiga tentang keluarga nya
Dia memiliki istri dan 1 anak di kampung halamannya
Mereka tinggal disana karena paman tidak ingin keluarga nya tinggal dekat dengannya
" Saya sebenarnya ingin mengajak nona, namun itu bisa jadi hal yang sangat-". Belum selesai paman bicara
Raiga dengan pelan memegang tangan paman nya dengan halus
" Paman tenang saja, harusnya aku yang minta maaf kepada paman, karenaku paman jadi harus jauh dengan keluarga paman". Raiga menunduk lesu
" Tidak, tidak nona, saya sangat senang menjadi penjaga anda, dan lagipula istri saya juga bisa memahami, bahkan dia ingin sekali bertemu dengan anda". Ucap paman
Raiga langsung terlihat bersemangat lagi, wajah nya memerah memikirkan
Keluarga paman ingin melihat nya, dia juga ingin sekali bertemu dengan keluarga paman suatu saat nanti
*Ketukan pintu
Pintu terbuka setelah paman memperbolehkan orang yang mengetuk untuk masuk
" Tuan Kaelus , nona Raiga, sudah saatnya untuk nona Raiga berangkat ke sekolah". Ucap orang itu
" Baiklah nona, anda harus berangkat, dan nona namanya adalah Ginote, dia akan menjadi penjaga anda". Ucap paman sambil memperkenalkan penjaga baru itu
Raiga hanya diam dan mengangguk
Paman jadi teringat saat pertama kali dia mengenal kan dirinya ke Raiga, reaksi yang di tunjukkan nya sama seperti yang dia tunjukkan saat ini kepada Ginote
Paman tersenyum sambil melihat nona kecilnya pergi ke sekolah
" Silahkan naik nona". Ucap penjaga itu
Raiga terkejut, dia disuruh naik mobil
Selama ini bersama paman mereka selalu naik bus
Dan lagi yang dia tahu ayah nya tidak akan mengijinkan hal seperti ini apalagi jika tahu itu bisa menjadi masalah
" Nona ,kenapa diam saja, silahkan naik". Penjaga itu membuka pintu belakang untuknya Raiga dan mempersilahkan nya untuk masuk
" Anu, paman, apakah ini tidak apa-apa?". Tanya Raiga sedikit ragu
" Tenang saja nona, ini adalah mobil saya sendiri". Ucapnya
Raiga tidak mengerti kenapa penjaga memakai mobilnya sendiri
Tapi karena sudab terburu oleh waktu akhirnya Raiga pun masuk kedalam mobil itu
Melihat Raiga yang sudah masuk, penjaga itu menutup pintu mobil dan langsung berjalan ke bagian kursi supir
Raiga masih tidak percaya, dia pergi naik mobil ke sekolah
Dari dalam mobil Raiga bisa melihat jalanan dengan lebih dekat
Raiga tidak berhenti melihat sekitarnya
Penjaga itu melihat dari kaca depan, dia tersenyum melihat Raiga yang terlihat lucu
" Paman..!". Panggil Raiga
" Ya, nona..?".
" Kenapa paman mau menggantikan paman Kaelus untuk menjaga ku?". Tanya Raiga
" Kaelus dan saya sudah sering bersama dulu, saya beberapa kali meminta bantuannya, tapi dia sama sekali tidak pernah minta bantuan kepada saya". Ucap paman itu
Raiga tidak mengerti, paman itu berbicara apa sebenarnya
Paman yang melihat reaksi Raiga dengan pelan menjelaskan lagi
" Kaelus sering membantu saya, jadi saya juga ingin membalasnya namun dia tidak pernah minta bantuan,dia selalu mengerjakan semua sendirian".
" Jadi saat dia minta bantuan kemarin tanpa pikir panjang saya langsung terima".
Jelas paman itu dan Raiga pun jadi mengerti
Dia tahu paman Kaelus nya orang yang hebat dan baik sekali, sudut bibir nya jadi terangkat, betapa bangganya dia kenapa paman Kaelus
" Paman bisa bantu buka jendela nya".
Paman Ginote langsung membukakan jendela belakang tempat duduk Raiga
Raiga begitu senang, dia tidak berhenti tersenyum
Mereka sampai disekolah Raiga....
Karena harus tetap merahasiakan status nya, Raiga dan paman Ginote memarkirkan mobil sedikit jauh dari sekolah
Mereka berjalan sedikit kesekolah
" Saya akan menunggu nona disini ya..!". Ucap paman Ginote
Raiga mengangguk dan melambaikan tangannya sambil berlari masuk ke dalam sekolah nya
Melihat Raiga yang sudah masuk , paman Ginote kembali ke mobil
Dia masuk ke mobil dan mengambil rokok, saat ingin menghidupkan nya dia terhenti sebentar
Dia teringat bahwa ada Raiga kecil nanti yang akan naik
Paman Ginote tersenyum dan langsung keluar dari mobilnya
Dia merokok diluar mobil...
Telponnya berdering, nama Kaelus tertera di layar ponselnya
" Ya ada apa?".
" Ginote, kamu tidak merokok didalam mobil kan?, Ingat ada nona yang akan naik...;
Apa ini si Kaelus itu bisa tahu aku hampir merokok didalam...? Ucapnya dalam hati
" Tentu saja tidak, saat ini aku diluar mobil". Ucap paman Ginote
" Bagus kalau begitu, tolong jagain nona Raiga ya, awas saja jika terjadi sesuatu kepada nya".
" Baik".
Telpon langsung terputus, paman Ginote mendecak antara kagum karena paman Kaelus bisa mengetahui atau karena sedikit kesal
(mohon dukungannya, sangkyuu 🙏✌️)