NovelToon NovelToon
Muka Dua Ibu Mertua

Muka Dua Ibu Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Angst / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:92.5k
Nilai: 5
Nama Author: chibichibi@

Ternyata tinggal bersama ibu mertua tak seindah bayangan Gita. Miranti terus saja menyiksa batin serta fisiknya.

Gita mengalami baby blues pasca melahirkan hingga hampir mencekik bayinya sendiri.

Miranti dengan rencana yang telah tersusun rapi di dalam otaknya, semakin kejam dalam menyiksa batin Gita. Melayangkan berbagai fitnah, hingga sang putra, Pramudya membenci, Gita dan memasukkannya ke rumah sakit jiwa.

Apa langkah yang harus Gita ambil dalam rumah tangganya. Ketika sang ibu mertua menyimpan dendam padanya dari kehidupan masa lalu.

Apakah Gita tetap bertahan dengan rumah tangga yang bagaikan neraka itu?
Atau pergi dan membuat Pram menyesal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab. 15. Bara Api Dan Kipas.

"Ma, kenapa kau jual lagi barang-barang tersebut? Semua itu ... milik baby Asha," Isak Gita lirih. Wanita yang baru melahirkan beberapa hati yang lalu itu merasa sangat sedih dan kecewa. Perlakuan mertuanya sudah kelewat batas.

"Bagus kan! Mama jadi dapat uang banyak. Lagipula, bayimu tidak membutuhkan semua itu!" sarkas Miranti, tanpa perasaan sama sekali. Bahkan wanita itu terus menghitung uang di depan Gita. Seakan sengaja menyakiti hati menantunya.

Gita lantas bangun saat mendengar ucapan sang mama. "Itu semua rejeki Asha, Ma. Bagaimana bisa, Mama tega menjual kembali hadiah yang di peruntukan bagi cucumu sendiri," protes Gita namun dengan suara yang pelan. Karena dia tidak mau kenyamanan bayinya menjadi terganggu karena ulah dua wanita yang tidak berperasaan ini.

"Hei Gita. Dengar ya! Semua yang masuk kedalam rumah ini. Adalah milikku. Apapun itu. Kau bukan siapa-siapa. Jadi, berhenti protes dan mengatur!" hardik Miranti tanpa rasa bersalah dengan suara kencangnya. Hingga, bayi mungil yang sedang pulas itu menangis kencang lantaran kaget.

Gita, segera menghampiri box bayi. Menggendong baby Asha dan menimangnya. Berupaya membuat agar bayi itu merasa tenang.

"Lihatlah perbuatan, Mama. Tolonglah, kecilkan suara ketika berada di kamarku," lirih Gita. Memberi peringatan kepada mama mertuanya yang berotak jahat dan serakah itu.

"Suka-suka, aku dong! Rumah juga rumah ku. Atas hak apa kau melarang aku ini dan itu!" sentak Miranti lagi, membuat sang bayi kembali terperanjat dan menjerit lancang.

"Astaga, sayang. Kamu kaget ya, Nak?" bisik Gita berusaha memenangkan bayinya itu. Miranti seakan sengaja membuat dirinya susah. Apalagi, waktu sudah sore. Mungkin dia tidak sempat jika harus menyiapkan makan malam untuk suaminya nanti pulang.

Sehingga, sang mertua kembali memiliki celah untuk menunjukkan kelemahannya. Serta kekurangannya sebagai seorang istri.

"Cepet tidurkan anak kamu. Terus ke dapur dan masak untuk Pram. Jangan manja, kau itu melahirkan secara normal. Jadi, tidak ada perlakuan khusus," ketus Miranti lagi menatap tajam ke arah Gita sebelum pada akhirnya dia dan sukma keluar dari kamar itu.

Sepeninggal mertua dan juga bibi dari suaminya itu. Gita menangis. Wanita itu terisak sambil menyusui bayinya. Hatinya sangatlah sedih karena, putrinya itu harus lahir di tengah keluarga penindas.

Gita juga sangat sedih karena bayinya tidak punya barang baru. Sementara, hadiah yang di kirim oleh kawan-kawan kantornya telah diambil Miranti lalu dijual kembali. Tentu saja dengan harga yang lebih murah.

Bagaimana Gita tidak sesak napas ketika menemukan buktinya. Bahkan mertuanya itu memang sengaja melakukannya. Padahal, mama mertuanya sendiri tau jika pada saat sebelum melahirkan, Gita hanya diperbolehkan membeli sedikit barang keperluan bayi new born. Sehingga, bayinya itu hanya memiliki beberapa lembar pakaian serta satu selimut saja.

Gita ingin sekali belanja online. Untuk membeli beberapa perlengkapan bayinya itu. Kebetulan dia tak pernah di beri pegang uang oleh suaminya. Sehingga, Gita hanya bisa meletakkan beberapa barang incarannya itu di keranjang saja tanpa ada niat untuk cek out.

Akan tetapi, ia memiliki beberapa kawan yang baik. Mereka sengaja krim batang yang telah Gita pilih kedalam keranjang kuning salah satu olshop. Mereka pun mengirimkannya, lalu menginginkan Gita memfoto bayinya ketika mengenakan hadiah-hadiah yang mereka kirim itu.

Gita tidak bisa melakukan apapun, ketika sang bayi hanya mengenakan pakaian yang itu-itu saja. Sebab, suaminya hanya mempercayakan uang pada Miranti. Menurut, Pram. Gita juga belum bisa keluar rumah.

"Apa papamu tidak mengetahui belanja via rebahan ya? Alasannya sungguh tidak masuk akal.

Pram tidak tau jika uang belanja yang ia berikan digunakan Miranti untuk memanjakan dirinya dan juga sang bibi. Mereka berdua bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Dimana, Pramudya, sama sekali tidak mengetahui jika sang mama tidaklah amanah.

Sore ini sepulang pria itu bekerja. Pramudya terlihat di sambut mamanya yang berdandan sangat menor itu. Miranti pun kembali mengarang cerita dengan drama yang biasa dimainkannya.

"Mama sedih, Pram. Istrimu itu sama sekali tidak berniat untuk mendandani bayi kalian, hingga terlihat seperti anak yang dibuang di jalanan saja," Adu Miranti. Setelah mendengar cerita dari sang mama, Pramudya hanya bisa memendam perasaan kesalnya. Pria itu lantas berjalan cepat menuju kamar mereka.

Miranti tersenyum penuh kemenangan karena sang putra kembali termakan aduannya.

Pram yang baru sampai kamar pun langsung protes karena bayinya selalu memakai baju yang itu-itu saja setiap harinya.

"Aku kasih uang ke Mama. Kamu kan bisa minta belikan. Karena kalau aku kasih ke kamu juga gak bisa kemana-mana percuma saja," tukas Pram yang tidak tau sama sekali Sola bagaimana Miranti memegang uang.

"Kamu baru pulang loh, Mas. Mending mandi dulu ya. Biar capek kamu hilang. Daripada kamu marah pada sesuatu yang belum tentu benar," jawab Gita berusaha mengalah untuk meredam emosi suaminya. Akan tetapi perkiraannya justru salah. Pramudya semakin marah.

"Jadi kamu mau bilang kalau ucapan mama itu tidak benar begitu, hah!" hardik Pram sambil menunjuk ke arah wajah Gita.

"Lalu, omongan siapa yang kemu anggap selalu salah, Mas? Aku begitulah?" cecar Gita. Dalam keadaan sambil membersihkan bokong baby Asha. Ingin rasanya ia melempar diaper berisi kotoran bayi ini ke muka garang suaminya itu.

"Kamu selalu saja menjawab ucapanku Gita! Kamu selalu membuatku kesal dan muak setiap pulang kerumah!" seru Pram lagi, dengan emosi yang semakin memuncak. Kedua matanya telah memerah menatap tajam ke arah istrinya sendiri. Tanpa pernah ia mau tau apa yang telah dilalui Gita sepanjang hari.

Tak pernah bertanya untuk mencari tau, apakah bayinya rewel atau tidak. Sudahlah, Gita makan atau mandi hari ini. Cukupkah istrinya istirahat pada siang hari, karena setiap malam baby Asha selalu bergadang.

Tidak!

Pram tidak pernah melakukan hal itu.

Sebab, Miranti selalu menjadi orang pertama yang akan menyambutnya dengan segala drama.

"Aku hanya menjawab apa adanya, Mas. Jika saja kamu mau sedikit percaya padaku. Ada sebuah kisah menyedihkan hari ini. Bahkan dadaku terasa sesak acap kali mengingatnya. Tetapi, apakah kau mau peduli dan mendengarkan jika aku menceritakan kebenarannya? Apa kau akan percaya? Jawabannya tentu tidak akan!" ujar Gita frustrasi.

Pada saat itulah dua pengacau, Miranti dan Sukma masuk.

"Pram, nih Tante belikan baju bayi untuk putrimu. Setidaknya Asha punya pakaian ganti," lontar Sukma seraya menyerahkan baju baru ukuran bayi baru lahir yang masih tersimpan rapi di dalam kotak hampers-nya.

Tentu saja Pramudya senang sekali karena sang bibi perhatian pada bayi kecilnya itu.

"Ini juga mama belikan pakaian. Kasihan Asha kalau pakai bajunya itu-itu saja. Macam orang susah!" sarkas Miranti seraya menyodorkan pakaian untuk baby Asha.

Pramudya pun semakin berbinar dan senang. Padahal itu semua adalah hadiah yang di kirim oleh kawan-kawan kantornya, Gita.

Mama dan Tante memang jahat. Kalian pasti sengaja melakukannya. Menjadi bara dan kipas untuk membuat rumah tanggaku perlahan terbakar api.

...Bersambung ...

1
Ilham Dwi Putra
Luar biasa
ByngnHtm
sebenernya agak kurang greget di endingnya. g terima si klo karmanya cuma gitu. tpi gpp dah ane cukup puas baca karya ente suhu ampe diomelin emak maen hp mulu saking fokusnya baca wkwkkw
Mak Aul: ihiii, enaknya baca karya tamat gitu bisa marathon baca sampe lupa waktu 🤭
ByngnHtm: inget mah inget cma ini ud kaya narkoba cuy kecanduan parah, niat baca 1 bab eh malah jdi penasaran dan lanjut dah ampe updatean terakhir. klo lama g update kesel sendiri kaya ada yg kurang klo baca wkwkwkw 🤣🤣
total 3 replies
Yunerty Blessa
Makasih kak thor buat cerita nya sungguh mantap sekali 👍👍
walaupun singkat tapi mantap..terus berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: sama² kak thor 👍👍
Mak Aul: terimakasih atas dukungannya 😍🙏
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya tamat juga.. itulah balasan buat kau Pram..Gita hidup bahagia bersama anaknya.. Makasih kak thor buat cerita nya
Yunerty Blessa: Okey 😘
Mak Aul: sama sama
total 2 replies
Yunerty Blessa
rasakan itu Pram..
Yunerty Blessa
akhirnya Gita kembali kerja..
Yunerty Blessa
benar apa yang dikatakan oleh teman mu Pram cuma kau saja yang selalu membenarkan apa yang dikatakan oleh Miranti.. rasakan itu
Yunerty Blessa
padan muka kau Miranti.. membusuk lah di penjara.. sebentar lagi giliran Pram....
Yunerty Blessa
bagus gita.. selangkah ke depan untuk balaskan semua penderitaan mu..
Yunerty Blessa
Miranti salah balas dendam.. tunggu balasan mu Miranti😏
Yunerty Blessa
ayoh Gita,,balas lah dendam mu terhadap Miranti dan Pram..
Yunerty Blessa
kasian sekali kau Gita..apa yang kau tunggu dari suami seperti itu.. pergi saja
Yunerty Blessa
sungguh keterlaluan kau Miranti
Yunerty Blessa
Gita jangan lampias kan kemarahan mu pada baby karna dia tak bersalah..
Yunerty Blessa
Gita lapor kepada teman mu bahwa hadiah untuk baby mu dijual oleh Miranti yang kejam seperti setan 😠😠
Yunerty Blessa
kasian Gita.. kesakitan nya dia pendam sendiri.. sampai bila Gita....
Yunerty Blessa
kurang ajar punya Miranti dan Pram.. langsung tak percaya sama isteri nya..
Yunerty Blessa
sungguh sedih dengan keadaan Gita..tapi apa kan dayanya..
Yunerty Blessa
sabar Gita..Pram buta oleh kata² dari Miranti..moga ada balasan buat kalian
Yunerty Blessa
Pram bodoh terlalu percaya sama mama nya yang jahat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!