NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Tomboi

Cinta Gadis Tomboi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Tamat
Popularitas:232.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Queen_OK

Sejak kecil mendapatkan perlakuan berbeda dari kedua orang tuanya membuat Aira menjadi gadis yang kuat dan mandiri. Akankah ia akan mendapatkan kebahagiaan pada akhirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Rahasia Untuk Dibongkar

Elang berjalan tergesa-gesa dengan Reno yang masih setia berjalan di belakangnya. Pesawat yang mereka tumpangi baru saja mendarat di Bandara Sukarno-Hatta. Mereka kembali dengan naik pesawat yang berangkat paling pagi.

Mobil yang akan menjemput mereka juga sudah menunggu kedatangan di depan bandara. Elang segera masuk setelah pintu penumpang dibukakan oleh supirnya. Reno sendiri duduk di sebelahnya.

"Kita langsung pulang tuan muda?" tanya Rudi, supir itu setelah duduk di belakang kemudi.

"Ya."

Setelah mendengar jawaban dari tuannya. Rudi segera menjalankan mobilnya. Hari ini Elang akan pulang ke mansion orang tuanya. Mamanya tadi menelponnya untuk menemuinya.

Setelah satu jam perjalanan, mobil yang membawa Elang dan Reno tiba di Mansion. Elang disambut oleh beberapa pelayan yang berjajar di depan pintu Mansion itu.

"Selamat pagi tuan muda." sapa mereka kompak. Elang melewati mereka tanpa membalas sapaan mereka. Bahkan tak melirik sedikitpun. Para maid itu sudah faham dengan sifat tuan muda mereka.

"Selamat pagi tuan Reno." sapa mereka pada Reno yang berjalan di belakang Elang. Reno memang sudah biasa ke Mansion itu. Reno adalah teman baik Elang saat masih SMA. Dan tanpa terduga dia melamar kerja di AMT saat Elang baru masuk perusahaan dan butuh Sekretaris. Jadi dia langsung diterima kerja disana.

"Pagi Boy." sapa Adrian saat melihat anaknya baru menginjakkan kaki di ruang makan dimana dia berada disana bersama sang istri.

"Pagi"

Saat mendengar suara suaminya yang memanggil anak mereka, Erna, istri Adrian segera menoleh ke arah sang putra yang ia rindukan. Ia langsung berjalan mendekati putra kesayangannya.

"Pagi sayang." Erna segera menghampiri putra tunggalnya dan memeluk anaknya. Tak lupa dia mencium kening anaknya. Kebiasaan yang tak pernah ia tinggalkan.

"Pagi Reno." Erna melakukan hal sama terhadap Reno. Baginya, Reno juga anaknya.

"Pagi tante. Semakin lama tante semakin cantik." Reno mencium pipi kanan Erna. Erna tertawa mendengar pujian dari sahabat sekaligus sekretaris anaknya itu.

"Kamu memang selalu pintar menumbuhkan bunga-bunga di hati tante. Rasanya tante seperti kembali muda saja."

"Tante kan memang selalu muda." kata Reno sambil menyomot kentang goreng kesukaannya sebelum dia duduk di kursi meja makan itu. Erna tahu jika pria itu sangat menyukai kentang goreng. Jadi saat suaminya bilang bahwa Reno akan mampir ke Mansionnya, Erna memerintahkan maid untuk membuatkan makanan kesukaan Reno.

"Ck. Belum dipersilahkan sudah main embat saja." kata Elang sambil duduk di kursi miliknya. Karena Perkataan yang keluar dari mulutnya, Elang langsung dihadiahi pukulan keras di lengannya oleh sang mama. "Aduh Ma. Sakit." Elang mengusap lengannya yang baru dicium oleh tangan Erna.

"Kamu apa-apaan sih sayang. Namanya makanan sudah dihidangkan di atas meja itu berarti sudah dipersilahkan. Reno kan bukan orang asing." Ya. Mereka berempat memang sudah duduk di meja makan. Elang dan Reno juga belum sarapan. Jadi saat melihat meja makan yang penuh dengan makanan, tanpa basa-basi mereka langsung mendudukkan diri mereka di kursi yang tersedia di depan meja makan.

"Blweeek!" Reno menjulurkan lidahnya pada Elang. Mengejek sahabatnya sekaligus bosnya itu. Jika di kantor Elang boleh semena-mena pada dirinya. Tapi kalau di Mansion Adrian, Erna lah yang berkuasa. Dan sang nyonya rumah akan selalu melindungi Reno dari amarah anaknya.

Elang yang melihat tingkah kekanakan Reno hanya mengedikkan bahunya. Ia tahu jika selama ini Reno memang kekurangan kasih sayang. Mempunyai orang tua yang sama-sama gila kerja membuatnya kesepian. Sejak kecil Reno jarang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.

Orang tua Reno hanya melimpahi Reno dengan banyak uang dan fasilitas mewah tanpa memberikan kasih sayang pada anak semata wayang mereka.

Ayah Reno adalah pengusaha yang bekerja dalam bidang ekspor impor sehingga membuatnya sering berada di luar negeri. Sedangkan sang ibu adalah pengusaha butik yang tersebar di kota-kota besar di indonesia. Jadi, beliaupun sering bepergian untuk mengunjungi cabang-cabang butik miliknya.

Dan bisa ditebak yang akan menjadi korban dari kegilaan kerja para orang tua adalah anak mereka. Bagi Reno, orangtuanya ada ataupun tidak ada sudah tidak penting lagi sekarang. Meskipun terkadang dirinya merasa iri saat melihat keharmonisan Elang dan orang tuanya. Reno sudah merasa cukup dikelilingi para Maid di Mansion milik keluarganya yang sudah merawatnya dari dia kecil. Jadi bagi Reno, merekalah keluarga yang sesungguhnya.

Keluarga yang selalu ada dalam setiap tahap pertumbuhan anaknya. Keluarga yang akan menemaninya bermain di saat kecil. Sejak kecil Reno hanya mendapatkan kasih sayang dari para maidnya.

Hidup dengan bergelimang harta tak membuat Reno sombong maupun bermalas-malasan. Reno malah lebih suka hidup sederhana dan menolak bekerja di perusahaan ayahnya. Dia lebih memilih mencari pekerjaan dengan usahanya sendiri. Dia lebih senang bekerja dengan Elang walaupun terkadang Elang membuatnya kalang kabut karena moodnya yang sering buruk.

Elang tersenyum tipis melihat Reno yang selalu manja jika bersama Erna. Erna dengan senang hati meladeni Reno yang manja padanya. Dia malah senang karena ada yang manja padanya selain suaminya tentunya. Elang anaknya sendiri bahkan selalu menolak jika dimanjakan.

"Tante aku nanti bawa bolu pandannya ya?" tanya Reno saat dia baru menghabiskan satu potong bolu pandan.

"Kau mau merampok ya?" sarkas Elang.

"Tenang Bos. Kalaupun aku merampok satu gudang bolu pandan di istanamu ini, bos tidak akan jatuh miskin." candanya. Erna yang melihat Elang kesal karena ucapan Reno cekikikan menahan tawanya. Diapun mengangkat tangan kanannya. Reno yang mengerti kode itu segera menyambut tangan itu. Keduanya tertawa setelah melakukan Hi Five. Sungguh seperti ibu dan anak sungguhan. Kompak. Walaupun dalam hal menjahili Elang.

Adrian yang melihat interaksi mereka ikut tersenyum melihat kehangatan keluarganya. Waktunya yang sedikit untuk keluarganya akan terasa bermakna dengan quality time seperti sekarang. Baginya walaupun dalam bentuk sederhana, menikmati waktu bersama keluarga adalah yang paling menyenangkan.

"Elang." panggil Adrian membuat ketiganya memusatkan perhatian mereka pada laki-laki paruh baya yang dari tadi hanya menjadi penonton.

"Ya pa."

"Kemarin kamu janjian sama siapa?" Elang tersedak bolu pandang yang baru saja dia telan. Erna segera menyodorkan minum pada anaknya itu. Elang tidak menyangka jika papanya itu ingat akan hal itu.

"Jangan-jangan itu yang membuatmu uring-uringan seharian ya?" mata Reno memicing meminta jawaban dari Elang. Seharian kemarin dia dipusingkan dengan kelakuan Elang yang tidak seperti biasanya Elang terlihat tidak bisa menguasai dirinya kemarin. Berantakan. Galau tingkat setan.

"Ada lah seseorang." jawabnya singkat sambil mengelap mulutnya sambil berdiri dari duduknya. Elang tak mau jika jawabannya akan menjadi bumerang untuknya. Jika sekali saja terucap dari mulutnya jika yang membuatnya galau kemarin adalah seorang wanita. Dia yakin akan ada kehebohan di kehidupannya yang disebabkan oleh kedua orang tuanya yang kadang berbuat ajaib untuk menghilangkan rasa penasaran mereka. Terutama sang mama. Wanita itu tidak boleh diremehkan sama sekali.

Senyum di bibir tipis Erna pun berkembang. Ia tahu ada yang disembunyikan anaknya itu. Dan ia yakin itu adalah sesuatu yang WAU! Dia harus segera mengetahuinya. Tapi melihat sifat anaknya yang terlalu dingin dan tertutup yang tak mungkin akan meloloskan kalimat yang melegakan dahaga kekepoannya, sepertinya ia harus turun tangan sendiri untuk membongkar rahasia anaknya itu.

Reno dan Adrian yang melihat senyum mencurigakan di bibir Erna saling pandang dan segera tahu apa yang akan dilakukan wanita cantik berusia lima puluh tahun itu. Mereka yakin jika Erna memiliki rencana untuk membongkar rahasia Elang. Keduanya tentunya akan mendukung. Mereka juga penasaran.

*

*

*

...Jangan lupa sentuh jempolnya 👍...

...VOTE 😇 dan Rate 😍...

...Ramaikan juga kolom komentarnya biar Author semangat Up 😎...

1
Tatamen
aku hampir baca susano'o thor🤣
Mimi Lingo
Luar biasa
Rizka Annisa
sepi guys padahal seru eiiyyy
AR
jangan pisahkan Elang dengan Aira pertemukan mereka kembali ketika Aira sudah sukses, namun untuk Safna karna keserakahannya jangan berikan dia untuk berdampingan dengan Elang walau hanya sebagai rekan bisnis, semoga penulis selalu sehat.🙏
M Raihan Afif Siahaan
Luar biasa
M Raihan Afif Siahaan
hahhaa
aneh aira bisa ingat pedro
M Raihan Afif Siahaan
emang enak
M Raihan Afif Siahaan
otak nya si ridwan
minta di cuci bersih kayaknya thor 😂
M Raihan Afif Siahaan
wuidiiiihh pke sayng sayangan
Winda Andrianaa
Luar biasa
M Raihan Afif Siahaan
jadi ingat aira kan
😂
M Raihan Afif Siahaan
Lumayan
M Raihan Afif Siahaan
Luar biasa
Erma Puspita
ceritanya seru
yuliyuli
jangan2 naira bukn anaknya elang
yuliyuli
sebenernya aira itu cerdas tp dia malez karena papanya slalu nganggep remeh dn aira lebih senang berbagi untuk kaum lemah
yuliyuli
busuk juga kakaknya
Muanisah Jariyah
pihak yang paling g diuntungkan aira,,,maju sengsara mundur sirna
Muanisah Jariyah
ura ketok thor visuale
Ipti Rokhah
kasihan aira thor😭😭😭, kpan bahagianya untuk aira jgn lama2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!