Bagas dan Arin di pertemukan kembali,setelah tragedi 14 tahun lalu,yang membuat kehidupan mereka menjadi sama sama berubab.yang satu,kehidupannya semakin bahagia.sedangkan yang satunya lagi,berbanding terbalik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emelly Putry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Maksud kamu itu apa Gas,tidak mengerti kami dengan perkataanmu itu ? Tanya pak Handoko yang masih heran
"Biarin aja dad,itu urusan anak muda,kita tidak usah ikut campur,yang ada mereka akan jadi jomblo seumur hidup mereka,bila di recoki terus!"Mommy Ana sengaja berkata begitu,agar Bagas dan Endro segera sadar jika mereka itu sudah jomblo sejak lama.
"Mom,ko gitu bicaranya,sengaja ya ? Bagas bertanya sembari menyipitkan matanya.
"Perasaan enggak deh,biasa aja mommy bicara,kecuali merasa seperti itu !" mommy Ana berkata dengan tenang.
"Sudah,sudah,kita ini mau makan bukannya mau berdebat !" pak Hartono menghentikan debat anak dan mommy itu.
"Bener kata tuan besar,kita kan mau makan bukan mau berdebat,lagi pula debat capres nya juga udah lama selesai tuan muda !"Endro menimpali perkataan pak Hartono.
"Candaan lo garing bang !" ucap Bagas mencibir.
"Ini bukan canda tuan muda,tapi kenyataan!"Jawab santai Endro,yang tidak mengubah mimik wajahnya yang di buat sedatar mungkin.
"Gak usah di buat begitu wajahmu bang,sangat menyebalkan tau ! Bagas mendelik ke arah Endro,yang langsung d jawab kekehan oleh Endro.
Mereka segera berhenti berbicara saat makanan yang mereka pesan telah datang.setelah semua di sajikan oleh para pelayan,akhirnya mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara lagi.
Saat sedang asyik makan,tiba tiba Aldo pamit untuk ke toilet.
"Aduh kebelet mom,Al ke toilet dulu ya !" kata Aldo yang bergegas meninggalkan tempat duduknya,menuju toilet.
"Aww..karena buru buru,Aldo menyenggol seorang perempuan yang baru saja ke luar dari toilet.
"Maaf kak,saya tidak sengaja,karena buru buru ingin pipis !"ucap Aldo sambil meringis.
"He he,tidak apa dek,kamu lucu banget sih !" jawab perempuan itu terkekeh,sembari mencubit gemas kedua pipi Aldo yang emang gembul.
"Ih kakak sakit tau pipi aku ini,jangan di cubit !" rengek Aldo yang semakin meringis,antara sakit dan menahan ingin ke toilet.
"He he,iya maaf deh,abisnya kamu itu gemesin banget..dah adek !" setelah mengucapkan kata itu,dia pergi dan tanpa sengaja,dompetnya terjatuh.Aldo melihat dompet itu dan berteriak memanggilnya,namun dia keburu berbelok,dan karena Aldo sudah tak kuasa menahan pipisnya.akhirnya dia mengambil dompet itu dan membawanya.
Tak lama kemudian,Aldo keluar dari toilet dengan wajah yang teramat lega,karena telah berhasil mengeluarkan yang sedari tadi di tahannya.
"Akh leganya !" eh dompet ini bagaimana ya,aduh pasti kakak cantik itu mencarinya,kasihan kakak cantik itu !" kata Aldo yang jadi kebingungan bagaimana cara mengembalikan dompet itu.saat dirinya tengah kebingungan,terdengar ada yang memanggilnya.
"Al,ngapain saja kamu di toilet,lama amat..mommy khawatir tuh !" ternyata Bagas yang memanggil,dia khawatir karena Aldo terlalu lama pergi ke toilet.
"Kebetulan kakak datang !" girang Aldo,yang langsung menghampiri sang kakak.
"Kenapa emang Al ?" tanya kakaknya.
"Ini !" tunjuk Aldo pada dompet yang sedang di pegangnya.
"Dompet siapa itu Al ?tanya Bagas
"Dompet punya kakak cantik,tadi terjatuh di sini !" jelas Aldo pada Bagas.
" Kenapa tidak kamu berikan saja pada pemiliknya ?"
"Kakak cantiknya sudah pergi dan tadi Al sudah tidak tahan lagi,jadinya gak keburu !" sesalnya yang tak bisa mengembalikan dompet itu.
"Ya udah tak apa,nanti biar kakak yang cari tau itu dompet siapa !" ucap Bagas yang langsung mengajak adik kesayangannya itu kembali.
"Tapi kakak harus janji untuk mengantarkan dompetnya kakak cantik !"
"Iya Al,tak biasanya kamu sepeduli itu pada orang lain,heran banget !" Bagas agak heran dengan adiknya ini,dia tidak pernah peduli pada orang lain yang tidak ia kenal.
"Kakak itu sangat cantik dan baik,Al menyukainya!" kata Aldo dengan jujur.
"Ih masih bocil udah maen suka sukaan !" kata Bagas yang tak nyadar jika dirinya dulu itu sudah menyukai gadis kecil,bahkan mencintainya sampai sekarang.
"Bukan gitu kak,maksud Al suka dengan artian yang lain !" jelasnya
"Oooh..begitu !"
"Iya kak,dan Al ingin kakak cantik itu jadi pacarnya kakak dan berakhir menikah,jadinya Al pjnya kakak ipar yang sangat cantik !" Aldo berharap kakaknya nanti menjadi pacarnya sang pemilik dompet.
"Maaf ya Al,kali ini keinginan kamu itu tidak akan kakak turutin,karena kakak udah memiliki calon yang lebih oke !" papar Bagas,agar sang adik berhenti untuk menjodoh jodohkan dirinya.
"Yah,terlambat dong !" keluh Aldo.
" Bahkan sangat Al,karena cinta kakak tak bisa di gantikan !"
Aldo pun terdiam dan terus mengikuti langkah kakaknya menuju tempat di mana keluarganya berkumpul.
"Dari mana saja kalian,ayo buruan habiskan makanannya !" pak Handoko menyuruh kedua putranya untuk kembali duduk dan menghabiskan makanannya masing masing.
"Baik dad !" mereka pun kembali makan dengan tenang. Setelah selesai makan,mereka tak langsung pulang,mereka masih betah berada di sana sembari ngobrol santai.
"Gas,kita berapa lama di sini ?" tanya sang mommy
"Sepuasnya kalian saja !" jawab enteng Bagas.
"Serius lah gas,kita juga sama ada kerjaan juga di sana,jadi sampai kapan ?" sang .mommy kesal dengan jawaban putranya itu.
"Terserah mommy saja,toh kerjaan aku di sini telah selesai juga !" ucap Bagas,agak cemberut,pasalnya sang mommy selalu begitu jika sedang berlibur,tak bisa menikmati liburannya dengan tenang.
"Emang maunya mommy kapan mau kembali ?" tanya Bagas pula.
"Harusnya sih besok,karena lusanya ada pertemuan penting !" jawabnya cepat.
"Baiklah,sesuai keinginan mommy !"
"Tumben gak debat dulu gas ?" tanya sang daddy.
"Bagas malas debat dad,kalau ujungnya sama tidak bisa di rubah keputusannya,kan sia sia !"
"Nah,itu kamu ngerti,buat apa debat terus sama mommy ?"
"Hmm...!"
Begitulah keluarga mereka,kadang akur dan kadang juga ribut masalah kerjaan.namun mereka masih tetap bahagia dan saling menyayangi,walau berbeda pendapat dan kemauan.
