NovelToon NovelToon
Istri Tengil CEO Tampan

Istri Tengil CEO Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alsha13

Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..

akankah kehidupan Kanza berubah?..

yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)

happy reading♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15.

PRANGG

Doni dan Bian terkejut saat melihat Kanza yang tengah berdiri di ambang pintu, kanza datang sambil membawa teh hangat untuk Doni tetapi Kanza harus mendengar kabar buruk tentang orang tuanya.

"Kanza." ucap bian, tetapi Kanza diam dan tak bergerak sedikit pun.

Brukk..

Kanza jatuh tak sadarkan diri, bian berlari dan langsung membopong tubuh sang adik dan menidurkan nya di ranjang milik Doni.

"inilah yang aku takutkan jika Kanza mendengar nya,tetapi kau terus bertanya." ucap Doni kesal pada bian.

"maafkan aku grand pa." ucap bian dengan sedih.

Bian sudah menangis, dia tidak bisa menahan lagi kesedihan nya. Dia terus memberi minyak hangat untuk Kanza, tak lama kemudian Kanza terbangun.

"Mommy Daddy, kak mereka dimana? Ayo kita kesana kak." ucap Kanza dengan menangis.

"kau baru saja terbangun sayang, sebentar lagi kita akan berangkat." ucap Doni, bian tidak bisa berkata kata.

"tidak grand pa, ayo kita pergi hiks, aku ingin menemui mommy dan Daddy, ayo grand pa, ayo kakak." ucapnya dengan menangis tersedu.

"iya ayo kita berangkat." ucap bian.

Kini Doni bian dan Kanza segera pergi menuju bandara, saat mereka akan memasuki mobil, mobil Lamborghini pun datang memasuki pekarangan mansion itu membuat Doni dan Bian menghentikan langkahnya.

"paman, kalian mau kemana?." tanya mahen.

Ya dia mahen bersama Haidar datang ke mansion Doni, mahen melihat Kanza yang menangis dalam pelukan bian.

"kami akan ke Indonesia." ucap doni.

"apa yang terjadi paman." tanya mahen.

"Jerico dan zella berada di rumah sakit, mereka kecelakaan." ucapnya.

mahen dan Haidar terkejut saat mendengar nya.

"paman akan kesana naik pesawat umum?." tanya mahen.

"ya nak." jawab nya.

"aku ikut paman, dan kita akan berangkat menggunakan pesawat kakek." ucap mahen.

"baiklah nak, terimakasih." ucap Doni.

Kini mereka meninggalkan mansion itu, dan menuju bandara milik Addison, mahen Langsung mengabari orang orang rumah, dan mereka pun semuanya ikut ke Indonesia.

Kini mereka sudah berkumpul di bandara, elena melihat Kanza yang masih menangis dalam pelukan bian dan langsung menghampiri nya.

"sayang." ucap elena.

Kanza melirik elena, dia langsung memeluk elena dan menangis.

"mommymu, Daddy ku aunty." ucapnya dalam pelukan elena dan terus menangis, membuat elena tak kuasa menahan air matanya.

"jangan menangis ya, kita akan berangkat bersama." ucap elena menenangkan Kanza.

kini mereka semua memasuki pesawat itu, dan pesawat pun lepas landas. Di dalam pesawat Kanza menangis dalam pelukan elena, elena terus menenangkan Kanza, suasa begitu hening hanya terdengar mesin pesawat.

"nak, sudah jangan menangis, nanti kau sakit." ucap Giyan yang tak tega melihat Kanza terus menangis.

"aku takut kehilangan mereka kakek." ucapnya dengan terisak.

"kita berdoa saja, semoga mereka baik baik saja." ucap Jonathan.

Kanza tertidur di pelukan elena dengan air mata yang terus mengalir, elena terus mengusap air mata Kanza yang terus keluar.

Kini setelah 8 jam, mereka pun sampai di bandara milik Millano, mereka langsung pergi dengan 2 mobil menuju rumah sakit.

Setelah 45 menit, mereka pun sampai di ruma sakit, Lutro yang sedang menunggu di luar ruangan pun merasakan kedatangan seseorang.

"Tuan." ucap Lutro saat melihat beberapa orang telah datang.

"bagaimana keadaan mereka." tanya Doni.

"tuan dan nyonya di pindahkan ke ruang ICU tuan." ucap Lutro dengan menunduk, mata Lutro terlihat bengkak akibat menangis.

"bagaimana ini bisa terjadi." tanya bian.

Kanza hanya terdiam dan terus menangis dalam pelukan elena, mata Kanza sudah bengkak dan hidungnya sudah merah akibat menangis terus.

"saat aku akan keluar mobil untuk membawa koper tuan dan nyonya, tiba tiba ada mobil dengan kecepatan tinggi lalu menabrak nyonya dan tuan." ucapnya dengan lirih.

"sepertinya ini bukan kecelakaan biasa." ucap mahen pada bian.

"ya kau benar, biasa tak seperti ini." jawab bian.

"aku akan menyelidiki nya."ucap mahen.

Saat mereka sedang mengobrol, pintu ruangan pun terbuka dan seorang dokter pun keluar.

"dengan keluarganya pak Jerico dan Bu zela?." tanya dokter itu.

"ya kami keluarganya." ucap Doni.

"dokter bagaimana dengan kondisi mommy dan Daddy ku." tanya Kanza yang sudah tak sabar.

"maafkan kami tuan, kami sudah semaksimal mungkin, tetapi takdir berkata lain." ucap dokter itu.

"kau Jagan bercanda bajingan, cepat lakukan yang terbaik untuk orang tuaku." ucap bian dengan mencengkram kerah baju dokter itu.

"bian hentikan." ucap Doni.

"tidak grand pa, dia tidak becus dalam bekerja." ucap bian dengan emosi.

"maafkan kami tuan, kami sudah melakukan segala cara, tetapi aku tidak bisa mengubah takdir." ucap dokter itu.

"tidak tidak, kau bercanda kan dok, orang tuaku pasti akan sembuh." ucap Kanza dengan menangis.

"maaf nona." hanya kata maaf yang terucap dari mulut dokter itu.

"grand pa, kakak, aunty, paman, kakek, pasti mommy dan Daddy akan sembuh kan." ucap Kanza menyebut nama mereka.

"sayang." ucap elena menenangkan.

"Tidak, mommy Daddy." teriak Kanza dan langsung berlari masuk ke dalam ruangan.

Kanza melihat orang tuanya yang penuh luka lebam dan muka yang sudah pucat, tubuh yang terbujur kaku dia goyang goyangkan.

"Daddy, mommy ayo bangun, lihat dokter itu berbicara omong kosong." ucap Kanza pada orang tuanya dengan menangis.

"Daddy, mommy ayo bangun, katakan pada dokter itu bahwa dia berkata bohong." ucapnya.

"ayo bangun Daddy, mommy, aku belum siap kehilangan kalian hiks." ucapnya.

Semua orang menatap Kanza dengan sedih, mereka menangis atas kabar buruk ini.

"kakak, ayo bawa mommy dan Daddy pulang saja, dokter itu tidak bisa merawat orang tua kita." ucap Kanza.

Kanza masih belum menerima atas kepergian orang tuanya, bahkan Kanza baru setahun bersama orang tuanya.

"Kanza hentikan, biarkan mommy dan Daddy istirahat dengan tenang." bentak bian dengan nada tinggi, bian pun dalam keadaan menangis.

"tidak kakak, aku ingin bersama mereka hiks." ucapnya.

Kanza langsung tak sadarkan diri.

"mahen cepat bawa Kanza dan minta dokter untuk memeriksa nya." ucap elena.

Mahen langsung membopong Kanza dan membawa Kanza ke ruangan dan langsung di cek oleh dokter.

Sedangkan di ruang ICU, semua orang menangis dan kini jenazah Jerico dan zella sedang di urus oleh pihak rumah sakit.

"kami turut berduka cita don." ucap Giyan dengan menepuk bahu Doni.

Doni hanya mengangguk, dia merasa terpukul, begitupun dengan bian, bian menangis dalam diam, dia tak banyak bicara saat ini.

Sedangkan di ruangan Kanza, mahen dengan setia menunggu Kanza dan menggenggam tangan Kanza, mahen mengelus Surai rambut Kanza dengan halus, mahen tak tega melihat Kanza terus bersedih.

Dan akhirnya Kanza pun tersadar, dia melihat mahen yang menunggunya.

"mommy dan Daddy dimana? Apa mereka sudah bangun?." tanya Kanza yang baru saja tersadar.

"lebih baik kau istirahat dulu, kondisi mu sangat lemah saat ini." ucap mahen.

"tidak, aku ingin bertemu mereka." ucap Kanza dan langsung terbangun.

"baiklah, ayo aku akan membantumu." ucap mahen.

Kini mahen berjalan dengan memegang tangan Kanza. Kanza menghampiri mereka yang tengah terduduk.

"grand pa, apa mommy baik baik saja." tanya Kanza yang melihat mereka semua terdiam.

Tetapi Doni hanya diam, Doni pun sama terpukul nya seperti Kanza.

"kakak, mereka baik baik saja kan." tanya Kanza pada bian.

"Kanza tenangkan dirimu." ucap bian.

Kini mereka melangkah kan keluar dari rumah sakit, dan jenazah Jerico dan zella segera di bawa ke tempat peristirahatan terakhir nya.

kini mereka menuju pemakaman, Kanza menggunakan kacamata hitam untuk menutupi matanya yang sudah bengkak, banyak orang yang ikut ke pemakaman itu.

Kanza menangis dalam pelukan mahen, mahen terus menenangkan Kanza.

1
Sya'wanah
k balik k stelan Tante lagi?
kn udah d suruh panggil mommy
Cheey Koibur
sangat bgus
Cheey Koibur
suka crta nya
hnfh: makasih🥰
total 1 replies
Hanii II
lanjut thorr
Budy Yawati
lanjut thor
calliga
Cemangat
Stephen Poumin
good
Una Aja
bagus sangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!