Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 13
"Dar, ini rumah lo?" tanya Syasya tak percaya karena selama ini yang ia tahu dan ia dengar jika Dara adalah orang sederhana seperti Arin. namun nyatanya Dara sangat kaya sama seperti Syasya.
"Hmm.. ayo masuk" jawabnya dingin.
"Assalamualaikum" teriaknya
"Walaikumsalam, nona Dara sudah pulang" sambut pelayan dirumah itu.
"Ayah sama Bunda kemana pak? kok sepi?" tanya Dara
"Tuan dan nyonya berangkat ke solo non, katanya ada urusan penting" ucap pak Iko kepala pelayan.
"Kak Ayza belum pulang?"
"Sudah non, nona Ayza ada dikamarnya" jawab pak iko sopan.
"Yasudah tolong buatkan makanan yang sehat pak untuk teman saya ini" titah Dara dan dibalas anggukan oleh pelayan itu.
"Ayo sya kekamar gue" ajak Dara sembari berjalan menaiki anak tangga, diikuti oleh Syasya dibelakangnya.
Jam makan malam pun tiba. Dara mengajak syasya untuk turun bersama.
"Ayo sya kita makan malam dulu, setelah itu lo minum obat" ajak Dara.
"Wah bisa ngomong panjang juga ya lo dar" ledek Syasya namun hanya mendapat tatapan dari dara.
"Mau turun gak?" tanyanya lagi.
"Iya" mereka pun turun menuju meja makan.
"Loh kak Amel, kok disini?" tanya Dara yang baru tiba di lantai bawah.
"Kenapa? emang kakak gak boleh kemari hah dasar adik nakal" seru Amel sambil mengibak rambut Dara.
"iiihh kak amel sama aja kayak kak Ay selalu berantakin rambut aku" ucap Dara dengan nada imutnya.
melihat hal itu tentu saja membuat Syasya terheran heran. seorang Dara bisa manja seperti itu.
"Waaah ternyata benar yang dikatakan Arin" ucapnya dalam hati.
Tak lama itu pun Ayza turun dan bergabung dimeja makan. Dengan tatapan dingin dan cueknya ia hanya melirik Syasya sekilas lalu duduk disamping Amel.
"Astaga ini kakak Dara dingin banget, sepertinya lebih dingin dari Dara" fikirannya syasya sudah melalang buana ia bingung harus berbuat apa karena ka takut melakukan kesalahan dan membuat kakaknya Dara jtu tak menyukainya.
"Kenapa lo nunduk begitu?" tanya Dara yang menyadari jika sedari kakaknya itu turun Syasya langsung menundukan kepalanya.
"Takut yah sama Ayza?" celetuk Amel membuat semua mata tertujuh padanya.
"Hahaha... lo takut sama kakak gue sya?" tawa Dara pun lepas. lagi-lagi membuat Syasya terbengong sungguh semuanya terasa aneh sekaligus menyenangkan baginya.
"Eh eng.. enggak kok Dar hehe" jawabnya sambil tersenyum kikuk.
"Saya Ayza kakaknya Dara" ucap Ayza sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
"Ah saya Elisya kak biasa dipanggil Syasya" ucap Syasya sopan dan menyambut uluran tangan Ayza.
"Kamu yang waktu itu di mall kan?" tanya Amel
"Iy.. iya kak. maaf yah kak atas kejadian waktu itu saya sudah bersikap tidak sopan" jawabnya gugup dan kembali menunduk.
"kayaknya otak lo beneran geser yah sya? kemana nyali lo selama ini?" sindir Dara
"Sudah sudah Dara kamu ini" ucap Ayza sambil menggelengkan kepalanya.
"Kepala kamu kenapa Sya?" tanya Ayza disela-sela makan mereka.
"Kecelakaan kak tadi, untung ada Dara dan juga Arin dilokasi jadi lukanya gak begitu parah" jawab Syasya sambil tersenyum
"emmm... syukurlah jika begitu" ucap Ayza sambil tersenyum.
"Kak Ayza sangat cantik jika tersenyum seperti itu, Dara juga cantik jika tersenyum. kenapa mereka berdua sangat dingin jika diluar yah" lagi-lagi Syasya berkutat dengan pikirannya sendiri.
Mereka pun melanjutkan makannya dengan diiringi canda tawa yang tentu saja dilontarkan oleh Amel. Berada ditengah-tengah keluaga Dara membuat Syasya bahagia. sesuatu yang tak pernah ia dapatkan selama ini akhirnya ia bisa dapatkan bersama Ayza, Amel dan juga Dara siapa yang bisa menyangka orang yang selalu bersikap dingin ini justru sangat hangat.
*******************/******************
Sedangkan disisi lain Albian yang mendapat kabar dari anak buahnya jika Syasya kecelakaan pun menjadi sangat khawatir. ia menghubungi syasya berkali kali namun tak ada jawaban dari adik kesayangannya itu.
"Aaaa... dek maafin abang yang gak becus menjadi abang kamu" ucap Albian frustasi
📞Halo... bagaimana?" tanya Albian pada anak buah yang ia tugaskan menjaga Syasya.
📞Maaf bos, kami kehilangan jejak nona syasya"
📞Bodoh kalian saya bayar untuk menjaganya tapi kenapa kejadian seperti ini bisa terjadi hah?" kesalnya
📞kami akan segera mencarinya lagi bos"
📞Harus ketemu secepatnya" bentak Albian lalu kemudian menutup teleponnya.
"Kamu dimna sih Sya, jangan bikin abang khawatir" lirih Albian sambil memejamkan matanya matanya sejenak.
Ia kini berada di luar kota untuk mempromosikan game buatan perusahaan mereka. sehingga membuat Albian tak dapat mencari keberadaan Syasya sendiri.