Warning 21+ Cerita Dewasa!!!!!!
Bijaklah dalam memilih bacaan, karena novel ini bisa membuat ada jungkir balik, panas dingin, ngakak berkepanjangan dan juga mengandung kebucinan yang hakiki.
Wanita malam julukan segelintir orang disekitar pemukiman tempat tinggal Berlian Ayunda yang memandang rendah pekerjaannya, tapi Berlian tidak pernah menghiraukan perkataan mereka yang terpenting dirinya bisa menjaga diri dan juga kehormatannya.
Hingga suatu hari Berlian harus menikah dengan seseorang karena desakan dan aturan dari lingkungan tempat tinggalnya.
Alvaro Waradhana seorang cassanova suami Berlian yang menganggap Berlian sama seperti wanita malam yang selalu menemani tidurnya.
Akankah Berlian bisa bertahan dengan Alvaro Waradhana?
Dan apakah Alvaro Waradhana bisa merubah statmen terhadap Berlian setelah dirinya mengenal lebih jauh siapa Berlian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaruMini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 Setan Penghuni Neraka
Terdengar suara seseorang yang berdehem saat Berlian sedang merapikan barang belanjaannya, Berlian langsung menatap ke arah suara tersebut dan menatap Varo yang sedang memeluk seseorang tepat berada di depannya, Berlian tersenyum sinis, tanpa merasa bersalah sudah menggunakan Black card milik Varo untuk kepentingan sendiri.
"Minggir" ujar Berlian sambil mengangkat dagunya dan berjalan dengan santainya dan dengan sengaja mengangkat paper bag yang berada ditangannya hampir mengenai muka Varo dan dengan segera Varo melepas pelukan dari sekretarisnya dan membalik badan manatap Berlian yang sudah berjalan membelakanginya.
"Dasar wanita jadi jadian, tidak ada akhlak, bukanya wanita malam keluarnya malam hari, kenapa siang bolong sudah berkeliaran, menghambur hamburkan uang bukan miliknya pula" ujar Varo menghentikan langkah kaki Berlian yang membuat Berlian membalik badannya sambil menatap Varo dan melangkah ke arah Varo yang juga sedang menatapnya.
"Ha ha ha ha akhlak kamu bilang, bagaimana dengan dirimu?, menghambur hamburkan uang?, bukanya kita harus menikmati selagi kita masih bisa dan aku rasa aku akan membeli lebih banyak dari ini" ucap Berlian sambil tersenyum dan meninggalkan Varo yang hanya diam terpaku sambil menatap Berlian yang sudah berlalu pergi meninggalkannya.
"Pak" ujar Putri sambil menepuk punggung Varo yang membuat Varo langsung melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan Putri sekretarisnya dan melupakan senam siangnya ketika fantasinya melebur.
"Dasar setan penghuni neraka yang abadi, bisa bisanya siang-siang berbuat mesum di tempat umum menjijikan sekali" Berlian berkata sendiri sambil masuk kedalam mobil online yang dipesannya saat mengingat varo sedang memeluk mesra seorang wanita dihadapannya.
Berlian menatap ponselnya yang berdering berkali-kali tapi Berlian tidak menghiraukan ketika Berlian tahu siapa yang meneleponnya, hingga suara pesan berbunyi mengakhiri suara ponsel Berlian.
Malik
[aku ingin bicara dengan dirimu apa kita bisa bertemu?]
Sebuah pesan dari Malik yang baru saja dibuka oleh Berlian tapi tidak dihiraukan oleh Berlian, karena Berlian tidak ingin bertemu dengan Malik laki-laki yang pernah dicintainya dan juga sudah membuat hatinya terluka.
"Syukurlah setidaknya aku bisa menjahili orang edan penghuni neraka itu" ucap Berlian saat masuk kedalam apartemen pribadi Varo.
"Apa kamu sedang mengataiku" ucap Varo yang sudah berada di dalam apartemen yang langsung membuat Berlian terkejut.
"Benar-benar setan bisa berada dimana mana" gumam Berlian dalam hati sambil mengelus dadanya.
"Aku tahu kamu sedang mengataiku di dalam hatimu dasar wanita malam, kamu harus membayar untuk semua yang telah kamu beli" ujar Varo sambil menarik tangan Berlian masuk kedalam kamarnya dan menghempaskan tubuh Berlian diatas ranjang.
"Apa yang ingin kamu lakukan" ujar Berlian sambil berlari ke arah pintu tapi dengan sigap Varo menghalanginya.
"Pasti kamu tahu apa yang aku inginkan, ini pekerjaan yang selalu kamu lakukan bukan?" ujar Varo sambil menanggalkan pakaiannya satu persatu dan menyisakan celana boxernya.
"Jangan macam-macam, aku tidak akan melakukan denganmu najis" ucap Berlian kesal sambil menjauh dari Varo yang melangkahkan kakinya mendekat kearah Berlian.
"Najis kamu bilang bagaimana denganmu?, sudah berapa terong yang masuk kedalam lubang paralon milikmu itu ah?" tanya Varo yang langsung mendapat tamparan dari Berlian tepat di pipi kanannya ketika wajahnya sudah mendekat ke arah Berlian dan dengan segera Varo mengangkat tubuh Berlian dan menjatuhkannya di atas ranjang dengan kasar dan mengungkung Berlian di bawahnya, tapi bukan Berlian namanya kalau tidak punya akal, Berlian langsung menendang junior Varo dan pergi meninggalkan Varo ketika Varo mengarang kesakitan sambil memegang juniornya.
"Sial" ujar Varo sambil memegang juniornya dan mengarang kesakitan ketika Berlian sudah pergi dari kamarnya.
"Syukurlah aku selamat dari setan edan" Berlian berkata sambil mengelus dadanya ketika sudah keluar dari kamar Varo, dan beranjak menuju pintu apartemen ketika ada seseorang yang menekan bel apartemen.
Bersambung...............