Pengorbanan seorang ibu demi pengobatan anak nya rela menjual diri.
Adakah orang yang rela membayar nya dengan harga yang sangat mahal?
Sedang kan dia hanya seorang janda.
Penasaran yuk ikuti terus kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gentra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Hari semakin sore, Zay pun sudah puas bermain.
Anita dan Mira memutuskan untuk makan terlebih dahulu, Sebelum pulang.
Zay, Masih saja nempel sama Jack.
Hal itu membuat Mira tidak enak hati, Mungkin Zay selama ini tidak tahu rasanya kasih sayang dari seorang ayah.
Ketika ada laki-laki dewasa berlaku baik padanya, Ia mengira itu ayah nya.
Zay sangat merindukan sosok seorang ayah, Walaupun Mira memberikan seluruh kasih sayanya.
Namun tidak bisa menggantika peran seorang ayah, Yang selama ini Zay rindukan.
"Zay,,,, Ayo kita pulang!,Ucap Mira sambil memegang tangan Zay Akan di bawa masuk ke mobil Anita. "
"Terimakasih pak jack, Sudah menemani Zay bermain.
Mira mengucapkan terimakasih kepada Jack, Setelah itu Mira pun pamit untuk pulang terlebih dahulu.
Kami pamit pulang dulu.
" Sama-sama,, Lain kali jika Zay ingin bermain, Saya siap menemaninya. Ucap Jack sambil tersenyum manis. "
"Kami pamit pulang pak,? Zay salim dulu sama om" Mira meminta Zay untuk mengucapkan salam sama Jack. "
"Om, Zay pulang dulu ya? Ucap jay sambil mencium punggung tangan Jack?
Hal itu membuat hati Jack tidak karuan, Rasa tidak ikhlas untuk berpisah untuk zay. Ingin sekali ia mengantarkan zay pulang. Namun apalah daya, Mira dari tadi selalu menunjukkan sikapnya yang tidak suka atas kehadiran dirinya.
Mira dan zay pun pulang, mobil yang di kendarai oleh mereka pun sudah tidak terlihat lagi.
" Mengapa hati ku tidak ikhlas ketika harus berpisah darimu, Anak kecil yang sudah mengambil separuh hatiku. Zayyin kau berhasil membuat ku jadi orang bodoh. Selama ini aku tidak pernah tertarik dengan anak kecil, Entah kenapa jika bertemu dengan mu rasanya aku tidak rela jika harus berpisah kembali.
Apa aku cuma merasa bahwa, Zay adalah cerminan mu waktu dulu. Yang sangat merindukan sosok seorang ayah. "
Jack pun pergi dari tempat tersebut, Dengan mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang.
Selama ini ia tidak pernah berkendara dengan kecepatan tinggi, Jack takut sesuatu terjadi ketika berkendara dengan kecepatan tinggi.
Sudah pernah kehilangan seseorang, Akibat berkendara dengan kecepatan tinggi .
Jack pernah kehilangan seseorang,yang sangat berharga dalam hidupnya karena kecelakaan.
🌾
🌾
🌾
Jam sudah menunjukkan jam sembilan malam, Zay sudah tidur. Namun mira belum bisa tertidur di jam segitu.
Mira sedang duduk di teras belakang, Sambil minum kopi dan menikmati udara malam. Mira itu sangat suka dengan alam, Jika malam hari apalagi terang bulan pasti ia selalu menikmati nya meskipun hanya sendiri.
Jika wanita lain ketika liburan ingin pergi ke mall belanja dan lain sebagainya, Mira jika liburan ingin sekali berada di tempat sepi menikmati alam yang sangat indah. Mira sangat suka pantai dan gunung.
Bagi mira alam adalah,Salah satu cara untuk menghilangkan stres dan cape setelah bekerja.
Satu hal yang paling mira tidak sukai yaitu, Berada di tempat ramai.
"Non, terdengar suara bibi memanggil. Mira menoleh ke arah suara itu"
"Ia, Bi kenapa?
" Belum tidur Non, Kenapa masih di sini"?
Tanya bibi sambil duduk di samping Mira, Karena ini yang sering mereka lakukan. Mira tidak pernah membedakan antara dirinya dan Bibi, Bagi Mira Bibi sudah ku anggap sebagai kakak nya. Bibi ikut Mira sejak mira masih hamil.
"Belum ngantuk Bi, Mira pun menimpali ucapan Bibi. "
"Kenapa Bibi belum tidur juga, Ini sudah malam loh?
Bibi nanti sakit lagi, ucap mira untuk mengingatkan Bibi untuk tidur cepat. Mengingat Bibi juga baru sembuh dari sakitnya.
" Non, Ada yang mau Bibi bicarakan'? Bibi pun memiringkan duduk nya agar bisa menghadap ke arah mira.
"Bilang saja bi, Ucap mira sama Bibi.?
" Non, Itu pak jack sepertinya dia baik orang nya, Dan sayang juga sama Zay. "
"Dia baik Bi,,,,Tapi saya kurang suka"Ucap mira.
"Non,, Bibi hanya mengingatkan, "Den jul itu sudah pergi dan tidak akan mungkin kembali lagi. Coba Non belajar membuka hati untuk orang lain.
Zay juga sangat membutuhkan sosok seorang ayah, Meskipun Non mira memberikan seluruh kasih sayang buat Zay. Tetap saja Zay Butuh sosok seorang ayah. Nasehat Bibi untuk Mira.
" Saya hanya takut Bi, Mereka tidak memperlakukan Zay dengan baik"Ucap mira sambil menatap ke depan, Justru mira sangat takut untuk membuka hati untuk orang lain.Dengan alasan jika mereka tidak bisa menerima kehadiran Zay. Bisa saja orang itu hanya mencintai Mira tetapi tidak Untuk Zay.
"Jika Non, tidak mencobanya mana tahu orang itu sayang atau tidak" Ucap Bibi sambil memegang tangan Mira.
Kita tidak bisa menebak hati seseorang, Kita bisa tahu sifat asli seseorang itu ketika sudah bersama.
"Terimakasih ya Bi, Selalu ada untuk aku dan Zay. "
Mira sangat senang ketika mendengar nasehat-nasehat dia merasa ada orang yang menyayanginya.
Setelah lama mereka berbincang, Jam sudah menunjukkan jam sepuluh malam.
Mira pun mengajak Bibi untuk masuk dan tidur, Besok adalah hari senin di mana Mira juga harus pergi bekerja.
Mira dan Bibi pun masuk ke kamar masing-masing.