DUA GARIS MERAH GADIS BISU ( Za-Ga )

Daniel segera merebut ponsel Desi. "Apa yang Anda katakan terhadap putri saya nyonya Anita?" tanya Daniel dengan nada keras.

"Pak... Pak Daniel.. Maafkan saya. Bukan. Maksud saya merendahkan anak bapak. Saya hanya bilang faktanya.." ucap Anita yang pelan. Namun masih bisa di dengar

"Putri saya gadis baik baik. Jadi jangan pernah merendahkan putri saya. Saya nyatakan besanan kita batal. Saya tidak akan menikahkan putri saya dengan adek anda yang tidak jelas pekerjaannya." ucap Daniel. Dan langsung menutup ponsel nya.

"Paa.. Jangan seperti ini. Ini hanya salah paham pa.. Kita tidak bisa membatalkan pernikahan ini." ucap Desi begitu lembut.

Permisiii...

Ucap seorang pria dari pintu ruang tamu 

Desi segera keluar untuk melihat siapa tamunya.

"oohh.. silahkan masuk" ucap Desi mempersilahkan tamunya untuk masuk.

"Saya di utus oleh tuan saya. Untuk mengantar bingkisan ini." jawab Candra. namun ucapanya langsung di tolak oleh Daniel.

"Kembalikan itu.. Saya tidak akan pernah menerima apapun dari keluarga yang sudah merendahkan putri saya. Saya nyatakan pernikahan ini batal." ucap Daniel.

"Pa.. Sabar pa.. Jangan begini." ucap Desi lagi.

"Terimakasih pak. Sampaikan terimakasih saya pada tuan anda." jawab Desi.

Daniel segera meninggalkan Desi yang masih berbasa basi dengan tamunya.

'Kenapa Juna memperlakukan Yeza seolah olah Yeza adalah ratu. Dan ini.. Kenapa juga mesti pakai anak buah untuk mengantar bingkisan segala. Siapa sebenarnya Juna ini?' batin Desi bingung. Setau Desi Juna adalah preman kampung yang akan dia bayar untuk menghancurkan Yeza. Bahkan bapak Juna kini masih mendekam di penjara karena kasus waktu itu. Kasus di mana Yeza harus kehilangan mahkotanya. Walaupun bukan ayah Juna. Tapi ayah Juna harus membayar dengan mendekam di penjara.

Desi melangkah mendekati suaminya yang duduk di taman.

"Pa.."

Danil menoleh lalu menatap Desi  "jangan banyak marah begini dong pa.. Kita tidak boleh menggagalkan pernikahan ini. Lihatlah Juna bahkan memperlakukan Yeza seperti seorang ratu." ujar Desi. Sambil memperlihatkan papebag warna keemasan.

Hhhhh... Daniel mendengkus kasar. Masih sakit hati pada ucapan Anita  yang sangat merendahkan putrinya.

Daniel segera berdiri lalu meninggalkan Desi sendiri di taman.

...***...

2 jam yang lalu.

"Candra.. Datang kerumah sekerang." ucap Dirga lewat ponselnya

Candra yang mendapat perintah dari bosnya segera beranjak. Karena kalo di dengar bos nya begitu membutuhkan diri nya 

Tak berapa lama. Candra sudah datang dengan mobil yang Dirga berikan.

"Saya datang bos." ucap Candra

Hemmm..

"Bagaimana dengan berkasnya tadi. Apa sudah sampai?" tanya Dirga

"Sudah bos. Sudah di tangan ibu gadis itu. Mungkin sekarang sudah di tangan bapaknya" jawab Candra

"Bagus.. Aku ingin pernikahan ini berjalan dengan lancar." ucap Dirga

"Apakah anda mencintainya bos?" tanya Candra

Dirga menatap Candra intens  lalu beralih menatap jalanan.

"Aku tidak pernah jatuh cinta. Aku menjadikan wanita itu hanya sebagai objek se*ku saja." jawabnya

Selama ini memang Dirga hanya memakai jasa wanita sebagai objek pelampiasan biologisnya tidak lebih. Dirga menikahi Yeza karena janin itu adalah benihnya. Dan Dirga tak ingin melihat keturunannya hidup menderita dengan orang lain.

"Antarkan ini pada gadis itu." ucap Dirga, sambil menyerahkan papebag warna keemasan.

Dirga tadi meminta pada Nara untuk menemani belanja di butik. Dirga ingin membelikan satu shet pakaian pengantin dan perhiasannya. Nara pun dengan setujuh menemani hingga yang memilihkan adalah Nara.

"Malam ini bos?" tanya Candra

"Tentu malam ini. Karena lusa adalah hari pernikahanku." jawabnya 

Candra segera bangkit dan segera meninggalkan bosnya sendiri.

...**...

Permisi...

Ucap Candra setelah sampai di rumah Yeza.

Namun dari depan Candra mendengar percakapan kemarahan Daniel lewat ponselnya. Terpaksa Candra harus mendengarkan sampai kedua orang itu selesei bicara.

Permisiii...

Ucap Candra lagi. Baru mereka mau membuka pintu untuk Candra.

Danil terlihat marah pada Candra. Dan bilang tidak akan menikahkan putrinya dengan bosnya. Yang merendahkan putrinya.

Candra yang tak tau apa apa hanya, mengangguk.

Candra tak ingin menceritakan kejadian malam ini pada bosnya. Karena hawatir bos nya akan sangat marah pada keluarga Yeza.

...***...

Pagi sudah tiba.

Yeza bangun dari tidurnya. "Kenapa aku harus menemui pagi lagi.?" batinnya

"Jika boleh aku memilih. Aku lebih baik nyusul mama saja. Aku tak mau hidup dalam pilihan yang Yeza sendiri tak tau bisa melangkah atau tidak. Hidupku benar benar tidak seberuntung Anggi." batinnya

Tok.. Tok.. Tok.. "Sayang.. Boleh mama masuk?" tanya Desi

Yeza segera melangkah berat menuju pintunya. Lalu membuka pintu dan melihat Desi membawa papebag.

"Lihat nih.. Apa yang mama bawa." ucapnya

Yeza hanya menatap sebentar lalu segera mengalihkan tatapannya 

"Sayang.. Jangan begini dong. Senyum dong  besok adalah hari pernikahanmu. Lihat nihh Juna kirim pakaian ini untukmu." ucap Desi.

Desi tau ini adalah pakaian pengantin. Tapi Desi pikir ini hanya pakaian murahan dari seorang preman. Mana mungkin Juna sanggup membelikan pakaian mewah yang mahal. Batin Desi

"Mama tinggal di sini yaa.. Cepat turun papa sudah menunggu di ruang makan." ucap Desi

Desi melihat Anggi juga sudah duduk di ruang makan.

"Mana Yeza ma?" tanya Daniel.

"Sebentar lagi pa. Mungkin lagi nyobain gaun pengantinnya." ucap Desi

"Apaa? Kak Za beneran mau nikah mah?" tanya Anggi

Desi tersenyum dan mengangguk. "Kak Za besok menikah." jawab Desi

"Wahh.. Sebentar lagi Anggi punya kakak ipar dong. Dan Kak Za pasti ikut suaminya tinggal." ujar Anggi

"Tidak.. Papa tidak izinin Yeza keluar dari rumah ini. Ini adalah rumah Yeza. Jadi Yeza tidak akan pergi dari sini." ucap Danil yang menolak. Jika Yeza harus pergi dari sini.

Desi hanya diam menatap suaminya 

"Terserah Yeza saja pa. Dia yang mau ngejalani hudupnya." ucap Desi selanjutnya.

...***...

Rumah Yeza begitu ramai.

Saudara saudara dan tetangga serta tamu undangan sudah hadir.

Sedangkan Yeza saat ini tengah di rias oleh perias yang di kirim Dirga.

Sampai saat ini Desi masih belum tau calon suaminya Yeza. Yang Desi tau calon suaminya adalah Juna yang bersandiwara menjadi orang berada.

Yeza memakai pakaian pengantinnya beserta perhiasan yang di belikan calon suaminya 

"Waaahhh.." kekaguman perias yang melihat gaun dan perhiasannya yang Yeza kenakan.

"Ini benar benar indah. Pasti calon suamimu itu orang kaya non Za." ucap Perias itu.

Yeza tak tau apa yang di bicarakan perias nya. Yang Yeza tau baju pengantin emang kebanyakan begini. Dan Yeza tidak pernah tau harganya.

Di bawah sudah ada calon mempelai pria. Dirga datang bertiga. Hanya di temani Samuel dan juga Candra. Dirga tidak memberi tau orang tuanya jika akan menikah. Karena ini hanya pernikahan tanggung jawab saja. Hanya sampai bayi itu lahir. Dan Dirga akan mengurus bayinya. Sedangkan untuk ibunya. Dirga akan mengembalikan pada Orang tuanya 

Dirga sudah duduk di depan penghulu. Tidak ada yang tau dengan kehadiran Dirga.

"Pak Daniel. Bisa di mulai akad nikahnya?" tanya penghulu yang sudah datang. Karena melihat mempelai pria sudah duduk di tempatnya.

Dengan ragu Daniel mengangguk. Yeza di giring untuk mengikuti proses akad nikahnya 

Setelah semua siap Danil segera mengambil posisi.

"Saudara Arya Gusti Dirgantara saya nikahkan anda dengan putri saya yang bernama Dyeza Ghinara Alienzki Binti Daniel Alienzki dengan mas kawin Rumah beserta kebunnya dengan luas xxxx di bayar tunai"

"Saya Terima nikahnya dan kawinnya Dyeza Ghinara Alienzki binti Daniel Alienzki dengan mas kawin yang tersebut dengan tunai " ucap Dirga

Mata Desi membola tidak percaya. Dan begitu terkejutnya Desi saat melihat mempelai pria bukanlah lelaki yang sudah di bayar.

...***...

"Siapa lelaki itu? Benarkah mas kawin yang di ucapkannya. Atau ini hanya permainan Juna semata?

**🌹Kegagalan adalah pengalaman paling berharga yang harus di benahi.

Biarpun view nya sudah ada. namun like dan koment tetap sepi seperti kuburan. tak apa apa, untung menulis adalah hobi untuk menyalurkan rasa bosan.

nggak papa gak di koment atau di like.

tapi kami lebih suka jika saling memberi dukungan Anda senang saya semakin semangat 🤭🌹**