Wanita cantik dengan segudang kehidupannya yang kompleks, bertemu dengan laki-laki yang mengerikan tapi pada akhirnya penuh perhatian.
Dengan latar belakang yang saling membutuhkan, akhirnya mereka di pertemukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emlove 22
Bukannya langsung nurut, Rosa malah celingukan.
"Cari Apa kamu?!"
"Kita cuma berdua tuan?, kemana pak Romi dan Pak Radit?"
"Sudah ngiler di tempat tidurnya, kamu saja yang pakek acara aneh-aneh masih melek dan sok-sokan menikmati malam, lupa besok kerja, kalau kamu ngantuk bisa optimal?, ayo ikut saya!'
Rosa hanya melongo di tempatnya, kenapa merasa aneh ya, si Bos Cool nya ini berubah jadi berisik sekali malam ini, ada yang salahkah??
"ROSA!!'
Teriak Demitri yang makin kesal karena Rosa tak jua mengikuti langkahnya, malah melongo aneh di tempatnya.
"I iya Tuan, maaf!" Rosa segera berlari menuju ke arah Demitri yang sudah mendahului beberapa langkah di depannya.
Masih terdiam dan hanya mengikuti kemana langkah bos nya pergi, rupanya tempat parkir mobilnya lumayan jauh juga, Rosa sampai kasihan bayangkan tadi pasti Bos nya itu muter-muter mencarinya.
"Ayo masuk!" ucapnya saat mobil mewah satu-satunya yang paling mencolok terparkir di antara mobil lainnya, Rosa segera menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan membuat Demitri hanya menggeleng saja.
Demitri segera masuk mengikuti, lalu menghidupkan mobilnya, sebelum berjalan Rosa menghentikan.
"Kita mau kemana Tuan?"
"Aku antar pulang"
"Eh, gak mau, saya sudah capek-capek jalan jauh, malah sekarang pulang, ini saya masih butuh menenangkannya diri tuan"
Demitri menarik nafas pelan, berusaha bersabar, ini sudah malam dan sungguh wanita di sampingnya ini membuatnya kesal.
"Kamu itu bukan anak kecil lagi, semua orang sudah nyari kamu, bikin heboh di group WhatsApp perusahaan, belum juga orangtua kamu, gak kasihan kamu sama mereka!"
"Loh, kok Tuan Demitri marah-marah, kalau gak ikhlas saya keluar!, lagian orang tua saya sudah bahagia di surga, gak perlu tuan sebut-sebut disini, saya bisa urus diri saya sendiri!"
Brak!
"Rosa!" teriak Demitri.
Rosa sudah melompat keluar dari mobil yang baru akan melaju, Demitri panik dan segera berlari keluar mengejarnya, Ya Tuhan, malam-malam malah adu otot sama wanita yang minggat dari rumahnya.
Tak butuh waktu lama, Demitri berhasil mengejar langkah cepat Rosa, dan tak ingin berdebat di tengah gelapnya malam, Demitri langsung mencekal lengannya.
"Tuan, apa ini!, mau maksa saya?, nyulik saya, saya bisa teriak ya, saya masih perawan dan Tuan Demitri bisa si serbu orang-orang!"
"Berisik!, Teriak saja, biar kamu besok di gerebek wartawan, mau?!" ancam Demitri
Deg!
Rosa terdiam sesaat, dan_
Sret
Tangannya sudah ditarik tanpa permisi lagi, terlalu lama, Demitri sudah tak tahan lagi dengan kelakuannya.
"Duduk dan ikut saya, jangan ada lagi aksi protes, dan saya gak peduli kamu teriak ngaku masih perawan atau enggak, bukan urusan saya, ngerti?!"
Rosa diam, tapi hanya sesaat, saat menyadari ada kata-kata Bos nya yang menyinggung dirinya.
"Tapi saya memang masih perawan Tuan, mau bukti?"
"Gak usah ngaco ngomongnya, diam!" Demitri segera melajukan mobilnya di jalan yang mulai sepi, jangan sampai setan-setan ada kesempatan ngasih saran, bisa di bobol juga nih anak orang.
"Mangkanya kalau ngomong jangan sembarangan" ucap Rosa masih tak terima.
"Kamu yang sembarangan, minggat tak tau tempat, disini berbahaya, tempat umum Rosa, gelap juga, katanya masih perawan, di jaga dong, mau di perawani laki-laki jalanan?"
Diam, dan Rosa hanya menhan nafas sejenak dan mengeluarkan dengan kasar, Demitri melihat hal itu, melihat dari samping wajah sekretarisnya yang tidak biasa malam ini, jauh dari kata bahagia dan senyuman yang selalu mengembang saat bekerja di perusahaan.
"Maaf" ucap Demitri perlahan, Rosa terkejut dan menoleh ke arahnya.
"Maaf untuk apa?"
"Orang tuamu, aku tidak tau kalau mereka sudah _"
"Tidak perlu di bahas, mereka lebih bahagia dari saya di surga, kadang saya sempat protes kenapa kecelakaan itu tak sekalian merenggut saya biar bisa bersama dengan mereka, dunia ini kadang terlalu berat"
Diam, Demitri tak menjawab, seolah Dejavu dengan kondisinya sendiri, dulu Demitri sering merasakan hal itu berulang kali, dan akhirnya sedikit ucapkan yang di keluarkan.
"Mungkin orang tuamu sekarang juga sedang berbincang dengan orang tuaku di Surga"
Deg
Rosa terkejut, menoleh seketika ke arah Demitri, "Bapak jangan bercanda"
"Siapa yang bercanda"
"Orang tua pak Demitri_?"
"Hem, mereka juga sama, kecelakaan saat usiaku baru tujuh tahun"
"Apa?!" Rosa kembali menatap Demitri, saking terkejutnya,
Demitri hanya terdiam, masih fokus di jalanan, lalu memberikan pertanyaan ke Rosa kemana arah tujuan selanjutnya, karena sebelumnya wanita itu mencak-mencak saat akan diantar pulang.
"Jadi kita kemana?"
Rosa terkesiap, pikirannya yang masih berputar di kisah hidup Bos nya yang ternyata lebih parah dari dirinya, membuat Rosa semakin merasa bersalah.
"Maaf Tuan"
"Excuse me?"
"Sungguh Tuan, saya minta maaf, soal orang tua Tuan Demitri"
"Oh, tidak masalah, aku hanya memberi tahumu jika bukan hanya kamu yang pernah kehilangan, bisa di mengerti Nona perawan?" Demitri sengaja sedikit bercanda untuk mengurai ketegangan yang ada.
Rosa tersenyum, lalu mengangguk dan mengatakan, "Antar saya ke hotel yang ekonomis saja Tuan, saya masih butuh ketenangan, mungkin besok saya bisa pulang"
Hotel yang ekonomis, itu maksudnya apa, terus terang seumur hidup Demitri tak pernah mengerti, namanya hotel yang dia tahu ya tempat yang nyaman, bersih, dan indah, dari pada ribet tak banyak tanya, Demitri memutuskan sendiri.
"Loh, kok ganti arah Tuan?" tanya Rosa mulai curiga, tak ada jawaban yang langsung di berikan, "Tuan, ini kita kemana sih?, jangan bercanda nih, ini sudah malam"
"Ke Apartemen saya"
Rosa langsung terkejut dan membelalakkan mata, yang benar saya Tuhan! Bayangan hal-hal mengerikan langsung bermunculan di kepalanya.
"Ke Apartemen Tuan Demitri?!, tidak bisa, jangan main-main Tuan, disana nanti ada yang akan terjadi, secara saya wanita dan tuan Demitri seorang pria, saya masih mau menjaga kewarasan dan keperawanan saya Tuan, Sumpah!"
"Bisa diam gak?!" sedetik lalu Sekretaris nya itu sudah menjadi wanita yang manis dan diam sejenak, eh ini mulai kumat.
"Tapi Tuan sudah keterlaluan, belum lagi nanti apa paparazi yang mengikuti, foto saya akan tersebar, dikira saya ani-ani pasti, wanita nakal yang hanya cari keuntungan saja, padahal saya wanita baik-baik, saya gak pernah kenal dunia malam, saya gak pernah melakukan se-x bebas, tubuh saya masih suci, hanya tangan saya sendiri yang selama ini menjamah, itupun untuk membersihkan diri bukan hal negatif lain misalkan mencari kepuasan se-x pribadi dengan meraba-raba area sensitif misalnya"
"DIAM ROSA!"
Demitri seketika berteriak, bagaimana mungkin di tengah kecemasan, si wanita aneh disampingnya itu malah mengeluarkan kata-kata yang membangkitkan libidonya, dasar Kampret!!
Yuk kasih Rosa komen, Jangan lupa VOTE
Bersambung.
🤦🤦🤦