Sofia Ariadne seorang wanita cantik, mandiri dan kuat, terjebak dalam permainan taruhan yang dibuat oleh Alessandro Calvin Del Piero, seorang mafia playboy, tampan dan berkuasa.
Ketika Sofia mengetahui dirinya hamil benih dari Alessandro, dia harus menghadapi ancaman dari musuh Alessandro yang ingin menggunakan bayi itu sebagai alat untuk menghancurkan Alessandro.
Namun, Sofia yang tidak ingin terlibat lagi dengan Alessandro memilih untuk melarikan diri sejauh mungkin. Meskipun harus menjalani susahnya hidup dengan kehamilan tanpa adanya pasangan.
Bagaimana kelanjutan kisah percintaan antara Sofia dan Alessandro yang penuh dengan intrik serta konflik etika. Yuk, kepoin terus ceritanya hanya di Noveltoon. Update setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran Yang Menyakitkan
Istana Hitam menjadi porak poranda akibat pertempuran yang tidak kunjung usai. Lawan yang seimbang meskipun ada Javer yang membantu Sofia. Tapi memang kekuatan Alfonso tidak bisa dianggap remeh, pria tua itu sangat tangguh tiada tanding.
Sofia mulai terlihat lemah, kehamilannya yang membuat kekuatan dalam tubuhnya tidak bisa digunakan secara maksimal.
"Bagaimana Sofia, apa sekarang kamu menyerah? Ikutlah denganku dan jadi ratu untuk istanaku, setidaknya aku tidak menipumu dengan sandiwara palsu."
"Lebih baik, aku hidup sendiri hingga mati daripada menjadi pasangan manusia gila pemuja iblis sepertimu."
"Tidak masalah menjadi pengikut Raja Iblis asal aku bisa hidup abadi dan kuat tak terkalahkan."
"Kamu lupa pak Tua, di atas langit masih ada langit. Di atas Raja Iblismu itu masih ada Tuhan yang bisa membinasakannya." Ucap Javer memprovokasi Alfonso.
"Tahu apa kamu anak buangan, kalau bukan Dario yang memungutmu dari jalanan kamu akan tetap menjadi gelandangan." Ucap Alfonso sengit.
"Setidaknya aku masih punya malu."
Javer sengaja ingin mengacaukan konsentrasi Alfonso, dengan begitu dia bisa membawa Dario dan Sofia pergi dari sana. Bukan berniat melarikan diri, tapi saat ini keselamatan Sofia jauh lebih penting baginya.
Setelah memberi kode lewat kedipan mata, Javer pun perlahan mundur dan mendekati Dario yang sudah terkulai lemah seperti tak bertenaga.
"Dalam hitungan ketiga, segera kita pergi dengan teleportasi." Ucapnya berbisik.
Satu
Dua
Tiga
Wusshhh... Slaashhh...
"Sialan berani sekali mereka kabur, Sofia tunggu aku pasti akan mendapatkan tubuhmu itu." Ucap Alfonso.
"FELIX...!" Teriak Alfonso dengan amarah.
"Ya Tuan ada apa?" Jawab Felix tergopoh-gopoh dengan mulut penuh darah akibat hantaman Javer.
"Kemana saja kalian semua hah? Kenapa bisa Dario dan Javer menerobos masuk lalu menggagalkan ritual?"
"Kami diserang Tuan, dan hampir seluruh anak buah kita yang menjaga ruangan ini kehilangan nyawa."
"Bang sat, sialan gara-gara mereka aku kehilangan kesempatan meliliki kemampuan untuk hidup abadi. Kapan lagi ada gerhana bulan total."
Sementara itu rombongan Sofia tiba di rooftop Rumah Sakit tempat Alessandro dirawat, hal itu dilakukan Javer supaya bisa langsung memberikan pertolongan bagi Dario dan Sofia.
"Sofia, masih kuat berjalan hingga lantai dasar?" Tanya Javer perhatian.
"Bisa, kamu duluan saja bawa Kakek Dario ke UGD. Kita lewat pintu belakang, jangan sampai ada yang curiga jika kita turun dari rooftop." Ucap Sofia.
Setelah tiba di UGD, Sofia dan Dario segera diperiksa oleh Dokter jaga. Untuk Sofia tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Hanya saja wanita hamil itu diminta untuk banyak beristirahat. Sedangkan Dario kondisinya memprihatinkan, semua syaraf di tubuhnya melemah bahkan mendekati lumpuh.
"Javer aku ingin kamu jujur dengan apa yang kamu ketahui tentang bayi taruhan." Pinta Sofia
"Aku tidak paham apa yang sedang kamu bicarakan Sofia." Jawab Javer tanpa berani menatap Sofia.
"Aku tahu, kamu sedang membohongiku. Entah apa salahku pada kalian semua, hingga tega sekali menyakiti aku sedalam ini." Ucap Sofia.
"Jika aku tidak salah ingat, dulu kamu pernah menolongku saat aku masih kecil Javer. Ku pikir kita bisa menjadi teman, tapi semakin tahun semakin pula kamu menjauhi aku. Padahal saat itu, aku belum sempat mengucapkan kata terima kasih padamu." Lanjutnya.
"Kamu...kamu ingat Sofia?" Tanya Javer terkejut, dia syok mendengarnya.
"Tentu saja aku selalu mengingatnya, bahkan hingga sekarang. Aku ingat dengan seorang anak laki-laki yang seusia denganku, dengan begitu berani menolongku yang terperosok ke dalam lubang besar karena berlari setelah dikejar perampok. Kamu mengulurkan akar pohon yang sudah kamu sambung untuk aku raih, sehingga aku bisa memanjatnya keluar lubang."
"Tapi setelah aku sampai ke atas, kamu sudah menghilang entah kemana. Dan sejak hari itu, aku mencarimu kemana-mana tapi tidak pernah ketemu. Sampai akhirnya aku melihatmu sudah menjadi tangan kanan Kakek Dario." Ucap Sofia.
"Waktu itu kita baru berusia 5 tahun Sofia, ternyata ingatanmu sangat kuat. Aku tidak menyangkanya."
"Jadi kemana kamu setelah menolongku?"
"Saat itu, aku melihat para perampok itu akan menuju lubang yang ada dirimu. Jadi aku sengaja berlari untuk mengalihkan perhatian mereka. Hingga aku tidak sadar jika sudah sangat jauh aku lari. Aku yang kebingungan karena merasa tersesat, tidak sengaja tertabrak oleh mobil milik Tuan Dario."
"Sejak saat itu, aku diasuh oleh beliau. Dididik supaya bisa menjadi lebih kuat. Aku dipersiapkan memang untuk menjadi tangan kanannya. Saat 5 tahun yang lalu aku bisa kembali melihatmu, aku begitu bahagia Sofia. Tapi aku tak berani mendekatimu, karena saat itu kamu sudah menjadi kekasih Alessandro, cucu orang yang menolongku."
"Sekarang tidak perlu lagi membahas masa lalu, meskipun aku kecewa padamu karena perlakuanmu yang seolah menghindar dan menganggapku asing. Kali ini saja, jangan buat aku semakin kecewa. Katakan yang kamu tahu dengan sejujurnya." Ucap Sofia.
"Aku tidak tahu harus memulai cerita dari mana, tapi apa yang dikatakan oleh Alfonso benar."
"Tuan Dario memberikan satu tantangan pada Alessandro, jika dia bisa menghamili kamu maka seluruh kekuasaan Klan Cosa Nostra akan menjadi milik Alessandro. Saat itu, Tuan Dario tidak sepenuhnya memanfaatkan kamu. Tapi, karena perangai cucunya yang sudah memalukan membuat dia mengambil keputusan seperti itu. Alessandro memang mengalami disfungsi ereksi." Ucap Javer
"Setelah patah hati 5 tahun yang lalu, Alessandro menjadi seorang playboy. Tidak lain karena dia tidak terima jika miliknya tidak lagi berfungsi setelah mengambil kesucianmu. Seolah Alessandro tengah menerima kutukan karena memperlakukanmu dengan buruk. Habis manis sepah dibuang, meski kita tahu jika ada kesalahpahaman yang terjadi akibat ulah Bella." Lanjutnya.
"Aku rasa tidak sepenuhnya salah Tuan Dario ataupun Alessandro, karena kamu juga kan mau melakukan itu hingga hamil." Ucap Javer, ada rasa nyeri saat mengucapkannya.
"Ralat Javer, aku dipaksa saat itu. Aku sedang tidak sadarkan diri saat Alessandro melakukannya lagi setelah kami berpisah. Dan setelah itu aku hamil." Sesal Sofia.
"Maaf Sofia, tapi kamu jadi keterusan melakukan hubungan tanpa status. Memang bukan urusanku, tapi bukankah itu terlalu naif untuk seorang wanita terhormat?" Skakmat omongan Javer bagaikan tamparan keras untuk Sofia.
"Sekarang terserah apa keputusanmu Sofia, yang jelas bayi kamu akan tetap menjadi bayi taruhan. Yang menjadi incaran para musuh Alessandro."
"Temui dia, Sofia. Kemarin Alfonso tidak hanya memberikan luka pada tubuh luarnya. Tapi beberapa organ dalam Alessandro mengalami cidera parah. Aku akan menjaga Tuan Dario, dia mengalami kelumpuhan akibat banyak syaraf yang rusak." Ucap Javer, meninggalkan Sofia yang masih terpaku.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan, kenapa semuanya menjadi rumit."
Menjadi seorang Sofia tidaklah mudah, harus banting tulang untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Menghadapi kerasnya dunia tanpa ada keluarga yang mendampingi, hanya Naren satu-satunya yang selalu setia di sampingnya.
"Ngomong-ngomong di mana Naren, kenapa sejak terjadinya kebakaran toko dia menghilang." Seketika rasa panik menguasai pikiran wanita hamil itu.
Daripada harus menunggu orang yang sudah membuatnya kecewa, Sofia memilih pergi mencari keberadaan sahabatnya. Sofia merasa butuh waktu untuk memikirkan kelanjutan hubungannya bersama dengan Alessandro.
VISUAL MENURUT IMAJINASI AUTHOR
Sofia Ariadne
Alessandro Calvin Del Piero
Dario Del Piero
Enrico Javier
Naren Stefani
Tom Martínez
Darren Lyndon
Alfonso Guillermo
Felix Rodriguez
ayo lanjut lagi, thor.