NovelToon NovelToon
11:12 - Rooks Stand Sentinel

11:12 - Rooks Stand Sentinel

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Suryavajra

Trust-issue bukanlah kelainan jiwa. Semua orang dapat mengalaminya.

Di saat ekspektasi kita terlalu tinggi dan ternyata tidak tercapai, maka kekecewaan bisa saja terjadi.

Cerita fiksi dengan latar belakang kota London, Inggris di tahun 2019. Semua karakter, nama, tempat, maupun organisasi adalah bagian dari cerita, bukan mewakili kondisi sebenarnya di dunia nyata.

Disarankan berusia di atas 18 tahun untuk membaca cerita fiksi ini karena mengandung adegan kekerasan, pembunuhan, perkataan kasar, penyalahgunaan obat, dan aktivitas merokok.

Cerita mengandung beberapa ungkapan yang ditulis dalam bahasa asing dan istilah keuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryavajra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 - Maidstone, Hospital Road - 10/12/2019 1300 HRS

A Dance of Duties.

Siang hari di minggu kedua Desember, beberapa mobil polisi datang ke pinggir ruas di dekat jalan bebas hambatan sekitar 2 km dari Leeds Castle. 15 menit sebelumnya sudah tiba kendaraan OB Van dari The Royal Morning Times parkir di dekat Hospital Road, mendahului kedatangan polisi Kent.

Seorang polisi mengetuk jendela pintu sopir OB Van tersebut.

“Kita bertemu kembali ya officer Pearson?” kata supir OB Van, seorang pria muda berkulit gelap dengan rambut gaya dreadlocks pendek - logatnya MLE (Multinational London English).

“Tuan Asher Thompson..” jawab Charlie Pearson dengan logat southeastern-nya yang kental. 

“Aku mulai curiga, mengapa kalian..” Charlie Pearson menoleh ke arah logo di badan OB Van tersebut, “Mengapa kalian, er The Royal Morning Times.. Selalu lebih dulu dari polisi eh?”

“Ah tidak juga, sersan Pearson.. Baru dua kali kan kami datang lebih cepat di crime scene.”

“Ya.. ya..” kata Charlie perlahan, “Hanya ingin tahu saja.. Kau tahu, tugas polisi adalah mencari informasi, tuan Thompson, bukan bermaksud kepo.”

“Kepo?” tanya Asher Thompson tidak mengerti, “Apa itu kepo?”

“Well, kau tahu tuan Thompson,” kata Charlie, “Istriku dari Singapura. Mereka punya istilah kepo untuk menunjukkan orang yang ingin tahu urusan orang lain. Dan itu artinya negatif, Busy Body. Polisi banyak bertanya bukan karena kepo, tapi kami perlu informasi.”

“Ow!” sahut Asher, “Tentu saja.. Tentu saja, Officer Pearson! Aku paham maksudmu. Kebetulan saja, tadi kami lewat sini, lalu reporter Meadows mendapat laporan, ada yang melihat sesuatu tidak beres di sebelah sana.”

Asher Thompson menunjuk ke arah tempat kejadian perkara. 

Charlie Pearson terdiam memandangi Asher, “Kau tahu berapa derajat suhu siang ini tuan Thompson?”

“Er.. mungkin 4 derajat celcius, mungkin 5, atau 6.. Tidak tahu.. Aku hanya supir OB Van, officer bruv.. Bukan reporter cuaca..”

“Tunggu sebentar, mate.”

PC Charlie Pearson berjalan ke belakang.

“Seraphina, apa kita sudah siap untuk siaran langsung?” tanya Asher di komunikasi radio.

“Tunggu sebentar Asher, kami menunggu DCI Ashley,” Jawab Seraphina Meadows.

“Oke,” jawab Asher, “Cepatlah sebelum media massa lainnya datang, sayang kan kita sudah datang pertama di sini.”

“Masih waktu yang tepat untuk coffee time, chump eh?” Charlie Pearson muncul di samping pintu kemudi Asher lagi.

"Blimey, officer!" Asher terkejut.

Charlie menyerahkan segelas kopi untuk Asher.

“Ow.. ow ow.. terima kasih banyak, officer bruv..” kata Asher menerima kopi pemberian Charlie, “Ada perayaan apa ini? Bagi-bagi kopi?”

“Sebuah perusahaan kopi sejak seminggu ini mengikuti kami dengan menyediakan truk kopi untuk kepolisian Kent yang bekerja,” jawab Charlie, “Mungkin sebentar lagi mereka melanjutkan promosinya ke London juga.”

“Wah kalian baik sekali memberikan kopi ke awak media!” seru Asher.

“Hanya memastikan, tuan Thompson,” kata Charlie, “Kopinya beracun atau tidak. Jika kau masih hidup, kami baru akan meminumnya.”

“Oh, kau lucu sekali officer,” Asher tertawa sambil menyeruput kopinya, “Lihat, aku belum mati!”

Charlie tertawa lalu beranjak meninggalkan mobil Asher, melambaikan tangan dan melakukan komunikasi radio.

“PS Pearson!” Asher menoleh ke belakang dari OB Van nya, “Donatnya.. Gak sekalian?”

Charlie Pearson menghentikan langkahnya dan diam sebentar, kemudian menoleh ke arah Asher.

Rambut dreadlocks Asher bergerak sedikit-sedikit karena ia memasang senyum lebar dengan mata yang berbinar-binar seperti anjing penjaga Shaun The Sheep.

“I’m an Englishman, chump!” sahut Charlie Pearson, “Kopi dan donat hanya ada di LAPD, NYPD atau tepatnya di film action Hollywood, mate..”

Asher Thompson terkekeh. Charlie Pearson kembali ke mobilnya dan ikut membantu Police Constable lainnya mengatur lalu lintas di dekat tempat kejadian perkara.

“Ah… Kopi apa ini?!” kata Asher kepada dirinya sendiri, “Enak sekali! Gratis soalnya! Hahahahahaha!”

Beberapa mobil polisi lainnya dan ambulan kemudian tampak melewati Hospital Road, jalan kecil yang menembus jalan bebas hambatan itu menuju tempat kejadian perkara.

“Detektif Ashley.. Selamat siang..” seorang reporter wanita berusia 30-an mendekat. Ia adalah Seraphina Meadows dari The Royal Morning Times. Ia datang ditemani rekannya, Oliver Ravenscroft sebagai juru kamera.

“Apakah kasus pembunuhan, detektif? Atau murni kecelakaan? Atau mungkin kasus bunuh diri?” tanya Seraphina.

“Terlalu dini untuk menarik kesimpulan, nona Meadows.” jawab DCI (Detective Chief Inspector) Theodorine Ashley, “Mari kita beri kesempatan tim forensik bekerja, dan kalian boleh melaporkan kejadian dengan informasi umum, oke?”

“Baik, DCI Ashley!” kata Isabella bergegas pergi bersama Oliver.

“A.. a a…” Theodorine Ashley menahan lengan Seraphina Meadow, “Tidak ada pengambilan gambar korban dan tidak melewati batas garis polisi, nona Meadows. Mari kita saling menghormati batas masing-masing!” 

“Baik, detektif!” kata Seraphina. Theodorine memberi secarik kertas kepada Seraphina kemudian berlalu bersama detektif Karim masuk ke dalam mobil.

Seraphina mengisyaratkan Oliver untuk mendekat setelah membaca kertas tersebut.

“Hai, Isabella matey, Oliver matey..” panggil Asher dari komunikasi radio, “Teman-teman kita dari kantor berita lain sudah berdatangan.. There are bare people at the party, matey.."

“Oke, Asher!” jawab Isabella, “Kita mengudara dalam..”

Oliver memberi kode 1 dengan jarinya dilanjutkan dengan kepalan tangan.

“Dalam 10 detik dari sekarang!”

“Safe!” sahut Asher, “Isabella on air!”

Kurang lebih 70 km dari lokasi kejadian, Elara Windsor duduk di kantor WEE menonton televisi. Di sampingnya duduk Dayton Hughes yang menikmati crumpets buatan Elara.

“Wow! Crumpets mentega ini enak sekali, Ela!” kata Dayton tidak henti mengunyahnya.

Tampak Seraphina Meadows muncul di televisi sedang merapikan sedikit rambut coklat sebahunya yang diterpa angin, bersiap melaporkan berita.

“Seorang pria berusia 45 tahun ditemukan tidak bernyawa, siang ini di dekat lintasan kereta api Southeastern. Penyebab kematian dan waktu kematian belum diketahui, saat ini kepolisian sedang menyelidikinya. Korban diketahui bernama Jobs Osbourne, seorang akuntan bekerja di London. Diperkirakan Jobs Osbourne melakukan perjalanan domestik menggunakan kereta api Southeastern, karena informasi yang kami terima dari stasiun Ashford International, petugas melihat seorang gadis tersandung topi fedora hitam ketika hendak turun di Ashford, dan topi tersebut diserahkan kepadanya. Belum ada bukti pasti bahwa topi tersebut milik korban, namun inisial J. Osbourne yang tertera pada topi tersebut akan menjadi petunjuk baru bagi kepolisian.”

“Apa lagi ini, Dayton?” tanya Elara Windsor.

“Seperti yang diberitakan Elara,” jawab Dayton Hughes sambil mengambil crumpets lain walaupun mulutnya masih mengunyah crumpets sebelumnya, “Bisa kecelakaan atau pembunuhan.”

Tak lama kemudian Ann datang seorang diri, “Selamat siang!”

“Ann?” tanya Elara Windsor, “Kau sendiri? Yang lain mana?”

Belum sempat Ann menjawab, ia kaget campur senang karena melihat Dayton ada di kantor. Wajahnya seketika seperti seekor anak kucing yang mendapat hadiah pertama berupa ayam rebus dan ikan salmon liar.

“Hai!” Ann menyapa Dayton sambil tersipu. Tanpa sadar pipinya merona.

“Ann?” tanya Elara lagi.

“Eh iya..” jawab Ann kikuk, “Oh.. Iya.. mereka.. Mereka sedang di Ashford..”

“Ashford di Surrey atau Kent?”

“Er.. Kent..” jawab Ann makin kikuk.

“Apakah Scarlett Corbyn masuk kerja hari ini?” tanya Dayton.

“Oh iya masuk..” jawab Ann senang. Tak disangka siang ini bisa bertemu pujaan hatinya di kantor, “Tapi.. sekarang dia er.. dia.. di Ashford..”

“Jauh sekali..” tambah Elara, “Kau mau crumpets, love? Atau mau kubuatkan ayam goreng kesukaanmu?”

“Ah tidak, eh iya..” jawab Ann tidak jelas.

“Kemari love,” kata Elara Windsor, “Bibi ingin memelukmu,”

Ann tidak mengerti mengapa Elara ingin memeluknya, tapi ia tetap menghampiri Elara Windsor dan memeluknya.

“Kau jatuh cinta pada Dayton?” Elara tiba-tiba berbisik di telinga Ann.

“Ah?” Ann kaget.

“Tingkahmu kelihatan sekali kalau kau mabuk cinta, bodoh.. Eejit..” Elara tidak melepaskan pelukannya, “Jual mahal lah sedikit nona, jangan sejelas itu di hadapan pujaan hatimu! Eejit!”

Ann perlahan melepaskan pelukan walau masih ditahan Elara.

“Baiklah..” kata Elara, “Aku akan ke dalam membuatkan ayam goreng..”

Ann salah tingkah. Ia beberapa kali menyibakkan rambut merahnya dan memainkan ujung rambutnya sendiri dengan tidak jelas. Ia tambah malu ketika Elara memergoki tingkah lakunya.

“Bagaimana nona Corbyn, Ann?” tanya Dayton, “Apakah dia bisa bekerja?’

“Ah iya itu.. Kami er.. tadi mengalami sesuatu..” Ann dalam hati mengutuk dirinya sendiri. Ia tidak pernah kikuk seperti ini ketika berbicara dengan Dayton semasa kecil di Killin.

“Mengalami apa?”

Tiba-tiba telepon di kantor WEE berdering.

“Eh..” Ann makin kesal dengan dirinya sendiri, mengapa ia tampak menjadi seperti kontestan dalam pertunjukan manusia terbodoh sedunia, “Aku.. eh maaf.. Harus er.. Menjawabnya,”

“Double u double e office, good day!” jawab Ann di telepon.

“Ann?” terdengar suara di sambungan telepon.

“Charlotte? Hai!” Ann tersenyum kikuk sambil menoleh ke arah Dayton.

1
Suryavajra
ini kelewatan ga riset dulu kak.. semoga ada.. pas ngetik episode ini, pas baru pulang dari Alfamart. Dekat kasir ada Chupa Chups hahahaha 🤣🤣🤣🤣
Suryavajra
wahahahahahahaha.. itu yang di profile picture namanya Bumbung kak.. tadinya mau dibikin cerita fabel tapi takutnya boring, karena kerjaan kucing cuma tidur, makan, kejar cicak, tangkap lalat, mengamati laba-laba.. ga ada plot twist 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa
ibaratnya angan film romantis kenyataan kocak kayak film domba... yah pertanda bertepuk sebelah tangan kalau begini 😂
Suryavajra: wkwkwkwkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: lah emang tanda-tandanya sejelas mendung mau hujan 😂😂😂
total 3 replies
Rona Risa
kayak fifty shades of grey gitu? 😂
Suryavajra: wkwowkwowkwowkwowkwowk
total 1 replies
Rona Risa
ditangkap lalu disiksa sampai amnesia?
Suryavajra: nyaris kirim 3 batang coklat almond hahahahahaha 🤣🤣🤣🤣
Rona Risa: haha bagus saya masih manusia, bisa keliru 😆
total 3 replies
Rona Risa
bau ya? 🤣🤣🤣
Suryavajra: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Rona Risa
hai pus 🐱 apa itu kamu yang di profil picture author? 😂
Rona Risa
oh di london juga ada chupa chups ya? 😂
Rona Risa
sugar rush. awas lompat-lompat dalam mobil nanti 🤣
Rona Risa
jangan kebanyakan melamun ann 😂
Rona Risa
hmmm menarik
Rona Risa
true 😅😁
Rona Risa
interesting... kakek buyutku juga panjang umur walau perokok berat. tapi dulu dia merokok dengan rokok organik--tembakau yang dilinting pakai klobot (daun jagung kering kalau gak salah). sementara rokok buatan pabrik sekarang kan ada zat kimianya. bukankah benar jadi ada resiko membunuh? 🙃
Rona Risa
ini sudah setara mafia sih
Rona Risa
sekolahin dulu makanya biar pintar 🤣
Rona Risa
junior kalah sama senior 😂
Rona Risa
wah dapat istilah baru... 😯
Rona Risa
mix feelings ya ann 😅🥲
Rona Risa
😂😂😂😂😂😂😂
Rona Risa
olok-olok khas untuk polisi 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!