LELAKI YANG TAK DISANGKA

dan seperti yang diprediksi olehnya, pagi harinya sosial media langsung dihebohkan dengan pemecatan dan tuduhan terhadap Nisa. namun identitas Nisa tentu saja disamarkan oleh Aslan. sehingga nanti, tidak akan ada yang bisa mengenali wajah istrinya, dan menguliti semua informasi tentang istrinya.

tetapi, rumah makan tempat istrinya bekerja menjadi ketar-ketir. karena semua skenario yang mereka lakukan, dan kata-kata yang pernah diucapkan sebelum menyusun skenario itu terdengar jelas.

rata-rata, banyak yang berkomentar pedas di dalam video tersebut. dan bahkan mereka mengutuk sifat sang atasan, dan juga mengutuk tingkah para karyawan yang benar-benar tidak tahu berterima kasih. mereka selalu ingin menonjol dan mencari muka dengan atasan mereka, tetapi kinerja mereka sangat minus.

sementara Nisa yang tidak tahu menahu apa yang terjadi di sosial media, memilih untuk sibuk mengurusi kehidupannya bersama dengan sang suami. menurutnya, Apapun yang terjadi sekarang dengan rumah makan itu sudah tidak lagi menjadi tanggung jawabnya. dan di dalam hatinya, dia juga sudah mengikhlaskan apa yang telah mereka lakukan terhadap dirinya. asalkan, nafas masih berada di dalam raga, dan dia masih terlihat sehat dan bugar.

BRAK!!

"kurang ajar kalian semua!! Saya tidak menyangka, kalau saya akan terlibat skenario ini dengan kalian.!!" ucap Ibu Yuli dengan marah. dia mengumpulkan semua karyawan rumah makannya, dan memarahi mereka semua dengan emosi yang sudah berada di puncak tertinggi.

sementara semua karyawan menundukkan kepala, tidak berani mengangkat wajah mereka. dan tentu saja itu berbeda dengan Dina.

"Ibu Jangan menyalahkan kami seperti itu dong Bu!! ini salah ibu sendiri juga. kenapa Ibu langsung percaya dengan kami.!" seru Dina yang tidak terima. menurut Dina, bos mereka juga ini bodoh. masak hanya dengan menggunakan kata-kata saja, dia langsung percaya dengan ucapan mereka.

mendengar itu, Ibu Yuli melotot ke arah Dina.

"kamu! Kamu adalah dalang semuanya. bagaimana saya tidak percaya dengan ucapan kamu hah!! bahkan CCTV di arah kasir saja kalian matikan.!! dan saya tidak tahu kalau kalian semua itu bekerja sama menyingkirkan karyawan kesayangan saya!!" tutur Ibu Yuli dengan lantang.

semua karyawan yang mendengar itu mengangkat kepala mereka.

"ini yang kami tidak mau dan tidak suka Bu!! Karena itulah kami membuat skenario untuk menyingkirkannya.!! Ibu terlalu pilih kasih terhadap kami. padahal kami semua sama-sama bekerja di tempat ibu.!" seru Dina. Ibu Yuli yang mendengar itu terkekeh lucu.

"jelas!! jelas saya lebih memprioritaskan Nisa daripada kalian. coba kalian bayangkan, Apakah ada karyawan seperti Nisa ? saat kalian istirahat, dia sibuk mondar-mandir dan mengurus semuanya di depan. kalian tahu, rumah makan ini tidak pernah sepi ? dia bekerja sendirian, mengambilkan pesanan pelanggan, mengambilkan minuman pelanggan, melayani mereka dengan sepenuh hati tanpa mengeluh kalau, dia lelah. lalu bagaimana dengan kalian ? kalian semua sedang haha hihi Di ruang istirahat, menikmati makanan kalian dengan tenang, tanpa kalian peduli kalau ada orang yang berkorban dengan kenyamanan kalian itu. wajar dong kalau saya melebihkan gajinya, dan menurunkan gaji kalian ? kinerja kalian aja seperti itu. bahkan di bagian dapur pun, orang mencuci piring itu tidak bersih. tapi berbeda dengan Nisa, semuanya bersih dan bahkan piringnya tidak akan terlihat bekas minyak sama sekali. lalu bagaimana dengan kalian ? coba kalian pikirkan itu!!" seru Ibu Yuli dengan marah dan mata yang berkaca-kaca.

jujur, setelah melihat kebenaran ini, Dia benar-benar sangat menyesal. mengenai reputasi tokonya juga sudah hancur di mata masyarakat atau sosial media. namun yang menjadi fokusnya sekarang, adalah mencari Nisa dan meminta maaf serta mengembalikan uangnya.

mengenai rumah makan yang satu ini, mungkin dia tidak akan peduli lagi. Apakah rumah makan ini akan bertahan atau tidak.

"sekarang, rumah makan ini sudah di ambang kehancuran. dan itu semua adalah akibat dari perbuatan yang tidak tahu berterima kasih. dan sekarang saya ingin mengatakan kepada kalian semua, Saya tidak mampu lagi mempekerjakan kalian dan memberikan kalian gaji. oleh karena itu, saya persilahkan kalian semua untuk mencari pekerjaan yang baru." tuturnya. beruntung hari ini, karena tidak ada pelanggan mereka Langsung menutup toko tersebut.

dan hari ini pula, Ibu Yuli langsung melakukan pemecatan kepada para karyawan-karyawannya.

sementara mereka yang hanya ikut-ikutan melakukan skenario itu tentu saja dibuat menyesal.

"Bu. rumah makan kita kenapa harus ditutup ? kami tahu kami juga salah. dan kami hanya ikut-ikutan saja. semua ide itu berasal dari Dina. Apakah sebaiknya kita membuat video klarifikasi Bu ? jujur Bu, cari pekerjaan di kota ini sangat susah. dan bahkan kami juga sudah nyaman bekerja di restoran ibu. mudah-mudahan melalui video klarifikasi, dan kita temui nisanya langsung, mungkin publik akan kembali mendatangi rumah makan kita. kita upayakan dulu Bu. Ibu jangan cepat menyerah seperti itu. kita coba dulu." Ibu Yuli yang mendengar itu langsung terkekeh.

memang, rumah makan ini sudah menjadi salah satu penopang hidup para karyawan. tetapi, karena kesalahan dan tuduhan yang mereka lakukan kepada Nisa, membuat semuanya menjadi kacau. dan dia juga tidak mengerti, kenapa video itu bisa viral dan keluar langsung di sosial media.

"Iya Bu betul.. sebaiknya kita buat video klarifikasi dan meminta maaf kepada Nisa. kita akan temui Nisa juga di kontrakannya Bu. mumpung sekarang masih siang, sebaiknya kita langsung bergerak ke sana aja." ujar yang lain.

sementara Dina hanya dibuat kesal dan terdiam. dia hanya melirik saja dengan tidak suka terhadap beberapa karyawan yang tampaknya masih tidak rela kehilangan Nisa. padahal mereka semua sudah bekerja sama untuk menyingkirkannya, walaupun informasi yang mereka dapatkan itu hanyalah sebuah prank.

ya, mereka menurut karena awal mulanya Dina mengatakan kalau ini hanyalah sebuah prank untuk Nisa. tetapi mereka tidak menyangka, kalau ternyata itu bukanlah sebuah prank.

"kalian benar.. kalau begitu kita langsung temui Nisa saja." tutur Ibu Yuli. Ibu Yuli memandangi karyawan-karyawannya yang berjumlah hampir 10 orang.

"Dina, dan termasuk teman-temanmu yang sudah membantumu untuk membuat kebohongan ini, kalian semua cari pekerjaan lain saja. Saya tidak mau mempekerjakan kalian lagi. lira, Laras. ayo kita pergi." ucapnya kepada keduanya.

"Bu!! saya juga ikut.!!" seru laki-laki yang bernama Yudi itu.

"saya juga ikut!! saya tetap ikut ibu. Saya memang bersalah Bu, tapi saya tidak tahu. karena Dina mengatakan, ini hanyalah prank untuk Nisa!" seru yang lain. Ibu Yuli yang mendengar itu menganggukkan kepalanya. alhasil, Yudi dan Danu ikut bersamanya pergi menemui Nisa di kontrakan miliknya.

sementara yang lain, mereka yang terlibat itu hanya bisa mendesah. karena jujur saja, mereka menyesal karena sudah ikuti permainan Dina.

"ini semua gara-gara kamu Din! kalau saja kamu tidak mempengaruhi kami, masalahnya tidak akan berakibat fatal seperti ini.!" setelah mengatakan, CS Dina langsung meninggalkan tempat itu dan diikuti oleh yang lainnya.