NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

"Non, Ibu minta Non Ganes turun ke bawah untuk makan malam ".

Bibi mengetuk pintu kamar Ganes dan menyampaikan pesan majikan nya. Kamar Ganes tidak dikunci, namun selain orang tuanya, jika Ganes tidak mengizinkan, maka tidak boleh ada yang masuk.

"Bilang ke Ibu dan Ayah, Aku puasa ! Aku sedang siap - siap untuk dibuang ! ".

Ganes menyahut dengan teriakan. Gadis itu saat ini sedang menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Tidak ada bagian tubuhnya yang terlihat.

Tadi sepulang sekolah, Dia langsung mandi dan berganti baju. Karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan di luar kamar, Ganes memutuskan untuk tidur saja. Walaupun Dia selalu dilarang tidur sore menjelang maghrib, namun sore tadi Ganes melanggarnya. Sebagai bentuk pemberontakan.

"Ganes Lika...".

Suara Ibu terdengar, diiringi suara pintu yang dibuka, membuat Ganes tahu, kalau di dalam kamarnya saat ini ada sang Ibu.

"Apa yang membuat Kamu berpikir kalau Ayah dan Ibu akan membuang mu?".

Kasur Ganes bergerak menurun, menandakan bahwa Ibu duduk di sana. Ganes masih tidak bergerak sama sekali. Tapi Dia mendengarkan apa yang Ibu nya katakan.

"Kami sangat menyayangi Kamu, Nak.. Kamu satu - satu nya harta berharga yang Kami miliki ! ". Kata Ibu lagi.

"Kami hanya ingin yang terbaik untuk masa depan mu, Sayang.. Dan Nak Sanjaya adalah pilihan yang terbaik, Ibu juga mengakui nya. Selama ini Ibu melihat Dia sebagai sosok yang bertanggung jawab... ".

Ibu menyentuh pundak Ganes yang tertutup selimut. Anak Gadisnya itu sepertinya menangis. Karena bahu yang tadinya kokoh itu berguncang, ditambah suara isakan kecil dari balik selimut.

"Ganes nggak mau nikah Bu !!".

Akhirnya Ganes membuka selimutnya, dan menunjukkan wajahnya yang sudah belepotan air mata ke hadapan Ibu nya. Ibu bisa melihat wajah anak gadisnya yang terlihat menyedihkan, ditambah goresan kecil di pipi, sepertinya bekas perkelahian yang tadi suaminya ceritakan. Dirinya bahkan belum menanyakan secara langsung kejadian di sekolah pada sang Anak, namun Anaknya itu keburu ngambek akibat keputusan sang suami.

"Apa alasan Ayah nyuruh Aku nikah Bu? Karena tadi Aku kelahi sama Kakak Kelas? Atau karena selama ini Ganes nggak pernah juara kelas? Ganes biasa aja ? Kenapa ambil keputusan seperti itu nggak tanya dulu sama Ganes?! ". Ganes bertanya dengan nada sedih. Dia bahkan sampai sesegukan, saking sedihnya.

Menikah adalah keputusan besar. Ini tentang dirinya, mengapa Dia tidak dilibatkan?

"Bukan karena itu, Ganes.. Kami hanya ingin masa depan anak kami lebih baik bersama dengan orang yang baik juga".

Ibu berusaha memberi pengertian. Tangan ibu maju untuk merapihkan anak rambut Ganes yang berantakan, dan menempel akibat terkena air mata.

Ganes menggeleng. Tidak menerima penjelasan sang Ibu. Ibu hanya mengatakan sesuatu yang umum. Sesuatu yang memang seyogyanya diinginkan oleh orang tua atas anaknya. Memang benar orang tua ingin masa depan terbaik bagi anaknya, namun kenapa harus dengan menikah?

Menikah? Dia bahkan masih bersekolah. Kenapa harus seperti ini? Apa yang diinginkan Ayah atas pernikahan nya?

"Ayo turun makan dulu, Ibu tidak mau Kamu sakit.. ".

Ibu meraih tangan Ganes untuk bangkit. Namun Ganes melepaskan diri.

"Ganes tidak sedang ingin makan. Ibu dan Ayah bisa makan langsung saja. Tidak perlu menungguku. Jika lapar Ganes pasti turun ". Ucap Ganes menolak ajakan Ibu nya. Dia sebenarnya lapar karena sejak siang belum ada makanan yang masuk ke lambungnya. Namun saat ini Dia sedang tidak ingin satu meja makan dengan Ayah nya.

"Baiklah, Ibu keluar dulu ya? ".

Akhirnya Ibu keluar dari kamar Ganes seorang diri. Tujuannya membawa putri satu - satunya itu turun makan tidak membuahkan hasil. Saat putri nya sedang keras kepala seperti itu, memaksa hanya akan menambah ke-keras kepala - an nya. Jadi biarkan Anak itu sendiri dulu.

Setelah memastikan Ibu nya keluar dari kamar, Ganes langsung bangkit untuk mengunci pintu kamar. Dia tidak sedang ingin diganggu. Dia yakin setelah makan nanti, sang Ayah akan masuk ke kamarnya, untuk mengatakan hal yang sama seperti Ibu. Dan Ganes tidak mau mendengarnya ! Titik !

Ganes langsung merebahkan tubuhnya lagi. Dia menatap langit - langit kamarnya yang ber- cat biru muda. Gadis belia itu sedang membayangkan bagaimana kehidupannya ke depan jika benar - benar menikah dengan Sanjaya.

Gurunya yang juga Kekasihnya itu tidak pernah membahas masa depan hubungan Mereka, termasuk pernikahan. Lagi pula, Ganes masih mempertanyakan apakah hubungan Mereka bisa berjalan lama? Kenapa malah sekarang Dia harus menikah dengan Lelaki itu?

Ganes juga belum merasa mencintai Sanjaya. Memang beberapa kali Dia tersipu akan sikap Sanjaya pada nya. Namun belum sampai membuatnya jatuh cinta. Hubungan Mereka dirasa Ganes masih mengambang. Se- mengambang hatinya saat ini.

Ganes menggeleng. Dia tidak siap. Dia masih memiliki banyak keinginan di masa muda nya. Dan ada hal yang lebih Ganes khawatirkan dari pada soal keinginannya di masa muda.

Orang yang sudah menikah pasti ingin memiliki anak. Untuk memiliki anak Mereka harus bereproduksi. Dan itu berarti alat reproduksi harus digunakan bukan?

Ganes menggeleng takut. Dia tidak mau !

"Aku nggak mau !!! ".

Ganes langsung menutup wajahnya dengan bantal, dan terus menggelengkan kepala nya.

Sama halnya dengan Ganes yang gelisah, hingga akhirnya jatuh tidur, Sanjaya pun demikian. Lelaki itu gelisah karena tidak dapat menghubungi Ganes. Sanjaya sejak tadi menghubungi Ganes, namun tidak diangkat. Jika melihat waktu, ini bukan saatnya Ganes tidur. Gadis itu pasti sedang membuka matanya saat ini.

"Kenapa Dia tidak mengangkat?". Gumam Sanjaya sambil melihat ponselnya. Mereka terbiasa melakukan sleepcall sebelumnya. Apakah Ganes melupakan kebiasaan itu?. Selain itu, Sanjaya juga ingin mengatakan perihal pernikahan Mereka.

Sore hari tadi, selepas rutinitas sepulang bekerja, Sanjaya sudah menyampaikan kepada orang tuanya perihal perkataan Ayah Ganes, yang merupakan jawaban atas lamaran tidak resmi kemarin.

Kedua orang tua nya sangat bahagia dengan kabar tersebut. Sang Mama bahkan sudah menyebutkan daftar kegiatan yang akan dilakukannya untuk pernikahan Sanjaya. Papa juga mengingatkan Sanjaya untuk mengurus dokumen yang dibutuhkan untuk keperluan pernikahan sesegera mungkin, untuk menghindari kendala yang tidak diharapkan.

Sanjaya kembali menghubungi nomor Ganes. Panggilan tidak terjawab lagi.

"Baiklah, mungkin Dia sudah tidur lebih awal " Gumam Sanjaya. Setelahnya Lelaki itu meletakkan ponselnya di meja kecil di samping ranjang.

Sanjaya yang belum bisa tidur, akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kegiatannya mengisi raport kelas yang dipegangnya.

.

.

.

Bersambung ☺️

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!