BroSis adalah novel fiksi remaja yang menceritakan kisah kakak beradik Koa dan Yoa
Novel ini dikemas seperti mini series di tiap bab-nya yang menampilkan konflik ringan dua bersaudara Ko-Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MyNamesEel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGEJAR CINTA YOA
Semenjak Koa sudah melepas masa jomblonya, kini Yoa menjadi sasaran empuk bagi cewek-cewek SMA yang patah hati karena status baru kakaknya itu.
La kok bisa?
Tentu bisa. Itu dikarenakan populasi cowok keren di SMA tempat Yoa sekolah tidak begitu banyak. Beberapa dari mereka sudah sold out alias laku. Dengan Koa yang memilih untuk berpacaran dengan cinta pertamanya, Amanda, maka stok cowok keren yang jomblo semakin menipis.
Cewek-cewek yang sebelumnya mengagumi dan mengagung-agungkan Koa, kini berbalik pada cowok yang beberapa hari ini gencar banget ngedeketin Yoa.
Yup. Si Orion. Ketua Osis yang beberapa minggu lagi akan pensiun dari jabatannya itu sekarang menambah followernya. Dan karena banyak yang tahu kalau Orion menaruh hati pada Yoa, maka akhirnya Yoa menjadi sasaran empuk target bully mereka.
"Dia kan masih anak baru. Bisa-bisanya ambil perhatian Orion."
"Emang gatel banget tuh anak."
"Lu liat ga gayanya yang norak itu?"
Ya kira-kira seperti itulah sindiran teman, bahkan kakak kelas yang tidak terima ia ditaksir oleh salah satu cowok keren di sekolah ini. Dan Yoa cukup emosi melihat perlakukan para Orion Belt, sebutan untuk fans Orion, yang begitu kekanakan. Bukankah sangat memalukan sesama wanita saling menjatuhkan hanya karena satu cowok?
"Kayaknya hidup lu ga tenang semenjak hari pertama sekolah ya, Yo?" goda Naura, teman satu kelasnya yang kasihan melihat kerisihan Yoa diganggu para Orion Belt
"Bukan dari hari pertama sekolah, hidup gue udah ga tenang bahkan sejak pertama kali gue dilahirin," jawab Yoa sambil mengerjakan tugas prakarya-nya di kelas
" Kenapa emang?"
" Karena semenjak gue ditakdirkan menjadi adiknya si Kodok itu, hidup gue ga pernah tenang. Di rumah gue selalu digangguin dia. Di rumah gue selalu diganggu cewek-cewek bodoh yang nge fans sama si amfibi itu." omel Yoa
"Apa Celine bukan cewek pertama yang ngelabrak lu gara-gara Koa?"
"Bukanlah. Celine itu udah urutan ke sekian kalinya. Gue yang awalnya marah, berubah jadi malu dan akhirnya masuk ke fase bodo amat udah dilabrak ma mereka."
"Ya tapi gimanapun juga lu beruntung. Punya kakak secakep itu. Bahkan temen-temennya, UKi sam Husein juga ganteng-ganteng. Meski emang kadang mereka sedikit aneh." kata Naura
"Apa gunanya lu ganteng kalo otaknya udah korslet?"
"Tapi Orion ga gitu dong. Dia cakep, pinter, banyak prestasi. Ya, dia cukup perfect lah."
"Justru karena dia perfect makanya gue ga mau deket-dekat ma dia."
"Kenapa?"
"Lu ga liat tuh para Orion Beltnya yang nyeremin abis? Masa gue baru datang sekolah, baru turun dari sepedanya si Koa, udah dapet intimidasi."
"Intimidasi gimana?"
"Ya lu tahu lah. Omongan mereka yang tajam banget. Lirikan maut dan bahkan ngasih gue ginian." jawab Koa sambil menyerahkan selembar kertas berisi ancaman
"Lu dapet darimana ini?" tanya Naura mengambil kertas itu dan tercengang saat membacanya
"Dari laci meja gue."
"Waduh, kok horror gini. Ga lu laporin ke guru?"
"Kayak anak SD aja dilaporin. Biarin deh. Gue pengen tahu sejauh mana mereka mau bertindak. Kalau gue sampai kehilangan kesabaran, jangan salahin gue kalau terjadi celine kedua ketiga dan seterusnya."
"Emang lu yakin mau hajar para Orion Belt yang jumlahnya banyak banget?"
"Kenapa nggak? Bayangin, cuma ditaksir Orion aja gue diginiin. Bayangin pas nanti gue bener-bener jadian ma dia."
"Lah emang lu ada niat jadian ma Orion?" goda Naura lagi
"Ya kan semisal. Kita kan ga tahu kedepan kayak gimana."
"Menurut gue sih, kalian jadian aja sih. Siapa tahu habis jadian, mereka bakal lebih diem. Kayak para fansnya Koa. Mereka memutuskan untuk pindah hati ke Orion."
"Tau ah. Gue mau fokus sekolah."
"Emang harus semangat dan sabar ya buat mengejar cinta Yoa."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yoa memang berencana untuk tidak terlalu dekat dengan Orion. Bahkan ia selalu berusaha untuk menghindarinya. Ya, bagi Yoa menghindari Orion sama halnya dengan menghindari masalah.
Namun hal itu susah untuk dilakukan. Karena semakin ia mengindar, Orion justru semakin gencar mengejar. Ia sering melewati kelas Yoa hanya untuk sekedar menyapanya. Terkadang saat jam istirahat, Orion menyisipkan permen marbels kesukaan Yoa di laci atau menitipkannya ke Naura, sahabat sekaligus teman satu bangku Yoa.
"Nih, dapet kiriman lagi dari Orion." kata Naura memberikan sekaleng permen FoX sekembalinya ia dari kantin
"Aduh, kok lu terima sih. Kan gue udah bilang, jangan diambil kalo dikasih. Kan gue jadi beban."
"Orionnya bilang kalo gue ga terima, dia bakal kesini nyamperin lu. Pilih yang mana coba?"
Yoa hanya menghela nafas panjang sambil menerima permen itu. JIka dipikirkan lagi, kali ini ia menerima kutukan dari Koa. Kemarin-kemarin Koa yang selalu mendapat hadiah dari para fans-fansnya. Dan Yoa selalu kebagian permen marbels kesukaannya. Setelah Koa jadian dan dia kehilangan sponsor permennya, Orion malah menggantinya dengan hadiah camilan, permen bahkan bunga setiap hari.
"AKhirnya gue merasakan apa yang dulu dialami Koa. Bener kata si Kodok. Ga enak nerima hadiah beginian. Mau dikembalikan ga diterima, mau dibuang sayang dan seakan ga menghargai, tapi diterima juga jadi beban."
"Emang biasanya sama kakak lu hadiah dari temen-temennya diapain?"
"Dibagiin ke temennya Uki sama Husein."
"Ow.. jadi boleh dong lu bagi ini ke gue?"
"Ga bisa!"
"La kenapa?"
"Bagaimana pun juga ini pemberian. Ga sopan kita ngasih hadiah ke orang lain."
Yoa mengambil handphone nya. Ia membuka akun tiktoknya dan memberanikan diri untuk mengirim pesan ke pengagumnya.
"Hai kak Orion, ini Yoa. Terima kasih hadiahnya. Tapi please lain kali jangan kasih beginian lagi ya." bunyi pesan itu
"Dibales ga sama Orion?" tanya Naura penasaran
"Nggak. Dibaca aja." jawab Yoa lemas
"Kok lemes gitu? Lu berharap dibalas kan sama Orion?"
"Bukan kayak gitu. Cuma ga enak aja digantung gini." jawab Yoa
Tak berapa lama, handphone Yoa berdering. Nomor tidak dikenal. Yoa sering banget dapat telepon nomor asing, namun firasatnya mengatakan bahwa mungkin ini adalah Orion, jadi ia tanpa ragu mengangkatnya.
"Halo," kata Yoa
"Halo, Yo. Kenapa?" tanya seseorang dalam telepon itu
"Kenapa apanya? Ini siapa?" tanya Yoa balik
"Orion. Kami habis nge DM aku kan?" tanya Orion
"Kak Orion tahu nomerku darimana?" tanya Yoa heran
"Ada deh."
"Kok bisa?"
"Ya apa sih yang bisa kulakuin buat dapet nomor cewek yang aku suka. Tapi aneh, orang yang ngasih nomor ini bilang kamu ga suka ngangkat telepon dari nomor asing. Tapi kok kamu angkat telepon aku? Jangan-jangan kamu save nomor aku ya?" tanya Orion dengan kepedean setinggi tiang listrik
"Nggak. Ngapain aku save nomor kak Orion."
"Kamu tadi DM aku kenapa?"
"Ya kayak yang di pesan itu. Jangan kirim hadiah-hadiah lagi."
"Iya, kenapa? Masa aku ga boleh ngasih hadiah ke cewek yang aku suka?"
"Iya akunya risih." jawab Yoa to the point, "Aku jadi berasa nanggung beban."
"Aku sayang ke kamu tulus kok Yo. Aku ga berharap kamu terima perasaan aku. AKu hanya mau mengutarakan perasaanku aja. Jadi jangan dibuat beban buat kamunya. Kalo kamu ga suka sama hadiah aku, kamu bisa buang atau kasih ke orang lain."
"Mana bisa aku buang atau kasih ke orang? AKu kan ga setega itu."
"Ya kamu lebih tega kalau ngelarang aku buat ngungkapin perasaan aku ke kamu."
"Tapi...,"
"Anggap aja itu hadiah dari seorang kakak ke adiknya. Atau anggap aja dari pengagum rahasia. Aku ga maksa kamu buat mikir perasaan aku dan nerima aku jadi pacarmu kok. Aku cuma pengen ngelakuin ini sebagai bentuk rasa sayangku aja ke cinta pertamaku. Ini tahun terakhir aku sekolah disini. Dan aku ingin meninggalkan kenangan romantis setidaknya sekali sama kamu. Meskipun nanti hasilnya kamu terima atau tolak, aku ga bakal nuntut apa-apa kok."
Yoa terdiam mendengar jawaban dari Orion. Dia merasa dia memang tak punya hak untuk melarang seseorang menyukainya. Toh yang dilakukan Orion masih wajar dan tak neko-neko. Masalahnya hanya pada para fansnya, Orion Belt, yang cukup membuatnya repot dan stress beberapa hari ini.
"Jadi please Yo, ijinkan aku tetap kasih hadiah ke kamu. Setidaknya sampai aku memang benar-benar lelah dan menyerah untuk mengejar cintamu."
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
berasa relate banget aku yang punya kakak cowok🥰😆