Terpaksa Menikahi Tuan Muda Es

Selesai makan ara berjalan jalan ke belakang rumah dan ara kaget dengan pemandangan dibelakang rumah.....

"wahhh.... ternyata dibelakang lebih indah pemandangannya daripada didepan!!! "... ucap ara

" kenapa baru sekarang aku tau! ".... ara berjalan dengan perlahan

Ara berjalan berkeliling sambil tersenyum ceria.....

Sedangkan dion yang masih sibuk dengan ponselnya, kini mulai jenuh dan dion berdiri dari duduknya....

'kenapa lama sekali dia makannya! '.... ucapnya dalam hati

Dion berjalan menuju balkon kamar dan sesampainya di balkon dion melihat ara sedang berjalan di taman belakang rumahnya sambil tersenyum manis....

Dion melihat para pelayan menatap ara dengan senyuman, terutama pelayan pria dan bahkan terlihat akrab dengan ara....

'apa apaan dia! bisanya menggoda para pelayan! '.... dion menggertakkan giginya

Dion balik badan dan berjalan cepat keluar dari kamar lalu berjalan menuju halaman belakang rumah....

Dion menghampiri ara dan menarik tangannya dengan kasar....

"awww!!! "... ara menoleh kebelakang

" balik ke kamar! "... ucap dion dengan tegas

" aku masih ingin disini tuan muda"... ucap ara

"berani membantah ku! "... dion menatap tajam mata ara

Ara menghempaskan tangan dion dan berlari meninggalkan dion....

Kemudian dion berbicara dengan para pelayan, terutama pelayan pria dan mereka semua langsung takut dengan ucapan dion....

Setelah berbicara pada para pelayan, dion kembali ke kamar dan sesampainya didalam kamar dion melihat ara sedang bermain ponselnya....

"sedang apa kau? "... tanya dion yang kini sudah berdiri tak jauh dari tempat duduk ara

Ara tidak menjawabnya dan ara asyik membalas pesan dari kedua sahabatnya.....

" ara?? ".... panggil dion

'apa? dia memanggilku dengan sebutan namaku? apa aku gak salah denger? '.... ucap ara dalam hati

Dion kesal karena ara tidak memperdulikannya dan dion mengambil paksa ponsel ara lalu membantingnya dilantai, yang membuat ponsel ara hancur.....

" ponselku!!!! ".... ara berteriak sambil berdiri melihat ponselnya yang hancur

" apa yang Anda lakukan dengan ponselku? "... ara menatap dion sambil menahan air mata

" siapa suruh tidak menjawab pertanyaanku? ".... dion juga menatap mata ara

Sesaat dion merasa kasihan melihat mata ara yang sedang menahan air mata yang ingin jatuh....

Ara memungut ponselnya yang sudah hancur sambil meneteskan air matanya....

" ponselku... hiks.. hiks! "

"aku membelinya dengan uang dari hasil kerja kerasku.. hiks.. hiks"

Dion tak tega melihat ara menangis seperti itu dan dion mulai merasa bersalah padanya....

"nanti biar aku ganti ponsel bututmu itu! "... ucap dion

" tidak perlu! "... ara menatap tajam mata dion

"cih! sombong sekali kau! "

"kau bilang aku sombong? hah!? "... ara berdiri sambil berkacak pinggang menatap tajam dion

" turunkan tanganmu dari pinggangmu! "... ucap dion yang tak kalah menatap tajam mata ara

" kalau aku tidak mau kenapa? "

"udah mulai berani ya sekarang! "

Dion mendekati ara dan hal itu membuat ara mundur perlahan, tapi dion semakin maju ke depan hingga ara terjebak di dinding....

Dion semakin mendekatkan wajahnya pada wajah ara dan hal itu membuat keberanian ara menciut....

'apa yang akan dia lakukan padaku? '... ucap ara dalam hati

Kurang satu centi wajah dion menempel pada wajah ara, tetapi dengan cepat ara mendorong dada bidang dion dengan kuat hingga membuat tubuh dion terhuyung kebelakang....

Ara hendak berlari, tetapi tangannya dicekal oleh dion dan dion menarik tangannya hingga membuat ara terjatuh dalam pelukannya karena ara tidak bisa menjaga keseimbangan....

buk

Ara terjatuh dalam pelukan dion dan sesaat ara mencium aroma parfum dion yang menenangkan....

"nyaman ya? "... bisik dion pada telinga ara

" hah!!??? "... ara mengangkat kepalanya lalu mendorong dada bidang dion

"ara?? "... panggil dion

Ara menoleh kearah dion dan menatap dion dengan tatapan sayu....

" aku ingin bicara denganmu"

"tuan muda mau bicara apa? "

"duduklah dulu dan aku akan bicara denganmu"... dion menunjuk sofa yang ada didepannya

Kemudian ara berjalan kearah sofa dan duduk disana, sedangkan dion hanya berdiri sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya....

" kau tau kenapa papah pergi? "... tanya dion sambil melirik ara

" berlibur"... jawab singkat ara

"selain itu? "

Ara menoleh kearah dion dan dion juga menoleh kearahnya, mereka berdua saling menatap ....

'*kalo bicara lembut wajahnya tambah cakep'... ucap ara dalam hati

'ternyata dia cantik sekali '... ucap dion dalam hati*

"ehem! "... dion tersadar dan berdehem

" ehh... tadi tuan muda bicara apa? "... tanya ara

" aku tidak suka bertele tele! jadi intinya papah pergi hanya untuk memberi waktu kita berdua dirumah"... jelas dion

"maksud tuan muda? ".... tanya ara

" kamu itu gak bisa berfikir ya? gitu aja gak ngerti! "... ucap ketus dion

" ya wajar kalau pikiran saya dangkal, saya kan masih mahasiswi... sedangkan tuan muda udah dewasa".... ucap ara

"udah pandai bicara ya sekarang"

"tuan muda ingin mengajakku berdebat ? "... ara menatap dion sekilas

" intinya mulai sekarang jangan bicara formal lagi denganku! meskipun hanya berdua juga! "... ucap dion

" dan jangan panggil aku dengan sebutan tuan muda lagi, karena kamu itu sekarang istriku! "

Ucapan dion mampu membuat jantung ara berdebar debar dan rasanya ara bahagia sekali....

"terus aku panggilnya apa? ".... tanya ara

" terserah! panggil nama juga boleh"... dion berjalan menuju ranjang

"gimana kalau aku panggil kakak aja? ".... ara tersenyum kearah dion

" emang aku kakak kamu? "

"ya untuk sementara gak papa... lagian sebelum aku lulus kuliah status kita tidak boleh ketahuan orang lain"

"benar juga"

Setelah itu mereka berdua saling terdiam dengan fikiran masing masing.....

Entah kenapa hati dion terasa nyaman dan bahagia saat bicara santai dengan ara....

Dion menyukai ara yang memanggilnya dengan sebutan kakak, karena dari dulu dion sangat ingin menjadi seorang kakak....

Tunggu dulu??? kakak? kalau sama ara sepertinya dion tidak mau menjadi kakaknya deh.......

******