NovelToon NovelToon
Paman, Ayo Kita Menikah

Paman, Ayo Kita Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: shafrilla

Bisakah kalian bayangkan, gadis 17 tahun yang baru masuk universitas di paksa untuk menjual tubuhnya kepada pria hidung belang? ya, Siera tidak akan pernah mau melakukan itu. melawan paman dan bibinya yang berbuat jahat padanya. bertemu seorang pria dan langsung mengajaknya menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sierra seperti malaikat.

"Dasar kurang ajar!" teriak si pria gendut.

"Siapa pria ini Andrian?" tanya Sierra yang berdiri di depan Andrian yang dibantu oleh pegawai wanita berdiri. Wajahnya sedikit memar akibat pukulan yang diberikan oleh si pria gendut barusan.

"Dia Ayah tiriku." jawab Andrian.

Sierra sedikit tersenyum setelah mendengar jawaban dari Andrian. "Pantas aja mukanya sangat jelek, kalau dia ayahmu minimal wajahnya sedikit tampan," jawab Sierra yang kemudian mengambil gagang pel kemudian diarahkan kepada pria gendut. "Jika kamu tidak pergi dari sini akan ku buat tubuhmu itu babak belur, ah tidak, jika kamu berani kemari lagi akan ku patahkan kakimu seperti aku mematahkan kayu ini." ujar Sierra yang kemudian benar-benar mematahkan gagang pel hal itu. Hal itu membuat si pria gendut langsung pergi dengan beberapa kalimat umpatan kepada Andrian.

Andrian menatap gadis muda yang ada di depannya itu, dia nampak tersenyum. "Dia bagaikan malaikat, dia cantik dan berhati baik." gumam Andrian dalam hati.

"Cepat masuk, ayo kita bekerja, banyak pembeli yang harus kita layani." ucap Sierra yang kemudian meminta para pekerja lain masuk. beberapa pengunjung memang selalu suka dengan sikap Sierra.

Malam itu setelah selesai dengan pekerjaannya Sierra yang hendak pulang itu dia kemudian berpamitan kepada Stinky. di salah satu ruas jalan ponselnya terus berdering, hal itu membuat Sierra mematikan ponselnya kemudian melihat siapa yang sudah menelponnya.

Seorang pengacara yang ditunjuk oleh ayah dan ibunya untuk mengurus warisan, pengacara itu mengatakan kepada Sierra kalau paman dan bibinya terus memaksa untuk memberikan seluruh warisan kepada mereka. Sierra yang mendengar itu dia benar-benar sangat kesal. "Baiklah paman, aku akan ke sana." ucap Sierra.

"Dengarkan aku Sierra, kamu harus membawa wali sah untuk mengurus semua prosedur pengalihan warisan padamu." jawab pengacara.

"Baiklah." jawab Sierra yang kemudian mematikan ponselnya. dia harus segera kembali ke rumah Lincoln dan meminta bantuan kepada Xavier.

*Rumah keluarga Lincoln*

"Di mana paman gorila?" tanya Sierra dengan langkah terburu-buru kepada salah satu pelayan.

Pelayan wanita itu mengerutkan keningnya, dia bingung dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh nyonya mudanya itu. "Paman gorila?" si pelayan kebingungan.

"Iya paman gorila, ah maksudku tuan muda Xavier, suamiku..," jawab Sierra. pelayan itu kemudian tersenyum dia mengatakan di mana keberadaan Xavier saat ini.

Brakk!!

Sierra yang terburu-buru dia langsung membuka pintu ruang kerja Xavier yang ada di rumah, pintu dibuka dengan sangat keras hingga membuat Xavier yang sedang membaca berkas itu dia nampak terkejut, bukan hanya dia, Ricardo pun malah terjingkat sangat keras.

"Ya ampun si sarang lebah, Kenapa kamu mengagetkan kami!" seru Ricardo dengan suara keras.

"Kamu ingin membunuh kami ya!" sahut Xavier.

"Ya bukan seperti itu Paman." Sierra masuk ke dalam ruang kerja Xavier, dengan terburu-buru dia kemudian langsung duduk di kursi sembari menggeser Ricardo yang hendak duduk hal itu membuat Ricardo malah terjungkal. "Maaf Paman." ucapnya. setelah melihat Ricardo terjatuh.

"Kamu ini ngapain sarang lebah, Kenapa tiba-tiba masuk seperti itu? Kamu seperti dikejar setan saja.' Ricardo memarahi Sierra. namun Sierra malah tersenyum cengengesan kemudian menarik tangan Xavier.

"Ada apa sih." ucap Xavier yang terkejut ketika tangannya langsung digenggam oleh Sierra.

"Paman cepat bantu aku." jawab Sierra.

"Bantu apa?"

"Paman cepat ikut aku ke tempat pengacara orang tuaku, katanya paman dan bibiku mau mengambil seluruh warisanku." jawab Sierra yang panik.

"Ngapain aku harus melakukannya?" jawab Xavier acuh. hal itu membuat Sierra langsung meradang dia berdiri Dia kemudian menggebrak meja dengan sangat keras hingga membuat Xavier dan Ricardo terjingkat kembali.

"Waktu itu kan Paman sudah bilang mau membantuku, kenapa sekarang kenapa mulut Paman itu tidak bisa dipegang sama sekali, dengar ya Paman, sesuai perjanjian pernikahan kontrak yang kamu berikan padaku.. kamu harus membantuku. Jika tidak aku akan menyebarkan semua rumor mengenai kamu yang menindasku, kamu yang memaksaku dan kamu yang sudah menjebakku!" ujar Sierra dengan puluhan kalimat yang membuat Xavier terdesak.

Tak ada kata yang bisa diucapkan oleh Xavier karena ketika dia membuka mulutnya Sierra langsung menimpali perkataan, setiap kali dia mau bersuara Sierra langsung menekan beberapa kalimat untuk Xavier. hal itu membuat Xavier hanya bisa membuka mulut tanpa bisa mengatakan sepatah kata pun.

"Ayolah Paman, bantu aku.. aku tidak mau jatuh miskin Aku ini sudah miskin masa aku mau jadi gelandangan di jalanan sih. gadis cantik seperti aku apakah harus menderita segitu parahnya." ucap Sierra yang terus memohon kepada Xavier. tangan pria itu digenggam begitu erat tanpa bisa dilepas sama sekali.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" tanya Xavier.

Sierra langsung menghempaskan tangan Xavier dengan begitu keras. "Dasar gorila kejam muka garam suami tidak menyenangkan. berani sekali kamu mengingkari janjimu itu ya! jika kamu mengingkari janjimu lebih baik kita tanda tangan surat cerai saja, aku mau mencari wali untuk membantuku mengurus warisanku." ujar Sierra yang langsung keluar meninggalkan kantor pribadi Xavier. hal itu membuat safir memutar kedua bola matanya dengan begitu jengah.

"Enteng banget dia mengatakan kalau mau cari suami baru." ucap Ricardo yang membuat Xavier seperti di permainkan oleh anak kecil.

Brakk!!

Xavier menggebrak meja yang membuat Ricardo terkejut. "Ya ampun bos, kenapa pakai gebrak meja lagi, jantungku aja sudah kaget gara-gara si muka lebah, sekarang di kagetin sama bos." gerutu Ricardo yang kemudian mengelus dadanya berulang kali.

"Dasar si sarang lebah, dia nyerocos panjang lebar sedangkan aku satu kalimat saja belum keluar. Sekarang dia pakai ngancem, emangnya siapa yang mau dia ancam. Dia kira aku bakalan bantu dia." ucap Xavier yang kemudian kembali memakai kacamatanya.

"Tapi bos, waktu itu kan bos bilang mau membantunya, kasihan kan kalau dia kehilangan warisan. Apalagi dia itu sebatang kara, kalau dia diusir dan warisan diambil oleh paman dan bibinya.. lalu dia akan kemana? lagi pula dia kan menikah dengan bos cuma satu tahun, setelah itu dia pasti bakal jadi gelandangan." Ricardo nampak sedikit kasihan melihat raut wajah Sierra tadi.

"Heh...," Xavier menghela nafasnya. "Biarkan saja." jawab Xavier acuh.

Sierra kemudian pergi meninggalkan rumah keluarga Lincoln, dia harus mencari bantuan seseorang untuk menjadi walinya sekarang ini. Dia tidak mau kehilangan warisan milik orang tuanya, dia tidak mau kehilangan peninggalan kedua orang tuanya.

"Bagaimana ini." ucap Sierra. setelah itu dia pergi ke rumah Emilia, dia ingin membicarakan hal itu kepada Emelia. "Apa sebaiknya Aku meminta bantuan kepada paman Cortis." ucap Sierra yang kemudian melajukan motornya ke rumah Emilia.

Di bawah hujan deras itu Sierra tidak menghiraukan dirinya, dia melakukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju rumah Emilia.

Sedangkan di rumah keluarga Lincoln, Kakek Abraham mencari keberadaan Sierra yang tadi sempat dia lihat, salah satu pelayan mengatakan kalau nyonya muda keluarga Lincoln sudah keluar dari rumah kembali.

"Maaf tuan besar, tadi saya lihat nyonya muda bertengkar dengan tuan muda, setelah itu nyonya muda pergi dari rumah." ucap pelayan. hal itu membuat kakek Abraham sangat marah. "Di mana Tuan mudamu?" tanya kakek Abraham.

"Di ruang kerjanya Tuan." jawab pelayan.

Kakek Abraham pergi ke ruang kerja Xavier, pria tua itu sangat marah ketika mengetahui kalau Sierra habis bertengkar dengan putranya.

*Bersambung*

1
Zheyra
lanjut
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 😍💪
Zheyra
Xavier jual mahal banget
Zheyra
lanjut
shafrilla
terima kasih kak.
Rahma Inayah
mampir Thor moga bgus ceritanya lnjutkn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!