KETERANGAN: Di harap kan untuk membaca novel "Wanita Taruhan Elvan" karena novel ini adalah anak nya🤭🤭
Ini adalah lanjutan kisah cinta anak-anak dari ke dua sahabat yang pernah berselisih paham di masa lalu. Dengan ketulusan hati, persahabatan mereka kembali seperti semula hingga mereka menjadi tua dan anak-anak mereka saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.Aku Tarik Ucapan Ku
Sudah hampir satu minggu ini kursi kinara kosong, Saffa dan Agga pun tidak tahu apa yang telah terjadi pada teman nya itu. Arka, hanya dia yang tahu kenapa Kinara tidak masuk. Cukup gelisah, sejak kejadian hari itu Kinara sudah tidak terlihat lagi di kampus.
Arka terus menatap kursi kosong itu, ingin bertanya pada Saffa namun gangsi nya terlalu tinggi. Hari ini, Semua orang mengantar Kianra dan Kean ke bandara. Lagi-lagi, Azura sudah menangis sejak di rumah. Elvan dan ke dua anak laki-laki nya masih berusaha menguatkan wanita itu.
Mereka saling peluk dan memberi nasehat, pamit ke satu persatu pada orang yang mereka sayang. Cukup berat, jngn rasa nya Elvan menghentikan langkah ke dua anak nya namun sebagai orang tua ia juga tak mau egois.
Kinara dan Kean sudah terbang mengambang di atas udara, baru saja beberapa jam kepergian ke dua anak nya Azura sudah merasa kesepian. Kanapa? kalau ada Kinara dan Kean, mereka akan saling beradu mulut atau bertengkar kecil hanya karena masalah sepele. Dan itu membuat Azura dan Elvan rindukan.
Sudah satu bulan berlalu, Elvan dan Azura mulai terbiasa dengan kepergian anak nya. Setiap hari tak pernah absen untuk saling video call. Di kampus, Arka mulai merasakan ada sesuatu yang hilang dari separuh hidup nya. Siapa? tentu saja Kinara. Tidak ada lagi yang memberi nya roti dan susu, tidak ada lagi yang manusia usil yang suka mengganggu nya.
"Saffa, apa kau tahu kenapa Kinara tidak masuk sudah sebulan ini?" tanya Arka.
"Tidak tahu!" jawab acuh Saffa.
"Kau teman nya, kau pasti tahu." ujar Arkana.
"Sudah ku bilang tidak tahu ya tidak tahu! semua gara-gara kau." ucap Saffa dengan nada tinggi nya.
"Ada apa ini?" tanya Agga dengan suara datar nya.
"Tidak ada apa-apa, ayo kita pergi." ujar Saffa kemudian ia menarik tangan Agga. Benar tidak tahu, terakhir Kinara hanya memberi kabar pada Saffa jika ia akan pindah ke universitas lain.
Arka menghela nafas dalam, pria itu berjalan menuju perpustakaan seperti biasa nya. Duduk di kursi biasa membuat ia tidak fokus sama sekali. Ingatan nya kembali kepada Kinara, biasa nya gadis itu akan memberi nya sepotong roti dan susu setiap kali ia ada di perpustakaan.
Karena tidak fokus, Arka memilih keluar dari perpustakaan. Lagi-lagi, mata nya tertuju oada lapangan basket tempat di mana Kinara pernah di hukum karena diri nya.
"Arkana...." panggil Viana dengan nada manja nya. "Aku mencari mu, kau kemana saja?" tanya nya manja.
"Singkirkan tangan mu." ujar Arka namun Viana tidak mendengarkan ucapan Arka. Arka menepis tangan Viana. "Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apa-apa!" ujar Arka membuat Viana menatap tidak percaya.
"Aku tidak mau putus." tolak Viana.
"Aku tidak pernah menganggap mu sebagai kekasih ku, kau hanya ku anggap alat agar Kinara menjauhi ku." ucap nya kejam kemudian pergi begitu saja.
Viana mengepalkan tangan tidak terima, hati nya panas saat mendengar semua ucapan Arka. Penghinaan Arka membuat Viana sakit hati.
Di dalam kelas, Viana masih mencoba merayu Arka. Arka yang muak memilih pindah tempat duduk ke kursi depan yang pernah di tempati Kinara.
"Kinara, aku tarik kembali semua ucapan ku. Aku sangat merindukan mu sekarang." batin Arka sambil mengusap atas meja itu.