NovelToon NovelToon
Membawa Anak Kembar Sang Presdir

Membawa Anak Kembar Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Anak Kembar / CEO Amnesia / Wanita Karir / Kaya Raya
Popularitas:131.8k
Nilai: 5
Nama Author: novia nur rohmah

Andini Mahalina Aditama seorang perempuan berusia 25 tahun yang menjadi yatim piatu sejak usianya 14 tahun. Setelah kedua orangtua nya meninggal akibat kecelakkaan pesawat terbang, kehidupan Andini tidak berjalan dengan baik - baik saja, Om nya yang dianggap orang yang bisa menyayanginya malah tega membuangnya, karena Om angkatnya ingin menguasai harta orangtua Andini, Andini di tinggalkan di panti asuhan pada malam hari, setelah itu hidupnya berubah jauh dari kemewahan. Setelah menikah dengan Andrian Wiratmaja, laki - laki tampan berbadan tinggi besar seorang Presidir Direktur. Andrian adalah cinta pertama Andini semasa SMP dan begitu sebaliknya, Andini merasa Kebahagian akan datang, Andrian rela meninggalkan hartanya, bahkan pangkat Presidir Direktur dan lebih memprioritaskan Andini, tetapi Papa Andrian tidak tinggal diam, Papa Andrian tidak rela jika Andrian menikahi Andini dan mencoba memisahkan Andini dengan Andrian dengan berbagai cara, sehingga Andini dan Andrian terpisah deng

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novia nur rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Andini menunggu antrian dengan harap - harap cemas, Arsyla sangat rewel dan menangis terus, untungnya Arshaka anteng dan tidak rewel di tidurkaan stroler, setelah menunggu selama 30 menit anak Arsyla di panggil.

" Anak Arsyla," panggil perawat yang berjaga

Mendengar nama anaknya di panggil Andini segera beranjak dari duduknya dan mendekati perawat jaga.

" Iya Sus," ucap Andini dnegan menggendong Arsyla dan mendorong Arshaka yang ia letakkan di stroler

" Ibu kesini bersam siapa? ada yang menemani ibu tidak Bu?" tanya perawat jaga

" Saya sendirian Sus, oh iya Sus, boleh saya titip anak saya Sus?" tanya Andini

" Boleh ibu, Sialakan masuk ibu." ajak perawat jaga

Arshaka di titipkan dengan perawat jaga, karena tidak mungkin Arshaka ikut masuk.

Andini masuk bersama Arsyla

" Assalamulikum dok." Andini megucap salam

" Walaikumslaam Bu." ucap Dokter yang berjaga

" Ibu anak ibu di tidurkan ya di ranjang pasien, keluhanya apa Bu?" tanya dokter yang berjaga

Sambil beranjak dari duduknya dan mendekati Arsyla

" Iya dokter, demam dok, semalem sempet kehujanan, tadi pagi demam dok, dan nggak mau minum dan makan dok, udah saya kompres demam nya nggak turun- turun dok." ujar Andini

" Apa sebelumnya ibu sudah memberi obat? Ada keluhan lain Bu, selain demam, Batuk Pilek nggak Bu?" tanya dokter jaga

" Belum dokter, saya langsung kesini dok, nggak ada keluhan lain dok." ucap Andini

" Saya priksa dulu ya Bu." ucap Dokter jaga

" Iya dok." ucap Andini

Dokter memeriksa Arsyla dengan teliti

" Ibu saya sudah melakukan pemeriksaan terhadap anak ibu hasil pemeriksaan Suhu tubuh anak ibu 38.3 C , saya tuliskan resep obat ya Bu, ibu tidak usah khawatir ini hanya demam biasa, nanti obatnya bisa di tebus di apotik depan dan nanti jika sudah sampai rumah usahaan ibu memeberikan minum lebih banyak ya Bu, agar anak ibu tidak dehidrasi." ucap dokter jaga

" Iya dok, makasih ya dok, Assalamulaikum." ujar Andini mengucap salam dan keluar dari ruangan

" Iya Bu sama - sama, Wa' alaikum salam." ucap Dokter jaga

Andini keluar dari ruang pemeriksaan, dan langsung menjemput Arshaka.

" Sus makasih ya, maaf merepotkan." ucap Andini

" Iya Bu, sama- sama, oh iya Bu, ini resep yang tadi ya, ibu bisa langsung menebusnya di apotik." ucap perawat jaga dengan menujukkan apotik

" Iya Sus, sekali lagi maksih ya Sus." ucap Andini dengan melangkah menuju ke apotik

Sampailah Andini si depan apotik " Mba, saya mau menebus obat untuk anak saya, ini resepnya." ucap Andini

" Oh iya Bu, tunggu sebentar ya Bu, mau kita siapkan, Ibu bisa menunggu di ruang tunggu." ucap petugas apotik.

" Iya Mba." ucap Andini

Selang 10 menit nama anak Andini di panggil, Andini segera menghampiri petugas, petugas menjelaskan dengan detail cara pemberian obat kepada Andini, Andini menyimaknya dengan sangat antusias. Setelah urusanya selesai Andini bergegas masuk keruangan pojok asi, untuk memberikan obat kepada Arsyla hmm

" Sayang kita istirahat sebentar disini ya, Arsyla minum obat dulu ya Nak biar cepet sembuh." ucap Andini dan masuk ke ruang pojok asi.

Setelah masuk Andini memberikan obat ke Arsyla, dan selang beberapa menit Andini menyusi Arsyla harapan Andini agar demam Arsyla cepat turun, dan ia bisa melanjutkan perjalanannya untuk mencari kontrakkan baru.

Andini sudah berada di ruangn pojok asi selama hampir 2 jam, demam Arsyla mulai turun, dan Arsyla sedikit- sedikit sudah mau makan , Andini memutuskan untuk melanjutkan perjalananya, sebelumnya ia juga sudah memberikan makan ke Ashaka dan memastikan  anaknya sudah kenyang, tinggal Andini yang belum makan.

" Sayang anak Bunda, Arsyla cepet sembuh ya Nak, abang Arshaka juga harus kuat ya sayang." ucap Andini dengan memandang wajah anaknya yang sedang tertidur.

Andini keluar dari klinik dan berjalan untuk mencari kosan, beruntung Andini masih mempunyai tabungan hasil dari ia berjualan, niatnya akan Andini gunakan untuk melanjutkan studynya tapi Andini urungkan niatnya. Sebenarnya Andini bisa saja pulang ke panti asuhan namun Andini tidak mau merepotkan ibu pantiasuhan juga. Setelah berjalan kurang lebih 1 jam Andini melihat ada tulisan menerima kosan wanita, Andini segera masuk ke rumah itu untuk bertanya.

" Assalamulikum," Andini mengucap salam dari luar gerbang

Wanita paru baya datang menghampiri Andini, " Ada perlu apa Nak?" tanya Bu Sulis pemilik kosan dengan membuka kan gerbang

" Maaf Bu, apa masih ada kosan yang kosong?" tanya Andin

" Masih ada Nak, silakan masuk." ajak Ibu kosan

" Iya Bu." ucap Andini mengikuti Ibu kosan

" Sini duduk dulu Nak." ajak Ibu Kosan

" Iya Bu," ucap Andini mengikuti perintah Ibu kosan untuk duduk

" Nama kamu siapa Nak?" tanya Ibu kosan

" Andini Bu." ucap Andini

Andini memang terlihat masih sangat mudah walaupun membawa kedua anaknya, wajah Andini babyface, lebih mudah dari umurnya, umur Andini sekarang menginjak 26 tahun berbeda 1 tahun dengan Andrian. Walaupun dulu waktu SMP Andrian satu kelas dengan Andini, tapi umur Andrian lebih tua.

" Mau ngekos sendiri apa sama suami?" tanya Ibu kosan.

Jelas saja wajar jika Ibu kosan bertanya seperti itu, karena melihat Andini membawa Arshaka dan Arsyla.

" Hanya bertiga Bu, saya dan kedua anak kembar saya Bu, suami saya sudah meninggal Bu." ucap Andini

" Oh maaf ya saya tidak tau, kalau misalnya hanya kamu, dan kedua anak mu, untuk 1 bulannya 800ribu saja sewa kamar nya." ucap Ibu Kos

" Iya Bu, nggak papa Bu saya mau, kapan saya bisa masuk ke kosan Bu?" tanya Andini

" Sekarang bisa Andini." ucap Ibu kosan

Ibu kosan menemani Andini untuk masuk kedalam kosan baru Andini.

" Nih kosan kamu ya, nomer 07, didalm sudah ada tempat tidur dan kamar mandi, hanya saja kalau mau memask kamu bisa ke ruangan belakang." ucap Ibu kosan

" Iya Bu, nggak papa, maaf Bu untuk pembayaran kosannya kapan ya Bu?" tanya Andini

" Boleh kalau mau sekarang." ucap Ibu kosan

" Ini Bu uangnya, 800rb ya Bu." ucap Andini dengan menyerahkan uang ke Ibu kosan

" Iya Andini, ya sudah saya masuk kerumah dulu ya, kamu istirahat lah." ucap Ibu Sulis

" Iya Bu, makasih ya Bu." ucap Andini

Ibu kosan pergi dari kamar Andini, Andini mengunci kamar nya, dan melepaskan gendongannya Arsyla ia tidur kan di ranjang kosan, dan selanjutnya memindahkan Arshaka dari stroler ke ranjang.

" Sayang maafin Bunda ya, sementara kita tinggal disini dulu, tapi Bunda janji, akan bekerja keras supaya kita bisa tinggal dirumah yang layak," ucap Andini kepada kedua anak nya

Andini memeriksa kondisi Arsyla demam nya sudah turun, Andini sangat bersyukur demam Arsyla sudah turun dan sudah menemukan kosan dengan harga murah walaupun ia harus berjalan sangat jauh. Ketimbang ngekos di tempat yang pertama ia datangi satu bulan bisa bayar sewa kamar 1.5juta.

1
Salma Suku
Bunga jg nda mau dengar penjelasannya dari Andini...
Salma Suku
Sekuat apapun kamu Wiratmaja memisahkan Adrian dan Andini dan anak2nya, kalo memang mereka berjodoh pasti akan di pertemukan lagi...
Salma Suku
Paling si Susi udah di kasih uang ama si Wiratmaja orangtua nda ada otak, eeh ada tapi kayak otak udang...
Salma Suku
Semangat thor
Salma Suku
Thor jangan terlalu lama Adrian dan Andini berpisah...
Salma Suku
Ndah tau Andini kalo kuburnya kosong...
Salma Suku
Aturan uangnya jgn dibawah semua...
Salma Suku
Bersenang senang dengan hartanya Andini...cih tidak tau malu...
Salma Suku
Kasihan Andini di bohongin...
Salma Suku
Udah bau tanah masih aja pikirannya licik hadeew...
Salma Suku
Semoga Adrian cepat kembali ingatannya, kasihan Andini...
Salma Suku
Banyak sabar Andini dan kuat menghadapi cobaan hidup...
Salma Suku
Menyesal kamu pak Wiratmaja yg terhormat...gara2 ke egoisanmu anakmu menderita,dan dlm keadaan koma...
Salma Suku
Orangtua egois
Salma Suku
Nyimak dulu thor
Hasanah
ap ngak ad lanjutannya
Nada Cinta
knm nie kok ngk nongul2
Nur
lanjut dong thor cerita nya 🙏🙏
Rianti Dumai
jgn ada yg julid² teross Napa Thor,,,bikin yg baca sakit jantung az
Rianti Dumai
tak usa byk X lh thor cobaan yg diberikan buat Andini,,,aQ yg baca pun ikutan gedeq nie 😅🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!